More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Beduk - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beduk - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Beduk

  • العربية
  • Basa Bali
  • Български
  • Banjar
  • বাংলা
  • English
  • Jawa
  • Bahasa Melayu
  • Português
  • Sunda
  • ไทย
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bedug)
Beduk
Beduk di masjid Islamic Center Samarinda.
Alat musik perkusi
Nama lainBedug
Klasifikasi Membranofon
Hornbostel–Sachs211.212.1
(Membranofon tunggal dua membran)

Beduk, juga ditulis sebagai bedug, adalah alat musik tabuh seperti gendang besar. Beduk merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah beduk biasa dibunyikan untuk pemberitahuan akan datangnya waktu salat atau sembahyang. Juga digunakan dalam kesenian tradisional salah satunya dalam Seni Reak. Beduk terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, beduk menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Beduk di Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin

Menurut arkeolog Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono, akar sejarah bedug sudah dimulai sejak masa prasejarah, tepatnya zaman logam. Saat itu manusia mengenal nekara dan moko yang terbuat dari perunggu, berbentuk seperti dandang dan banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei. Fungsinya untuk acara keagamaan, maskawin, dan upacara minta hujan.

Pada masa Hindu, jumlah bedug masih terbatas dan penyebarannya belum merata ke berbagai tempat di Jawa. Dalam Kidung Malat, pupuh XLIX, disebutkan bahwa bedug berfungsi sebagai media untuk mengumpulkan penduduk dari berbagai desa dalam rangka persiapan perang. Kitab sastra berbentuk kidung, seperti Kidung Malat, ditulis pada masa pemerintahan Majapahit.[1]

Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Tiongkok, ketika Laksamana Cheng Ho datang ke Semarang, mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian, ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara beduk dari masjid. Sejak itulah, beduk kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di negara Tiongkok, Korea dan Jepang, yang memosisikan beduk di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Di Indonesia, sebuah beduk biasa dibunyikan untuk pemberitahuan akan datangnya waktu salat atau sembahyang. Saat Orde Baru berkuasa beduk pernah dikeluarkan dari surau dan masjid karena mengandung unsur-unsur non-Islam. Beduk digantikan oleh pengeras suara. Hal itu dilakukan oleh kaum Islam modernis, namun warga NU melakukan perlawanan sehingga sampai sekarang dapat terlihat masih banyak masjid yang mempertahankan beduk.

Fungsi

[sunting | sunting sumber]
  • Fungsi sosial: beduk berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas.
  • Fungsi estetika: beduk berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.

Pembuatan

[sunting | sunting sumber]
Beduk di Masjid Tua Soa Seith, Leihitu, Pulau Ambon

Pada awalnya, kambing atau sapi dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan baku beduk antara lain kulit kambing, sapi, kerbau, dan banteng. Kulit sapi putih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kulit sapi coklat. Sebab, kulit sapi putih lebih tebal daripada kulit sapi coklat, sehingga bunyi yang dihasilkannya akan berbeda disamping, keawetannya yang lebih rendah. Kemudian, kulit tersebut direndam ke dalam air detergen sekitar 5-10 menit. Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara dipanteng (digelar) supaya tidak mengerut. Setelah kering, diukur diameter kayu yang sudah dicat dan akan dibuat beduk. Seteleh selesai diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol kayu yang sudah disiapkan. Proses penyatuan kulit hewan dengan kayu dilakukan dengan paku dan beberapa tali-temali.

Permainan (seni ngadulag)

[sunting | sunting sumber]
Beduk di Masjid Sultan Ternate

Seni ngadulag berasal dari daerah Jawa Barat. Pada dasarnya, beduk memiliki fungsi yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, tabuhan beduk di tiap-tiap daerah memiliki perbedaan dengan daerah lainnya, sehingga menjadikannya khas. Sehingga lahirlah sebuah istilah “Ngadulag” yang menunjuk pada sebuah keterampilan menabuh beduk. Kini keterampilan menabuh beduk telah menjadi bentuk seni yang mandiri yaitu seni Ngadulag (permainan beduk). Di daerah Bojonglopang, Sukabumi, seni ngadulag telah menjadi sebuah kompetisi untuk mendapatkan penabuh beduk terbaik. Kompetisi terbagi menjadi 2 kategori, yaitu keindahan dan ketahanan. Keindahan mengutamakan irama dan ritme tabuhan beduk, sedangkan ketahanan mengutamakan daya tahan menabuh atau seberapa lama kekuatan menabuh beduk. Kompetisi ini diikuti oleh laki-laki dan perempuan. Dari permainan inilah seni menabuh beduk mengalami perkembangan. Dahulu, peralatan seni menabuh beduk hanya terdiri dari beduk, kohkol, dan terompet. Tapi kini peralatannya pun mengalami perkembangan. Selain yang telah disebutkan di atas, menabuh beduk kini juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti gitar, keyboard, dan simbal.

Terbesar di Dunia

[sunting | sunting sumber]

Beduk terbesar di dunia berada di dalam Masjid Darul Muttaqien, Purworejo. Beduk ini merupakan karya besar umat Islam yang pembuatannya diperintahkan oleh Adipati Tjokronagoro I, Bupati Purworejo pertama. dibuat pada tahun 1762 Jawa atau 1834 M. Dan diberi nama Kyai Bagelen. Ukuran atau spesifikasi beduk ini adalah : Panjang 292 cm, keliling bagian depan 601 cm, keliling bagian belakang 564 cm, diameter bagian depan 194 cm, diameter bagian belakang 180 cm. Bagian yang ditabuh dari beduk ini dibuat dari kulit banteng. Beduk raksasa ini dirancang sebagai “sarana komunikasi” untuk mengundang jamaah hingga terdengar sejauh-jauhnya lewat tabuhan beduk sebagai tanda waktu salat menjelang adzan dikumandangkan.

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Beduk di Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin
    Beduk di Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin
  • Beduk di Masjid An-Nur, Asilulu, Leihitu, Maluku Tengah
    Beduk di Masjid An-Nur, Asilulu, Leihitu, Maluku Tengah
  • Beduk di Masjid Istiqlal, Jakarta
    Beduk di Masjid Istiqlal, Jakarta
  • Beduk di Masjid Agung Demak
    Beduk di Masjid Agung Demak

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tak-tak-tak, Dung, Ini Sejarah Bedug[1]
  • Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid III, (Jakarta, PT Cipta Adi Pustaka: 1988).
  • Asal-usul bedug[pranala nonaktif permanen]
  • Parade bedug
  • Bedug puasa
  • Bedug kala Ramadan[pranala nonaktif permanen]
  • l
  • b
  • s
Gamelan
Teori
  • Pelog
  • Slendro
  • Pathet
  • Cengkok
  • Seleh
  • Sekaran
  • Imbal & kotekan
  • Gatra
  • Colotomy
    • Struktur gendhing
  • Irama
  • Notasi gamelan
  • Wiyaga
Gamelan Jawa
Musicians performing musical ensemble, bas-relief of Borobudur.
A Java-Bali style Gong, hanging in a frame.
Genre dan
ansambel
  • Angklung
  • Bebonangan
  • Baleganjur
  • Degung
  • Gadhon
  • Gambang
  • Gender wayang
  • Gong gede
  • Gong kebyar
  • Jegog
  • Joged bumbung
  • Keraton
    • Surakarta
    • Yogyakarta
  • Kodhok ngorek
  • Monggang
  • Slendro
  • Sekaten
  • Selonding
  • Semar pagulingan
  • Siteran
Musisi
  • Evan Ziporyn
  • Gamelan Sekar Jaya
  • Gamelan Son of Lion
  • I Nyoman Windha
  • K. P. H. Notoprojo
  • Daftar ansambel gamelan di Amerika Serikat
  • Sumarsam
  • Michael Tenzer
  • K.R.T. Wiroguno
Alat musik
Kolotomi dan
penanda khusus
  • Bende
  • Engkuk kemong
  • Jengglong
  • Kajar dan kempli
  • Kemong
  • Kempul
  • Kempyang dan kethuk
  • Kenong
  • Gong
    • Gong besar
Instrumen balungan
atau melodi
  • Bonang
    • Barung
    • Panembung
  • Saron
    • Demung
    • Barung
  • Slenthem
  • Slentho
  • Reyong
Instrumen panerusan
  • Bonang panerus
  • Celempung
  • Cluring
  • Gangsa
  • Gendèr
  • Gambang
    • Gangsa
  • Kompang
  • Peking
  • Rebab
  • Siter
  • Suling
Tak bernada
  • Kendang
    • Ciblon
    • Gendhing
    • Ketipung
    • Kulanter
  • Beduk
  • Cengceng
  • Kecer
  • Kemanak
  • Keprak
  • Kepyak
  • Klinthing robyong / Gentorag
  • Rojeh
  • Tambur
Vokal dan
tepuk tangan
  • Gerongan
  • Sinden
  • Alok
  • Senggakan
  • Keplok
Tata gendhing
  • Bubaran
  • Gangsaran
  • Ketawang
  • Ladrang
  • Lancaran
Komposisi terkenal
  • Gangsaran Roning Tawang
  • Gendhing gati
  • Gendhing penghormatan Yogyakarta
    • Prabu Mataram
    • Raja Manggala
  • Puspawarna
  • Udan Mas
  • l
  • b
  • s
Islam di Indonesia
Cabang lainnya
  • Ahmadiyyah
  • Kejawen
  • Pembagian lama
    • Abangan
    • Priyayi
    • Santri
Tokoh utama
Era klasik
  • Hamzah Fansuri
  • Yusuf Al-Makassari
  • Malikussaleh
  • Ismail al-Khalidi al-Minangkabawi
  • Padri
    • Tuanku Imam Bonjol
    • Tuanku Rao
    • Tuanku Tambusai
  • Walisongo
    • Sunan Ampel
    • Sunan Bonang
    • Sunan Drajat
    • Sunan Giri
    • Sunan Gunung Jati
    • Maulana Malik Ibrahim
    • Sunan Kalijaga
    • Sunan Kudus
    • Sunan Muria
  • Abdurrauf as-Singkili
  • Ali Mughayat Syah
  • Tuanku Nan Tuo
  • Burhanuddin Ulakan
  • Usman bin Yahya
Era Kebangkitan
Nasional
  • Abdullah Ahmad
  • Abdul Karim Amrullah
  • Hasyim Asy'ari
  • Muhammad As'ad al-Bugisi
  • Ahmad Dahlan
  • Abbas Abdullah
  • Tahir bin Jalaluddin
  • Muhammad Djamil Djambek
  • Idrus bin Salim al-Jufri
  • Hasan Ma'shum
  • Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
  • Mas Mansoer
  • Ahmad Khatib al-Minangkabawi
  • Haji Misbach
  • Sulaiman ar-Rasuli
  • Rasuna Said
  • Tjokroaminoto
Pasca-
kemerdekaan
  • Mukti Ali
  • Ulil Abshar Abdalla
  • Abdul Malik Karim Amrullah
  • Firanda Andirja
  • Syech bin Abdul Qodir Assegaf
  • Azyumardi Azra
  • Abu Bakar Ba'asyir
  • Khalid Basalamah
  • Syafiq Riza Basalamah
  • Idham Chalid
  • Djohan Effendi
  • A.R. Fachruddin
  • Abdullah Gymnastiar
  • Wahid Hasyim
  • Adi Hidayat
  • Afifi Fauzi Abbas
  • Rhoma Irama
  • Ali Jaber
  • Yazid bin Abdul Qadir Jawas
  • Kartosoewirjo
  • Ahmad Syafii Maarif
  • Yahya Zainul Maarif
  • Nurcholish Madjid
  • Sahal Mahfudh
  • Munzir Al-Musawa
  • Hasyim Muzadi
  • Zainuddin MZ
  • Harun Nasution
  • Bachtiar Nasir
  • Mohammad Natsir
  • Ahmad Bahauddin Nursalim
  • Amien Rais
  • Idrus Ramli
  • Ahmad Muhtadi Dimyathi
  • Muhammad Rizieq Shihab
  • Quraish Shihab
  • Ma'ruf Amin
  • Said Aqil Siradj
  • Abdul Somad
  • Din Syamsuddin
  • Ahmad Wahib
  • Abdurrahman Wahid
  • Muhammad Luthfi bin Yahya
  • Muammar Z.A.
  • Maimun Zubair
Organisasi
Negara
  • Kementerian Agama Republik Indonesia
    • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
    • Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
    • Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
  • Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh
Masyarakat sipil
  • Alkhairaat
  • Lembaga Dakwah Kampus
  • Hidayatullah
  • Hizbut Tahrir Indonesia
  • Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
  • Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
  • Majelis Mujahidin Indonesia
  • Majelis Ulama Indonesia
  • Al-Irsyad Al-Islamiyyah
  • Front Pembela Islam
  • Jaringan Islam Liberal
  • Majelis Rasulullah
  • Muhammadiyah
    • Aisyiyah
  • Himpunan Mahasiswa Islam
  • Nahdlatul Ulama
    • Gerakan Pemuda Ansor
  • Nahdlatul Wathan
  • Perhimpunan Al-Irsyad
  • PERSIS
  • Persatuan Tarbiyah Islamiyah
  • Rabithah Alawiyah
  • Sarekat Islam
  • Sumatera Thawalib
Partai politik
  • Partai Bulan Bintang
  • Partai Sarekat Islam Indonesia
  • Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
  • Partai Masyumi
  • Partai Kebangkitan Bangsa
  • Partai Amanat Nasional
  • Partai Matahari Bangsa
  • Persatuan Muslim Indonesia
  • Partai Keadilan Sejahtera
  • Partai Kebangkitan Nasional Ulama
  • Partai Persatuan Pembangunan
Laskar
  • Banser
  • Darul Islam
  • Jamaah Ansharut Tauhid
  • Jamaah Islamiyah
  • KOKAM
  • Laskar Jihad
  • Mujahidin Indonesia Timur
Sejarah
Pra-
kemerdekaan
  • Penyebaran Islam di Nusantara
  • Ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh
  • Wali Sanga
  • Negeri Islam di Indonesia
    • Kesultanan Aceh
    • Kesultanan Bolango
    • Kesultanan Demak
    • Kesultanan Gorontalo
    • Kesultanan Gowa
    • Kesultanan Malaka
    • Kesultanan Mataram
    • Kesultanan Samudera Pasai
    • Kesultanan Ternate
    • Kesultanan Tidore
    • Kesultanan Yogyakarta
  • Perang Padri
Pasca-
kemerdekaan
  • Piagam Jakarta
  • Petisi 50
  • Peristiwa Tanjung Priok
  • Pemberontakan di Aceh
  • Kerusuhan Kepulauan Maluku
  • Kerusuhan Poso
  • Fatwa tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme Agama
  • November 2016 / Desember 2016 / Aksi 112
Daerah
Sumatra
  • Aceh
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Kepulauan Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Riau
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Selatan
  • Sumatera Utara
Jawa
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Yogyakarta
Nusa Tenggara
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
Sulawesi
  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Utara
Maluku
  • Maluku
  • Maluku Utara
Papua
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat Daya
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Tengah
Kebudayaan
  • Adat
  • Arsitektur
    • Bedug
    • Tajug
  • Pakaian
    • Peci
    • Sarung
  • Lebaran
  • Masjid
    • Masjid Istiqlal
  • Musabaqah Tilawatil Quran
  • Saman
  • Sekaten
  • Slametan
  • Tabligh Akbar
  • Tabuik
  • Tausiyah
  • "Tombo Ati"
  • Yaqowiyu
Pendidikan
  • Iqro
  • Jamiat Kheir
  • Kitab kuning
  • Kyai
  • LIPIA
  • Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
  • Pesantren
    • Pondok Pesantren Walibarokah Kediri
    • Pondok Modern Darussalam Gontor
  • Surau
Gerakan
  • Islam Nusantara
  • Jamaah Tabligh
  • Jemaah Tarbiyah
  • Modernisme Islam
  • Islam tradisionalis
  • Salafi
  • Syiah
Lainnya
  • Al-Munir
  • Babad Tanah Jawi
  • Hukum jinayat di Aceh
  • Sajarah Banten
  • Tafsir Al-Mishbah
  • Masjid di Indonesia
  • Sejarah Indonesia
  • Pahlawan Nasional Indonesia
Basis data pengawasan otoritas Sunting di Wikidata
  • MusicBrainz instrument
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beduk&oldid=27839746"
Kategori:
  • Komunikasi
  • Alat musik Indonesia
  • Drum
Kategori tersembunyi:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Februari 2021
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen

Best Rank
More Recommended Articles