More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Perjanjian tidak setara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perjanjian tidak setara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perjanjian tidak setara

  • العربية
  • Asturianu
  • Български
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Magyar
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Occitan
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perjanjian tidak setara
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 不平等條約
Hanzi sederhana: 不平等条约
Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: bù-píngděng tiáoyuē
- Wade-Giles: pu1 pʻing2 teng3 tʻiao2 yüeh1
Yue (Kantonis)
- Jyutping: bat1 ping4 dang2 tiu4 joek3
Nama Jepang
Kanji: 不平等条約
Alih aksara
- Romaji: fu byōdō jōyaku
Nama Korea
Hangul: 불평등 조약
Hanja: 不平等條約
Alih aksara
- Romanisasi: bulpyeongdeung joyak
- McCune-Reischauer: pulp'yŏngdŭng choyak

Perjanjian-perjanjian tidak setara adalah serangkaian kesepakatan yang dibuat antara negara-negara Asia—terutama Tiongkok Qing, Jepang Tokugawa, dan Korea Joseon—dan negara-negara Barat—terutama Britania Raya, Prancis, Jerman, Austria-Hungaria, Italia, Amerika Serikat dan Rusia—selama abad ke-19 dan awal abad ke-20.[1] Perjanjian-perjanjian ini seringkali ditandatangani setelah pihak Asia mengalami kekalahan militer, atau di tengah ancaman militer yang dibuat oleh pihak Barat. Persyaratan-persyaratannya merinci kewajiban-kewajiban yang harus ditanggung hampir sepenuhnya oleh pihak Asia dan termasuk ketentuan seperti penyerahan wilayah, pembayaran reparasi, pembukaan pelabuhan perjanjian, penyerahan hak untuk mengendalikan bea dan impor, dan pemberian ekstrateritorialitas kepada warganegara asing.[2]

Dengan meningkatnya nasionalisme Tiongkok dan anti-imperialisme pada tahun 1920-an, baik Kuomintang maupun Partai Komunis Tiongkok menggunakan konsep tersebut untuk mencirikan pengalaman Tiongkok kehilangan kedaulatannya antara sekitar tahun 1840 hingga 1950. Istilah "perjanjian tidak setara" kemudian dikaitkan dengan konsep "abad penghinaan" Tiongkok, terutama konsesi kepada negara asing dan hilangnya otonomi bea melalui pelabuhan perjanjian, dan terus menjadi pendorong utama bagi kebijakan luar negeri Tiongkok hingga hari ini.

Jepang dan Korea juga menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada beberapa perjanjian yang berakibat pada berkurangnya kedaulatan nasional mereka. Jepang dan Tiongkok menandatangani perjanjian dengan Korea seperti Perjanjian Jepang–Korea 1876 dan Perjanjian Tiongkok–Korea 1882, dengan masing-masing perjanjian memberikan hak istimewa kepada Jepang dan Tiongkok terkait dengan Korea. Jepang setelah Restorasi Meiji juga mulai memberlakukan perjanjian tidak setara terhadap Tiongkok setelah kemenangannya dalam Perang Tiongkok–Jepang Pertama untuk pengaruh atas Korea dan juga pelabuhan dan wilayah pesisir Tiongkok.

Tiongkok

[sunting | sunting sumber]
Sebuah kartun politik Prancis tahun 1898, Tiongkok – kue bagi Raja-Raja dan Kaisar-Kaisar, menunjukkan Ratu Victoria dari Britania Raya, Kaiser Wilhelm II dari Jerman, Tsar Nicholas II dari Rusia, Marianne dari Prancis dan seorang samurai Jepang membagi-bagi Tiongkok yang diperintah oleh Kaisar Guangxu. "Kiao-Tchéou" dan "Port-Arthur," tertulis pada potongan kue, mewakili wilayah-wilayah tersebut di Tiongkok; seorang mandarin yang stereotipikal bereaksi dengan ngeri di latar belakang.
Aliansi Delapan Negara di dalam istana kekaisaran Tiongkok, Kota Terlarang, selama upacara perayaan setelah penandatanganan Protokol Petinju, 1901

Di Tiongkok, istilah "perjanjian-perjanjian tidak setara" pertama kali digunakan pada awal tahun 1920-an untuk menggambarkan perjanjian-perjanjian bersejarah, yang masih diberlakukan pada Republik Tiongkok, yang ditandatangani selama periode waktu yang dicirikan oleh sinologis Amerika John K. Fairbank sebagai "abad perjanjian" yang dimulai pada tahun 1840-an.[3] Istilah tersebut dipopulerkan oleh Sun Yat-sen.[4](hlm.53)

Dalam menilai penggunaan istilah tersebut dalam diskursus retoris sejak awal abad ke-20, sejarawan Amerika Dong Wang memperhatikan bahwa "meskipun istilah itu telah lama digunakan secara luas, istilah tersebut tidak memiliki arti yang jelas dan tanpa ambiguitas" dan bahwa "tidak ada kesepakatan mengenai jumlah sebenarnya dari perjanjian-perjanjian yang ditandatangani antara Tiongkok dan negara asing yang seharusnya dianggap sebagai tidak setara."[3] Meskipun begitu, dalam lingkup kesarjanaan historiografis Tiongkok, istilah ini umumnya didefinisikan merujuk pada banyak kasus di mana Tiongkok secara efektif dipaksa untuk membayar sejumlah besar reparasi keuangan, membuka pelabuhan untuk perdagangan, melepaskan atau menyewakan wilayah-wilayah (seperti Manchuria Luar dan Tiongkok Barat Laut Luar (termasuk Zhetysu) kepada Kekaisaran Rusia, Hong Kong dan Weihaiwei kepada Britania Raya, Guangzhouwan kepada Prancis, Wilayah Sewaan Kwantung dan Taiwan kepada Kekaisaran Jepang, dan konsesi Teluk Kiautschou kepada Kekaisaran Jerman dan wilayah konsesi di Tientsin, Shamian, Hankou, Shanghai etc.), dan membuat berbagai konsesi kedaulatan lainnya kepada lingkup-lingkup pengaruh asing, menyusul ancaman militer.[5]

Sinologis Tionghoa-Amerika Immanuel Hsu menyatakan bahwa Tiongkok memandang perjanjian-perjanjian yang mereka tandatangani dengan negara-negara Barat dan Rusia sebagai tidak setara "karena mereka tidak dinegosiasikan oleh negara-negara dengan memperlakukan satu sama lain sebagai setara, tetapi diberlakukan secara paksa kepada Tiongkok setelah sebuah perang, dan karena perjanjian-perjanjian itu melanggar hak-hak kedaulatan Tiongkok ... yang merendahkannya menjadi negara setengah jajahan".[6]

The earliest treaty later referred to as "unequal" was the 1841 Convention of Chuenpi negotiations during the First Opium War. The first treaty between the Qing dynasty and the United Kingdom termed "unequal" was the Treaty of Nanjing in 1842.[5]

Following Qing China's defeat, treaties with Britain opened up five ports to foreign trade, while also allowing foreign missionaries, at least in theory, to reside within China. Foreign residents in the port cities were afforded trials by their own consular authorities rather than the Chinese legal system, a concept termed extraterritoriality.[5] Under the treaties, the UK and the US established the British Supreme Court for China and Japan and United States Court for China in Shanghai.

The unequal treaties gave European powers jurisdiction over missions in China and some authority over Chinese Christians.[7](hlm.182)

Chinese post-World War I resentment

[sunting | sunting sumber]

After World War I, patriotic consciousness in China focused on the treaties, which now became widely known as "unequal treaties." The Nationalist Party and the Chinese Communist Party competed to convince the public that their approach would be more effective.[5] Germany was forced to terminate its rights, the Soviet Union surrendered them, and the United States organized the Washington Conference to negotiate them.[8]

After Chiang Kai-shek declared a new national government in 1927, the Western powers quickly offered diplomatic recognition, arousing anxiety in Japan.[8] The new government declared to the Great Powers that China had been exploited for decades under unequal treaties, and that the time for such treaties was over, demanding they renegotiate all of them on equal terms.[9]

Towards the end of the unequal treaties

[sunting | sunting sumber]

After the Boxer Rebellion and the signing of the Anglo-Japanese Alliance of 1902, Germany began to reassess its policy approach towards China. In 1907 Germany suggested a trilateral German-Chinese-American agreement that never materialised. Thus China entered the new era of ending unequal treaties on March 14, 1917, when it broke off diplomatic relations with Germany, thereby terminating the concessions it had given that country, with China declaring war on Germany on August 17, 1917.[10]

As World War I commenced, these acts voided the unequal treaty of 1861, resulting in the reinstatement of Chinese control on the concessions of Tianjin and Hankou to China. In 1919, the post-war peace negotiations failed to return the territories in Shandong, previously under German colonial control, back to the Republic of China. After it was determined that the Japanese forces occupying those territories since 1914 would be allowed to retain them under the Treaty of Versailles, the Chinese delegate Wellington Koo refused to sign the peace agreement, with China being the only conference member to boycott the signing ceremony. Widely perceived in China as a betrayal of the country's wartime contributions by the other conference members, the domestic backlash following the failure to restore Shandong would cause the collapse of the cabinet of the Duan Qirui government and lead to the May 4th movement.[11][12]

On May 20, 1921, China secured with the German-Chinese peace treaty (Deutsch-chinesischer Vertrag zur Wiederherstellung des Friedenszustandes) a diplomatic accord which was considered the first equal treaty between China and a European nation.[10]

During the Nanjing period, the Republic of China unsuccessfully sought to negotiate an end to the unequal treaties.[13](hlm.69-70)

Many treaties China considered unequal were repealed during the Second Sino-Japanese War (1937-1945). After the Japanese attack on Pearl Harbor in 1941, China became an ally with the United Kingdom and the United States, which then signed treaties with China to end British and American extraterritoriality in January 1943.[14] Significant examples outlasted World War II: treaties regarding Hong Kong remained in place until Hong Kong's 1997 handover, though in 1969, to improve Sino-Soviet relations in the wake of military skirmishes along their border, the People's Republic of China was forced to reconfirm the 1858 Treaty of Aigun and 1860 Treaty of Peking.[butuh rujukan]

Daftar perjanjian-perjanjian tidak setara

[sunting | sunting sumber]

Dikenakan pada Tiongkok

[sunting | sunting sumber]
Perjanjian Tahun Dikenakan oleh Dikenakan pada
  Nama dalam bahasa Indonesia    Nama dalam bahasa Tionghoa 
Perjanjian Nanking 南京條約 1842  Britania Raya  Dinasti Qing
Perjanjian Bogue 虎門條約 1843  Britania Raya
Perjanjian Wanghia 中美望廈條約 1844  Amerika Serikat
Perjanjian Whampoa 黃埔條約 1844 Prancis
Perjanjian Kanton 中瑞廣州條約 1847 Swedia-Norwegia
Perjanjian Kulja 中俄伊犁塔爾巴哈臺通商章程 1851  Kekaisaran Rusia
Perjanjian Aigun 璦琿條約 1858  Kekaisaran Rusia
Perjanjian Tientsin (1858) 天津條約 1858 Prancis
 Britania Raya
 Kekaisaran Rusia
 Amerika Serikat
Konvensi Peking 北京條約 1860  Britania Raya
Prancis
 Kekaisaran Rusia
Perjanjian Tientsin (1861) 中德通商条约 1861  Prusia, juga untuk Deutscher Zollverein
Konvensi Chefoo 煙臺條約 1876  Britania Raya
Perjanjian Livadia 里瓦幾亞條約 1879  Kekaisaran Rusia
Perjanjian Sankt-Peterburg 伊犁條約 1881  Kekaisaran Rusia
Perjanjian Tientsin (1885) 中法新約 1885 Prancis
Perjanjian Peking Tiongkok-Portugal 中葡北京條約 1887  Portugal
Perjanjian Shimonoseki (Perjanjian Maguan) 馬關條約 1895  Jepang
Perjanjian Li–Lobanov 中俄密約 1896  Kekaisaran Rusia
Konvensi untuk Penyewaan Semenanjung Liaotung 旅大租地条约 1898  Kekaisaran Rusia
Konvensi untuk Perluasan Wilayah Hong Kong 展拓香港界址專條 1898  Britania Raya
Perjanjian Kwangchow Wan [fr] 廣州灣租界條約 1899 Prancis
Protokol Petinju 辛丑條約 1901  Britania Raya
 Amerika Serikat
 Jepang
 Kekaisaran Rusia
Prancis
 Kekaisaran Jerman
 Italia
Austria-Hungaria
 Belgia
 Spanyol
 Belanda
Perjanjian Tiongkok-Swedia 1908[15] 中瑞通商條約 1908  Swedia
Konvensi Simla 西姆拉條約 1914  Britania Raya  Republik Tiongkok
Dua Puluh Satu Tuntutan 二十一條 1915  Jepang
Perjanjian Pertahanan Bersama Tiongkok-Jepang 中日共同防敵軍事協定 1918  Jepang
Gencatan Senjata Tanggu 塘沽協定 1933  Jepang

Dikenakan pada Jepang

[sunting | sunting sumber]
Perjanjian Tahun Dikenakan oleh Dikenakan pada
Nama dalam bahasa Inggris Nama dalam bahasa Jepang
Konvensi Kanagawa 日米和親条約 1854[16]  Amerika Serikat Keshogunan Tokugawa
Perjanjian Persahabatan Inggris-Jepang 日英和親条約 1854[17]  Britania Raya
Perjanjian Shimoda 下田条約 1855  Kekaisaran Rusia
Perjanjian-perjanjian Ansei
Perjanjian Persahabatan dan Komersial antara Amerika Serikat dan Jepang (Perjanjian Harris) 安政条約 1858[18]  Amerika Serikat
Perjanjian Persahabatan dan Komersial antara Kerajaan Belanda dan Jepang  Belanda
Perjanjian Persahabatan dan Komersial antara Kekaisaran Rusia dan Jepang  Kekaisaran Rusia
Perjanjian Persahabatan dan Komersial antara Imperium Britania Raya dan Jepang  Britania Raya
Perjanjian Persahabatan dan Komersial antara Prancis dan Jepang Prancis
Perjanjian Persahabatan, Komersial, dan Navigasi antara Prusia dan Jepang 日普修好通商条約 1861[19] Prusia
Perjanjian Persahabatan, Komersial, dan Navigasi antara Austria dan Jepang 日墺修好通商航海条約 1868[20] Austria-Hungaria  Jepang
Perjanjian Persahabatan, Komersial, dan Navigasi antara Spanyol dan Jepang 日西修好通商航海条約 1868[21]  Spanyol
Perjanjian Persahabatan, Komersial, dan Navigasi antara Meksiko dan Jepang 日墨修好通商航海条約 1888  Meksiko
Retrosesi menyusul Intervensi Tiga Negara
Konvensi retrosesi Semenanjung Liaodong [ja]
遼東還付条約 1895[22] Prancis
 Kekaisaran Rusia
 Kekaisaran Jerman

Dikenakan pada Korea

[sunting | sunting sumber]
Perjanjian Tahun Dikenakan oleh Dikenakan pada
Nama dalam bahasa Inggris Nama dalam bahasa Korea
Perjanjian Jepang–Korea 1876
(Perjanjian Ganghwa)
강화도 조약 (江華島條約) 1876[23]  Jepang Dinasti Joseon
Perjanjian Korea–Amerika Serikat 1882 조미수호통상조약 (朝美修好通商條約) 1882[24]  Amerika Serikat
Perjanjian Jepang–Korea 1882
(Perjanjian Chemulpo)

제물포 조약 (濟物浦條約) 1882  Jepang
Perjanjian Tiongkok–Korea 1882
(Peraturan Komunikasi dan Komersial Joseon-Qing)
조청상민수륙무역장정 (朝淸商民水陸貿易章程) 1882[25]  Dinasti Qing
Perjanjian Jerman–Korea 1883 조독수호통상조약 (朝獨修好通商條約) 1883[26]  Kekaisaran Jerman
Perjanjian Britania Raya–Korea 1883     조영수호통상조약 (朝英修好通商條約) 1883[27]  Britania Raya
Perjanjian Rusia–Korea 1884 조로수호통상조약 (朝露修好通商條約) 1884[28]  Kekaisaran Rusia
Perjanjian Italia–Korea 1884 조이수호통상조약 (朝伊修好通商條約) 1884[29]  Italia
Perjanjian Jepang–Korea 1885
(Perjanjian Hanseong)
한성조약 (漢城條約) 1885[30]  Jepang
Perjanjian Prancis–Korea 1886 조불수호통상조약 (朝佛修好通商條約) 1886[31] Prancis
Perjanjian Austria–Korea 1892 조오수호통상조약 (朝奧修好通商條約) 1892[32] Austria-Hungaria
Perjanjian Belgia–Korea 1901 조벨수호통상조약 (朝白修好通商條約) 1901[33]  Belgia  Kekaisaran Korea
Perjanjian Denmark–Korea 1902 조덴수호통상조약 (朝丁修好通商條約) 1902[34]  Denmark
Perjanjian Jepang–Korea Februari 1904 한일의정서 (韓日議定書) 1904[35]  Jepang[36]
Kesepakatan Jepang–Korea Agustus 1904 제1차 한일협약 (第一次韓日協約) 1904[37]  Jepang[38]
Kesepakatan Jepang–Korea April 1905 1905[39]  Jepang[40]
Kesepakatan Jepang–Korea Agustus 1905 1905[41]  Jepang[42]
Perjanjian Jepang–Korea 1905
제2차 한일협약 (第二次韓日協約)
(을사조약 (乙巳條約))
1905[43]  Jepang[44]
Perjanjian Jepang–Korea 1907 제3차 한일협약 (第三次韓日協約)
(정미조약 (丁未條約))
1907[45]  Jepang
Perjanjian Jepang–Korea 1910 한일병합조약 (韓日倂合條約) 1910[46]  Jepang

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Unequal Treaties with China". Encyclopédie d’histoire numérique de l’Europe. Diakses tanggal 2022-05-22.
  2. ^ Fravel, M. Taylor (2005-10-01). "Regime Insecurity and International Cooperation: Explaining China's Compromises in Territorial Disputes". International Security. 30 (2): 46–83. doi:10.1162/016228805775124534. ISSN 0162-2889. S2CID 56347789.
  3. ^ a b Wang, Dong. (2005). China's Unequal Treaties: Narrating National History. Lanham, Maryland: Lexington Books. pp. 1–2. ISBN 9780739112083.
  4. ^ Crean, Jeffrey (2024). The Fear of Chinese Power: an International History. New Approaches to International History series. London, UK: Bloomsbury Academic. ISBN 978-1-350-23394-2.
  5. ^ a b c d Dong Wang, China's Unequal Treaties: Narrating National History (Lanham, Md.: Lexington Books, 2005).
  6. ^ Hsu, Immanuel C. Y. (1970). The Rise of Modern China. New York: Oxford University Press. p. 239. ISBN 0195012402.
  7. ^ Moody, Peter (2024). "The Vatican and Taiwan: An Anomalous Diplomatic Relationship". Dalam Zhao, Suisheng (ed.). The Taiwan Question in Xi Jinping's Era: Beijing's Evolving Taiwan Policy and Taiwan's Internal and External Dynamics. London and New York: Routledge. ISBN 9781032861661.
  8. ^ a b Akira Iriye, After Imperialism: The Search for a New Order in the Far East, 1921–1931 (Cambridge: Harvard University Press, 1965; Reprinted: Chicago: Imprint Publications, 1990), passim.
  9. ^ "CHINA: Nationalist Notes". TIME. June 25, 1928. Diarsipkan dari asli tanggal November 21, 2010. Diakses tanggal April 11, 2011.
  10. ^ a b Andreas Steen: Deutsch-chinesische Beziehungen 1911-1927: Vom Kolonialismus zur „Gleichberechtigung“. Eine Quellensammlung. Berlin, Akademie-Verlag 2006, S. 221.
  11. ^ Dreyer, June Teufel (2015). China's Political System. Routledge. p. 60. ISBN 978-1-317-34964-8
  12. ^ "May Fourth Movement". Encyclopædia Britannica.
  13. ^ Laikwan, Pang (2024). One and All: The Logic of Chinese Sovereignty. Stanford, CA: Stanford University Press. ISBN 9781503638815.
  14. ^ "FOREIGN RELATIONS OF THE UNITED STATES: DIPLOMATIC PAPERS, 1943, CHINA". Diakses tanggal July 7, 2024.
  15. ^ Ingemar Ottosson (2019). Möten i monsunen.
  16. ^ Auslin, Michael R. (2004) Negotiating with Imperialism: The Unequal Treaties and the Culture of Japanese Diplomacy, p. 17., hlm. 17, pada Google Books
  17. ^ Auslin, p. 30., hlm. 30, pada Google Books
  18. ^ Auslin, pp. 1, 7., hlm. 1, pada Google Books
  19. ^ Auslin, p. 71., hlm. 71, pada Google Books
  20. ^ Auslin, Michael R. (2004) Negotiating with Imperialism: The Unequal Treaties and the Culture of Japanese Diplomacy, p. 154., hlm. 154, pada Google Books
  21. ^ Howland, Douglas (2016). International Law and Japanese Sovereignty: The Emerging Global Order in the 19th Century. Springer. ISBN 9781137567772.
  22. ^ Dreyer, June Teufel (2016). Middle Kingdom and Empire of the Rising Sun: Sino-Japanese Relations, Past and Present (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 49. ISBN 978-0-19-537566-4.
  23. ^ Korean Mission to the Conference on the Limitation of Armament, Washington, D.C., 1921–1922. (1922). Korea's Appeal to the Conference on Limitation of Armament, p. 33., hlm. 33, pada Google Books; excerpt, "Treaty Between Japan and Korea, dated February 26, 1876."
  24. ^ Korean Mission, p. 29., hlm. 29, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between the United States and Korea. Treaty of Friendship, Commerce, and Navigation dated May 22, 1882."
  25. ^ Moon, Myungki. "Korea-China Treaty System in the 1880s and the Opening of Seoul: Review of the Joseon-Qing Communication and Commerce Rules," Diarsipkan October 5, 2011, di Wayback Machine. Journal of Northeast Asian History, Vol. 5, No. 2 (Dec 2008), pp. 85–120.
  26. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Germany and Korea. Treaty of Amity and Commerce dated November 23, 1883."
  27. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Great Britain and Korea ... dated November 26, 1883."
  28. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Korea and Russia. Treaty of Amity and Commerce dated June 25, 1884."
  29. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Korea and Italy. Treaty of Friendship and Commerce dated June 26, 1884."
  30. ^ Yi, Kwang-gyu and Joseph P. Linskey. (2003). Korean Traditional Culture, p. 63., hlm. 63, pada Google Books; excerpt, "The so-called Hanseong Treaty was concluded between Korea and Japan. Korea paid compensation for Japanese losses. Japan and China worked out the Tien-Tsin Treaty, which ensured that both Japanese and Chinese troops withdraw from Korea."
  31. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Korea and France. Treaty of Friendship, Commerce, and Navigation dated June 4, 1886."
  32. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Korea and Austria. Treaty of Amity and Commerce dated July 23, 1892."
  33. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Korea and Belgium. Treaty of Amity and Commerce dated March 23, 1901."
  34. ^ Korean Mission, p. 32., hlm. 32, pada Google Books; excerpt, "Treaty and Diplomatic Relations Between Korea and Denmark. Treaty of Friendship, Commerce, and Navigation dated July 15, 1902."
  35. ^ Korean Mission, p. 34., hlm. 34, pada Google Books; excerpt, "Treaty of Alliance Between Japan and Korea, dated February 23, 1904."
  36. ^ Note that the Korean Mission to the Conference on the Limitation of Armament in Washington, D.C., 1921–1922 identified this as "Treaty of Alliance Between Japan and Korea, dated February 23, 1904"
  37. ^ Korean Mission, p. 35., hlm. 35, pada Google Books; excerpt, "Alleged Treaty, dated August 22, 1904."
  38. ^ Note that the Korean diplomats in 1921–1922 identified this as "Alleged Treaty, dated August 22, 1904"
  39. ^ Korean Mission, p. 35., hlm. 35, pada Google Books; excerpt, "Alleged Treaty, dated April 1, 1905."
  40. ^ Note that the Korean diplomats in 1921–1922 identified this as "Alleged Treaty, dated April 1, 1905"
  41. ^ Korean Mission, p. 35., hlm. 35, pada Google Books; excerpt, "Alleged Treaty, dated August 13, 1905."
  42. ^ Note that the Korean diplomats in 1921–1922 identified this as "Alleged Treaty, dated August 13, 1905"
  43. ^ Korean Mission, p. 35., hlm. 35, pada Google Books; excerpt, "Alleged Treaty, dated November 17, 1905."
  44. ^ Note that the Korean diplomats in 1921–1922 identified this as "Alleged Treaty, dated November 17, 1905"
  45. ^ Korean Mission, p. 35., hlm. 35, pada Google Books; excerpt, "Alleged Treaty, dated July 24, 1907."
  46. ^ Korean Mission, p. 36., hlm. 36, pada Google Books; excerpt, "Alleged Treaty, dated August 20, 1910."

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Inggris) TREATY PORTS & EXTRATERRITORIALITY IN 1920s CHINA
  • l
  • b
  • s
Topik Dinasti Qing
Sejarah
Awal
(1616–1683)
  • Penyatuan Jurchen
  • Jin Akhir
  • Tujuh Kebencian Besar
  • Invasi Jin Akhir ke Joseon
  • Invasi Qing ke Joseon
  • Penaklukan Ming oleh Qing
    • Pertempuran Shanhaiguan
  • Pembersihan Besar
  • Pemberontakan Tiga Vasal
Kejayaan Qing
(1683–1839)
  • Konflik perbatasan Tiongkok-Rusia
  • Peperangan Qing–Dzungar
  • Ekspedisi Tiongkok ke Tibet (1720)
  • Kontroversi upacara adat Tionghoa
  • Sepuluh Kampanye Militer Besar
  • Pemberontakan Miao (1735–1736)
  • Kerusuhan Lhasa 1750
  • Perang Tiongkok-Burma (1765–1769)
  • Pertempuran Ngọc Hồi-Đống Đa
  • Perang Tiongkok-Nepal
  • Pemberontakan Miao (1795–1806)
  • Pemberontakan Seroja Putih
Akhir
(1840–1912)
  • Perang Candu Pertama
  • Perang Tiongkok-Sikh
  • Pemberontakan Taiping
  • Pemberontakan Nian
  • Pemberontakan Serban Merah (1854–1856)
  • Pemberontakan Da Cheng
  • Perkumpulan Pedang Kecil
  • Pemberontakan Miao (1854–1873)
  • Perang Nepal-Tibet Ketiga
  • Pemberontakan Panthay
  • Perang Candu Kedua
  • Perang Klan Punti-Hakka
  • Akuisisi Amur
  • Gerakan Penguatan Diri
  • Restorasi Tongzhi
  • Pemberontakan Dungan (1862–1877)
  • Insiden Mudan (1871)
  • Pembantaian Tianjin
  • Peristiwa Margary
  • Invasi Jepang ke Taiwan (1874)
  • Bencana Kelaparan Tiongkok Utara
  • Penaklukan kembali Xinjiang oleh Qing
  • Perang Tiongkok-Prancis
  • Ekspedisi Sikkim
  • Insiden Jindandao
  • Perang Tiongkok-Jepang Pertama
  • Gerakan Gongche Shangshu
  • Pemberontakan Dungan (1895–1896)
  • Reformasi Seratus Hari
  • Pemberontakan Petinju
    • Lentera Merah
  • Aliansi Delapan Negara
  • Reformasi Akhir
  • Ekspedisi Britania Raya ke Tibet
  • Pemberontakan Batang
  • Pemilihan umum Majelis Sementara 1909
  • Ekspedisi Tiongkok ke Tibet (1910)
  • Gerakan Perlindungan Kereta Api
  • Revolusi Xinhai
    • Pemberontakan Wuchang
    • Kekacauan Xinhai Lhasa
    • Revolusi Mongolia 1911
    • Revolusi Xinhai di Xinjiang
  • Restorasi Manchu
Pangeran Qing

Pangeran Qing

Bendera Qing
Pemerintahan
  • Kaisar
    • Daftar
    • Silsilah
  • Amban
  • Gong Jin'ou
  • Dewan Konsultatif
  • Bendera Dinasti Qing
  • Dewan Agung
  • Kitab Hukum Qing Agung
  • Istana Klan Kekaisaran
  • Komisioner Kekaisaran
  • Departemen Rumah Tangga Kekaisaran
  • Lifan Yuan
  • Kementerian Pos dan Komunikasi
  • Komandan Infanteri Sembilan Gerbang
  • Gubernur provinsi
  • Komandan militer provinsi
  • Prinsip Konstitusi 1908
  • Pangkat kerajaan dan bangsawan Dinasti Qing
  • Raja Muda
    • Zhili
    • Shaan-Gan
    • Liangjiang
    • Huguang
    • Sichuan
    • Min-Zhe
    • Liangguang
    • Yun-Gui
    • Tiga Provinsi Timur Laut
  • Zongli Yamen
Militer
  • Militer Dinasti Qing
  • Tentara Beiyang
  • Tentara Chu
  • Delapan Panji
  • Tentara Jaya Selalu
  • Tentara Kamp Hijau
  • Tentara Huai
  • Hushenying
  • Brigade Pengawal Kekaisaran
  • Tentara Baru
  • Pasukan Lapangan Peking
  • Shuishiying
  • Korps Wuwei
  • Tentara Xiang
  • Angkatan Laut Qing
  • (Armada Beiyang
  • Armada Fujian
  • Armada Guangdong
  • Armada Nanyang)
Wilayah khusus
  • Dinasti Qing di Asia Dalam
  • Manchuria di bawah kekuasaan Qing
  • Mongolia di bawah kekuasaan Qing
    • Pembagian administratif
  • Tibet di bawah kekuasaan Qing
    • Pasu Emas
    • Daftar residen kekaisaran
  • Xinjiang di bawah kekuasaan Qing
    • Jenderal Ili
  • Taiwan di bawah kekuasaan Qing
    • Balai Pemerintahan Provinsi
Istana &
mausoleum
  • Sanggraloka Gunung Chengde
  • Kota Terlarang
  • Istana Mukden
  • Istana Musim Panas Lama
  • Istana Musim Panas
  • Makam Qing Timur
  • Mausoleum Fuling
  • Makam Kekaisaran Dinasti Ming dan Qing
  • Makam Qing Barat
Masyarakat &
budaya
  • Booi Aha
  • Sekolah Pemikiran Changzhou
  • Dibao
  • Empat Wang
  • Gujin Tushu Jicheng
  • Sejarah Ming
  • Islam pada masa Dinasti Qing
  • Kamus Kangxi
  • Kaozheng
  • Penyelidikan Sastra
  • Pesta Kekaisaran Manchu Han
  • Peiwen Yunfu
  • Kamus Pentaglot
  • Penutup kepala pejabat Qing
  • Puisi Qing
  • Quan Tangshi
  • Taucang
  • Penelitian mengenai Asal-Usul Manchu
  • Dekret Rahasia Kaisar Kangxi
  • Shamanisme dalam Dinasti Qing
  • Siku Quanshu
    • Zongmu Tiyao
Traktat
  • Traktat Kyakhta (1727)
  • Traktat Nerchinsk
  • Perjanjian tidak setara
    • Protokol Boxer
    • Traktat Burlingame
    • Konvensi Chefoo
    • Konvensi Antara Britania Raya dan Tiongkok Mengenai Tibet
    • Konvensi untuk Perluasan Wilayah Hong Kong
    • Konvensi Peking
    • Konvensi Tientsin
    • Traktat Li–Lobanov
    • Traktat Tiongkok-Portugal di Peking
    • Traktat Aigun
    • Traktat Bogue
    • Traktat Kanton
    • Traktat Kulja
    • Traktat Nanking
    • Traktat Sankt-Peterburg (1881)
    • Traktat Shimonoseki
    • Traktat Tarbagatai
    • Traktat Tientsin
    • Traktat Wanghia
    • Traktat Whampoa
Mata uang
Uang logam
  • Kangxi Tongbao
  • Qianlong Tongbao
Uang kertas
  • Da-Qing Baochao
  • Hubu Guanpiao
Topik lainnya
  • Aisin Gioro
  • Sentimen anti-Qing
  • Sistem Kanton
  • Chuang Guandong
  • Konsep Sejarah Qing
  • Perburuan kekaisaran Dinasti Qing
  • Suku Manchu
  • Nama-nama Dinasti Qing
  • Sejarah Qing Baru
  • Teori penaklukan Qing
  • Garis waktu pemberontakan anti-Qing akhir
  • Pelabuhan traktat
  • Embarau Dedalu


Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perjanjian_tidak_setara&oldid=27742350"
Kategori:
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan March 2013
  • Perjanjian tidak adil
  • Perjanjian damai
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel mengandung aksara Tionghoa
  • Artikel mengandung aksara Jepang
  • Artikel mengandung aksara Korea
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel mengandung aksara non-Indonesia
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik sejarah
  • Semua artikel rintisan Agustus 2025

Best Rank
More Recommended Articles