More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. M. Jusuf - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
M. Jusuf - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

M. Jusuf

  • English
  • Français
  • Bahasa Hulontalo
  • Русский
  • Volapük
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Andi Muhammad Jusuf Amir)
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
Artikel biografi ini berkualitas rendah karena ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). Tolong bantu perbaiki agar netral dan ensiklopedis.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "M. Jusuf" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Januari 2025)
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "M. Jusuf" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia.
Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
M. Yusuf beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lainnya, lihat Muhammad Yusuf.
M. Jusuf
Menteri Pertahanan Keamanan Indonesia ke-15
Masa jabatan
29 Maret 1978 – 19 Maret 1983
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Maraden Panggabean
Pengganti
Poniman
Sebelum
Menteri Perindustrian Indonesia ke-11
Masa jabatan
6 Juni 1968 – 28 Maret 1978
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Ashari Danudirdjo
Muhammad Sanusi
Pengganti
A.R. Soehoed
Sebelum
Menteri Perdagangan Indonesia ke-19
Masa jabatan
11 Oktober 1967 – 6 Juni 1968
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Ashari Danudirdjo
Pengganti
Sumitro Djojohadikusumo
Sebelum
Menteri Perindustrian Dasar Indonesia
Masa jabatan
21 Februari 1966 – 25 Juli 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Hadi Thayeb
Pengganti
Suharnoko Harbani
Sebelum
Menteri Perindustrian Ringan Indonesia
Masa jabatan
27 Agustus 1964 – 21 Februari 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada
Pengganti
Suharnoko Harbani
Sebelum
Masa jabatan
25 Juli 1966 – 17 Oktober 1967
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Suharnoko Harbani
Pengganti
Ashari Danudirdjo
Sebelum
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7
Masa jabatan
29 Maret 1978 – 19 Maret 1983
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Maraden Panggabean
Pengganti
Leonardus Benyamin Moerdani
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Andi Muhammad Jusuf Amir

(1928-06-23)23 Juni 1928
Kajuara, Bone, Hindia Belanda
Meninggal8 September 2004(2004-09-08) (umur 76)
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriElly Saelan
Anak1
KerabatAndi Gappa (saudara tiri)
ProfesiTentara, Politikus, Dokter
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945–1983
Pangkat Jenderal TNI
NRP18102[1]
SatuanInfanteri
Pertempuran/perangRevolusi Nasional Indonesia
Invasi Ambon
Permesta
Invasi Indonesia ke Timor Timur
  • Bintang Republik Indonesia
  • Bintang Mahaputera Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Andi Muhammad Jusuf Amier (23 Juni 1928 – 8 September 2004) atau lebih dikenal dengan nama M. Jusuf adalah salah satu tokoh militer Indonesia yang berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Ia juga merupakan salah satu keturunan bangsawan dari suku Bugis—hal ini dapat dilihat dengan gelar Andi pada namanya—tetapi melepaskan gelar kebangsawanannya itu pada tahun 1957 dan tidak pernah menggunakannya lagi.

Prinsip yang beliau pegang, tak semua kebenaran harus diketahui publik. Keutuhan, ketahanan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia selalu jadi dasar pengambilan keputusan seluruh pejabat negara.

Dalam posisi pemerintahan ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRI merangkap Menteri Pertahanan Keamanan pada periode 1978–1983. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada periode 1964–1974 dan juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 1983–1993.

Riwayat Hidup

Masa muda

Jusuf lahir di Kajuara pada 23 Juni 1928.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Jusuf selain fakta ia adalah seorang Bugis bangsawan seperti yang disaksikan oleh nama tituler "Andi" di depan namanya. Jusuf kemudian mencela latar belakang aristokrat dengan menjatuhkan Andi dari namanya.

Karier Militer

Revolusi Nasional Indonesia

Ketika para pemimpin Nasionalis, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Jusuf menunjukkan dukungannya dengan bergabung dengan Devosi Rakyat Indonesia dari Sulawesi (KRIS). Menjelang akhir tahun 1945, dengan Belanda Pemerintah mempersiapkan untuk merebut kembali Indonesia, Jusuf dan rekan-rekannya sesama anggota KRIS berlayar untuk Java untuk bergabung dalam pertempuran.

Jusuf sebenarnya mulai karier militernya di Angkatan Laut, menjadi ajudan dari Angkatan Laut Letnan Kolonel Kahar Muzakkar di Angkatan Laut ke-10 Staf Komando kantor pusat di Yogyakarta.

Sulawesi

Pada 1949, Jusuf telah beralih ke Angkatan Darat, menjadi bagian dari Polisi Militer sebelum menjadi anggota Komisi Militer Indonesia Timur.

Pada tahun 1950, Jusuf menjadi ajudan Kolonel Alexander Evert Kawilarang, Panglima KO-TT VII/Wirabuana yang keamanan singkat menutupi seluruh Indonesia Timur. Dalam posisi ini, Jusuf berpartisipasi dalam memadamkan pemberontakan oleh Republik Maluku Selatan (RMS). Jusuf kemudian melanjutkan karier militernya, melayani sebagai Kepala Staf Resimen di Manado, sebuah Operasi Asisten Panglima KO-TT VII/Wirabuana, dan Kepala Cadangan Umum.

Perdjuangan Rakjat Semesta (Permesta)

Selama pertengahan 1950-an ada kekhawatiran di kalangan masyarakat Sulawesi bahwa Pemerintah Pusat di Jakarta tidak melayani kebutuhan mereka. Mereka panggilan dibuat untuk desentralisasi dalam semua aspek Pemerintahan, mulai dari pembangunan ekonomi terhadap keamanan.

Menjadi seorang prajurit, Jusuf tertarik desentralisasi urusan keamanan dan bersama dengan rekan-rekan yang berpikiran sampai pada kesimpulan bahwa Sulawesinese harus bertanggung jawab atas keamanan di wilayah mereka sendiri. Jusuf juga menunjukkan keprihatinan oleh fakta bahwa KO-TT VII/Wirabuana singkat keamanan mencakup seluruh Indonesia Timur sedangkan Kodam di Indonesia Barat memiliki area spesifik untuk menutupi.

Perhatian terhadap desentralisasi memuncak dalam pernyataan Permesta yang ditandatangani oleh tokoh-tokoh penting di Sulawesi (termasuk Jusuf) pada tanggal 2 Maret 1957. Pernyataan itu juga menyatakan keadaan darurat di Indonesia Timur. Pada saat ini, Jusuf menjadi perwira operasi untuk Permesta.

Itu tidak Namun lama, sebelum Jusuf meninggalkan gerakan. Pada Mei 1957, Kepala Staf Angkatan Darat Abdul Haris Nasution, resmi pembentukan empat Kodam di Indonesia Timur untuk menutupi keamanan Sulawesi. Dengan permintaannya telah terpenuhi, tidak ada alasan untuk Jusuf untuk tinggal dengan Permesta. Sebaliknya, Jusuf menjadi mata-mata, melaporkan hasil pertemuan kepada Pemerintah Pusat yang curiga bahwa Permesta adalah gerakan separatis.

Kodam Sulawesi Selatan dan Tenggara

Jusuf menjatuhkan sandiwara dengan Permesta pada Mei 1958 dengan pengangkatannya sebagai Panglima Kodam Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dari posisinya, Jusuf dibantu Pemerintah Pusat dalam memadamkan gerakan Permesta.

Kodam XIV/Hasanuddin

Pada Oktober 1959, Jusuf dipindahkan ke Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Komandan nya. Sebagai Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Jusuf bertanggung jawab atas keamanan Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Menteri Perindustrian

Pada tanggal 27 Agustus 1964, Jusuf diangkat sebagai Menteri Perindustrian. Meskipun ini adalah pos sipil, itu tidak mengherankan bahwa Jusuf diangkat ke posisi ini karena Soekarno memiliki anggota lain dari ABRI dalam kabinetnya untuk alasan lain selain pertahanan dan keamanan (Contoh: Letnan Jenderal Hidayat sebagai Menteri Telekomunikasi dan Ali Sadikin dari Marinir menjabat sebagai Menteri Perhubungan).

Supersemar

Pada tanggal 11 Maret 1966, Jusuf menghadiri pertemuan Kabinet di Istana Presiden, yang pertama sejak Soekarno reshuffle kabinet pada akhir Februari. Pertemuan tidak berlangsung lama sebelum Sukarno, setelah menerima surat dari Komandan Pengawal, tiba-tiba meninggalkan ruangan. Ketika pertemuan itu selesai, Jusuf dan Menteri Urusan Veteran, Basuki Rachmat, pergi ke luar Istana Presiden untuk bergabung dengan Amir Machmud Panglima KODAM V/Jayakarta. Jusuf kemudian diberitahu apa yang terjadi bahwa Soekarno telah pergi ke Bogor dengan helikopter karena situasi yang tidak aman di Jakarta.

Jusuf kemudian menyarankan bahwa mereka bertiga pergi ke Bogor untuk memberikan dukungan moral kepada Soekarno. Ketiganya kemudian pergi ke kediaman Letnan Jenderal Soeharto, Panglima Angkatan Darat yang telah membentuk posisi sebagai lawan politik terkuat Soekarno. Menurut Amir Mahmud, Soeharto meminta ketiga Jenderal ini untuk memberitahu Soekarno kesiapan untuk memulihkan keamanan, namun Presiden harus memintanya.

Di Bogor, ketiganya bertemu dengan Soekarno yang tidak senang dengan keamanan dan dengan desakan Amirmachmud bahwa semuanya aman. Soekarno kemudian mulai mendiskusikan pilihan dengan ketiga Jenderal sebelum akhirnya meminta mereka bagaimana dia bisa mengurus situasi. Jusuf dan Basuki diam, tetapi Amirmachmud bahwa Soekarno memberi Soeharto beberapa kekuatan dan memerintah Indonesia dengan dia sehingga semuanya dapat diamankan. Pertemuan kemudian dibubarkan, Soekarno mulai mempersiapkan Keputusan Presiden.

Itu senja ketika Keputusan yang akan menjadi Supersemar akhirnya siap dan menunggu tanda tangan Soekarno. Soekarno memiliki beberapa keraguan menit terakhir tetapi Jusuf, bersama dengan dua jenderal dan lingkaran dalam Soekarno dalam Kabinet yang juga telah membuat perjalanan ke Bogor mendorongnya untuk menandatangani. Soekarno akhirnya menandatangani dan menyerahkan Supersemar Basuki akan diteruskan kepada Soeharto.

Ada kontroversi mengenai peran Jusuf di Supersemar. Satu akun menyatakan bahwa Jusuf datang ke Bogor dengan folder merah muda dengan Supersemar sudah pre-prepared pada kertas dengan logo Angkatan Darat di atasnya dan bahwa ada empat Jenderal bukan tiga, makhluk Umum keempat Maraden Panggabean. Soekarno kemudian diintimidasi di titik pistol oleh Basuki dan Panggabean sebelum menandatangani Supersemar yang telah disiapkan.

Jusuf juga berhasil mendapatkan memegang salinan Supersemar.

Pada 13 Maret, Soekarno memanggil Jusuf, Basuki, dan Amir Machmud. Soekarno marah karena Soeharto telah melarang Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengatakan bahwa Supersemar tidak mengandung instruksi tersebut. Soekarno kemudian memerintahkan agar membuat sebuah surat untuk menjelaskan isi Supersemar namun surat itu tidak pernah muncul selain dari salinan yang dikumpulkan oleh mantan Duta Besar RI untuk Kuba, AM Hanafi.

Orde Baru

Sebagai pimpinan bangsa berubah dari Soekarno ke Soeharto, Jusuf melanjutkan sebagai Menteri Perindustrian. Itu juga dicatat bahwa meskipun memegang jabatan sipil, karier militer Jusuf melanjutkan sambil terus menerima promosi dari posisi ini.

Komandan ABRI

Pada bulan April tahun 1978, Jusuf diangkat ke posisi Panglima ABRI saat bersamaan mengambil posisi Menteri Pertahanan dan Keamanan.

Sebagai Komandan, Jusuf ditugaskan oleh Suharto untuk memulai proses mengintegrasikan (Memanunggalkan) ABRI dengan rakyat. Jusuf nanti akan mengatakan bahwa ia tidak yakin apa urutan ini berarti, tetapi mengambil hal itu berarti bahwa ia membuat ABRI netral dalam politik, bukan menggunakan Golkar samping. Dalam hal ini ia berhasil seperti dalam Pemilu Legislatif 1982, Golkar tidak mendapatkan dukungan aktif dari ABRI yang dinikmati di dua sebelumnya Pemilu Legislatif yang berkompetisi masuk

Jusuf juga bertanggung jawab atas ABRI Memasuki Desa (ABRI Masuk Desa). Dalam program ini, ABRI dikirim ke daerah pedesaan untuk membantu dengan pembangunan infrastruktur.

Selama masa jabatannya sebagai Panglima ABRI, Jusuf mengembangkan reputasi sebagai Jenderal yang memperhatikan kesejahteraan anak buahnya. Ia secara rutin berkeliling daerah untuk mengunjungi tentara dan menanyakan tentang keluarga dan kondisi mereka. Hal ini membuatnya sangat populer di jajaran ABRI dengan mengorbankan hubungannya dengan Soeharto, yang mulai melihat Jusuf sebagai ancaman.

Pada tahun 1982, sebuah pertemuan para pejabat tinggi diadakan dan dihadiri oleh Soeharto, Jusuf, dan Amirmachmud yang saat itu menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Dalam pertemuan tersebut, Amirmachmud mengomentari popularitas Jusuf dan memintanya untuk menjelaskan dirinya kepada Soeharto. Merasakan tuduhan tersebut, Jusuf kehilangan kesabaran dan berjanji kepada Soeharto bahwa dia tidak pernah punya ambisi untuk kekuasaan dalam melakukan tugasnya. Kecurigaan Soeharto tampaknya telah menyakiti Jusuf dan sehingga dia tidak pernah menghadiri pertemuan Kabinet sampai ia diberhentikan dari posisinya di April 1983.

Karier Politik

Dari tahun 1983 sampai tahun 1993, Jusuf menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ini adalah pekerjaan dari mana ia diperkirakan akan mencapai hal-hal besar, mengingat pendahulunya, Umar Wirahadikusumah yang kemudian menjadi Wakil Presiden. Namun, itu adalah akhir dari keterlibatannya dengan Pemerintah.

Jusuf memiliki hubungan dekat dengan Jusuf Kalla dan pada satu tahap dianggap menunjukkan Kalla salinan Supersemar yang ia diambil dari tahun 1966. Jusuf berubah pikiran dan menunjukkan Kalla sebagai versi fotokopian gantinya.

Ketika Jusuf mengumumkan niatnya untuk menghasilkan memoar pada hidupnya, ada harapan luas tentang apa pandangannya tentang Supersemar akan seperti (dari 3 jenderal yang menyaksikan penandatanganan Supersemar, hanya Amirmachmud telah menghasilkan akunnya). Pada awalnya, Soeharto dipercaya Jusuf untuk menerbitkan memoar sendiri tetapi berubah pikiran, meminta Jusuf agar Sekretariat Negara mempublikasikannya. Jusuf menolak tawaran ini.

Dalam kehidupan pensiunan nya, Jusuf aktif dalam kegiatan sosial dan Dipimpin dasar bertugas menjalankan sebuah masjid juga memberikan kontribusi untuk menjalankan rumah sakit.

M Jusuf merupakan purnawirawan perwira tinggi ABRI teladan yang banyak menginspirasi juniornya di satuan TNI yang dianggap jujur dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugas.

Salah satu juniornya yang mengidolakan M Jusuf adalah Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto. Diakui Prabowo, sosok Jenderal asal tanah Bugis ini banyak memberikan pelajaran hidup dan membentuk karakternya selama dinas militer.[2]

Kematian

M. Jusuf meninggal pada tanggal 8 September 2004 [3] dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Umum Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Keluarga

Di dalam tubuh Jendral Purnawirawan Muhammad Jusuf, mengalir darah para Wali dan raja besar dan pejuang hebat. Ayahnya bernama Andi Tappu Amier Arung Kajuara. Ibunya bernama Andi Buba Petta Bunga. Kakeknya yang bernama La Upe Arung Tarasu adalah cucu langsung Raja Bone ke-24 bernama Sultan Isma’il Muhtajuddin La Mappatunru Dato Isma’il Matinroe ri Lalebbata yang merupakan keturunan ke-12 Maulana Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati cucu Maulana Husain Jamaluddin Al-Akbar Al-Azhmatkhan Al-Husaini Jumadil Kubro Wajo dan Prabu Siliwangi. Beliau juga keturunan dari Syaikh Yusuf Abul Mahasin Hadiyatullah Tajul Khalwatiyah Tuanta Salamaka ri Gowa dan Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke-16. Ia juga memiliki saudara tiri (satu ayah lain ibu) dengan Andi Gappa.

Beliau memiliki istri 2 (dua) orang. Istri pertama beliau, Siti Maisaroh Hilaladalah, cucu pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan dan memiliki seorang anak yang kemudian memiliki 3 (tiga) orang cucu.

Istri kedua beliau, Elly Saelan yang merupakan adik kandung Emmy Saelan Pejuang Asal Makassar Sulawesi Selatan dan memiliki seorang anak yang sudah meninggal dunia bernama Jaury Jusuf Putra.

Elly Saelan (Saeli) adalah adik kandung dari Emmy Saelan dan Maulwi Saelan

Bermacam-macam

Meskipun Amirmachmud dengan halus menuduhnya ambisius, Jusuf tetap menjadi teman dekat dengan sesama saksi Supersemar tersebut. Sebelum Amirmachmud meninggal, ia meminta agar Jusuf menghadiri pemakamannya. Namun, Jusuf tidak dapat menghadiri pemakaman Amirmachmud ini. Jusuf juga menerima surat rahasia dari Amirmachmud.

Pendidikan

Umum

  • HIS di Watampone
  • MULO
  • SMA

Militer

  • Kursus Atase Militer
  • SSKAD (Sekolah Staf & Komando AD) sekarang Seskoad di Bandung (1952-1953)
  • US Army Infantry Officers Advanced Course di Fort Benning, Amerika Serikat 1955-1956
  • Kursus Lintas Udara / Airborne Course di Amerika Serikat
  • Kursus Singkat Khusus Angkatan IV
  • Seskoad 1969

Karier

Militer

  • Perang Kemerdekaan di satuan Sulawesi (KRIS) di Yogyakarta
  • Ajudan Letkol Kahar Muzakkar di staf Komando Markas ALRI Pangkalan X di Yogyakarta
  • Kapten dalam Corps Pilisi Militer (CPM) (Desember 1949)
  • Anggota Staf Komisi militer untuk Indonesia Timur (Desember 1949–1950)
  • Ajudan Panglima TT-VII/Wirabuana Kolonel Alex Kawilarang (April 1950)
  • Kepala Staf Resimen Infanteri (RI)-24 di Manado (1953–1954)
  • Asisten II (Operasi) TT-VII/Wirabuana di Makassar (1955–1956)
  • Kepala Komando Reserve Umum (KRU) dgn pangkat Mayor (Oktober 1956)
  • Kepala Staf Resimen Hasanuddin (RI-Hasanuddin) di Pare-pare Sulsel (ex KRU)
  • Menandatangani Naskah Piagam Permesta (no.24) (1 Maret 1957–1958)
  • Kepala Staf Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara (KDM-SST) di Makassar (1958–1959)
  • Panglima KDM-SST (1959–1960)
  • Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di Makassar (1960–1964)
  • Menhankam/Panglima ABRI dalam Kabinet Pembangunan III (29 Maret 1978–19 Maret 1983)

Sipil/Menteri

  • Menteri Perindustrian Ringan di Kabinet Dwikora I (27 Agustus 1964–21 Februari 1966)
  • Menteri Perindustrian Dasar di Kabinet Dwikora II (24 Februari 1966–28 Maret 1966)
  • Menteri Perindustrian Dasar di Kabinet Dwikora III (28 Maret 1966–25 Juli 1966)
  • Menteri Perindustrian Dasar & Menengah di Kabinet Ampera I (25 Juli 1966–17 Oktober 1967)
  • Menteri Perindustrian di Kabinet Pembangunan I (6 Juni 1968–28 Maret 1973)
  • Menteri Perindustrian di Kabinet Pembangunan II (28 Maret 1973–28 Maret 1978)
  • Menteri Pertahanan dan Keamanan di Kabinet Pembangunan III (28 Maret 1978–19 Maret 1983)
  • Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (1983–1988 dan 1988–1993)

Supersemar

M. Jusuf merupakan salah satu saksi kunci perisitiwa Supersemar beserta Jenderal Basuki Rahmat dan Jenderal Amirmachmud.

Penghargaan

Tanda Jasa

Baris ke-1 Bintang Republik Indonesia Adipradana (7 Agustus 1995)[1] Bintang Mahaputera Adipradana (10 Maret 1973)[4] Bintang Jasa Pratama
Baris ke-2 Bintang Gerilya Bintang Dharma Bintang Yudha Dharma Utama (2 Oktober 1986)[5][6]
Baris ke-3 Bintang Kartika Eka Paksi Utama Bintang Jalasena Utama Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama
Baris ke-4 Bintang Bhayangkara Utama Bintang Jalasena Pratama Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia
Baris ke-5 Knight Grand Cross of the Most Exalted Order of the White Elephant - Thailand (1979)[7] Panglima Mangku Negara (P.M.N.) - Malaysia (1979)[8] Order of the Sacred Treasure 1st Class - Jepang (1996)[9]
Baris ke-6 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II
Baris ke-7 Satyalancana Sapta Marga Satyalancana Penegak Satyalancana G.O.M I
Baris ke-8 Satyalancana G.O.M II Satyalancana G.O.M III Satyalancana G.O.M IV

Referensi

  1. ^ a b "Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2021-07-29. Diakses tanggal 12 Agustus 2021.
  2. ^ Mahmud, Ismail (2022-12-18). "Terungkap Sosok M Jusuf Jenderal TNI dari Tanah Bugis Idola Prabowo". Suarapantau.com. Diakses tanggal 2023-05-26.
  3. ^ Muslim, Dudung Abdul (11 September 2004). "M Jusuf "Putra Mahkota" yang Cepat Tereliminasi". Suara Merdeka. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-11-01. Diakses tanggal 8 Januari 2017.
  4. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
  5. ^ Administrator (1986-10-11). "Anugerah bintang Yudha Dharma Utama". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-18.
  6. ^ "Jasa bekas ketua Abri diingati". NewspaperSG. 1986-10-28. Diakses tanggal 2024-11-27.
  7. ^ ประกาศสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์ให้แก่นายทหารต่างประเทศ (PDF) (dalam bahasa Thai). Diakses tanggal 23 April 2025.
  8. ^ "Senarai Penuh Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat Persekutuan Tahun 1979" (PDF).
  9. ^ Indonesia, Tokoh. "M Jusuf | TOKOH INDONESIA | TokohIndonesia.com | Tokoh.id" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-04-03.

Pranala luar

  • (Indonesia) Tokoh Indonesia - Panglima paling dicintai prajurit Diarsipkan 2006-11-21 di Wayback Machine.
  • Riwayat Raja Bone (24): La Mappasessu To Appatunru
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Umar Wirahadikusumah
Ketua BPK
1983–1993
Diteruskan oleh:
J.B. Sumarlin
Jabatan militer
Didahului oleh:
Maraden Panggabean
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
1978–1983
Diteruskan oleh:
L.B. Moerdani
Jabatan politik
Didahului oleh:
Maraden Panggabean
Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia
1978–1983
Diteruskan oleh:
Poniman
Didahului oleh:
Chaerul Saleh
Menteri Perindustrian Indonesia
1964–1978
Bersama dengan: Abdul Azis Saleh (1962–66)
Ashari Danudirdjo (1964–68)
Hadi Thayeb (1964–66)
Sjaifun (1966)
Suharnoko Harbani (1966)
Mardanus (1966)
Jacob Salatun (1966)
Muhammad Sanusi (1966–68)
Diteruskan oleh:
A.R. Soehoed
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan III (1978–1983)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Adam Malik
  • Kementerian di bawah Menko Polkam: Maraden Panggabean
  • Mendagri: Amir Machmud, Soedharmono (Plt.)
  • Menlu: Mochtar Kusumaatmadja
  • Menhankam/Panglima ABRI: M. Jusuf
  • Menhak: Moedjono, Ali Said
  • Menpen: Ali Moertopo
  • Kementerian di bawah Menko Ekuin/Kepala BAPPENAS: Widjojo Nitisastro
  • Menkeu: Ali Wardhana
  • Mendagkop: Radius Prawiro
  • Mentan: Soedarsono Hadisapoetro
  • Menperin: A.R. Soehoed
  • Mentamben: Subroto
  • Menpu : Purnomosidi Hadjisarosa
  • Menhub: Rusmin Nurjadin
  • Menakertrans: Harun Al-Rasjid Zain
  • Menpan: J. B. Sumarlin
  • Menteri PP-LH: Emil Salim
  • Menristek: Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Kementerian di bawah Menko Kesra: Surono Reksodimedjo
  • Mendikbud: Daoed Joesoef
  • Menkes: Suwardjono Surjaningrat
  • Menag: Alamsyah Ratu Perwiranegara
  • Mensos: Sapardjo
Menteri muda yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Menmupera: Cosmas Batubara
  • Menmukop: Bustanil Arifin
  • Menmuda: Abdul Gafur
  • Menmuprongan: Achmad Affandi
  • Menperwan: Lasiyah Soetanto
  • Menmutrans: Martono
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Mensesneg: Soedharmono
  • Jaksa Agung: Ali Said, Ismail Saleh
  • Gubernur Bank Indonesia: Rachmat Saleh
  • Pangkopkamtib: Sudomo
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan II (1973–1978)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Mendagri: Amir Machmud • Menlu: Adam Malik, Syarief Thayeb (Plt.) • Menhankam/Panglima ABRI: Maraden Panggabean • Menhak: Oemar Senoadji, Mochtar Kusumaatmadja • Menteri Penerangan: Mashuri Saleh, Sudharmono (Plt.) • Menperin: M. Jusuf • Mendag: Radius Prawiro • Menag: Abdul Mukti Ali • Menkeu: Ali Wardhana • Mentan: Thoyib Hadiwidjaja • Mentam: Mohammad Sadli • Menteri PUTL: Sutami • Menhub: Emil Salim • Mendikbud: Sumantri Brodjonegoro, Syarief Thayeb • Menkes: GA Siwabessy • Mensos: M. S. Mintaredja • Menakertranskop: Subroto • Menteri Ekuin/Kepala BAPPENAS: Widjojo Nitisastro • Menteri Kesra: Sunawar Sukowati • Menpan/Waket BAPPENAS: J. B. Sumarlin • Menteri Negara Riset: Sumitro Djojohadikusomo • Jaksa Agung: Ali Said • Gubernur Bank Indonesia: Rachmat Saleh • Pangkopkamtib: Sumitro, Soeharto, Sudomo (Plt.) • Mensesneg: Soedharmono
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan I (1968–1973)
Presiden: Soeharto
Mendagri: Basuki Rahmat, Amir Machmud • Menlu: Adam Malik • Menhankam/Panglima ABRI: Soeharto, Maraden Panggabean • Menhak: Oemar Senoadji • Menteri Penerangan: Boediardjo • Menkeu: Ali Wardhana • Mendag: Sumitro Djojohadikusomo • Mentan: Thoyib Hadiwidjaja • Menperin: M. Jusuf • Mentam: Sumantri Brodjonegoro • Menteri PUTL: Sutami • Menhub: Frans Seda • Mendikbud: Mashuri Saleh • Menkes: G.A. Siwabessy • Menag: Muhammad Dahlan, Abdul Mukti Ali • Menaker: Mursalin Daeng Mamangung, M. Sadli • Mentranskop: M. Sarbini, Subroto • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan, Idham Chalid (Plt.), M. S. Mintaredja • Menteri Ekuin: Sri Sultan Hamengkubuwono IX • Menteri Kesra: Idham Chalid • Menteri PPN/ Ketua BAPPENAS: Sunawar Sukowati, Widjojo Nitisastro • Menpenhukpemmen (dihapuskan sejak Reshuffle Kabinet pada 11 September 1971): M. S. Mintaredja • Menteri PPAN: Harsono Tjokroaminoto, Emil Salim • Jaksa Agung: Sugih Arto • Gubernur Bank Indonesia: Radius Prawiro • Pangkopkamtib: Maraden Panggabean, Sumitro • Mensesneg: Alamsyah Ratu Perwiranegara, Soedharmono
  • l
  • b
  • s
Kabinet Ampera II (1967–1968)
Pejabat Presiden: Soeharto
Menteri Ekuin: Sri Sultan Hamengkubuwono IX • Menteri Kesra: Idham Chalid • Mendagri: Basuki Rahmat • Menlu: Adam Malik • Menhankam/Panglima ABRI: Soeharto • Menhak: Oemar Senoadji • Menteri Penerangan: B.M. Diah • Mendikbud: Sanusi Hardjadinata • Menag: Muhammad Dahlan • Menkes: G.A. Siwabessy • Menaker: Awaluddin Djamin • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan • Menkeu: Frans Seda • Mendag: M. Jusuf • Mentan: Sutjipto • Menbun: Thoyib Hadiwidjaja • Menhub: Sutopo • Menteri Maritim: Jatidjan • Menteri PU: Sutami • Menperindariten: Ashari Danudirdjo • Menperinteksjin: Muhammad Sanusi • Mentam: Soemantri Brodjonegoro • Mentransvetbil: Sarbini Sumawinata
  • l
  • b
  • s
Kabinet Ampera I (1966–1967)
Presiden: Soekarno, Soeharto (Plt.)
  • Ketua Preskab: Soeharto
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Hankam: Soeharto
  • Menpangad: Soeharto
  • Menpangla: Muljadi
  • Menpangud: Rusmin Nurjadin
  • Menpangpol: Sutjipto Judodihardjo
  • Menvetdem: Sarbini Sumawinata
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Politik: Adam Malik
  • Menlu: Adam Malik
  • Mendagri: Basuki Rahmat
  • Menhak: Oemar Senoadji
  • Menteri Penerangan: B.M. Diah
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Kesra: Idham Chalid
  • Mendikbud: Sarino Mangunpranoto
  • Menag: Sjaifuddin Zuchri
  • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan
  • Menkes: G.A. Siwabessy
  • Menaker: Awaluddin Djamin
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan: Hamengkubuwono IX
  • Menteri Perdagangan: Ashari Danudirdjo
  • Menkeu: Frans Seda
  • Menhub: Sutopo
  • Menteri Maritim: Jatidjan
  • Mentan: Sutjipto
  • Menhut: P.C. Harjasudirdja
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Industri dan Pembangunan: Sanusi Hardjadinata
  • Menperin R&T: M. Jusuf
  • Menperin T&K: Muhammad Sanusi
  • Mentam: Slamet Bratanata
  • Menteri PU: Sutami
  • l
  • b
  • s
Menteri Pertahanan Indonesia
Kementerian Pertahanan
  • Soeprijadi
  • Imam Muhammad Suliyoadikusumo
  • Amir Sjarifuddin
  • Mohammad Hatta
  • Sutan Rasjid
  • Sri Sultan Hamengkubuwono IX
  • Abdoel Halim
  • Sewaka
  • Sri Sultan Hamengkubuwono IX
  • Wilopo
  • Iwa Kusumasumantri
  • Burhanuddin Harahap
  • Ali Sastroamidjojo
  • Djoeanda Kartawidjaja
  • A. H. Nasution
  • M. Sarbini
  • Soeharto
  • Maraden Panggabean
  • M. Jusuf
  • Poniman
  • Leonardus Benyamin Moerdani
  • Edi Sudradjat
  • Wiranto
  • Juwono Sudarsono
  • Mohammad Mahfud
  • Agum Gumelar
  • Matori Abdul Djalil
  • Juwono Sudarsono
  • Purnomo Yusgiantoro
  • Ryamizard Ryacudu
  • Prabowo Subianto
  • Sjafrie Sjamsoeddin
  • l
  • b
  • s
Panglima Tentara Nasional Indonesia
Panglima Besar TKR
  • Soedirman
Kepala Staf Angkatan Perang
  • T.B. Simatupang
Ketua Gabungan Kepala-Kepala Staf
  • A.H. Nasution
  • Soerjadi Soerjadarma
Kepala Staf Angkatan Bersenjata
  • A.H. Nasution
Panglima ABRI
  • Soeharto
  • Maraden Panggabean
  • M. Jusuf
  • L.B. Moerdani
  • Try Sutrisno
  • Edi Sudradjat
  • Feisal Tanjung
  • Wiranto
  • Widodo A. S.
Panglima TNI
  • Widodo A. S.
  • Endriartono Sutarto
  • Djoko Suyanto
  • Djoko Santoso
  • Agus Suhartono
  • Moeldoko
  • Gatot Nurmantyo
  • Hadi Tjahjanto
  • Andika Perkasa
  • Yudo Margono
  • Agus Subiyanto
  • l
  • b
  • s
Menteri Perindustrian Indonesia
Kementerian Perindustrian
  • Tandiono Manu
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Soejono Hadinoto
  • F. J. Inkiriwang
  • Soeharto Sastrosoeyoso
  • Chaerul Saleh
  • Abdul Azis Saleh
  • Ashari Danudirdjo
  • Sjaifun
  • M. Jusuf
  • Hadi Thayeb
  • Suharnoko Harbani
  • Mardanus
  • Jacob Salatun
  • Muhammad Sanusi
  • Abdoel Raoef Soehoed
  • Hartarto Sastrosoenarto
  • Tungki Ariwibowo
  • Muhammad Bob Hasan
  • Rahardi Ramelan
  • Muhammad Jusuf Kalla
  • Luhut Binsar Panjaitan
  • Rini Mariani Soemarno
  • Andung A. Nitimiharja
  • Fahmi Idris
  • Mohamad Suleman Hidayat
  • Saleh Husin
  • Airlangga Hartarto
  • Agus Gumiwang Kartasasmita
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=M._Jusuf&oldid=27179620"
Kategori:
  • Kelahiran 1928
  • Kematian 2004
  • Meninggal usia 76
  • Tokoh militer Indonesia
  • Tokoh TNI
  • Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
  • Panglima Tentara Nasional Indonesia
  • Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin
  • Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
  • Tokoh Bugis
  • Tokoh Sulawesi Selatan
  • Tokoh dari Bone
  • Tokoh Angkatan 45
  • Politikus Indonesia
  • Menteri Indonesia
  • Menteri Pertahanan Indonesia
  • Menteri Perindustrian Indonesia
  • Menteri Perdagangan Indonesia
  • Tokoh Orde Baru
  • Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana
  • Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
  • Penerima Bintang Jasa Pratama
  • Penerima Bintang Dharma
  • Penerima Bintang Gerilya
  • Penerima Bintang Sewindu APRI
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • CS1 sumber berbahasa Thai (th)
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Artikel yang ditulis seperti resume
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan April 2025
  • Artikel yang tidak memiliki referensi April 2025
  • Artikel yang perlu dikembangkan tetapi tidak memiliki batasan waktu
  • Artikel yang perlu dikembangkan April 2025
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 23 Juni
  • Tanggal kematian 8 September
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi April 2025
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles