More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahasa Kampar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Kampar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Kampar

  • English
  • Bahasa Hulontalo
  • Minangkabau
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bahasa Melayu Kampar)
Bahasa Kampar
baso Ocu
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
  •  Riau
    • Kab. Kampar
EtnisKampar
Penutur
Rumpun bahasa
  • Austronesia
    • Melayu-Polinesia
      • Melayu-Sumbawa
        • Melayik
          • Kampar
Tampilkan klasifikasi manual
    • Kampar
Tampilkan klasifikasi otomatis
Sistem penulisan
  • Alfabet Latin
  • Abjad Jawi
SumberBalai Bahasa Provinsi Riau[1]
Status resmi
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-3–
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Punah

EXSingkatan dari Extinct (Punah)
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
Kampar belum diklasifikasikan dalam tingkatan manapun pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [2][3]

Informasi penggunaan templat turunan
Sampel
Pranala luar berkas tidak valid? (Diskusikan) Sunting pranala berkas eksternal ini
Logo YouTube
Video sampel dari media eksternal untuk bahasa Kampar

"Bahasa kampa, ocu kampa" di YouTube
(Video lainnya)
Sampel teks
Beberapa contoh kalimat dalam bahasa Kampar (Ocu) beserta artinya.
Bahasa IndonesiaBahasa Kampar
Beras Solok itu enak kalau ditanak di dandang.Boghe Solok lomak kalau tanaknyo di dandang.
Sayapnya sudah pendek, bagaimana akan terbang?Sayoknyo la pendek, ba apong nak tobang?
Seperti itu benar nasib abangmu, dik!Condo tu bonou nosib ocu kau, diok!
Kemana kamu pergi?Kamano ang poi?
Tiap petang, nelayan itu sama-sama menarik pukatnya ke pantai dari laut.Tiok potang, nalayan du samo-samo maelo pukeknyo ka pantai daghi lauik.
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bantuan penggunaan templat ini
Sampel teks lainnya
Lokasi penuturan
Lokasi kabupaten Kampar di Provinsi Riau, tempat utama bahasa Kampar (Ocu) dituturkan.
Peta bahasa lain
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak

Bahasa Kampar[4] (bahaso Kampau atau bahaso Ocu) adalah sebuah ragam bahasa Melayik yang dituturkan oleh penduduk beretnis Kampar di Kabupaten Kampar, Riau. Status kebahasaan Kampar masih diperdebatkan, terkadang bahasa ini dianggap sebagai dialek bahasa Melayu atau bahasa Minangkabau.[5][6][7] mBadan Bahasa Kemdikbud RI mengelompokkan dialek Kampar sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau di Riau.[8] Namun, orang Kampar lebih suka menganggapnya sebagai bagian dari bahasa Melayu Riau dan dalam kesehariannya, penutur bahasa ini menyebutnya dengan sebutan bahasa Kampar.[9][4][10]

Penggolongan bahasa

[sunting | sunting sumber]

Identitas bahasa

[sunting | sunting sumber]

Status kebahasaan Kampar masih diperdebatkan, terkadang bahasa ini dianggap sebagai dialek dalam bahasa Melayu Riau ataupun bahasa Minangkabau.[11] Bahasa Kampar merupakan ragam bahasa dari rumpun Melayik, namun belum memiliki kode bahasa ataupun klasifikasi internal rumpun Melayik yang diterima secara luas. Wilayah persebaran bahasa Kampar yang terletak antara wilayah bahasa Minangkabau (barat) dan bahasa Melayu Riau (timur) menyebabkan bahasa ini memiliki hubungan saling mempengaruhi di antara kedua bahasa tersebut dan merupakan bagian kesinambungan dialek di Sumatra bagian tengah.[12][13] Bagi penutur bahasa ini, bahasa Kampar disebut sebagai bahasa Ocu dan dianggap sebagai bagian dalam bahasa Melayu Riau yang berbeda dengan bahasa Minangkabau.[4][10] Dalam berbagai publikasi, bahasa ini akan dituliskan dengan penamaan lainnya seperti bahasa Melayu Kampar,[14] bahasa Melayu dialek Kampar,[15][16] atau bahasa Melayu Riau dialek Kampar.[17][18][19][20] Namun, berdasarkan publikasi-publikasi lainnya juga, seperti buku terbitan tahun 1982 oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berjudul Struktur Bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar, ia secara rinci mengemukakan sisi gramatikal bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar, sehingga bahasa ini pun bisa dinyatakan terkait erat dengan bahasa Minangkabau. Selain itu, menurut buku terbitan tahun 2017 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang berjudul Bahasa dan Peta Bahasa di indonesia, ia secara rinci membuktikan keberadaan bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar, sehingga dalam publikasi-publikasi tersebut, bahasa ini bisa diklasifikasikan sebagai bahasa Minang Kampar atau bahasa Minang dialek Kampar.[21][22]

Hamidy (2002) menyebutkan bahwa bahasa Melayu Riau terbagi dalam enam dialek. Perbedaan keenam dialek ini ada pada intonasi dan leksikal. Dialek-dialek yang ada dalam bahasa Melayu Riau antara lain:[23][21][24]

  • Dialek masyarakat terasing
  • Petalangan
  • Rokan
  • Rantau Kuantan
  • Kampar
  • dan dialek Riau Kepulauan.

Pada tahun 2009, Tim Pemetaan Bahasa dari Balai Bahasa Riau menyebutkan bahwa bahasa Kampar (terbagi menjadi dialek Kampar dan Kampar Timur) merupakan dialek dalam bahasa Melayu Darat bersama dua dialek lainnya, yaitu dialek Kuantan dan Rokan.[25]

Menurut Asmah Haji Omar (2015), bahasa Melayu di Sumatra terbagi dalam empat kluster dialek. Sementara itu bahasa Kampar termasuk dalam kluster dialek Sumatra Tengah bersama dengan Siak dan Minangkabau.[12] Menurutnya pula, di Sumatra dan seluruh Indonesia kata "bahasa" mengacu pada semua jenis kelompok kebahasaan baik itu bahasa, dialek, atau subdialek, seperti pada ungkapan bahasa Kampar, bahasa Jambi, bahasa Minang, dan lain-lain. Oleh karena itu, kesemuanya akan tetap disebut "bahasa" berdasarkan identifikasi suatu lokalitas atau wilayah.[12]

Persamaan dengan bahasa Minangkabau, khususnya dengan dialek Limapuluh Kota, membuat sebagian pakar menggolongkan bahasa Kampar sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau.[11][5][26][27][28] Said, et al. (1986) menyebut bahasa yang dipergunakan penduduk di Kabupaten Kampar bagian barat (yang menjadi Kabupaten Kampar saat ini) adalah bahasa Minangkabau.[5] Lalu Masni, et al. (2021) menyebutkan dalam penelitiannya pada isolek Kuntu Kabupaten Kampar bahwa keberagaman fonem diftong yang ditemukannya menunjukan isolek tersebut termasuk dialek bahasa Minangkabau meski secara pemerintahan administrasi berada di Riau.[28] Sementara Badan Bahasa Kemdikbud RI mengelompokkan dialek Kampar sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau di Riau (bersama dialek Rokan, Basilam, Indragiri, dan Kuantan).[8] Persentase perbedaan dialek Kampar dengan dialek Minangkabau lainnya berkisar 51%—69%.[29] Persentase itu menunjukkan hubungan bahasa Kampar dan bahasa Minangkabau ada pada tingkat beda dialek menurut teori Guiter maupun Lauder.[8]

Fonologi

[sunting | sunting sumber]

Vokal dan diftong

[sunting | sunting sumber]
Vokal bahasa Kampar[30][28]
Depan Madya Belakang
Tertutup i u
Setengah tertutup e o
Terbuka a

Selain vokal, bahasa Kampar memiliki bunyi diftong. Fonem diftong pada bahasa Kampar dapat berbeda pada tiap subdialek atau isolek. Contohnya isolek Kuntu yang memiliki 10 diftong, yaitu /ia̯/, /ua̯/, /ij/, /uj/, /aj/, /aw/, /ie̯/, /uo̯/, /uw/, dan /ow/.[28] Sementara isolek-isolek di Bangkinang dan Air Tiris memiliki 7 diftong /ia̯/, /ua̯/, /uj/, /oj/, /aj/, /iw/, dan /aw/.[31]

Diftong bahasa Kampar[31][28]
Diftong Tengah Akhir
/ia̯/ [ʔambia̯ʔ] 'ambil' [sambia̯] 'sambil'
/ua̯/ [masua̯ʔ] 'masuk' [kapua̯] 'kapur'
/uj/ [kabujʔ] 'kabut' [potuj] 'petir'
/oj/ [mojʔ] 'mayit' [boj] 'Boy'
/aj/ [sampajan] 'sampaikan' [t͡ʃoʁaj] 'cerai'
/iw/ [kambiw] 'kelapa'
/aw/ [pagaw] 'pagar'
/ij/ [botij] 'betis'
/uo̯/ [ʔiduo̯ŋ] 'hidung' [tud͡ʒuo̯] 'tujuh'
/ie̯/ [sisie̯ʔ] 'sisik' [kijambie̯] 'kelapa'
/uw/ [ʔikuw] 'ekor'
/ow/ [bonow] 'benar'

Konsonan

[sunting | sunting sumber]
Konsonan bahasa Kampar[32][28][20]
Dwi-

bibir

Rongga-

gigi

langit-

langit

lang.

bel.

tekak Celah-

suara

Sengau m ⟨m⟩ n ⟨n⟩ ɲ ⟨ny⟩ ŋ ⟨ng⟩
Letup/

Gesek

nirsuara p ⟨p⟩ t ⟨t⟩ tʃ ⟨c⟩ k ⟨k⟩ ʔ ⟨'⟩
bersuara b ⟨b⟩ d ⟨d⟩ dʒ ⟨j⟩ ɡ ⟨g⟩
Geser s ⟨s⟩ ʁ ⟨gh⟩ h ⟨h⟩
Sisian l ⟨l⟩
Semivokal w ⟨w⟩ j ⟨y⟩
  • /ʁ/ direalisasikan berbeda-beda di berbagai dialek dengan bunyi fonetis [r], [ʀ], dan [ʁ]. Fonem ini biasa dituliskan dengan gh. Contohnya pada kata 'darah' dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi dagha dengan bunyi fonetis [dara],[33] [daʁa],[28] atau [daʀa].[20]

Kosakata dasar

[sunting | sunting sumber]
Glosa Bahasa Kampar Glosa Bahasa Kampar Glosa Bahasa Kampar Glosa Bahasa Kampar
saya, aku ambo, den, deyen, deyan banyak banyak tipis mipi, nipi ranting antiong
kamu, kau ang, waang, kau, wokau, awak beberapa babaapo laki-laki laki-laki, kilaki, jantan buah buah
dia inyo sedikit saketek perempuan tino, podusi biji mincek, tampang, biek, bijo
kami kami, awak lain lain manusia manusio daun daun
kita kito, awak satu ciek orang ughang, uwang, uang akar akau
ini iko, ike, ikie dua duo anak anak, pajie-pojie, pajau, pajo

pojal

bunga bungo
itu itu, eten, itan, iti tiga tigo suami laki rumput umpuik
sini siko, komai, komei empat ompek istri bini tali tali
sana/situ situ, sitan, siton, siten, kian, kien lima limo ayah aya, apak, abak kulit kulik
apa apo besar godang, bosa, bosau ibu amak, amai, omak daging dagiong, dagieng
siapa siapo kecil ketek, kociok binatang binatang darah dagha, daa
bagaimana condo apo, bak apo,

bagaimano, baapong

panjang panjang ikan ikan, lauok tulang tulang
mengapa mangapo, dek apo, karono apo pendek pendek burung unggeh, buong lemak lomak
dimana dimano tinggi tinggi, tenggi anjing anjiong telur tolu
kapan bilo rendah onda kutu kutu tanduk tanduok
berapa baapo, baghapo sempit sompik ular ulek, ulau ekor iku
iya iyo berat boghek, bowek, cacing caciong bulu bulu
tidak indak, ndak ringan ringan pohon batang rambut obuok
semua sodo tebal tobal, tobe rimba/hutan imbo, utan kepala kopalo, palo
mata mato hidung iduong mulut muluik, muncuong telinga tolingo

Karya sastra

[sunting | sunting sumber]

Karya sastra tradisional berbahasa Kampar memiliki persamaan bentuk dengan karya sastra tradisional rumpun bahasa Melayu lainnya, khususnya dengan sastra tradisional Minangkabau, yaitu berbentuk prosa, cerita rakyat, dan hikayat. Penyampaiannya biasa dilakukan dalam bentuk cerita (kaba) atau dinyanyikan (dendang). Adapula karya sastra yang digunakan untuk prosesi adat Kampar, seperti pepatah-petitih dan persembahan (basiacuong atau basisombau). Pepatah-petitih dan persembahan banyak menggunakan kata-kata kiasan. Agar tidak kehilangan makna, karya sastra jenis ini tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Oleh karenanya sangat sedikit sekali orang yang menguasai karya sastra ini, yang hanya terbatas pada ninik mamak dan pemuka adat.[34]

Basiacuong atau basisombau

[sunting | sunting sumber]

Basiacuong atau basisombau adalah tradisi lisan masyarakat Kampar yang berisi pikiran, ide, dan nasihat berupa pepatah-petitih dalam dialog antara dua ninik mamak. Basiacuong berasal dari kata Siacuong yang berarti sanjung menyanjung dari satu pihak ke pihak lainnya yang biasanya diwakili oleh ninik mamak suatu suku yang berdialog atau mereka yang karena kedudukannya diberi kesempatan bicara. Kata basiacuong juga berarti menyengaja suatu perbuatan. Adapun nama lain dari basiacuong adalah sisombau atau basisombau artinya sembah menyembah.[35]

Basiacuong dilakukan dalam berbagai acara adat Kampar, seperti pertunangan, pernikahan, kenduri, khitanan, serta penobatan ninik mamak. Di dalamnya setiap maksud dan tujuan seorang ninik mamak disampaikan dalam wujud kiasan, pepatah, ataupun pantun.

Berikut salah satu contoh dialog dalam basiacuong saat pihak laki-laki datang ke rumah perempuan yang akan dilamar:[35] Pertama kali diawali dari pihak laki-laki:

Iko bosuo bonou bak andai-andai ughang, tuok.
Sekarang benar bersua seperti andai-andainya orang, tuk (datuk).
Copek tikam talampau logo, olun dudok lah maunju, olun togak koluh lah tibo pulo.
Cepat tikam terlampau laga, belum duduk lah mengunjur, belum tegak keluh lah tiba pula.
Condo kan baguluik-guluik nan bak kuciong naiok, dek apo tu kato datuok?
Seperti tergesa-gesa umpama kucing akan naik, mengapa begitu menurut Datuk?
Kojo nan bughuok, elok lah dipalambek-lambek, nan jan disolo dek nan buok.
Kerja yang buruk, eloklah diperlambat-lambat, supaya jangan disulut oleh yang buruk.
Kojo nan elok, elok lah dipacopek-copek, nak lai disolo dek nan elok.
Kerja yang baik, eloklah dipercepat-cepat, supaya dapat disulut oleh yang baik.
Itulah mako dek copek ajo datang ka datuok sabagai andai-andai ughang.
Itulah makanya cepat saja datang ke datuk sebagai andai-andai orang (tempat orang-orang bertanya)
Alah toghang condonyo aghi
Sudah terang candanya hari
Toghang puntuong dengan asok
Terang puntung dengan asap
Olah datang ghuponyo kami
Sudah datang rupanya kami
Datang nak baetong dengan datouk
Datang ingin berhitung dengan datuk
Itulah condo na ditutuik nyato, dimintak abih bokek datuok,
Itulah canda yang ditutup nyata, diminta habis berkat datuk
koknyo dapek izin jo bonau, koknyo tumbuo dikojo nak dikakok haknyo,
Kalaulah iya dapat izin dengan benar, kalaulah tumbuh dikerja hendak dipegang haknya
tibo di etongan nak dimulai, iyo sadetu kato disombahkan ka datuok.
Tibo dihitungan hendak dimulai, iya sampai di situ kata disembahkan ke datuk

Pihak perempuan sebagai pihak yang menanti menyahuti keinginan dari pihak laki-laki yang datang, yaitu:

Sampai tuok?
Sampai, Tuk? (Sudah, Tuk?)
Pulang ka sisamo indak kan bajawek panjang, malahan imbau biaso basahuti,
Pulang ke sesama tidak akan dijawab panjang, malahan himbau biasa disahuti
tumbuoh dikato biaso ula bajawek, iyo dijawab juo kato datuok agak sapatah duo sabagai mauling kato datuok.
Tumbuh dikata biasa berjawab, iya dijawab juga kata datuk agak sepatah dua sebagai pengulang kata datuk.
Copek tikam talampau logo, logonyo datuok olun lai duduok la maunju, olun togak koluo lah tibo pulo.
Cepat tikam terlampau laga, laganya datuk belum lagi duduk sudha mengunjur, belum tegak keluh lah tiba pula.
Condo kan baguluik-guluik datuok datuok nan bak kuciong naiok.
Seperti tergesa-gesa datuk, datuk yang bak kucing naik.
Dek nak mamotong kojo nan bughuok, eloklah dipalambek-lambek, untuong-untuong tibo bayioknyo.
Karena hendak memotong kerja yang buruk, eloklah diperlambat-lambat, untung-untung tiba baiknya
Condo itu pulo nan dituntuik nyato dimintak abih ka sisamo,
Seperti itu pula yang dituntut nyata diminta habis ke sesama
koknyo dapek izin dengan bonau kok nyo tumbuoh dijalan jawuo kan ditawuik nak dighansu,
Kalau iya dapat izin dengan benar kalau iya tumbuh di jalan jauh kan ditaut hendak diangsur
kok nyo tibo dikojo nan kan di kakok tontu nak mamulai,
Kalau iya tiba dikerjakan yang akan dipegang tentu ingin memulai,
dek kato datuok manuju kasisamo soghang tontunyo lomak lawok nak dikunyah-kunyah,
Oleh karena kata datuk menuju ke sesama sendiri tentunya enak lauk hendak dikunyah-kunyah
elok kato nak dibaiyo patidokan, iyo mananti datuok sesaat sakatiko, lai nak dipaiyo-patidokan bagi nan patuik.
Elok kata hendak di-iya tidak-kan, iya menanti datuk sesaat seketika, selagi hendak di-iya tidak-kan bagi yang patuik
Iyo sadetu kato disombahkan ka datuok.
Iya sampai situ kata disembahkan ke datuk.

dan selanjutnya saling bergantian sisombau.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Orang Kampar
  • Bahasa Melayu Riau
  • Bahasa Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • Kabupaten Kampar

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Balai Bahasa Provinsi Riau". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
  4. ^ a b c "Malam Puisi, Pj Bupati Kampar Deklarasikan Sehari Berbahasa Ocu". Pemerintah Kabupaten Kampar (dalam bahasa American English). 2022-10-07. Diakses tanggal 2023-11-05.
  5. ^ a b c Chatlinas 1986, hlm. 2.
  6. ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI. Bahasa di Provinsi Riau. Pada: Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. 2017 [1] Diarsipkan 2018-08-12 di Wayback Machine.
  7. ^ Hamidy, U. U. 2003, Bahasa Melayu dan Kreativitas Sastra di Riau / U.U. Hamidy Unri Press kerjasama dengan Yayasan Adikarya Ikapi dan The Ford Foundation Pekanbaru, ISBN 979-3297-33-6
  8. ^ a b c Sugono, Dendy, Sasangka, S.S.T. Wisnu, Rivay, Ovi Soviaty, et al., 2017. Bahasa dan peta bahasa di Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. ISBN 9786024373762 [2] Diarsipkan 2021-01-31 di Wayback Machine.
  9. ^ "Kampar, antara Melayu dan Minangkabau - WACANA". www.wacana.co (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2018-07-03. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)[pranala nonaktif permanen]
  10. ^ a b Zikri 2022, hlm. 42.
  11. ^ a b Sari, Yunita. "Kekerabatan Bahasa Ocu dan Minangkabau Suatu Kajian Etnolinguistik". KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional (2019): 552–556 – via Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atma Jaya, Jakarta.
  12. ^ a b c Omar, Asmah Haji; Jaafar, Salinah; Mat, Siti Ruhaizah Che (2015). "Contact of Dialect Clusters: The Malay Peninsula and Sumatera". Open Journal of Modern Linguistics. 05 (05): 459–469. doi:10.4236/ojml.2015.55040. ISSN 2164-2818. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link)
  13. ^ Witrianto dan Arfinal, 2011. Bahasa Ocu: Akulturasi antara Bahasa Minangkabau dengan Bahasa Melayu Riau di Kabupaten Kampar. Seminar Internasional Forum Ilmiah VII FPBS UPI “Pemikiran-pemikiran Inovatif dalam Kajian Bahasa, Sastra, Seni, dan Pembelajarannya” Bandung. 30 November 2011: 1-18.
  14. ^ Thaufik, Gerry; Faizah, Hasnah; Ermanto (2015). "Kategori Fatis dalam Bahasa Melayu Kampar Kiri Kabupaten Kampar". BSP: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran. 3 (1): 45–56. ISSN 2302-7584.
  15. ^ Morelent, Yetty; Irawan, Bambang (2022-03-22). "The Influence of Euphemism and Dysphemism on Politeness in the Malay Dialect of Kampar". KnE Social Sciences (dalam bahasa Inggris): 234–245. doi:10.18502/kss.v7i6.10626. ISSN 2518-668X.
  16. ^ Sinaga, Mangatur; Aibonotika, Arza; Permatasari, Silvia (2023). "Evidential Modality in Kampar Malay Dialect". SHS Web of Conferences (dalam bahasa Inggris). 173: 03001. doi:10.1051/shsconf/202317303001. ISSN 2261-2424.
  17. ^ Rahayu, Sri; Sulaiman, Ermawati (2022-10-28). "Struktur Kalimat Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar". Sajak: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Sastra, Bahasa, dan Pendidikan (dalam bahasa Inggris). 1 (3): 1–8. doi:10.25299/s.v1i3.8978. ISSN 2830-3741.
  18. ^ Ramdari, Debby Putri (2022). Struktur Frasa Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar Di Desa Danau Bingkuang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau (Thesis) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-05.
  19. ^ Murni, Delita (2013-07-17). "Kontraksi dalam Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar" (dalam bahasa American English).
  20. ^ a b c Martius, Martius (2012-12). "Studi Gejala Fonemis antara Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar dan Bahasa Indonesia (sebuah Pendekatan Historis)". Sosial Budaya. 9 (2): 244–260. doi:10.24014/sb.v9i2.386. ISSN 1979-2603.
  21. ^ a b Said, C., Gandor, Y., HRL, Zainuddin, et al., 1982. Struktur Bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.[3] Diarsipkan 2024-03-07 di Wayback Machine. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":5" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  22. ^ "BAHASA DAN PETA BAHASA DI INDONESIA EDISI PERTAMA". 2017. Diakses tanggal 2024-03-07.
  23. ^ Hamidy, U. U. 2003, Bahasa Melayu dan Kreativitas Sastra di Riau / U.U. Hamidy Unri Press kerjasama dengan Yayasan Adikarya Ikapi dan The Ford Foundation Pekanbaru, ISBN 979-3297-33-6
  24. ^ Danardana A S, 2010. Persebaran dan Kekerabatan Bahasa-Bahasa di Prov Riau dan Kep Riau . Balai Bahasa Provinsi Riau. ISBN 978-979-1104-46-3 [4] Diarsipkan 2021-01-30 di Wayback Machine.
  25. ^ Balai Bahasa Provinsi Riau, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2010). Persebaran dan Kekerabatan Bahasa-Bahasa di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Pekanbaru: Balai Bahasa Provinsi Riau. hlm. 76--77. ISBN 978-979-1104-46-3.
  26. ^ Noviatri, Reniwati. "The Comparison of Affixes in Minangkabau Language Between the Region of Origin and Migration Region." INCOLWIS 2019: Proceedings of the 2nd International Conference on Local Wisdom, INCOLWIS 2019, August 29-30, 2019, Padang, West Sumatera, Indonesia. European Alliance for Innovation, 2019.
  27. ^ Abidin, Zainal (2012-04-22). "BUNYI /O/ DIALEK KAMPAR BERASAL DARI / / DIALEK RIAU KEPULAUAN: BENARKAH?". Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 1–8. doi:10.31503/madah.v3i1.2. ISSN 2580-9717.
  28. ^ a b c d e f g Masni, Atri Kehana (2021-12-31). "Sistem Fonem Isolek Kuntu Kabupaten Kampar". MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan. 19 (2): 207–216. doi:10.26499/mm.v19i2.4013. ISSN 2721-2955.
  29. ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI. Bahasa Minangkabau di Provinsi Riau. Pada: Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. 2017 [5] Diarsipkan 2018-08-12 di Wayback Machine.
  30. ^ Chatlinas 1986, hlm. 26.
  31. ^ a b Chatlinas 1986, hlm. 29.
  32. ^ Chatinas 1986, hlm. 22.
  33. ^ Chatinas 1986, hlm. 24.
  34. ^ Edwar Jamaris, Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau, Yayasan Obor Indonesia, 2001
  35. ^ a b YUNUS, Mohd. Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar. MENARA, 2013, 12.2: 92-114.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Said, Chatlinas; Gandor, Yusuf; HRL, Zainuddin; Yusuf, H. Husna; Noor, Rumia Bahri; Zulnasri (1986). Struktur Bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Zikri, Ahmad; Fadlillah, Afi (2022-05-31). "Pemertahanan Bahasa Ocu pada Interaksi Masyarakat di Kawasan Wisata Sungai Gelombang Kampar Riau (Kajian Sosiolinguistik)". Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran. 9 (1): 42–51. doi:10.36706/logat.v9i1.248. ISSN 2685-2993.
  • l
  • b
  • s
Indonesia Bahasa di Indonesia
Bahasa Indonesia (Gaul, Binan)
Bahasa-bahasa di Sumatra
Aceh-Cam
  • Daya
  • Barat
  • Pidie
  • Selatan
  • Utara
Gayo-Batak
  • Gayo
  • Alas
  • Kluet
  • Pakpak
  • Singkil
  • Angkola
  • Karo
  • Mandailing
  • Simalungun
  • Toba
Sumatra Barat Laut
  • Devayan
    • Haloban
    • Lekon
  • Sigulai
  • Nias
  • Mentawai
  • Enggano
Melayu
  • Melayu a
    • Tamiang
    • Langkat
    • Deli
    • Serdang
    • Panai
    • Jambi
    • Riau
  • Bangka
  • Duanoa
  • Haji
  • Kedaha
  • Kerinci
  • Kubu
  • Loncong
Minangkabau
  • Minangkabau
  • Jamee
  • Kampar
  • Lubu
  • Mukomuko
  • Pesisir Sibolga
Melayu Barisan Selatan
  • Pekal
  • Bengkulu
  • Serawai
  • Lintang
  • Lematang Ulu
  • Basemah
  • Semende
  • Kaur
  • Ogan
  • Enim
  • Rambang
Musi
  • Palembang
  • Penesak
  • Belide
  • Lematang
  • Pegagan
  • Musi
  • Col
  • Rawas
Lampung
  • Api
  • Nyo
  • Komering
Lain-lain
  • Nasal
  • Rejang
Bahasa-bahasa di Jawa
  • Badui
  • Banten
  • Betawi
  • Indonesia Peranakan 1
  • Javindo 1
  • Jawa
  • Kangean
  • Kawi
  • Madura
  • Osing
  • Pecok 1
  • Sunda
  • Tengger
Bahasa-bahasa di Kepulauan Nusa Tenggara
  • Abui
  • Adang
  • Adonara
  • Alor
  • Amarasi
  • Anakalangu
  • Bali
  • Bengkala 2
  • Bilba
  • Bima
  • Blagar
  • Bunak b
  • Dela-Oenale
  • Dengka
  • Dhao
  • Ende
  • Hamap
  • Helong
  • Ile Ape
  • Kabola
  • Kafoa
  • Kamang
  • Kambera
  • Kedang
  • Kelon
  • Kemak b
  • Ke'o
  • Kepo'
  • Kodi
  • Komodo
  • Kui
  • Kula
  • Lamaholot
  • Lamalera
  • Lamatuka
  • Lamboya
  • Lamma
  • Laura
  • Lembata Barat
  • Lembata Selatan
  • Levuka
  • Lewo Eleng
  • Lewotobi
  • Lio
  • Lole
  • Melayu Bali
  • Melayu Kupang
  • Melayu Larantuka
  • Mamboru
  • Manggarai
  • Nage
  • Nedebang
  • Ngada
  • Ngada Timur
  • Palue
  • Rajong
  • Rembong
  • Retta
  • Ringgou
  • Riung
  • Rongga
  • Sabu
  • Sasak
  • Sawila
  • Sikka
  • So'a
  • Sumbawa
  • Tambora
  • Tereweng
  • Termanu
  • Tetun b
  • Tewa
  • Tii
  • Uab Meto
  • Wae Rana
  • Wanukaka
  • Wejewa
  • Wersing
Bahasa-bahasa di Kalimantan *
  • Abal
  • Ampanang
  • Aoheng
  • Bahau
  • Bakati'
    • Rara
    • Sara
  • Barangas
  • Bakumpai
  • Banjar
  • Basap
  • Benyadu'
  • Bidayuh
    • Biatah a
    • Bukar-Sadong a
  • Bolongan a
  • Bukat
  • Bukitan
  • Burusu
  • Dusun
    • Balangan
    • Deyah
    • Malang
    • Witu
  • Embaloh
  • Hovongan
  • Iban a
  • Jangkang
  • Kayan
    • Kayan Busang
    • Sungai Kayan
    • Mahakam
    • Mendalam
    • Wahau
  • Kelabit a
  • Kembayan
  • Kendayan
  • Keninjal
  • Kenyah
    • Kelinyau a
    • Wahau
  • Kereho
  • Kohin
  • Lawangan
  • Lengilu
  • Lun Bawang a
  • Ma'anyan
  • Melayu
    • Kota Bangun
    • Berau
    • Bukit
    • Dayak
    • Pontianak
    • Sambas
    • Tenggarong
  • Modang
  • Mualang
  • Murut
    • Selungai Murut a
    • Sembakung Murut a
    • Tagal Murut a
  • Ngaju
  • Okolod a
  • Ot Danum
  • Paku
  • Punan
    • Aput
    • Merah
    • Merap
    • Tubu
  • Putoh
  • Ribun
  • Sa'ban
  • Sanjau Basap
  • Sanggau
  • Seberuang
  • Segai
  • Semandang
  • Siang
  • Taman
  • Tausug a
  • Tawoyan
  • Tidong a
  • Tunjung
  • Uma'
    • Lasan
    • Lung
Bahasa-bahasa di Sulawesi
  • Andio
  • Aralle-Tabulahan
  • Bada
  • Bahonsuai
  • Bajau Indonesia
  • Balaesang
  • Balantak
  • Bambam
  • Banggai
  • Bantik
  • Baras
  • Batui
  • Behoa
  • Bentong
  • Bintauna
  • Boano
  • Bobongko
  • Bolango
  • Bonerate
  • Budong-Budong
  • Bugis
  • Bungku
  • Buol
  • Busoa
  • Campalagian
  • Cia-Cia
  • Dakka
  • Dampelas
  • Dondo
  • Duri
  • Enrekang
  • Gorontalo
  • Kaidipang
  • Kaili Da'a
  • Kaili Ledo
  • Kaili Unde
  • Kaimbulawa
  • Kalao
  • Kalumpang
  • Kamaru
  • Kioko
  • Kodeoha
  • Konjo Pegunungan
  • Konjo Pesisir
  • Koroni
  • Kulisusu
  • Kumbewaha
  • Laiyolo
  • Lasalimu
  • Lauje
  • Lemolang
  • Liabuku
  • Lindu
  • Lolak
  • Maiwa
  • Makassar
  • Melayu Makassar
  • Melayu Manado
  • Malimpung
  • Mamasa
  • Mamuju
  • Mandar
  • Moma
  • Mongondow
  • Mori Atas
  • Mori Bawah
  • Moronene
  • Muna
  • Napu
  • Padoe
  • Pamona (Ta'a)
  • Panasuan
  • Pancana
  • Pannei
  • Pendau
  • Ponosakan
  • Rahambuu
  • Rampi
  • Ratahan
  • Saluan
  • Sangir
  • Sarudu
  • Sedoa
  • Seko Padang
  • Seko Tengah
  • Selayar
  • Suwawa
  • Tae'
  • Taje
  • Tajio
  • Talaud
  • Taloki
  • Talondo'
  • Toala'
  • Tolaki
  • Tomadino
  • Tombelala
  • Tombulu
  • Tomini
  • Tondano
  • Tonsawang
  • Tonsea
  • Tontemboan
  • Topoiyo
  • Toraja-Sa'dan
  • Totoli
  • Tukang Besi Selatan
  • Tukang Besi Utara
  • Ulumanda'
  • Uma
  • Waru
  • Wawonii
  • Wolio
  • Wotu
Bahasa-bahasa di Kepulauan Maluku
  • Alune
  • Amahai
  • Ambelau
  • Aputai
  • Asilulu
  • Babar Tenggara
  • Babar Utara
  • Banda
  • Barakai
  • Bati
  • Batuley
  • Benggoi
  • Boano
  • Bobot
  • Buli
  • Buru
  • Dai
  • Damar Barat
  • Damar Timur
  • Dawera-Daweloor
  • Dobel
  • Elpaputih
  • Emplawas
  • Fordata
  • Galela
  • Gamkonora
  • Gane
  • Gebe
  • Geser-Gorom
  • Gorap
  • Haruku
  • Hitu
  • Horuru
  • Hoti
  • Huaulu
  • Hukumina
  • Hulung
  • Ibu
  • Ili'uun
  • Imroing
  • Kadai
  • Kaibobo
  • Kamarian
  • Kao
  • Karey
  • Kayeli
  • Kei
  • Kisar
  • Koba
  • Kola
  • Kompane
  • Kur
  • Laba
  • Laha
  • Larike-Wakasihu
  • Latu
  • Leti
  • Liana-Seti
  • Lisabata-Nuniali
  • Lisela
  • Lola
  • Loloda
  • Lorang
  • Loun
  • Luang
  • Luhu
  • Maba
  • Makian Barat
  • Makian Timur
  • Melayu Ambon
  • Melayu Bacan
  • Melayu Banda
  • Melayu Maluku Utara
  • Mangole
  • Manipa
  • Manombai
  • Manusela
  • Mariri
  • Masela Barat
  • Masela Tengah
  • Masela Timur
  • Masiwang
  • Modole
  • Moksela
  • Naka'ela
  • Nila
  • Naulu Selatan
  • Naulu Utara
  • Nusa Laut
  • Oirata
  • Pagu
  • Palumata
  • Patani
  • Paulohi
  • Perai
  • Piru
  • Roma
  • Sahu
  • Salas
  • Saleman
  • Saparua
  • Sawai
  • Seit-Kaitetu
  • Selaru
  • Seluwasan
  • Sepa
  • Serili
  • Serua
  • Sula
  • Tabaru
  • Taliabu
  • Talur
  • Tarangan Barat
  • Tarangan Timur
  • Tela-Masbuar
  • Teluti
  • Teor
  • Ternate
  • Ternateño1
  • Te'un
  • Tidore
  • Tobelo
  • Tugun
  • Tugutil
  • Tulehu
  • Ujir
  • Waioli
  • Watubela
  • Wamale Selatan
  • Wamale Utara
  • Yalahatan
  • Yamdena
Bahasa-bahasa di Papua *
  • Abinomn 3
  • Abun 3
  • Aghu
  • Airoran
  • Ambai
  • Anasi
  • Ansus
  • Arandai
  • Arguni
  • As
  • Asmat Pantai Kasuari
  • Asmat Tengah
  • Asmat Utara
  • Asmat Yaosakor
  • Atohwaim
  • Auye
  • Awbono
  • Awera
  • Awyi
  • Awyu Asue
  • Awyu Tengah
  • Awyu Edera
  • Awyu Jair
  • Awyu Utara
  • Awyu Selatan
  • Bagusa
  • Baham
  • Barapasi
  • Bauzi
  • Bayono
  • Bedoanas
  • Beneraf
  • Berik
  • Betaf
  • Biak
  • Biga
  • Biritai
  • Bonggo
  • Burate
  • Burmeso
  • Burumakok
  • Buruwai
  • Busami
  • Citak
  • Citak Tamnim
  • Dabe
  • Damal
  • Dani Lembah Bawah
  • Dani Lembah Tengah
  • Dani Lembah Atas
  • Dani Barat
  • Dao
  • Dem
  • Demisa
  • Dera
  • Diebroud
  • Dineor
  • Diuwe
  • Doutai
  • Duriankere
  • Dusner
  • Duvle
  • Edopi
  • Eipomek
  • Elseng 3
  • Emem
  • Eritai
  • Erokwanas
  • Fayu
  • Fedan
  • Foau
  • Gresi
  • Hatam 3
  • Hupla
  • Iau
  • Iha
  • Iha Pijin 4
  • Irarutu
  • Iresim
  • Isirawa
  • Itik
  • Iwur
  • Jofotek-Bromnya
  • Kaburi
  • Kais
  • Kaiy
  • Kalabra
  • Kamberau
  • Kamoro
  • Kanum Bädi
  • Kanum Ngkâlmpw
  • Kanum Smärky
  • Kanum Sota
  • Kapauri
  • Kaptiau
  • Karas
  • Karon Dori
  • Kaure
  • Kauwera
  • Kawe
  • Kayagar
  • Kayupulau
  • Kehu 5
  • Keijar
  • Kemberano
  • Kembra 5
  • Kemtuik
  • Ketengban
  • Ketum
  • Kimaghima
  • Kimki
  • Kirikiri
  • Kofei
  • Kokoda
  • Kombai
  • Komyandaret
  • Konda
  • Koneraw
  • Kopkaka
  • Korowai
  • Korupun-Sela
  • Kosare
  • Kowiai
  • Kuri
  • Kurudu
  • Kwer
  • Kwerba
  • Kwerba Mamberamo
  • Kwerisa
  • Kwesten
  • Kwinsu
  • Legenyem
  • Lepki 5
  • Liki
  • Maden
  • Mai Brat
  • Mairasi
  • Maklew
  • Mee
  • Melayu Papua
  • Mander
  • Mandobo Atas
  • Mandobo Bawah
  • Manem
  • Manikion/Mantion/Sougb
  • Mapia
  • Marau
  • Marind
  • Marind Bian
  • Masimasi
  • Massep 3
  • Matbat
  • Mawes
  • Ma'ya
  • Mekwei
  • Meoswar
  • Mer
  • Meyah
  • Mlap
  • Mo
  • Moi
  • Molof 5
  • Mombum
  • Momina
  • Momuna
  • Moni
  • Mor
  • Mor
  • Morai
  • Morori
  • Moskona
  • Mpur 3
  • Munggui
  • Murkim 5
  • Muyu Utara
  • Muyu Selatan
  • Nafri
  • Nakai
  • Nacla
  • Namla 5
  • Narau
  • Ndom
  • Nduga
  • Ngalum
  • Nggem
  • Nimboran
  • Ninggerum
  • Nipsan
  • Nisa
  • Obokuitai
  • Onin
  • Onin Pijin 4
  • Ormu
  • Orya
  • Papasena
  • Papuma
  • Pom
  • Puragi
  • Rasawa
  • Riantana
  • Roon
  • Samarokena
  • Saponi
  • Sauri
  • Sause
  • Saweru
  • Sawi
  • Seget
  • Sekar
  • Semimi
  • Sempan
  • Sentani
  • Serui-Laut
  • Sikaritai
  • Silimo
  • Skou
  • Sobei
  • Sowanda
  • Sowari
  • Suabo
  • Sunum
  • Tabla
  • Taikat
  • Tamagario
  • Tanahmerah
  • Tandia
  • Tangko
  • Tarpia
  • Tause
  • Tebi
  • Tefaro
  • Tehit
  • Tobati
  • Tofanma 5
  • Towei
  • Trimuris
  • Tsaukambo
  • Tunggare
  • Una
  • Uruangnirin
  • Usku 5
  • Viid
  • Vitou
  • Wabo
  • Waigeo
  • Walak
  • Wambon
  • Wandamen
  • Wanggom
  • Wano
  • Warembori
  • Wares
  • Waris
  • Waritai
  • Warkay-Bipim
  • Waropen
  • Wauyai
  • Woi
  • Wolai
  • Woria
  • Yahadian
  • Yale Kosarek
  • Yali Angguruk
  • Yali Ninia
  • Yali Abenaho
  • Yaqay
  • Yarsun
  • Yaur
  • Yawa
  • Yei
  • Yabega
  • Yeretuar
  • Yetfa
  • Yoke
  • Zorop
  • flagPortal Indonesia

1 Kreol • 2 Bahasa isyarat • 3 Bahasa isolat • 4 Bahasa Pidgin • 5 Tidak diklasifikasikan
a juga dituturkan di Malaysia dan/ Brunei Darussalam. • b juga dituturkan di Timor Leste, Papua Nugini dan/ negara-negara Oseania lainnya. Italik: Bahasa punah atau bahasa mati. *Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.

Lihat pula: Daftar bahasa di Indonesia menurut BPS 2010
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Kampar&oldid=26418805"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai
  • Galat CS1: periode hilang
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Bahasa di Indonesia
  • Bahasa Melayu
  • Bahasa Minangkabau
  • Riau
  • Kabupaten Kampar
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Galat CS1: tanggal
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Wikipedia pages with incorrect protection templates
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel video
  • Halaman dengan parameter judul awal kotak info
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel teks
  • Halaman artikel bahasa dengan peta
  • Artikel bahasa tanpa jumlah penutur
  • Artikel bahasa tanpa kode bahasa
  • Artikel bahasa tanpa kode Glottolog
  • Artikel bahasa Oktober 2024
  • Semua artikel bahasa
  • Artikel bahasa dengan field infobox yang tidak didukung
  • Artikel bahasa dengan kotak info bahasa
  • Halaman dengan teks IPA polos
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Pemeliharaan CS1: Status URL

Best Rank
More Recommended Articles