More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahasa Aceh - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Aceh - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Aceh

  • Acèh
  • Afrikaans
  • Aragonés
  • العربية
  • مصرى
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • تۆرکجه
  • Basa Bali
  • Bikol Central
  • Български
  • বাংলা
  • Català
  • 閩東語 / Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄
  • Cebuano
  • کوردی
  • Čeština
  • Deutsch
  • Zazaki
  • Kadazandusun
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Galego
  • Bahasa Hulontalo
  • हिन्दी
  • Fiji Hindi
  • Hrvatski
  • Հայերեն
  • Jaku Iban
  • Ilokano
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • Kumoring
  • 한국어
  • Limburgs
  • Lietuvių
  • Minangkabau
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Polski
  • Piemontèis
  • پښتو
  • Português
  • Русский
  • Ikinyarwanda
  • ᱥᱟᱱᱛᱟᱲᱤ
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Sunda
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • მარგალური
  • Yorùbá
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikifungsi
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Aceh
BPS: 0001 2
باس اچيه
Basa Acèh
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
  • Aceh (Wilayah Otonom Indonesia)
EtnisAceh
Penutur
3.500.000 (2000)[1]
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[2]

  • 3.500.032 (2000)
Rumpun bahasa
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
        Cari tahu mengapa. Beberapa rumpun bahasa dimasukkan sebagai cabang dari dua rumpun bahasa yang berbeda. Untuk lebih lanjutnya, silakan lihat pembagian dari sub-rumpun Melayu-Sumbawa dan Kalimantan Utara Raya
        • Melayu-Chamik
          • Chamik
            • Aceh
Tampilkan klasifikasi manual
  • bahasa manusia
    • Austro-Tai
      • Austronesia
        • Melayu-Polinesia
          • Melayu-Polinesia Inti
            • Melayu-Sumbawa
              • Chamik Edit nilai pada Wikidata
                • Aceh
Tampilkan klasifikasi otomatis
Sistem penulisan
  • Alfabet Latin
  • Jawi
Kode bahasa
ISO 639-2ace
ISO 639-3ace
Glottologachi1257[3]
IETFace
BPS (2010)0001 2
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Punah

EXSingkatan dari Extinct (Punah)
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Aceh diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL Ethnologue: C6b Threatened
Bahasa Aceh dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Buka versi koordinat status pemertahanan rinci Perlu masuk
[sunting di Wikidata]
Referensi: [4][5][6]

Informasi penggunaan templat turunan
Sampel
Informasi berkas Video yang lain 
Dua orang penutur bahasa Aceh
Sampel teks
Pasal 1 Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia dalam bahasa Aceh. (Teks)
Bandum ureuëng lahé deungon meurdéhka deungon martabat dan hak nyang saban. Ngon akai geuseumiké, ngon haté geumeurasa, mandum geutanyoë lagèë Syèëdara. Hak dan keumuliaan.
Terjemahan: ⓘ
Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.
Sampel teks lainnya
Sampel suara
noicon
(Bantuan • Berkas • Lainnya)
Lokasi penuturan
ProyekWiki Bahasa | Wikipedia | Kode sumber
 
Lihat dalam mode terbatas
PetaTampilkan peta yang diperbesar
PetaTampilkan peta yang diperkecil
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Peta bahasa lain
Koordinat: 3°54′N 96°36′E / 3.900°N 96.600°E / 3.900; 96.600 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Uji coba Wikipedia bahasa IbanSunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak

Bahasa Aceh adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Aceh yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa Chamik, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia.[7]

Penggolongan

[sunting | sunting sumber]
Penutur bahasa Aceh ditandai dengan kode bahasa ace (warna merah) yang terdapat di sepanjang pesisir Aceh.

Bahasa Aceh termasuk dalam kelompok bahasa Chamic, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rade dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau.[butuh rujukan]

Persebaran

[sunting | sunting sumber]

Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat.

Pesisir Timur Aceh

[sunting | sunting sumber]
  1. Kota Sabang
  2. Banda Aceh
  3. Aceh Besar
  4. Pidie
  5. Pidie Jaya
  6. Bireuen
  7. Aceh Utara
  8. Lhokseumawe
  9. Aceh Timur (kecuali di 3 kecamatan, Serba Jadi, Peunaron and Simpang Jernih di mana bahasa Gayo dipakai)
  10. Langsa
  11. Aceh Tamiang, di kecamatan Manyak Payed

Pesisir barat Aceh

[sunting | sunting sumber]
  1. Aceh Jaya
  2. Aceh Barat
  3. Nagan Raya
  4. Aceh Barat Daya (kecuali di kecamatan Susoh di mana bahasa Jamee dituturkan)
  5. Aceh Selatan (bercampur dengan bahasa Kluet dan bahasa Jamee)

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1931 pemerintah Hindia Belanda di Aceh menghendaki supaya bahasa Aceh dipergunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah rakyat, di samping bahasa Melayu yang sudah pernah digunakan sebelumnya. Namun para cendikiawan Aceh yang di antaranya terdiri dari beberapa tokoh ulee balang tidak menyetujui maksud pemerintah Hindia Belanda tersebut. Para cendikiawan Aceh menganggap usaha pemerintah itu akan mencegah berkembangnya bahasa Melayu di Aceh. Dengan demikian akan menghambat rakyat Aceh untuk mengerti bahasa tersebut yang amat diperlukan bagi pengembangan ekonomi mereka, dan dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Tetapi pemerintah Hindia Belanda di Aceh tetap bersikeras untuk melaksanakan rencana itu. Maka pada tanggal 1 Juli 1932, pemerintah Hindia Belanda menetapkan secara resmi pemakaian bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah rakyat sebagai pengganti bahasa Melayu kecuali di beberapa daerah yang tidak dihuni oleh etnis Aceh.

Meskipun bahasa Aceh telah ditetapkan sebagai bahasa pengantar sejak tanggal l Juli 1932, tetapi bahasa Melayu pada beberapa sekolah masih tetap digunakan. Menurut laporan umum pemerintah Hindia Belanda tentang pendidikan di Aceh pada tahun 1933 dan tahun 1934, masih terdapat 88 buah sekolah rakyat yang berada di kota-kota besar di Aceh yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar, dan yang lainnya (sebanyak 207 buah) telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar. Sekolah yang telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar yaitu Langsa 16 sekolah, Lhok Seumawe 60 sekolah, Sigli 42 sekolah, Kutaraja 42 sekolah, Meulaboh 30 sekolah dan Tapak Tuan 17 sekolah. Sedangkan sekolah-sekolah yang tetap menggunakan bahasa Melayu yaitu Langsa 38 sekolah, Lhok Seumawe 5 sekolah, Sigli 6 sekolah, Kutaraja 7 sekolah, Meulaboh 1 sekolah dan Tapak Tuan 34 sekolah.

Menurut J. Jongejans yang menjabat sebagai residen di Aceh sejak 5 Maret 1936 hingga bulan September 1938, pada tahun 1939 dari 328 buah jumlah sekolah rakyat yang terdapat di seluruh Aceh, 210 buah di antaranya telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa bantu/pengantar di sarnping bahasa Melayu.[8]

Literatur

[sunting | sunting sumber]
Hikayat Prang Sabi

Sampai saat ini manuskrip berbahasa Aceh tertua yang dapat ditemukan berasal dari tahun 1069 H (1658/1659 M) yaitu Hikayat Seuma'un.[9]

Sebelum penjajahan Belanda (1873–1942), hampir semua literatur berbahasa Aceh berbentuk puisi dalam bentuk hikayat atau nazam. Sedikit sekali yang berbentuk prosa dan salah satunya adalah Kitab Bakeu Meunan yang merupakan terjemahan kitab Qawaa'id al-Islaam.[10]

Setelah kedatangan Belanda barulah muncul karya tulis berbahasa Aceh dalam bentuk prosa yaitu pada tahun 1930-an, seperti Lhee Saboh Nang yang ditulis oleh Aboe Bakar dan De Vries.[11] Setelah itu barulah bermunculan berbagai karya tulis berbentuk prosa namun demikian masih tetap didominasi oleh karya tulis berbentuk hikayat.

Ensiklopedia pertama dalam bahasa Aceh yaitu Wikipedia bahasa Aceh diluncurkan pada 12 Agustus 2009.[12][13]

Terjemah Al-Quran berbahasa Aceh dalam bentuk prosa diterbitkan oleh Kementerian Agama pada tanggal 13 Desember 2018.[14]

Sampai saat ini belum ada surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Aceh. Pada tahun 2020 diluncurkan majalah berbahasa Aceh untuk pertama kalinya, yaitu Majalah Neurôk. Penerbitan ini digagas oleh seorang budayawan Aceh yaitu Ayah Panton.[15]

Google Translate menambahkan fitur terjemahan bahasa Aceh pada 27 Juni 2024.[16]

Fonologi

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Fonologi bahasa Aceh
Rambu peringatan tsunami dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Aceh.

Berikut adalah fonem-fonem bahasa Aceh.

Vokal[17]
Depan Tengah Belakang
mulut sengau mulut sengau mulut sengau
Tertutup i ĩ ɨ ɨ̃ u ũ
Tengah tertutup e ɛ̃ ə ʌ̃ o ɔ̃
Tengah terbuka ɛ ʌ ɔ
Terbuka a ã

Vokal biasanya berada di pasangan mulut/sengau, meskipun hanya ada tiga vokal sengau pertengahan dan ada vokal oral pertengahan yang jumlahnya dua kali lebih banyak. /ʌ/ tidak benar-benar di tengah, meskipun ditampilkan di sini karena alasan estetika. Demikian pula, /ɨ/ juga ditampilkan sebagai ([ɯ] yang lebih ke belakang.[butuh rujukan] Selain vokal monoftong di atas, bahasa Aceh juga memiliki 5 diftong oral, masing-masing dengan pasangan sengau:[17]

  • /iə ɨə uə ɛə ɔə/
  • /ĩə ɨ̃ə ũə ɛ̃ə ɔ̃ə/
Konsonan[18]
Bibir Rongga-gigi Langit-langit Langit-langit
belakang
Celah suara
Sengau m n ɲ ŋ
Letup p b t d c ɟ k g ʔ
Desis s ʃ h
Hampiran w l j
Getar r

/s/ adalah alveodental laminal. /ʃ/ secara teknis berupa post-alveolar tetapi dikelompokkan dalam kolom langit-langit untuk alasan estetika.

Ejaan

[sunting | sunting sumber]

Bahasa Aceh telah mengalami berulang kali perubahan ejaan, mulai penggunaan huruf Arab, huruf Latin ejaan lama, dan sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan. Berikut adalah pedoman ejaannya:[19][20]

  • A a
  • E e əⓘ dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "dekat". Contoh: le (banyak).
  • EU eu ɨⓘ tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Contoh: eu (lihat).
  • È è ɛⓘ dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "bebek". Contoh: pèng (uang), pèh (pukul/tumbuk), dll.
  • É é eⓘ dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "kue". Contoh: lé (oleh).
  • Ë ë, tidak ditemui padanannya dalam bahasa Indonesia.
  • I i
  • Ö ö ʌⓘ dibaca seperti huruf vokal dasar /ɔ/, tetapi diucapkan dengan mulut terbuka. Contoh: mantöng (masih), böh (buang),
  • Ô ô oⓘ dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "soto", "foto", "tato". Contoh: bôh (taruh), sôh (tinju), tôh (mengeluarkan).
  • O o ɔⓘ dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "tolong", "bom". Contoh: boh (buah), soh (kosong), toh (mana)
  • U u

Huruf vokal sengau:

  • 'A 'a pengucapannya sengau seperti /a/ dalam kata “maaf”; contohnya: 'ap (suap), meu'ah (maaf)
  • 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main)
  • 'I 'i pengucapannya sengau seperti /i/ dalam kata “angin”; contohnya: ca’ië (laba-laba), kh’iëng (busuk), dll
  • 'U 'u pengucapannya sengau; contohnya: meu'uë (bajak),
  • 'O 'o pengucapannya sengau; contohnya: ma’op (hantu/untuk menakuti anak-anak)

Sistem penulisan

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, bahasa Aceh menggunakan aksara Arab yang disebut dengan "jawoe" atau aksara Jawi dalam bahasa Melayu. Sejak kolonialisasi Belanda, bahasa Aceh menggunakan aksara Latin dengan penambahan huruf é, è, ë, ö, dan ô. Bunyi /ɨ/ dilambangkan oleh "eu" dan bunyi /ʌ/ diwakilkan oleh "ö". Huruf f, q, v, x, dan z hanya digunakan dalam kata serapan.

Vokal[21]
Grafem Fonem
(IPA)
Suku kata terbuka Suku kata tertutup
a /a/ ba /ba/ ‘bawa’ bak /baʔ/ ‘pada, pohon’
e /ə/ le /lə/ ‘banyak’ let /lət/ ‘cabut’
é /e/ baté /bate/ ‘baki pinang’ baték /bateʔ/ ‘batik’
è /ɛ/ bèe /bɛə/ ‘bau’ bèk /bɛʔ/ ‘jangan’
eu /ɯ/ keu /kɯ/ ‘untuk’ keuh /kɯh/ ‘jadi (seperti, nyan keuh)’
i /i/ di /di/ 'di, dari' dit /dit/ 'sedikit'
o /ɔ/ yo /jɔ/ ‘takut’ yok /jɔʔ/ ‘goyang’
ô /o/ rô /ro/ ‘tumpah’ rôh /roh/ ‘masuk’
ö /ʌ/ pö /pʌ/ ‘terbang’ pöt /pʌt/ ‘petik’
u /u/ su /su/ ‘suara’ suet /suət/ ‘mengeluarkan’
Konsonan[22]
Grafem Fonem
(IPA)
Catatan
b /b/
c /c/
d /d/
f /f/ Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan p (/p/).
g /g/
h /h/
j /ɟ/
k /k/, /ʔ/ pada akhir suku kata.
l /l/
m /m/
mb /mb/
n /n/
nd /nd/
ng /ŋ/
ngg /ŋg/
nj /ɳʲ/
ny /ɲ/
p /p/
q /q, k/ Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan k (/k/).
r /r/
s /s/
sy /ʃ/
t /t/
v /v/ Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan b (/b/).
w /w/
x /ks/ Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan ks (/ks/).
y /j/
z /z/ Digunakan dalam kata asing.

Sastra

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah daftar beberapa karya sastra terkenal dalam bahasa Aceh:

  • Hikayat Prang Sabi
  • Hikayat Malem Diwa
  • Hikayat Sultan Aceh Meureuhom (Sultan Iskandar Muda)
  • Hikayat Banun Setia
  • Hikayat Putroe Meulue
  • Hikayat Meurah Silu
  • Hikayat Putroe Lindong Buleuen
  • Hikayat Banta Amat Ngon Nahuda Seukeum
  • Hikayat Aulia Tujoh
  • Hikayat Prang Aceh
  • Hikayat Pocut Muhammad
  • Hikayat Prang Cut Ali
  • Hikayat Putroe Ijo
  • Hikayat Peureudan Ali
  • Hikayat Nun Parisi
  • Hikayat Nabi Ibrahim
  • Hikayat Nabi Yusuf
  • Hikayat Nabi Musa
  • Hikayat Nubeuet Nabi
  • Hikayat Tajul Muluk
  • Hikayat Ranto Ngon Hikayat Teungku di Meukek
  • Hikayat Raja Bada
  • Haba Amat Rhang Manyang
  • Haba Putroe Neng
  • Haba Magasang dan Magaseueng [23]

Contoh

[sunting | sunting sumber]
  • Peue haba? = Apa kabar?
  • Haba gèt = Kabar baik.
  • Lôn piké geutanyoë han meureumpök lé = Saya kira kita takkan bersua lagi.
  • Lôn jép ië u muda = Saya minum air kelapa muda.
  • Agam ngön inöng = pria dan wanita
  • Lôn = saya
  • Kah, droë, Gata = kamu, anda
  • H'an = tidak
  • Na = ada
  • Pajôh = makan
  • Jih, dijih, gobnyan = dia, dia
  • Ceudah that gobnyan. = Cantik/Tampan sekali dia.
  • Lôn meu'en bhan bak blang thô. = Saya bermain bola di sawah kering.

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Hikayat Akhbarul Karim
    Hikayat Akhbarul Karim
  • Hikayat Banta Beuransah
    Hikayat Banta Beuransah

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ethnologue
  2. ^ https://www.ethnologue.com/language/ace.
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Aceh". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;
  4. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  5. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
  6. ^ "Bahasa Aceh". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
  7. ^ Riris Tiani (Mei 2018). "Korespondesi Bunyi Bahasa Aceh dan Bahasa Gayo". Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra. 13 (2). ISSN 0216-535X.
  8. ^ Sufi, Rusdi (1998). Gerakan Nasionalisme di Aceh (1900–1942). Banda Aceh: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh. hlm. 19–21. ISBN 979-95312-4-1.
  9. ^ Durie, Mark. 1996. Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh
  10. ^ Hikayat Aceh Telah Mati
  11. ^ Thurgood, Graham.2007.The Historical Place of Acehnese:The Known and the Unknown Diarsipkan 2010-07-13 di Wayback Machine.
  12. ^ Redaksi (2009-08-13). "Akhirnya, Wikipedia Berbahasa Aceh Lahir". ACEHKITA.COM (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2024-11-24.
  13. ^ Redaksi (2024-08-13). "12 Agustus jadi Hari Kelahiran Wikipèdia bahsa Acèh". www.seputaraceh.com. Diakses tanggal 2024-11-24.
  14. ^ "Kemenag Luncurkan Alquran Terjemah Bahasa Aceh". uin.ar-raniry.ac.id. Diakses tanggal 2024-11-24.
  15. ^ Dani, Subur (2020-10-14). "Neurok, Majalah Berbahasa Aceh Pertama Diluncurkan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-10-25.
  16. ^ Terjemahan Bahasa Aceh Sudah Tersedia di Google Translate
  17. ^ a b Al-Harbi & Al-Ahmadi (2003)
  18. ^ Al-Harbi & Al-Ahmadi (2003)
  19. ^ Ejaan Bahasa Aceh
  20. ^ Standar penulisan bahasa Aceh yang ditetapkan pemerintah Indonesia
  21. ^ Omniglot
  22. ^ Omniglot
  23. ^ tengkuputeh (2017-12-15). "HIKAYAT-HIKAYAT DARI NEGERI ACEH". Tengkuputeh (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-23.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Al-Harbi, Awwad Ahmad Al-Ahmadi (1991). "Arabic Loanwords in Acehnese". Dalam Bernard Comrie; Mushira Eid (ed.). Perspectives on Arabic Linguistics: Papers from the Annual Symposium on Arabic Linguistics. Volume III: Salt Lake City, Utah 1989. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company. ISBN 9789027277893.
  • Al-Harbi, Awwad Ahmad Al-Ahmadi (2003). "Acehnese Coda Condition: An Optimality-Theoretic Account". Umm Al-Qura University Journal of Educational and Social Sciences and Humanities. 15 (1): 9–28.
  • Asyik, Abdul Gani (1982). "The Agreement System in Acehnese" (PDF). Mon–Khmer Studies. 11: 1–33.
  • Asyik, Abdul Gani (1987). A Contextual Grammar of Acehnese sentences (PhD). University of Michigan.
  • Aziz, Zulfadli A. (2014). A Sociolinguistic Investigation of Acehnese with a Focus on West Acehnese: A stigmatised dialect (PhD). University of Adelaide.
  • Daud, Bukhari (1997). Writing and Reciting Acehnese: Perspectives on Language and Literature in Aceh (PhD). University of Melbourne.
  • Daud, Bukhari; Durie, Mark (1999). Kamus Basa Acèh, Kamus Bahasa Aceh : Acehnese-Indonesian-English Thesaurus (PDF). Pacific Linguistics. Vol. C151. Canberra: Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University. ISBN 978-0-85883-506-1.
  • Durie, Mark (1985a). A Grammar of Acehnese: On the Basis of a Dialect of North Aceh. Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde. Vol. 112. Dordrecht, Belanda dan Cinnaminson, AS: Foris Publications. ISBN 9067650749.
  • Durie, Mark (1985b). "Control and Decontrol in Acehnese". Australian Journal of Linguistics. 5 (1): 43–53. doi:10.1080/07268608508599335.
  • Durie, Mark (1987). "Grammatical Relations in Acehnese". Studies in Language. 11 (2): 365–399. doi:10.1075/sl.11.2.05dur.
  • Durie, Mark (1988). "The So-Called Passive of Acehnese". Language. 64 (1): 104–113. JSTOR 414788.
  • Durie, Mark (1990). "Proto-Chamic and Acehnese Mid Vowels: Towards Proto-Aceh-Chamic". Bulletin of the School of Oriental and African Studies. 53 (1): 100–114. JSTOR 618972.
  • Durie, Mark (1995). "Acehnese". Dalam Darrel T. Tryon (ed.). Comparative Austronesian Dictionary: An Introduction to Austronesian Studies. Part 1: Fascicle 1. Trends in Linguistics. Documentation. Vol. 10. Berlin: De Gruyter Mouton. hlm. 407–420. ISBN 978-3-11-088401-2.
  • Durie, Mark (1996). "Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh". Oceanic Linguistics. 35 (1): 113–137. JSTOR 3623033.
  • Lawler, John M. (1977). "A Agrees with B in Achenese: A Problem for Relational Grammar". Dalam Peter Cole; Jerrold M. Sadock (ed.). Grammatical Relations. Syntax and Semantics. Vol. 8. New York: Academic Press. hlm. 219–48. doi:10.1163/9789004368866_010.
  • Lawler, John M. (1988). "On the Questions of Acehnese 'Passive'". 64 (1): 114–117. doi:10.2307/414789. ;
  • Legate, Julie Anne (2012). "Subjects in Acehnese and the Nature of the Passive". Language. 88 (3): 495–525. doi:10.1353/lan.2012.0069.
  • Legate, Julie Anne (2014). Voice and V: Lessons from Acehnese. Cambridge: MIT Press. ISBN 978-0-262-52660-9.
  • Pillai, Stefanie; Yusuf, Yunisrina Qismullah (2012). "An Instrumental Analysis of Acehnese Oral Vowels". Language and Linguistics. 13 (6): 1029–1050.
  • Sidwell, Paul (2005). "Acehnese and the Aceh-Chamic language family" (PDF). Dalam Anthony Grant; Paul Sidwell (ed.). Chamic and Beyond: Studies in Mainland Austronesian Languages. Pacific Linguistics. Vol. 569. Pacific Linguistics, The Australian National University. hlm. 211–246.
  • Sidwell, Paul (2006). "Dating the Separation of Acehnese and Chamic by Etymological Analysis of the Aceh-Chamic Lexicon". Mon-Khmer Studies. 36: 187–206. doi:10.15144/MKSJ-36.187.
  • Sidwell, Paul (2010). "What Can the Mon-Khmer Lexical Borrowings in Acehnese Tell Us?". Dalam John Bowden; Nikolaus P. Himmelmann; Malcolm Ross (ed.). A Journey Through Austronesian and Papuan Linguistic and Cultural Space: Papers in Honour of Andrew K. Pawley. Pacific Linguistics. Vol. 615. Pacific Linguistics, The Australian National University. hlm. 271–282. doi:10.15144/PL-615.271.
  • Stokhof, W. A. L. (1988). "A Modern Grammar of Acehnese: Some Critical Observations". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 144 (2/3): 323–350. JSTOR 27863951.
  • Stokhof, W. A. L. (1992). "On Nasality in Acehnese". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 148 (2): 247–261. JSTOR 27864352.
  • Thurgood, Graham (2007). The Historical Place of Acehnese: The Known and the Unknown. First International Conference of Aceh and Indian Ocean Studies. Banda Aceh. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-05-28. Diakses tanggal 2020-04-13. ;
  • Yusuf, Yunisrina Qismullah; Pillai, Stefanie (2016). "An Instrumental Study of Oral Vowels in the Kedah Variety of Acehnese". Language Sciences. 54: 14–25. doi:10.1016/j.langsci.2015.09.001.
  • Yusuf, Yunisrina Qismullah; Pillai, Stefanie; Ali, Najwa Tgk. Armia Mohd. (2013). "Speaking Acehnese in Malaysia". Language & Communication. 33 (1): 50–60. doi:10.1016/j.langcom.2012.08.004.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikipedia juga mempunyai edisi Bahasa Aceh
Lihat entri bahasa aceh di kamus bebas Wikikamus.
  • (Inggris) Bahasa Aceh di Ethnologue
  • (Indonesia) Portal Belajar Bahasa Aceh
  • (Indonesia) Belajar Bahasa Aceh
  • Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Aceh - kanal I Love Languages di Youtube
  • l
  • b
  • s
Rumpun bahasa Chamik
Aceh
  • Aceh
    • Daya
    • Seulatan
Chamik Pesisir
  • Cham
  • Haroi
Chamik Dataran Tinggi
  • Rade
  • Jarai
  • Chru
  • Tsat
  • Roglai
  • l
  • b
  • s
Indonesia Bahasa di Indonesia
Bahasa Indonesia (Gaul, Binan)
Bahasa-bahasa di Sumatra
Aceh-Cam
  • Daya
  • Barat
  • Pidie
  • Selatan
  • Utara
Gayo-Batak
  • Gayo
  • Alas
  • Kluet
  • Pakpak
  • Singkil
  • Angkola
  • Karo
  • Mandailing
  • Simalungun
  • Toba
Sumatra Barat Laut
  • Devayan
    • Haloban
    • Lekon
  • Sigulai
  • Nias
  • Mentawai
  • Enggano
Melayu
  • Melayu a
    • Tamiang
    • Langkat
    • Deli
    • Serdang
    • Panai
    • Jambi
    • Riau
  • Bangka
  • Duanoa
  • Haji
  • Kedaha
  • Kerinci
  • Kubu
  • Loncong
Minangkabau
  • Minangkabau
  • Jamee
  • Kampar
  • Lubu
  • Mukomuko
  • Pesisir Sibolga
Melayu Barisan Selatan
  • Pekal
  • Bengkulu
  • Serawai
  • Lintang
  • Lematang Ulu
  • Basemah
  • Semende
  • Kaur
  • Ogan
  • Enim
  • Rambang
Musi
  • Palembang
  • Penesak
  • Belide
  • Lematang
  • Pegagan
  • Musi
  • Col
  • Rawas
Lampung
  • Api
  • Nyo
  • Komering
Lain-lain
  • Nasal
  • Rejang
Bahasa-bahasa di Jawa
  • Badui
  • Banten
  • Betawi
  • Indonesia Peranakan 1
  • Javindo 1
  • Jawa
  • Kangean
  • Kawi
  • Madura
  • Osing
  • Pecok 1
  • Sunda
  • Tengger
Bahasa-bahasa di Kepulauan Nusa Tenggara
  • Abui
  • Adang
  • Adonara
  • Alor
  • Amarasi
  • Anakalangu
  • Bali
  • Bengkala 2
  • Bilba
  • Bima
  • Blagar
  • Bunak b
  • Dela-Oenale
  • Dengka
  • Dhao
  • Ende
  • Hamap
  • Helong
  • Ile Ape
  • Kabola
  • Kafoa
  • Kamang
  • Kambera
  • Kedang
  • Kelon
  • Kemak b
  • Ke'o
  • Kepo'
  • Kodi
  • Komodo
  • Kui
  • Kula
  • Lamaholot
  • Lamalera
  • Lamatuka
  • Lamboya
  • Lamma
  • Laura
  • Lembata Barat
  • Lembata Selatan
  • Levuka
  • Lewo Eleng
  • Lewotobi
  • Lio
  • Lole
  • Melayu Bali
  • Melayu Kupang
  • Melayu Larantuka
  • Mamboru
  • Manggarai
  • Nage
  • Nedebang
  • Ngada
  • Ngada Timur
  • Palue
  • Rajong
  • Rembong
  • Retta
  • Ringgou
  • Riung
  • Rongga
  • Sabu
  • Sasak
  • Sawila
  • Sikka
  • So'a
  • Sumbawa
  • Tambora
  • Tereweng
  • Termanu
  • Tetun b
  • Tewa
  • Tii
  • Uab Meto
  • Wae Rana
  • Wanukaka
  • Wejewa
  • Wersing
Bahasa-bahasa di Kalimantan *
  • Abal
  • Ampanang
  • Aoheng
  • Bahau
  • Bakati'
    • Rara
    • Sara
  • Barangas
  • Bakumpai
  • Banjar
  • Basap
  • Benyadu'
  • Bidayuh
    • Biatah a
    • Bukar-Sadong a
  • Bolongan a
  • Bukat
  • Bukitan
  • Burusu
  • Dusun
    • Balangan
    • Deyah
    • Malang
    • Witu
  • Embaloh
  • Hovongan
  • Iban a
  • Jangkang
  • Kayan
    • Kayan Busang
    • Sungai Kayan
    • Mahakam
    • Mendalam
    • Wahau
  • Kelabit a
  • Kembayan
  • Kendayan
  • Keninjal
  • Kenyah
    • Kelinyau a
    • Wahau
  • Kereho
  • Kohin
  • Lawangan
  • Lengilu
  • Lun Bawang a
  • Ma'anyan
  • Melayu
    • Kota Bangun
    • Berau
    • Bukit
    • Dayak
    • Pontianak
    • Sambas
    • Tenggarong
  • Modang
  • Mualang
  • Murut
    • Selungai Murut a
    • Sembakung Murut a
    • Tagal Murut a
  • Ngaju
  • Okolod a
  • Ot Danum
  • Paku
  • Punan
    • Aput
    • Merah
    • Merap
    • Tubu
  • Putoh
  • Ribun
  • Sa'ban
  • Sanjau Basap
  • Sanggau
  • Seberuang
  • Segai
  • Semandang
  • Siang
  • Taman
  • Tausug a
  • Tawoyan
  • Tidong a
  • Tunjung
  • Uma'
    • Lasan
    • Lung
Bahasa-bahasa di Sulawesi
  • Andio
  • Aralle-Tabulahan
  • Bada
  • Bahonsuai
  • Bajau Indonesia
  • Balaesang
  • Balantak
  • Bambam
  • Banggai
  • Bantik
  • Baras
  • Batui
  • Behoa
  • Bentong
  • Bintauna
  • Boano
  • Bobongko
  • Bolango
  • Bonerate
  • Budong-Budong
  • Bugis
  • Bungku
  • Buol
  • Busoa
  • Campalagian
  • Cia-Cia
  • Dakka
  • Dampelas
  • Dondo
  • Duri
  • Enrekang
  • Gorontalo
  • Kaidipang
  • Kaili Da'a
  • Kaili Ledo
  • Kaili Unde
  • Kaimbulawa
  • Kalao
  • Kalumpang
  • Kamaru
  • Kioko
  • Kodeoha
  • Konjo Pegunungan
  • Konjo Pesisir
  • Koroni
  • Kulisusu
  • Kumbewaha
  • Laiyolo
  • Lasalimu
  • Lauje
  • Lemolang
  • Liabuku
  • Lindu
  • Lolak
  • Maiwa
  • Makassar
  • Melayu Makassar
  • Melayu Manado
  • Malimpung
  • Mamasa
  • Mamuju
  • Mandar
  • Moma
  • Mongondow
  • Mori Atas
  • Mori Bawah
  • Moronene
  • Muna
  • Napu
  • Padoe
  • Pamona (Ta'a)
  • Panasuan
  • Pancana
  • Pannei
  • Pendau
  • Ponosakan
  • Rahambuu
  • Rampi
  • Ratahan
  • Saluan
  • Sangir
  • Sarudu
  • Sedoa
  • Seko Padang
  • Seko Tengah
  • Selayar
  • Suwawa
  • Tae'
  • Taje
  • Tajio
  • Talaud
  • Taloki
  • Talondo'
  • Toala'
  • Tolaki
  • Tomadino
  • Tombelala
  • Tombulu
  • Tomini
  • Tondano
  • Tonsawang
  • Tonsea
  • Tontemboan
  • Topoiyo
  • Toraja-Sa'dan
  • Totoli
  • Tukang Besi Selatan
  • Tukang Besi Utara
  • Ulumanda'
  • Uma
  • Waru
  • Wawonii
  • Wolio
  • Wotu
Bahasa-bahasa di Kepulauan Maluku
  • Alune
  • Amahai
  • Ambelau
  • Aputai
  • Asilulu
  • Babar Tenggara
  • Babar Utara
  • Banda
  • Barakai
  • Bati
  • Batuley
  • Benggoi
  • Boano
  • Bobot
  • Buli
  • Buru
  • Dai
  • Damar Barat
  • Damar Timur
  • Dawera-Daweloor
  • Dobel
  • Elpaputih
  • Emplawas
  • Fordata
  • Galela
  • Gamkonora
  • Gane
  • Gebe
  • Geser-Gorom
  • Gorap
  • Haruku
  • Hitu
  • Horuru
  • Hoti
  • Huaulu
  • Hukumina
  • Hulung
  • Ibu
  • Ili'uun
  • Imroing
  • Kadai
  • Kaibobo
  • Kamarian
  • Kao
  • Karey
  • Kayeli
  • Kei
  • Kisar
  • Koba
  • Kola
  • Kompane
  • Kur
  • Laba
  • Laha
  • Larike-Wakasihu
  • Latu
  • Leti
  • Liana-Seti
  • Lisabata-Nuniali
  • Lisela
  • Lola
  • Loloda
  • Lorang
  • Loun
  • Luang
  • Luhu
  • Maba
  • Makian Barat
  • Makian Timur
  • Melayu Ambon
  • Melayu Bacan
  • Melayu Banda
  • Melayu Maluku Utara
  • Mangole
  • Manipa
  • Manombai
  • Manusela
  • Mariri
  • Masela Barat
  • Masela Tengah
  • Masela Timur
  • Masiwang
  • Modole
  • Moksela
  • Naka'ela
  • Nila
  • Naulu Selatan
  • Naulu Utara
  • Nusa Laut
  • Oirata
  • Pagu
  • Palumata
  • Patani
  • Paulohi
  • Perai
  • Piru
  • Roma
  • Sahu
  • Salas
  • Saleman
  • Saparua
  • Sawai
  • Seit-Kaitetu
  • Selaru
  • Seluwasan
  • Sepa
  • Serili
  • Serua
  • Sula
  • Tabaru
  • Taliabu
  • Talur
  • Tarangan Barat
  • Tarangan Timur
  • Tela-Masbuar
  • Teluti
  • Teor
  • Ternate
  • Ternateño1
  • Te'un
  • Tidore
  • Tobelo
  • Tugun
  • Tugutil
  • Tulehu
  • Ujir
  • Waioli
  • Watubela
  • Wamale Selatan
  • Wamale Utara
  • Yalahatan
  • Yamdena
Bahasa-bahasa di Papua *
  • Abinomn 3
  • Abun 3
  • Aghu
  • Airoran
  • Ambai
  • Anasi
  • Ansus
  • Arandai
  • Arguni
  • As
  • Asmat Pantai Kasuari
  • Asmat Tengah
  • Asmat Utara
  • Asmat Yaosakor
  • Atohwaim
  • Auye
  • Awbono
  • Awera
  • Awyi
  • Awyu Asue
  • Awyu Tengah
  • Awyu Edera
  • Awyu Jair
  • Awyu Utara
  • Awyu Selatan
  • Bagusa
  • Baham
  • Barapasi
  • Bauzi
  • Bayono
  • Bedoanas
  • Beneraf
  • Berik
  • Betaf
  • Biak
  • Biga
  • Biritai
  • Bonggo
  • Burate
  • Burmeso
  • Burumakok
  • Buruwai
  • Busami
  • Citak
  • Citak Tamnim
  • Dabe
  • Damal
  • Dani Lembah Bawah
  • Dani Lembah Tengah
  • Dani Lembah Atas
  • Dani Barat
  • Dao
  • Dem
  • Demisa
  • Dera
  • Diebroud
  • Dineor
  • Diuwe
  • Doutai
  • Duriankere
  • Dusner
  • Duvle
  • Edopi
  • Eipomek
  • Elseng 3
  • Emem
  • Eritai
  • Erokwanas
  • Fayu
  • Fedan
  • Foau
  • Gresi
  • Hatam 3
  • Hupla
  • Iau
  • Iha
  • Iha Pijin 4
  • Irarutu
  • Iresim
  • Isirawa
  • Itik
  • Iwur
  • Jofotek-Bromnya
  • Kaburi
  • Kais
  • Kaiy
  • Kalabra
  • Kamberau
  • Kamoro
  • Kanum Bädi
  • Kanum Ngkâlmpw
  • Kanum Smärky
  • Kanum Sota
  • Kapauri
  • Kaptiau
  • Karas
  • Karon Dori
  • Kaure
  • Kauwera
  • Kawe
  • Kayagar
  • Kayupulau
  • Kehu 5
  • Keijar
  • Kemberano
  • Kembra 5
  • Kemtuik
  • Ketengban
  • Ketum
  • Kimaghima
  • Kimki
  • Kirikiri
  • Kofei
  • Kokoda
  • Kombai
  • Komyandaret
  • Konda
  • Koneraw
  • Kopkaka
  • Korowai
  • Korupun-Sela
  • Kosare
  • Kowiai
  • Kuri
  • Kurudu
  • Kwer
  • Kwerba
  • Kwerba Mamberamo
  • Kwerisa
  • Kwesten
  • Kwinsu
  • Legenyem
  • Lepki 5
  • Liki
  • Maden
  • Mai Brat
  • Mairasi
  • Maklew
  • Mee
  • Melayu Papua
  • Mander
  • Mandobo Atas
  • Mandobo Bawah
  • Manem
  • Manikion/Mantion/Sougb
  • Mapia
  • Marau
  • Marind
  • Marind Bian
  • Masimasi
  • Massep 3
  • Matbat
  • Mawes
  • Ma'ya
  • Mekwei
  • Meoswar
  • Mer
  • Meyah
  • Mlap
  • Mo
  • Moi
  • Molof 5
  • Mombum
  • Momina
  • Momuna
  • Moni
  • Mor
  • Mor
  • Morai
  • Morori
  • Moskona
  • Mpur 3
  • Munggui
  • Murkim 5
  • Muyu Utara
  • Muyu Selatan
  • Nafri
  • Nakai
  • Nacla
  • Namla 5
  • Narau
  • Ndom
  • Nduga
  • Ngalum
  • Nggem
  • Nimboran
  • Ninggerum
  • Nipsan
  • Nisa
  • Obokuitai
  • Onin
  • Onin Pijin 4
  • Ormu
  • Orya
  • Papasena
  • Papuma
  • Pom
  • Puragi
  • Rasawa
  • Riantana
  • Roon
  • Samarokena
  • Saponi
  • Sauri
  • Sause
  • Saweru
  • Sawi
  • Seget
  • Sekar
  • Semimi
  • Sempan
  • Sentani
  • Serui-Laut
  • Sikaritai
  • Silimo
  • Skou
  • Sobei
  • Sowanda
  • Sowari
  • Suabo
  • Sunum
  • Tabla
  • Taikat
  • Tamagario
  • Tanahmerah
  • Tandia
  • Tangko
  • Tarpia
  • Tause
  • Tebi
  • Tefaro
  • Tehit
  • Tobati
  • Tofanma 5
  • Towei
  • Trimuris
  • Tsaukambo
  • Tunggare
  • Una
  • Uruangnirin
  • Usku 5
  • Viid
  • Vitou
  • Wabo
  • Waigeo
  • Walak
  • Wambon
  • Wandamen
  • Wanggom
  • Wano
  • Warembori
  • Wares
  • Waris
  • Waritai
  • Warkay-Bipim
  • Waropen
  • Wauyai
  • Woi
  • Wolai
  • Woria
  • Yahadian
  • Yale Kosarek
  • Yali Angguruk
  • Yali Ninia
  • Yali Abenaho
  • Yaqay
  • Yarsun
  • Yaur
  • Yawa
  • Yei
  • Yabega
  • Yeretuar
  • Yetfa
  • Yoke
  • Zorop
  • flagPortal Indonesia

1 Kreol • 2 Bahasa isyarat • 3 Bahasa isolat • 4 Bahasa Pidgin • 5 Tidak diklasifikasikan
a juga dituturkan di Malaysia dan/ Brunei Darussalam. • b juga dituturkan di Timor Leste, Papua Nugini dan/ negara-negara Oseania lainnya. Italik: Bahasa punah atau bahasa mati. *Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.

Lihat pula: Daftar bahasa di Indonesia menurut BPS 2010
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Aceh&oldid=27481340"
Kategori:
  • Galat CS1: nama tampilan
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Bahasa kategori 6b di Ethnologue
  • Halaman bahasa dengan peta OpenStreetMap
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan March 2009
  • Bahasa Aceh
  • Suku Aceh
  • Bahasa di Indonesia
  • Bahasa di Aceh
  • Rumpun bahasa Austronesia
  • Rumpun bahasa Chamik
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Phonos
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: pranala luar
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Templat webarchive tautan wayback
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Artikel bahasa dengan jumlah penutur yang tidak bertanggal
  • Artikel bahasa dengan tag bahasa IETF
  • Halaman bahasa dengan kode BPS
  • Halaman yang menggunakan templat pengganti kata ajaib
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel video
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel teks
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel suara
  • Halaman artikel bahasa dengan peta
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Artikel bahasa dengan kode ISO 639-2
  • Artikel bahasa tanpa referensi
  • Artikel bahasa tanpa kode Glottolog
  • Artikel bahasa Juni 2025
  • Semua artikel bahasa
  • Artikel bahasa dengan field infobox yang tidak didukung
  • Artikel bahasa dengan kotak info bahasa
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Halaman dengan teks IPA polos
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Galat CS1: periode hilang
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles