More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Gerakan Pemuda Ansor - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gerakan Pemuda Ansor - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gerakan Pemuda Ansor

  • العربية
  • বাংলা
  • English
  • Bahasa Melayu
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gerakan Pemuda Ansor
SingkatanGP Ansor
Tanggal pendirian24 April 1934; 91 tahun lalu (1934-04-24)
PendiriK.H. Abdul Wahhab Hasbullah dan Kyai Saleh Lateng
Didirikan diBanyuwangi, Jawa Timur
StatusBadan otonom
JenisOrganisasi
Lokasi
  • Indonesia
Bahasa resmi
Bahasa Indonesia
Ketua Umum
Addin Jauharudin
Sekretaris Jenderal
A. Rifqi Al Mubarok
Organisasi induk
Nahdlatul Ulama
Anak organisasi
  • Barisan Ansor Serbaguna
  • Rijalul Ansor
  • Densus 99
  • Lembaga Bantuan Hukum Ansor
  • Lembaga Wakaf Ansor
  • PT. Sorban Nusantara Travel
  • Barisan Ansor Anti-Narkoba
Situs webansor.id

Gerakan Pemuda Ansor (disingkat GP Ansor) adalah salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan. GP Ansor resmi berdiri pada Muktamar NU ke-9 pada tanggal 24 April 1934, bertepatan dengan 10 Muharram 1353 H di Banyuwangi. GP Ansor telah memiliki pengurus wilayah yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Gerakan Pemuda Ansor membawahi Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Rijalul Ansor, Densus 99, Lembaga Wakaf Ansor, Lembaga Bantuan Hukum Ansor, Barisan Ansor Anti-Narkoba, dan PT Sorban Nusantara Travel.[1]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Sejarah lahirnya GP Ansor tidak terlepas dari sejarah kelahiran NU itu sendiri. Pada tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, dimana banyak muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, dll. Terlepas dari itu, muncul perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis yang disebabkan oleh perbedaan pendapat masalah mazhab dan masalah furu'iyah lainnya.[butuh rujukan]

Pada tahun 1924, KH. A. Wahab Hasbullah membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air) yang dipimpin oleh KH. Abdullah Ubaid sebagai Ketua dan KH. Thohir Bakri sebagai Wakil Ketua, serta KH. Abdurrahim selaku sekretaris.[butuh rujukan]

Setelah mulai banyak pemuda yang ingin bergabung Syubbanul Wathan, maka pengurus membuat sesi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan yang disebut “Ahlul Wathan”.[butuh rujukan]

Kemudian atas inisiatif KH. Abdullah Ubaid, pada tahun 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU) dan pada 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi Ansor Nahdlatul Oelama (ANO). Sampai sini meski ANO sudah diakui sebagai bagian dari NU, namun secara formal belum tercantum dalam struktur dan Banom NU.[butuh rujukan]

Nama "Ansor" merupakan saran KH. A. Wahab Hasbullah yang diambil dari nama kehormatan dari Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan Islam. Dengan demikian, ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah dan teladan terhadap sikap, perilaku, dan semangat perjuangan para sahabat Nabi Muhammmad yang mendapat sebutan tersebut. Gerakan ANO (yang kini disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagai penolong, pejuang, dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan, dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).[butuh rujukan]

Pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi yang dipimpin oleh Kyai Saleh Lateng atau Kyai Saleh, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934 M, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: KH. Thohir Bakri sebagai Ketua, KH. Abdullah Ubaid sebagai Wakil Ketua, H. Achmad Barawi dan Abdus Salam sebagai Sekretaris.[butuh rujukan]

Dalam perkembangannya secara diam-diam, khususnya ANO Cabang Malang mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut BANOE (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kini disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937, BANOE menunjukkan kebolehan pertama kalinya dalam baris-berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Roesdi. Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya BANOE di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal BANOE.[butuh rujukan]

Pada masa penjajahan Jepang, organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh Jepang termasuk ANO. Kemudian tokoh ANO Cabang Surabaya, Moh. Chusaini Tiway mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO dan mendapat respon positif dari KH. Wachid Hasyim (Menteri Agama RIS kala itu), maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor atau disingkat GP Ansor.[butuh rujukan]

GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman, dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.[butuh rujukan]

Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional.[2]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Oktober 2018, terjadi pembakaran bendera hitam bertulisan kalimat tauhid dalam peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat, telah memicu polemik di kalangan kaum muslim di tanah air.[3]

Tiga pelaku pembakaran mengklaim bendera tersebut merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia HTI, organisasi kemasyarakatan yang telah dilarang oleh pemerintah karena bercita-cita mendirikan sistem khilafah di Indonesia.[3]

Tulisan tauhid di bendera hitam itu dinilai sebagai kalimat suci dan tidak pantas dibakar atau dinistakan. Apalagi bendera yang dibakar tersebut tidak terlihat tulisan Hizbut Tahrir Indonesia.[3]

Menanggapi keresahan tersebut, dalam jumpa pers di kantor GP Ansor di Jakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas meminta maaf jika peristiwa pembakaran bendera oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam peringatan Hari Santri Nasional di Garut menimbulkan kegaduhan publik.[3]

Mengancam membubarkan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan September 2024, Gerakan Pemuda Ansor (GP) yang akan membubarkan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) ditanggapi santai pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib alias Gus Salam. Menurutnya, apa yang dilakukan para kiai tidak bisa dibubarkan karena di lindungi konstitusi.[4]

Ia menegaskan, kebebasan berserikat dan berpendapat diatur undang-undang. MLB NU itu direncanakan akan digelar di Cirebon, Jawa Barat.[4]

Gus Salam menegaskan, MLB yang akan digelar berbasis ilmiah dan akhlak. Ia menekankan, tidak memerlukan penjagaan.[4]

Dia memastikan, tidak akan berhenti berjuang demi kebaikan Nahdlatul Ulama (NU), Nahdliyyin, dan masyarakat Indonesia.[4]

Gus Salam menuturkan, apapun tantangan dan rintanganya yang akan dihadapi, sebagaimana perjuangan Gus Dur. Ia menyatakan, akan mengajak ngopi, diskusi dan mengaji terhadap orang-orang yang setuju maupun tidak setuju terhadap digelarnya MLB NU.[4]

Gus Salam mengingatkan, tugas Ansor, Banser, dan Pagar Nusa adalah menjaga ulama baik struktural maupun kultural. Serta para pengasuh pesantren tanpa membeda-bedakan Ijtihad dalam berorganisasi.[4]

Dia menambahkan, saat ada perbedaan serta dinamika dalam bersikap terkait PBNU dan NU, antara Gus Dur - Kyai Hasyim Muzadi, Kyai Hasyim - Kyai Said, Gus Solah - Kyai Said di masa lalu, GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa selalu ada di tengah.[4]

Daftar Ketua Umum

[sunting | sunting sumber]
Petahana
Addin Jauharudin

sejak 2024
Dibentuk1934
Pejabat pertamaM. Thohir Bakri

Adapun daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor dari lahir hingga sekarang adalah :

No Nama Masa Khidmat
1 Thohir Bakri 1934-1949
2 Hamid Wijaya 1949-1954
3 Imron Rosyadi 1954-1967
4 Yahya Ubaid 1967-1980
5 A. Chalid Mawardi 1980-1985
6 Slamet Effendy Yusuf 1985-1995
7 M. Iqbal Assegaf 1995-1999
8 Saifullah Yusuf 2000-2011
9 Nusron Wahid 2011-2016
10 Yaqut Cholil Qoumas 2016-2024
11 Addin Jauharudin 2024-Sekarang

Lihat Juga

[sunting | sunting sumber]
  • Nahdatul Ulama
  • Kyai Saleh Lateng

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Gerakan Pemuda Ansor". Gerakan Pemuda Ansor (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-30. Diakses tanggal 2022-01-31.
  2. ^ "Sejarah". PW. GP Ansor Jawa Timur. 2020-02-22. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-03-20. Diakses tanggal 2022-01-31.
  3. ^ a b c d "Timbulkan Kegaduhan, GP Ansor Minta Maaf". VOA Indonesia. 2018-10-25. Diakses tanggal 2025-02-16.
  4. ^ a b c d e f g Ridwan, Muhammad. "MLB NU Tuai Penolakan, Gus Salam Ajak GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa Ngaji Bareng - Jawa Pos". MLB NU Tuai Penolakan, Gus Salam Ajak GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa Ngaji Bareng - Jawa Pos. Diakses tanggal 2025-02-16.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Web site resmi Gerakan Pemuda Ansor Diarsipkan 2023-06-01 di Wayback Machine. (Ansor.id)
  • l
  • b
  • s
Islam di Indonesia
Cabang lainnya
  • Ahmadiyyah
  • Kejawen
  • Pembagian lama
    • Abangan
    • Priyayi
    • Santri
Tokoh utama
Era klasik
  • Hamzah Fansuri
  • Yusuf Al-Makassari
  • Malikussaleh
  • Ismail al-Khalidi al-Minangkabawi
  • Padri
    • Tuanku Imam Bonjol
    • Tuanku Rao
    • Tuanku Tambusai
  • Walisongo
    • Sunan Ampel
    • Sunan Bonang
    • Sunan Drajat
    • Sunan Giri
    • Sunan Gunung Jati
    • Maulana Malik Ibrahim
    • Sunan Kalijaga
    • Sunan Kudus
    • Sunan Muria
  • Abdurrauf as-Singkili
  • Ali Mughayat Syah
  • Tuanku Nan Tuo
  • Burhanuddin Ulakan
  • Usman bin Yahya
Era Kebangkitan
Nasional
  • Abdullah Ahmad
  • Abdul Karim Amrullah
  • Hasyim Asy'ari
  • Muhammad As'ad al-Bugisi
  • Ahmad Dahlan
  • Abbas Abdullah
  • Tahir bin Jalaluddin
  • Muhammad Djamil Djambek
  • Idrus bin Salim al-Jufri
  • Hasan Ma'shum
  • Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
  • Mas Mansoer
  • Ahmad Khatib al-Minangkabawi
  • Haji Misbach
  • Sulaiman ar-Rasuli
  • Rasuna Said
  • Tjokroaminoto
Pasca-
kemerdekaan
  • Mukti Ali
  • Ulil Abshar Abdalla
  • Abdul Malik Karim Amrullah
  • Firanda Andirja
  • Syech bin Abdul Qodir Assegaf
  • Azyumardi Azra
  • Abu Bakar Ba'asyir
  • Khalid Basalamah
  • Syafiq Riza Basalamah
  • Idham Chalid
  • Djohan Effendi
  • A.R. Fachruddin
  • Abdullah Gymnastiar
  • Wahid Hasyim
  • Adi Hidayat
  • Afifi Fauzi Abbas
  • Rhoma Irama
  • Ali Jaber
  • Yazid bin Abdul Qadir Jawas
  • Kartosoewirjo
  • Ahmad Syafii Maarif
  • Yahya Zainul Maarif
  • Nurcholish Madjid
  • Sahal Mahfudh
  • Munzir Al-Musawa
  • Hasyim Muzadi
  • Zainuddin MZ
  • Harun Nasution
  • Bachtiar Nasir
  • Mohammad Natsir
  • Ahmad Bahauddin Nursalim
  • Amien Rais
  • Idrus Ramli
  • Ahmad Muhtadi Dimyathi
  • Muhammad Rizieq Shihab
  • Quraish Shihab
  • Ma'ruf Amin
  • Said Aqil Siradj
  • Abdul Somad
  • Din Syamsuddin
  • Ahmad Wahib
  • Abdurrahman Wahid
  • Muhammad Luthfi bin Yahya
  • Muammar Z.A.
  • Maimun Zubair
Organisasi
Negara
  • Kementerian Agama Republik Indonesia
    • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
    • Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
    • Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
  • Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh
Masyarakat sipil
  • Alkhairaat
  • Lembaga Dakwah Kampus
  • Hidayatullah
  • Hizbut Tahrir Indonesia
  • Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
  • Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
  • Majelis Mujahidin Indonesia
  • Majelis Ulama Indonesia
  • Al-Irsyad Al-Islamiyyah
  • Front Pembela Islam
  • Jaringan Islam Liberal
  • Majelis Rasulullah
  • Muhammadiyah
    • Aisyiyah
  • Himpunan Mahasiswa Islam
  • Nahdlatul Ulama
    • Gerakan Pemuda Ansor
  • Nahdlatul Wathan
  • Perhimpunan Al-Irsyad
  • PERSIS
  • Persatuan Tarbiyah Islamiyah
  • Rabithah Alawiyah
  • Sarekat Islam
  • Sumatera Thawalib
Partai politik
  • Partai Bulan Bintang
  • Partai Sarekat Islam Indonesia
  • Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
  • Partai Masyumi
  • Partai Kebangkitan Bangsa
  • Partai Amanat Nasional
  • Partai Matahari Bangsa
  • Persatuan Muslim Indonesia
  • Partai Keadilan Sejahtera
  • Partai Kebangkitan Nasional Ulama
  • Partai Persatuan Pembangunan
Laskar
  • Banser
  • Darul Islam
  • Jamaah Ansharut Tauhid
  • Jamaah Islamiyah
  • KOKAM
  • Laskar Jihad
  • Mujahidin Indonesia Timur
Sejarah
Pra-
kemerdekaan
  • Penyebaran Islam di Nusantara
  • Ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh
  • Wali Sanga
  • Negeri Islam di Indonesia
    • Kesultanan Aceh
    • Kesultanan Bolango
    • Kesultanan Demak
    • Kesultanan Gorontalo
    • Kesultanan Gowa
    • Kesultanan Malaka
    • Kesultanan Mataram
    • Kesultanan Samudera Pasai
    • Kesultanan Ternate
    • Kesultanan Tidore
    • Kesultanan Yogyakarta
  • Perang Padri
Pasca-
kemerdekaan
  • Piagam Jakarta
  • Petisi 50
  • Peristiwa Tanjung Priok
  • Pemberontakan di Aceh
  • Kerusuhan Kepulauan Maluku
  • Kerusuhan Poso
  • Fatwa tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme Agama
  • November 2016 / Desember 2016 / Aksi 112
Daerah
Sumatra
  • Aceh
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Kepulauan Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Riau
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Selatan
  • Sumatera Utara
Jawa
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Yogyakarta
Nusa Tenggara
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
Sulawesi
  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Utara
Maluku
  • Maluku
  • Maluku Utara
Papua
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat Daya
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Tengah
Kebudayaan
  • Adat
  • Arsitektur
    • Bedug
    • Tajug
  • Pakaian
    • Peci
    • Sarung
  • Lebaran
  • Masjid
    • Masjid Istiqlal
  • Musabaqah Tilawatil Quran
  • Saman
  • Sekaten
  • Slametan
  • Tabligh Akbar
  • Tabuik
  • Tausiyah
  • "Tombo Ati"
  • Yaqowiyu
Pendidikan
  • Iqro
  • Jamiat Kheir
  • Kitab kuning
  • Kyai
  • LIPIA
  • Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
  • Pesantren
    • Pondok Pesantren Walibarokah Kediri
    • Pondok Modern Darussalam Gontor
  • Surau
Gerakan
  • Islam Nusantara
  • Jamaah Tabligh
  • Jemaah Tarbiyah
  • Modernisme Islam
  • Islam tradisionalis
  • Salafi
  • Syiah
Lainnya
  • Al-Munir
  • Babad Tanah Jawi
  • Hukum jinayat di Aceh
  • Sajarah Banten
  • Tafsir Al-Mishbah
  • Masjid di Indonesia
  • Sejarah Indonesia
  • Pahlawan Nasional Indonesia
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Ansor Youth Movement.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerakan_Pemuda_Ansor&oldid=27117309"
Kategori:
  • Badan Otonom Nahdlatul Ulama
  • Organisasi pemuda
  • Organisasi agama yang didirikan tahun 1934
  • Pendirian tahun 1934 di Hindia Belanda
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan April 2025
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles