More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahasa Palembang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Palembang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Palembang

  • Betawi
  • Banjar
  • English
  • Hausa
  • Igbo
  • Jawa
  • Kumoring
  • Minangkabau
  • Македонски
  • Bahasa Melayu
  • Polski
  • Piemontèis
  • Simple English
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikibuku
  • Wikiwisata
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bahasa Melayu Palembang)
Bahasa Palembang
BPS: 0051 0
بهاس ڤاليمبڠ
Baso Pelémbang
Dituturkan diIndonesia
Wilayah Sumatera Selatan
EtnisMelayu Palembang
Penutur
(1,6 juta penutur jati per 2000)[1]
Rumpun bahasa
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
        Cari tahu mengapa. Beberapa rumpun bahasa dimasukkan sebagai cabang dari dua rumpun bahasa yang berbeda. Untuk lebih lanjutnya, silakan lihat pembagian dari sub-rumpun Melayu-Sumbawa dan Kalimantan Utara Raya
        • Melayu-Chamik
          • Melayik
            • Musi
              • Palembang–Dataran Rendah
                • Palembang
Tampilkan klasifikasi manual
  • bahasa manusia
    • Austro-Tai
      • Austronesia
        • Melayu-Polinesia
          • Malayik
            • Musi Edit nilai pada Wikidata
              • Palembang
Tampilkan klasifikasi otomatis
Dialek
Palembang Lama
Palembang Pasar
Pesisir
Sistem penulisan
    • Latin (Resmi)
    • Jawi
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
 Sumatera Selatan
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  • Balai Bahasa Sumatra Selatan
Kode bahasa
ISO 639-3(kode plm telah digabungkan ke mui pada tahun 2007)[2]
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
mui-plm
Glottologpale1264  (Palembang)[3]
Linguasfer31-MFA-dh
IETF
BPS (2010)0051 0
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Punah

EXSingkatan dari Extinct (Punah)
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Palembang diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL Ethnologue: C2 Provincial
Bahasa Palembang dikategorikan sebagai C2 Provincial menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di berbagai wilayah ataupun bahasa yang dituturkan pada tingkat antar-provinsi
Buka versi koordinat status pemertahanan rinci Perlu masuk
[sunting di Wikidata]
Referensi: [4][5][6]

Informasi penggunaan templat turunan
Sampel
Informasi berkas Video yang lain 
Percakapan dalam dialek Palembang Pasar dengan campuran bahasa Indonesia.
Sampel teks
Pasal 1 Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia dalam bahasa Palembang. (Teks)
Sedanten uwong metu ke dunio bebas, serto kehormatan dan hak-hak yen sami pulo. Sedantennyo la sampun diesung akal utak jugo raso ati, keayunnyo niku gawe sesami liannyo pecak wong seduluran.
Terjemahan: ⓘ
Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.
Sampel teks lainnya
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Palembang
ProyekWiki Bahasa | Wikipedia | Kode sumber
 
Lihat dalam mode terbatas
PetaTampilkan peta yang diperbesar
PetaTampilkan peta yang diperkecil
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Peta bahasa lain
Koordinat: 2°59′0″S 104°45′52″E / 2.98333°S 104.76444°E / -2.98333; 104.76444 Sunting di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Tentang artikel

(Selengkapnya)

Terlepas isinya sebelum dialihkan, halaman bahasa Musi dan rumpun bahasa Musi merupakan topik yang valid dan dapat dibedakan dari bahasa Palembang. Berdasarkan survei komprehensif ragam-ragam Melayik Sumbagsel oleh McDowell & Anderbeck (2020), penggolongannya kurang lebih seperti ini:

  • Melayik
    • Musi (= "rumpun bahasa Musi" = [mui] + [liw] = musi1243)
      • Musi Hulu
        • Musi (= "bahasa Musi" = [mui] sebelum merger dg kode lain = nucl1812)
          • Sekayu
          • Kelingi
          • Penukal
      • Palembang-Dataran Rendah
        • Palembang (= "bahasa Palembang" = [plm] sebelum merger dengan [mui] = pale1264)
          • Palembang Lama
          • Palembang Pasar
          • Pesisir
Baik "bahasa Musi" maupun "bahasa Palembang" memiliki ciri khas dan identitas bahasa yang cukup jelas. Misalnya, selain realisasi Proto-Melayik *a di akhir kata menjadi [e], bahasa Musi juga mengalami merger *-ar, *-ir, *-ur > -o (*akar > ako, *air > ayo) yang tidak dialami oleh bahasa Palembang. Sama halnya, selain perubahan *-a > [o~ɔ~ɨ], bahasa Palembang juga mengalami penyederhanaan diftong akhir *-ai, *-au > -i/-e, -u/-o (sungi, ijo) yang tidak dialami oleh bahasa Musi.
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang terbitan 1981

Bahasa Palembang atau Melayu Palembang (baso Pelémbang) (Jawi: بهاس ملايو ڤاليمبڠ ) adalah bahasa Austronesia cabang Melayik yang dituturkan di kawasan Palembang Raya. Bahasa ini juga adalah bahasa perantara masyarakat di Sumatera Selatan yang sering digunakan bersama dengan Indonesia dan dialek setempat lainnya.[7] Bahasa ini memiliki banyak serapan non-Melayik terutama dari bahasa Jawa, sebagai dampak dari interaksi budaya intens yang telah berlangsung berabad-abad antara Palembang dengan kawasan lainnya di Nusantara.[8]

Buku Pedoman Ejaan Bahasa Palembang terbitan Balai Bahasa Palembang[9]

Pengelompokan

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar bahasa-bahasa Melayik di Sumatera bagian Selatan dapat digolongkan ke dalam dua kelompok utama, yaitu 1) kelompok Melayu Tengah atau Melayu Barisan Selatan dan 2) kelompok Musi. Bahasa Palembang dapat digolongkan sebagai salah satu bahasa dalam kelompok Musi, tepatnya sebagai bagian dari kumpulan dialek Palembang–Melayik Dataran Rendah yang juga mencakup ragam-ragam Belide, Lematang Ilir, dan Penesak.[10]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Sebagaimana bahasa Melayik lainnya, bahasa Palembang merupakan keturunan dari bahasa Proto-Melayik yang diperkirakan berasal dari Kalimantan bagian barat. Menurut Adelaar (2004), perkembangan Melayu sebagai etnis tersendiri mungkin saja dipengaruhi oleh persentuhan dengan budaya India[butuh klarifikasi], setelah migrasi penutur Proto-Malayik ke Sumatra bagian selatan. Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada abad ke-7 merupakan salah satu wujud terawal negara bangsa Melayu, jika bukan yang pertama.[11] Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang merupakan bukti tertulis pertama dari bahasa-bahasa Melayik yang dituturkan di daerah tersebut. Meski begitu, ahli bahasa masih memperdebatkan apakah memang bahasa yang digunakan di prasasti tersebut merupakan leluhur langsung dari bahasa-bahasa Melayu (termasuk Palembang) modern.[12]

Selain prasasti-prasasti kuno, sangat sedikit sumber tertulis lainnya yang bisa jadi acuan untuk mengkaji perkembangan bahasa Palembang. Satu sumber tertulis adalah Kitab Undang-Undang Simbur Cahaya, yang penyusunannya dianggap dilakukan oleh Ratu Sinuhun, istri dari penguasa Palembang Pangeran Sido ing Kenayan pada sekitar abad ke-17. Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu Klasik dengan sedikit pengaruh bahasa Jawa, mengingat keluarga bangsawan Palembang berasal dari Jawa.[13] Pengaruh Jawa di Palembang dimulai setidaknya sejak abad ke-14.

William Marsden mencatat dua ragam bahasa berbeda yang digunakan di Palembang pada abad ke-18. Bahasa di keraton adalah dialek Jawa halus dan Melayu dengan campuran kosakata asing, sementara bahasa sehari-hari penduduk Palembang adalah dialek Melayu, dengan ciri utama pengucapan vokal 'a' yang diganti menjadi 'o' pada sebagian besar suku kata terbuka.[14]

Status

[sunting | sunting sumber]

Penggunaan bahasa Palembang resmi diakui oleh pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu bahasa daerah di Sumatera Selatan yang wajib dijaga kelestariannya. Sebagai salah satu upaya penggiatan sosialisasi dan pelestarian bahasa Palembang, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang didukung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia mengadakan peluncuran Al-Qur'an (kitab suci umat Islam) dengan terjemahan bahasa Palembang yang diterbitkan oleh Puslitbang Lektur Dan Khazanah Keagamaan pada tahun 2019.[15][16][17][18]

Bahasa Palembang tingkatan jegho/jero (atau alus) juga telah masuk sebagai muatan lokal (kegiatan kurikulum) bagi sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di Palembang sejak 2021.[19]

Fonologi

[sunting | sunting sumber]

Dunggio (1981) mendata 30 fonem dalam bahasa Palembang, dengan rincian 24 bunyi konsonan dan 6 bunyi vokal.[20] Namun, kajian lanjutan dari Aliana (1987) menyatakan bahwa hanya ada 25 fonem dalam bahasa Palembang, sebab bunyi serapan seperti [z] sering beralofoni (bebas diganti pengucapannya) dengan konsonan asli seperti /s/ dan /d͡ʒ/.[21]

Vokal

[sunting | sunting sumber]
Depan Madya Belakang
Tertutup /i/ /u/
Setengah tertutup /e/ /o/
Tengah /ə/
Terbuka /a/

Dalam suku kata tertutup, /i/ dan /u/ diucapkan sedikit terbuka sebagai [ɪ] dan [ʊ].[22]

Konsonan

[sunting | sunting sumber]
Bibir Rongga gigi Pasca rongga gigi dan lelangit lelangit belakang Celah suara
Sengauan /m/ /n/ /ɲ/ ⟨ny⟩ /ŋ/ ⟨ng⟩
Letupan dan Gesekan nirsuara /p/ /t/ /t͡ʃ/ ⟨c⟩ /k/ /ʔ/ ⟨'⟩
bersuara /b/ /d/ /d͡ʒ/ ⟨j⟩ /ɡ/
Geseran nirsuara /f/1 /s/ /ʃ/1 ⟨sy⟩ /x/1 ⟨kh⟩ /h/
bersuara /v/1,2 /z/1 /ʁ/ ⟨r⟩
Hampiran Semivokal /w/ /j/ ⟨y⟩
Sisian /l/

1Hanya fonemik di kata-kata pinjaman.
2/v/ sering diucapkan sebagai /f/, atau bahkan /p/.

Ragam

[sunting | sunting sumber]

Dialek

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan survei dialektologi McDowell & Anderbeck (2020) yang mencakup analisis leksikostatistik, pemetaan persebaran inovasi fonologis, serta uji kesalingpahaman, subgugus (subkumpulan) dialek Palembang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Palembang Lama, 2) Palembang Pasar dan 3) Pesisir.[23]

Dialek Palembang Lama adalah dialek tradisional yang dituturkan sehari-hari oleh suku Palembang terutama di pedesaan. Sedangkan, dialek Palembang Pasar adalah dialek yang umum digunakan sebagai bahasa perantara untuk masyarakat di Palembang secara menyeluruh. Secara leksikon, dialek Palembang Lama mempertahankan beberapa kosakata serapan bahasa Jawa yang tak lagi digunakan oleh penutur Palembang Pasar. Kecenderungan de-Jawanisasi penutur Palembang Pasar juga diiringi dengan meningkatnya pengaruh bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari di kawasan perkotaan. Dalam hal fonologi, penutur Palembang Pasar umumnya mengucapkan bunyi *r (/ɣ ~ ʁ/) dari Proto-Melayik sebagai konsonan getar ujung lidah (apikal) seperti bahasa Indonesia alih-alih dengan bunyi geseran lelangit belakang/tekak bersuara [ɣ~ʁ] yang umum digunakan dalam dialek Palembang Lama.[24]

Di sebelah utara dan timur Kota Palembang ke arah perbatasan dengan Provinsi Jambi dan Selat Bangka, terdapat pula ragam Pesisir yang secara linguistik hampir identik dengan ragam yang dituturkan di kawasan urban. Meski begitu, beberapa daerah tutur Pesisir di wilayah terluar juga memiliki tingkat kemiripan leksikal yang tinggi dengan ragam Melayik tetangga, di antaranya ragam Jambi Ilir dari bahasa Jambi serta ragam-ragam Melayik Bangka.[25] Dari segi etnolinguistik, penutur ragam Pesisir sendiri cenderung tidak terlalu terikat dengan identitas "Palembang" sebagaimana penutur di kawasan urban dan pedesaan sekitarnya.[26]

Tingkatan

[sunting | sunting sumber]

Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan linguistik, yaitu jegho atau alus (kerap diidentifikasi juga sebagai bebaso) dan saghi-saghi. Bahasa Palembang jegho atau alus memiliki banyak kosakata serapan Jawa dan dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara adat Palembang, sedangkan tingkatan saghi-saghi yang lebih berakar pada kosakata asli Melayik dipergunakan dalam percakapan sehari-hari.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ McDowell & Anderbeck 2020, hlm. 14.
  2. ^ "Change Request Documentation: 2007-182". SIL International.
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Palembang". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;
  4. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  5. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
  6. ^ "Bahasa Palembang". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
  7. ^ McDonnell 2016, hlm. 13.
  8. ^ Tadmor, Uri (16–17 June 2001). Language Contact and Historical Reconstruction: The Case of Palembang Malay. 5th International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics. Leipzig.
  9. ^ Trisman, Bambang; Amalia, Dora; Susilawati, Dyah (2007). Twilovita, Nursis (ed.). Pedoman Ejaan Bahasa Palembang [Palembang Spelling System Guidelines]. Palembang: Balai Bahasa Palembang (Provinsi Sumatera Selatan), Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. OCLC 697282757. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  10. ^ McDowell & Anderbeck 2020, hlm. 10–12.
  11. ^ Adelaar, K.A., "Where does Malay come from? Twenty years of discussions about homeland, migrations and classifications". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 160 (2004), No. 1, hlmn. 1-30
  12. ^ Adelaar 1992, hlm. 5-6.
  13. ^ Hanifah 1999, hlm. 1-38.
  14. ^ Marsden 1811, hlm. 562.
  15. ^ "Alquran dengan Terjemahan Bahasa Palembang". IDXchannel.com. 2022.
  16. ^ Rayyan (2019). Rayyan (ed.). "Al Quran terjemahan Bahasa Palembang dan Sunda". ANTARA News.
  17. ^ Inge, Nefri (2020). Hida, Ramdania El (ed.). "Alquran Terjemahan Bahasa Palembang Hanya Dicetak 100 Eksemplar". Liputan6.com.
  18. ^ "UIN Raden Fatah Serahkan Alquran Terjemahan Bahasa Palembang ke Sumeks.co". sumeks.co. Sumatera Ekspres. 2022.
  19. ^ "Alhamdulillah, Bahasa Palembang Jegho (Alus) Masuk Muatan Lokal Pada Sekolah Dasar Di Kota Palembang". Pustipd UIN Raden Fatah. 2021.
  20. ^ Dunggio 1983, hlm. 7-10.
  21. ^ Aliana 1987, hlm. 14.
  22. ^ Dunggio 1983, hlm. 21-22.
  23. ^ McDowell & Anderbeck 2020, hlm. 12.
  24. ^ McDowell & Anderbeck 2020, hlm. 13–15.
  25. ^ McDowell & Anderbeck 2020, hlm. 15–16, 53.
  26. ^ McDowell & Anderbeck 2020, hlm. 112, 114.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  •  Arif, R. M. (1981). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang. Vol. 74. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  •  Trisman, Bambang; Amalia, Dora; Susilawati, Dyah; Twilovita, Nursis (2007). Pedoman Ejaan Bahasa Palembang. Balai Bahasa Melayu Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
  • Adelaar, K. Alexander (1992). Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology. Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, the Australian National University. ISBN 9780858834088.
  • Hanifah, Abu (1999). Undang-Undang Simbur Cahaya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 9794593869.
  • Marsden, William (1811). History of Sumatra, Containing an Account of the Government (etc.). London: Longman.
  • McDowell, Jonathan; Anderbeck, Karl (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. Vol. 7. University of Hawai'i Press. hdl:10524/52473.
  • Dunggio, P.D. (1983). Struktur bahasa Melayu Palembang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Aliana, Zainul Arifin (1987). Morfologi dan sintaksis bahasa Melayu Palembang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • McDonnell, Bradley James (2016). Symmetrical Voice Constructions in Besemah: A Usage-based Approach. Santa Barbara: University of California Santa Barbara.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Uji coba Wikipedia Bahasa Palembang di Wikimedia Incubator
Cari tahu mengenai Bahasa Palembang pada proyek-proyek Wikimedia lainnya:
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary
Gambar dan media dari Commons
Berita dari Wikinews
Kutipan dari Wikiquote
Teks sumber dari Wikisource
Buku dari Wikibuku
  • (Indonesia) Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra (Bahasa Melayu Palembang)
  • l
  • b
  • s
Indonesia Bahasa di Indonesia
Bahasa Indonesia (Gaul, Binan)
Bahasa-bahasa di Sumatra
Aceh-Cam
  • Daya
  • Barat
  • Pidie
  • Selatan
  • Utara
Gayo-Batak
  • Gayo
  • Alas
  • Kluet
  • Pakpak
  • Singkil
  • Angkola
  • Karo
  • Mandailing
  • Simalungun
  • Toba
Sumatra Barat Laut
  • Devayan
    • Haloban
    • Lekon
  • Sigulai
  • Nias
  • Mentawai
  • Enggano
Melayu
  • Melayu a
    • Tamiang
    • Langkat
    • Deli
    • Serdang
    • Panai
    • Jambi
    • Riau
  • Bangka
  • Duanoa
  • Haji
  • Kedaha
  • Kerinci
  • Kubu
  • Loncong
Minangkabau
  • Minangkabau
  • Jamee
  • Kampar
  • Lubu
  • Mukomuko
  • Pesisir Sibolga
Melayu Barisan Selatan
  • Pekal
  • Bengkulu
  • Serawai
  • Lintang
  • Lematang Ulu
  • Basemah
  • Semende
  • Kaur
  • Ogan
  • Enim
  • Rambang
Musi
  • Palembang
  • Penesak
  • Belide
  • Lematang
  • Pegagan
  • Musi
  • Col
  • Rawas
Lampung
  • Api
  • Nyo
  • Komering
Lain-lain
  • Nasal
  • Rejang
Bahasa-bahasa di Jawa
  • Badui
  • Banten
  • Betawi
  • Indonesia Peranakan 1
  • Javindo 1
  • Jawa
  • Kangean
  • Kawi
  • Madura
  • Osing
  • Pecok 1
  • Sunda
  • Tengger
Bahasa-bahasa di Kepulauan Nusa Tenggara
  • Abui
  • Adang
  • Adonara
  • Alor
  • Amarasi
  • Anakalangu
  • Bali
  • Bengkala 2
  • Bilba
  • Bima
  • Blagar
  • Bunak b
  • Dela-Oenale
  • Dengka
  • Dhao
  • Ende
  • Hamap
  • Helong
  • Ile Ape
  • Kabola
  • Kafoa
  • Kamang
  • Kambera
  • Kedang
  • Kelon
  • Kemak b
  • Ke'o
  • Kepo'
  • Kodi
  • Komodo
  • Kui
  • Kula
  • Lamaholot
  • Lamalera
  • Lamatuka
  • Lamboya
  • Lamma
  • Laura
  • Lembata Barat
  • Lembata Selatan
  • Levuka
  • Lewo Eleng
  • Lewotobi
  • Lio
  • Lole
  • Melayu Bali
  • Melayu Kupang
  • Melayu Larantuka
  • Mamboru
  • Manggarai
  • Nage
  • Nedebang
  • Ngada
  • Ngada Timur
  • Palue
  • Rajong
  • Rembong
  • Retta
  • Ringgou
  • Riung
  • Rongga
  • Sabu
  • Sasak
  • Sawila
  • Sikka
  • So'a
  • Sumbawa
  • Tambora
  • Tereweng
  • Termanu
  • Tetun b
  • Tewa
  • Tii
  • Uab Meto
  • Wae Rana
  • Wanukaka
  • Wejewa
  • Wersing
Bahasa-bahasa di Kalimantan *
  • Abal
  • Ampanang
  • Aoheng
  • Bahau
  • Bakati'
    • Rara
    • Sara
  • Barangas
  • Bakumpai
  • Banjar
  • Basap
  • Benyadu'
  • Bidayuh
    • Biatah a
    • Bukar-Sadong a
  • Bolongan a
  • Bukat
  • Bukitan
  • Burusu
  • Dusun
    • Balangan
    • Deyah
    • Malang
    • Witu
  • Embaloh
  • Hovongan
  • Iban a
  • Jangkang
  • Kayan
    • Kayan Busang
    • Sungai Kayan
    • Mahakam
    • Mendalam
    • Wahau
  • Kelabit a
  • Kembayan
  • Kendayan
  • Keninjal
  • Kenyah
    • Kelinyau a
    • Wahau
  • Kereho
  • Kohin
  • Lawangan
  • Lengilu
  • Lun Bawang a
  • Ma'anyan
  • Melayu
    • Kota Bangun
    • Berau
    • Bukit
    • Dayak
    • Pontianak
    • Sambas
    • Tenggarong
  • Modang
  • Mualang
  • Murut
    • Selungai Murut a
    • Sembakung Murut a
    • Tagal Murut a
  • Ngaju
  • Okolod a
  • Ot Danum
  • Paku
  • Punan
    • Aput
    • Merah
    • Merap
    • Tubu
  • Putoh
  • Ribun
  • Sa'ban
  • Sanjau Basap
  • Sanggau
  • Seberuang
  • Segai
  • Semandang
  • Siang
  • Taman
  • Tausug a
  • Tawoyan
  • Tidong a
  • Tunjung
  • Uma'
    • Lasan
    • Lung
Bahasa-bahasa di Sulawesi
  • Andio
  • Aralle-Tabulahan
  • Bada
  • Bahonsuai
  • Bajau Indonesia
  • Balaesang
  • Balantak
  • Bambam
  • Banggai
  • Bantik
  • Baras
  • Batui
  • Behoa
  • Bentong
  • Bintauna
  • Boano
  • Bobongko
  • Bolango
  • Bonerate
  • Budong-Budong
  • Bugis
  • Bungku
  • Buol
  • Busoa
  • Campalagian
  • Cia-Cia
  • Dakka
  • Dampelas
  • Dondo
  • Duri
  • Enrekang
  • Gorontalo
  • Kaidipang
  • Kaili Da'a
  • Kaili Ledo
  • Kaili Unde
  • Kaimbulawa
  • Kalao
  • Kalumpang
  • Kamaru
  • Kioko
  • Kodeoha
  • Konjo Pegunungan
  • Konjo Pesisir
  • Koroni
  • Kulisusu
  • Kumbewaha
  • Laiyolo
  • Lasalimu
  • Lauje
  • Lemolang
  • Liabuku
  • Lindu
  • Lolak
  • Maiwa
  • Makassar
  • Melayu Makassar
  • Melayu Manado
  • Malimpung
  • Mamasa
  • Mamuju
  • Mandar
  • Moma
  • Mongondow
  • Mori Atas
  • Mori Bawah
  • Moronene
  • Muna
  • Napu
  • Padoe
  • Pamona (Ta'a)
  • Panasuan
  • Pancana
  • Pannei
  • Pendau
  • Ponosakan
  • Rahambuu
  • Rampi
  • Ratahan
  • Saluan
  • Sangir
  • Sarudu
  • Sedoa
  • Seko Padang
  • Seko Tengah
  • Selayar
  • Suwawa
  • Tae'
  • Taje
  • Tajio
  • Talaud
  • Taloki
  • Talondo'
  • Toala'
  • Tolaki
  • Tomadino
  • Tombelala
  • Tombulu
  • Tomini
  • Tondano
  • Tonsawang
  • Tonsea
  • Tontemboan
  • Topoiyo
  • Toraja-Sa'dan
  • Totoli
  • Tukang Besi Selatan
  • Tukang Besi Utara
  • Ulumanda'
  • Uma
  • Waru
  • Wawonii
  • Wolio
  • Wotu
Bahasa-bahasa di Kepulauan Maluku
  • Alune
  • Amahai
  • Ambelau
  • Aputai
  • Asilulu
  • Babar Tenggara
  • Babar Utara
  • Banda
  • Barakai
  • Bati
  • Batuley
  • Benggoi
  • Boano
  • Bobot
  • Buli
  • Buru
  • Dai
  • Damar Barat
  • Damar Timur
  • Dawera-Daweloor
  • Dobel
  • Elpaputih
  • Emplawas
  • Fordata
  • Galela
  • Gamkonora
  • Gane
  • Gebe
  • Geser-Gorom
  • Gorap
  • Haruku
  • Hitu
  • Horuru
  • Hoti
  • Huaulu
  • Hukumina
  • Hulung
  • Ibu
  • Ili'uun
  • Imroing
  • Kadai
  • Kaibobo
  • Kamarian
  • Kao
  • Karey
  • Kayeli
  • Kei
  • Kisar
  • Koba
  • Kola
  • Kompane
  • Kur
  • Laba
  • Laha
  • Larike-Wakasihu
  • Latu
  • Leti
  • Liana-Seti
  • Lisabata-Nuniali
  • Lisela
  • Lola
  • Loloda
  • Lorang
  • Loun
  • Luang
  • Luhu
  • Maba
  • Makian Barat
  • Makian Timur
  • Melayu Ambon
  • Melayu Bacan
  • Melayu Banda
  • Melayu Maluku Utara
  • Mangole
  • Manipa
  • Manombai
  • Manusela
  • Mariri
  • Masela Barat
  • Masela Tengah
  • Masela Timur
  • Masiwang
  • Modole
  • Moksela
  • Naka'ela
  • Nila
  • Naulu Selatan
  • Naulu Utara
  • Nusa Laut
  • Oirata
  • Pagu
  • Palumata
  • Patani
  • Paulohi
  • Perai
  • Piru
  • Roma
  • Sahu
  • Salas
  • Saleman
  • Saparua
  • Sawai
  • Seit-Kaitetu
  • Selaru
  • Seluwasan
  • Sepa
  • Serili
  • Serua
  • Sula
  • Tabaru
  • Taliabu
  • Talur
  • Tarangan Barat
  • Tarangan Timur
  • Tela-Masbuar
  • Teluti
  • Teor
  • Ternate
  • Ternateño1
  • Te'un
  • Tidore
  • Tobelo
  • Tugun
  • Tugutil
  • Tulehu
  • Ujir
  • Waioli
  • Watubela
  • Wamale Selatan
  • Wamale Utara
  • Yalahatan
  • Yamdena
Bahasa-bahasa di Papua *
  • Abinomn 3
  • Abun 3
  • Aghu
  • Airoran
  • Ambai
  • Anasi
  • Ansus
  • Arandai
  • Arguni
  • As
  • Asmat Pantai Kasuari
  • Asmat Tengah
  • Asmat Utara
  • Asmat Yaosakor
  • Atohwaim
  • Auye
  • Awbono
  • Awera
  • Awyi
  • Awyu Asue
  • Awyu Tengah
  • Awyu Edera
  • Awyu Jair
  • Awyu Utara
  • Awyu Selatan
  • Bagusa
  • Baham
  • Barapasi
  • Bauzi
  • Bayono
  • Bedoanas
  • Beneraf
  • Berik
  • Betaf
  • Biak
  • Biga
  • Biritai
  • Bonggo
  • Burate
  • Burmeso
  • Burumakok
  • Buruwai
  • Busami
  • Citak
  • Citak Tamnim
  • Dabe
  • Damal
  • Dani Lembah Bawah
  • Dani Lembah Tengah
  • Dani Lembah Atas
  • Dani Barat
  • Dao
  • Dem
  • Demisa
  • Dera
  • Diebroud
  • Dineor
  • Diuwe
  • Doutai
  • Duriankere
  • Dusner
  • Duvle
  • Edopi
  • Eipomek
  • Elseng 3
  • Emem
  • Eritai
  • Erokwanas
  • Fayu
  • Fedan
  • Foau
  • Gresi
  • Hatam 3
  • Hupla
  • Iau
  • Iha
  • Iha Pijin 4
  • Irarutu
  • Iresim
  • Isirawa
  • Itik
  • Iwur
  • Jofotek-Bromnya
  • Kaburi
  • Kais
  • Kaiy
  • Kalabra
  • Kamberau
  • Kamoro
  • Kanum Bädi
  • Kanum Ngkâlmpw
  • Kanum Smärky
  • Kanum Sota
  • Kapauri
  • Kaptiau
  • Karas
  • Karon Dori
  • Kaure
  • Kauwera
  • Kawe
  • Kayagar
  • Kayupulau
  • Kehu 5
  • Keijar
  • Kemberano
  • Kembra 5
  • Kemtuik
  • Ketengban
  • Ketum
  • Kimaghima
  • Kimki
  • Kirikiri
  • Kofei
  • Kokoda
  • Kombai
  • Komyandaret
  • Konda
  • Koneraw
  • Kopkaka
  • Korowai
  • Korupun-Sela
  • Kosare
  • Kowiai
  • Kuri
  • Kurudu
  • Kwer
  • Kwerba
  • Kwerba Mamberamo
  • Kwerisa
  • Kwesten
  • Kwinsu
  • Legenyem
  • Lepki 5
  • Liki
  • Maden
  • Mai Brat
  • Mairasi
  • Maklew
  • Mee
  • Melayu Papua
  • Mander
  • Mandobo Atas
  • Mandobo Bawah
  • Manem
  • Manikion/Mantion/Sougb
  • Mapia
  • Marau
  • Marind
  • Marind Bian
  • Masimasi
  • Massep 3
  • Matbat
  • Mawes
  • Ma'ya
  • Mekwei
  • Meoswar
  • Mer
  • Meyah
  • Mlap
  • Mo
  • Moi
  • Molof 5
  • Mombum
  • Momina
  • Momuna
  • Moni
  • Mor
  • Mor
  • Morai
  • Morori
  • Moskona
  • Mpur 3
  • Munggui
  • Murkim 5
  • Muyu Utara
  • Muyu Selatan
  • Nafri
  • Nakai
  • Nacla
  • Namla 5
  • Narau
  • Ndom
  • Nduga
  • Ngalum
  • Nggem
  • Nimboran
  • Ninggerum
  • Nipsan
  • Nisa
  • Obokuitai
  • Onin
  • Onin Pijin 4
  • Ormu
  • Orya
  • Papasena
  • Papuma
  • Pom
  • Puragi
  • Rasawa
  • Riantana
  • Roon
  • Samarokena
  • Saponi
  • Sauri
  • Sause
  • Saweru
  • Sawi
  • Seget
  • Sekar
  • Semimi
  • Sempan
  • Sentani
  • Serui-Laut
  • Sikaritai
  • Silimo
  • Skou
  • Sobei
  • Sowanda
  • Sowari
  • Suabo
  • Sunum
  • Tabla
  • Taikat
  • Tamagario
  • Tanahmerah
  • Tandia
  • Tangko
  • Tarpia
  • Tause
  • Tebi
  • Tefaro
  • Tehit
  • Tobati
  • Tofanma 5
  • Towei
  • Trimuris
  • Tsaukambo
  • Tunggare
  • Una
  • Uruangnirin
  • Usku 5
  • Viid
  • Vitou
  • Wabo
  • Waigeo
  • Walak
  • Wambon
  • Wandamen
  • Wanggom
  • Wano
  • Warembori
  • Wares
  • Waris
  • Waritai
  • Warkay-Bipim
  • Waropen
  • Wauyai
  • Woi
  • Wolai
  • Woria
  • Yahadian
  • Yale Kosarek
  • Yali Angguruk
  • Yali Ninia
  • Yali Abenaho
  • Yaqay
  • Yarsun
  • Yaur
  • Yawa
  • Yei
  • Yabega
  • Yeretuar
  • Yetfa
  • Yoke
  • Zorop
  • flagPortal Indonesia

1 Kreol • 2 Bahasa isyarat • 3 Bahasa isolat • 4 Bahasa Pidgin • 5 Tidak diklasifikasikan
a juga dituturkan di Malaysia dan/ Brunei Darussalam. • b juga dituturkan di Timor Leste, Papua Nugini dan/ negara-negara Oseania lainnya. Italik: Bahasa punah atau bahasa mati. *Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.

Lihat pula: Daftar bahasa di Indonesia menurut BPS 2010
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Palembang&oldid=27907764"
Kategori:
  • Galat CS1: nama tampilan
  • Bahasa kategori 2 di Ethnologue
  • Halaman bahasa dengan peta OpenStreetMap
  • Artikel yang membutuhkan klarifikasi
  • Bahasa di Indonesia
  • Bahasa di Sumatra
  • Rumpun bahasa Austronesia
  • Bahasa di Sumatera Selatan
  • Kota Palembang
  • Rumpun bahasa Musi
  • Rumpun bahasa Melayik
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Phonos
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: pranala luar
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Artikel mengandung aksara non-Indonesia
  • Artikel bahasa dengan data jumlah penutur lama
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Artikel bahasa dengan tag bahasa IETF
  • Halaman bahasa dengan kode BPS
  • Halaman yang menggunakan templat pengganti kata ajaib
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel video
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel teks
  • Halaman artikel bahasa dengan peta
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Artikel bahasa tanpa kode ISO 639-3 tetapi memiliki kode Linguist List
  • Artikel bahasa Oktober 2025
  • Semua artikel bahasa
  • Artikel bahasa dengan field infobox yang tidak didukung
  • Artikel bahasa dengan kotak info bahasa
  • Halaman dengan teks IPA polos
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles