More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Iqro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Iqro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Iqro

  • العربية
  • English
  • Bahasa Melayu
  • Sunda
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Buku Iqro': Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an
Sampul buku Iqro
PengarangAs'ad Humam dan Team Tadarus AMM
NegaraIndonesia
Bahasa
  • Indonesia
  • Arab
GenreBuku teks agama
Tanggal terbit
Awal 1990-an (edisi pertama)

Iqro (bahasa Arab: اقرأ, translit. iqraʾ, har. 'Bacalah!'; judul lengkap: Buku Iqro': Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an) adalah buku teks yang digunakan komunitas Muslim di Indonesia dan Malaysia untuk belajar membaca huruf-huruf Arab dan melafalkan bahasa tersebut. Buku ini disusun oleh As'ad Humam bersama Team Tadarus Angkatan Muda Masjid-Musholla (AMM) yang berbasis di Yogyakarta.[1] Diterbitkan pada awal 1990-an, Iqro ditujukan sebagai batu loncatan awal untuk dapat membaca Al-Qur'an dalam bahasa aslinya serta keterampilan dalam membaca Al-Qur'an. Iqro biasanya dipelajari oleh anak-anak TK sampai awal sekolah dasar, dan sering digunakan di sekolah khusus pembacaan Al-Qur'an, pesantren, surau, dan sekolah rumah (homeschooling) untuk pendidikan agama.

Buku ini, beserta metode yang menyertainya, merupakan alternatif dari metode sebelumnya yang disebut metode "tradisional" atau "Baghdadi", dan Iqro menekankan peran aktif siswa dalam belajar. Buku ini dibagi dalam enam jilid (sering dikumpulkan dalam satu buku), masing-masing memperkenalkan bentuk dan bunyi huruf-huruf Arab dengan tingkat kesulitan yang semakin tinggi. Jilid-jilid tingkat atas juga mengajarkan dasar-dasar tajwid atau aturan pelafalan dalam membaca Al-Qur'an.

Latar belakang

Informasi lebih lanjut: Islam di Indonesia

Indonesia memiliki mayoritas penduduk Muslim, tetapi hampir semuanya bukan penutur bahasa Arab, dan abjad Arab kini tidak umum digunakan, kecuali dalam konteks tertentu seperti teks keagamaan.[2] Karena itu, umat Muslim Indonesia perlu mempelajari abjad dan pelafalan bahasa Arab secara khusus agar dapat membaca Al-Qur'an.[3] Beberapa fonem bahasa Arab, seperti /θ/, bunyi huruf ث, tidak digunakan dalam bahasa Indonesia biasa dan membutuhkan latihan agar dapat dilafalkan dengan benar.[4] Selain itu, dalam membaca Al-Qur'an juga digunakan aturan pelafalan khusus yang disebut dengan tajwid.[5]

Sebelum populernya buku Iqro, sebagaian besar pelajaran membaca Al-Qur'an dilakukan dengan metode yang disebut "metode tradisional" atau "metode Baghdadi", yang masih digunakan sekarang walaupun tidak sebanyak dahulu.[6] Metode ini menggunakan buku teks yang disebut Qa'idah Baghdadiyyah ma'a Juz 'Amma, dan menggunakan teknik mengeja setiap huruf dan harakat (baris penanda vokal) dalam bahasa Indonesia sebelum melafalkan kata secara utuh (misal: "Nun, di atas: na!").[7] Metode ini mengandalkan hubungan individu antara guru dan murid secara langsung.[8]

Isi

Satu halaman dari Iqro 2. Pelajaran baru dalam halaman ini adalah penulisan huruf-huruf tertentu dalam bentuk bersambung. Perkenalan bentuk penulisan ini terdapat di baris atas. Baris-baris selanjutnya berisi latihan membaca huruf dengan bentuk baru ini, serta latihan materi-materi sebelumnya.

Buku Iqro terdiri dari enam jilid, disebut Iqro 1 hingga Iqro 6, yang kadang dijual secara terpisah dengan warna-warni berbeda, atau dijual sekaligus dalam satu buku.[9][10] Setiap jilid diawali instruksi belajar. Halaman-halaman dalam buku ini sering diawali petunjuk di bagian atas yang berisi pelajaran baru dalam halaman itu (misalnya, cara suatu huruf berubah bentuk ketika disambung). Instruksi dalam bahasa Indonesia (misalnya "Hati-hati", "Pelan-pelan di sini") kadang muncul di tengah-tengah isi pelajaran.[3] Berbeda dengan metode tradisional yang mengandalkan pengajaran ketat dari guru ke siswa, buku Iqro dirancang agar dapat dipelajari secara lebih mandiri.[10][11] Guru hanya perlu memberikan sedikit instruksi dan selanjutnya mendengarkan bacaan siswanya dengan pasif.[12][11] Buku Iqro tidak mengajarkan pemahaman arti dari teks-teks bahasa Arab yang dibaca,[13] tetapi pengetahuan cara membaca teks bahasa Arab dengan lancar dapat menjadi dasar bagi siswa-siswa yang ingin melanjutkan belajar bahasa Arab di pesantren atau lembaga pendidikan lainnya.[14]

Keenam jilid Iqro disusun dari tingkat kesulitan rendah hingga tinggi.[10] Iqro 1 memperkenalkan huruf-huruf Arab dalam posisi terpisah dan hanya dengan vokal "a" (baris di atas, atau fathah). Iqro 2 memperkenalkan bentuk huruf bersambung (di awal, di tengah, atau di akhir), tetapi masih dengan fathah. Iqro 3 memperkenalkan vokal "i" (baris di bawah/kasrah) dan vokal "u" (baris di depan/dhammah). Iqro 4 memperkenalkan tanwin (penambahan bunyi -n setelah vokal), sukun (konsonan tanpa vokal), dan qalqalah (konsonan yang diikuti vokal pendek). Iqro 5 memperkenalkan berbagai bentuk alif lam ("al-", kata sandang takrif dalam bahasa Arab), dan salah satu aturan tajwid yaitu idgham (peleburan). Jilid terakhir, Iqro 6, memperkenalkan aturan-aturan tajwid yang lain seperti iqlab (perubahan "n" menjadi "m") dan ikhfa' (penyamaran bunyi), dan aturan wakaf (berhenti dalam membaca Al-Qur'an).[15]

Pengembangan

Buku Iqro beserta metodenya berasal dari As'ad Humam, seorang ulama dan pedagang dari Yogyakarta dan dikembangkan oleh tim bernama "Team Tadarus AMM" yang juga berasal dari Yogyakarta.[16][3] Buku Iqro pertama diterbitkan pada awal 1990-an,[6] tetapi menurut Team Tadarus AMM sejarahnya berawal sebelum itu. Pada 1953, sebuah kelompok belajar Al-Qur'an didirikan di Yogyakarta dengan menggunakan teknik tradisional Baghdadi.[3] Pada 1973, As'ad Humam memulai diskusi di rumahnya tentang tantangan-tantangan yang dihadapi kelompok ini dalam mengajarkan cara membaca Al-Qur'an.[3] Alhasil, didirikan Team Tadarus AMM yang kemudian menyusun laporan tentang kondisi mengajar. Di antara isi laporan tersebut adalah bahwa teknik pengajaran yang ada saat itu tidak memadai.[17]

Tim ini kemudian mencoba-coba teknik pengajaran baru, dan hasilnya adalah sebuah sistem yang kemudian menyebar ke kota-kota lain di Pulau Jawa. Pada 1988, tim ini menerima penghargaan dari Dinas Agama Daerah Istimewa Yogyakarta.[17] Pada 1992, buku Iqro telah dijual di seluruh Indonesia. Menyebarnya buku ini terjadi seiring munculnya sistem sekolah agama baru yang disebut Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).[17] TPA awalnya diadakan di masjid-masjid lokal dengan pembina dari penduduk setempat.[17] Kemudian, sekolah-sekolah ini mulai membentuk persatuan setengah resmi yang disebut Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).[6][18] BKPRMI melatih guru-guru TPA menggunakan bahan-bahan dan teknik Iqro.[19]

Pengajaran dengan buku Iqro selanjutnya menyebar cepat dan sangat banyak digunakan di seluruh Indonesia. Kesuksesan ini umumnya dikaitkan dengan meningkatkannya kecepatan siswa untuk belajar membaca Al-Qur'an jika dibandingkan dengan metode tradisional.[6] Sebagian pendukung metode tradisional berpendapat bahwa metode dengan Iqro memiliki kelemahan karena kurang "dalam" dan mengurangi pemahaman terhadap hal-hal yang dipelajari,[20] tetapi pada umumnya para pengusung Iqro menghindari konflik langsung dengan pengajar-pengajar yang telah menggunakan metode tradisional.[21] Pada saat yang sama, metode ini juga menyebar ke negeri jiran Indonesia yaitu Malaysia. Pada 1994, pemerintah Malaysia menetapkannya sebagai metode resmi pengajaran cara baca Al-Qur'an di sekolah dasar.[19][22] Buku Iqro Malaysia sedikit berbeda dengan versi asli Indonesia, contohnya, instruksi dalam bahasa Malaysia diberikan dalam huruf Jawi (umum digunakan dalam buku-buku pendidikan Islam di Malaysia) alih-alih huruf Latin.[23]

Penggunaan

Deretan Iqro di rak sebuah toko buku di Padang. Iqro mudah didapatkan di pasaran.

Iqro adalah salah satu buku yang paling banyak digunakan untuk belajar membaca Al-Qur'an di Indonesia dan Malaysia.[23] Iqro biasanya digunakan oleh anak-anak umur taman kanak-kanak atau sekolah dasar tingkat awal, di TPA atau sekolah khusus pembacaan Al-Qur'an, pesantren, surau, dan sekolah rumah (homeschooling) untuk pendidikan agama. Kemampuan membaca Iqro juga dilombakan dalam lomba-lomba membaca Al-Qur'an seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).[24]

Referensi

  1. ^ H., Yanuar (15 Mei 2020). "Perjuangan Dakwah KH As'ad Humam Penemu Metode Membaca Iqra". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-04-11.
  2. ^ Gade 2004, hlm. 121.
  3. ^ a b c d e Gade 2004, hlm. 153.
  4. ^ Gade 2004, hlm. 115.
  5. ^ Gade 2004, hlm. 114–115.
  6. ^ a b c d Gade 2004, hlm. 117.
  7. ^ Gade 2004, hlm. 149.
  8. ^ Gade 2004, hlm. 147.
  9. ^ Gade 2004, hlm. 152–153.
  10. ^ a b c Srijatun 2017, hlm. 33.
  11. ^ a b Gade 2004, hlm. 152.
  12. ^ Srijatun 2017, hlm. 35.
  13. ^ Gade 2004, hlm. 115–116.
  14. ^ Gade 2004, hlm. 159.
  15. ^ Srijatun 2017, hlm. 34.
  16. ^ Republika 2016.
  17. ^ a b c d Gade 2004, hlm. 154.
  18. ^ Gade 2004, hlm. 154–155.
  19. ^ a b Gade 2004, hlm. 155.
  20. ^ Gade 2004, hlm. 151.
  21. ^ Gade 2004, hlm. 158.
  22. ^ Nakata 2009, hlm. 31.
  23. ^ a b Nakata 2009, hlm. 32.
  24. ^ Pryanka, Adinda (23 November 2017). "Pemkot Bogor Intensif Adakan Pelatihan Baca Tulis Alquran". Republika.

Daftar pustaka

  • Gade, Anna M. (2004). Perfection Makes Practice: Learning, Emotion, and the Recited Quran in Indonesia. University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-2599-7.
  • Nakata, Yuki (2009). "Constructing New Stages of Education for Muslim Children: Impacts of the Dissemination of the Iqro' Method Textbook on Islamic Education in Indonesia and Malaysia". EDUCARE: International Journal for Educational Studies. 2 (1): 25–34. ISSN 1979-7877.
  • "KH As'ad Humam 'Sang Kakek' Penemu Metode Iqro". Republika. 2016-02-07.
  • Srijatun (2017). "Implementasi Pembelajaran Baca Tulis al-Qur'an dengan Metode Iqra pada Anak Usia Dini di RA Perwanida Slawi Kabupaten Tegal". Nadwa. 11 (1). Universitas Islam Negeri Walisongo. doi:10.21580/nw.2017.11.1.1321. ISSN 2502-8057.
  • l
  • b
  • s
Islam di Indonesia
Cabang lainnya
  • Ahmadiyyah
  • Kejawen
  • Pembagian lama
    • Abangan
    • Priyayi
    • Santri
Tokoh utama
Era klasik
  • Hamzah Fansuri
  • Yusuf Al-Makassari
  • Malikussaleh
  • Ismail al-Khalidi al-Minangkabawi
  • Padri
    • Tuanku Imam Bonjol
    • Tuanku Rao
    • Tuanku Tambusai
  • Walisongo
    • Sunan Ampel
    • Sunan Bonang
    • Sunan Drajat
    • Sunan Giri
    • Sunan Gunung Jati
    • Maulana Malik Ibrahim
    • Sunan Kalijaga
    • Sunan Kudus
    • Sunan Muria
  • Abdurrauf as-Singkili
  • Ali Mughayat Syah
  • Tuanku Nan Tuo
  • Burhanuddin Ulakan
  • Usman bin Yahya
Era Kebangkitan
Nasional
  • Abdullah Ahmad
  • Abdul Karim Amrullah
  • Hasyim Asy'ari
  • Muhammad As'ad al-Bugisi
  • Ahmad Dahlan
  • Abbas Abdullah
  • Tahir bin Jalaluddin
  • Muhammad Djamil Djambek
  • Idrus bin Salim al-Jufri
  • Hasan Ma'shum
  • Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
  • Mas Mansoer
  • Ahmad Khatib al-Minangkabawi
  • Haji Misbach
  • Sulaiman ar-Rasuli
  • Rasuna Said
  • Tjokroaminoto
Pasca-
kemerdekaan
  • Mukti Ali
  • Ulil Abshar Abdalla
  • Abdul Malik Karim Amrullah
  • Firanda Andirja
  • Syech bin Abdul Qodir Assegaf
  • Azyumardi Azra
  • Abu Bakar Ba'asyir
  • Khalid Basalamah
  • Syafiq Riza Basalamah
  • Idham Chalid
  • Djohan Effendi
  • A.R. Fachruddin
  • Abdullah Gymnastiar
  • Wahid Hasyim
  • Adi Hidayat
  • Afifi Fauzi Abbas
  • Rhoma Irama
  • Ali Jaber
  • Yazid bin Abdul Qadir Jawas
  • Kartosoewirjo
  • Ahmad Syafii Maarif
  • Yahya Zainul Maarif
  • Nurcholish Madjid
  • Sahal Mahfudh
  • Munzir Al-Musawa
  • Hasyim Muzadi
  • Zainuddin MZ
  • Harun Nasution
  • Bachtiar Nasir
  • Mohammad Natsir
  • Ahmad Bahauddin Nursalim
  • Amien Rais
  • Idrus Ramli
  • Ahmad Muhtadi Dimyathi
  • Muhammad Rizieq Shihab
  • Quraish Shihab
  • Ma'ruf Amin
  • Said Aqil Siradj
  • Abdul Somad
  • Din Syamsuddin
  • Ahmad Wahib
  • Abdurrahman Wahid
  • Muhammad Luthfi bin Yahya
  • Muammar Z.A.
  • Maimun Zubair
Organisasi
Negara
  • Kementerian Agama Republik Indonesia
    • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
    • Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
    • Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
  • Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh
Masyarakat sipil
  • Alkhairaat
  • Lembaga Dakwah Kampus
  • Hidayatullah
  • Hizbut Tahrir Indonesia
  • Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
  • Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
  • Majelis Mujahidin Indonesia
  • Majelis Ulama Indonesia
  • Al-Irsyad Al-Islamiyyah
  • Front Pembela Islam
  • Jaringan Islam Liberal
  • Majelis Rasulullah
  • Muhammadiyah
    • Aisyiyah
  • Himpunan Mahasiswa Islam
  • Nahdlatul Ulama
    • Gerakan Pemuda Ansor
  • Nahdlatul Wathan
  • Perhimpunan Al-Irsyad
  • PERSIS
  • Persatuan Tarbiyah Islamiyah
  • Rabithah Alawiyah
  • Sarekat Islam
  • Sumatera Thawalib
Partai politik
  • Partai Bulan Bintang
  • Partai Sarekat Islam Indonesia
  • Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
  • Partai Masyumi
  • Partai Kebangkitan Bangsa
  • Partai Amanat Nasional
  • Partai Matahari Bangsa
  • Persatuan Muslim Indonesia
  • Partai Keadilan Sejahtera
  • Partai Kebangkitan Nasional Ulama
  • Partai Persatuan Pembangunan
Laskar
  • Banser
  • Darul Islam
  • Jamaah Ansharut Tauhid
  • Jamaah Islamiyah
  • KOKAM
  • Laskar Jihad
  • Mujahidin Indonesia Timur
Sejarah
Pra-
kemerdekaan
  • Penyebaran Islam di Nusantara
  • Ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh
  • Wali Sanga
  • Negeri Islam di Indonesia
    • Kesultanan Aceh
    • Kesultanan Bolango
    • Kesultanan Demak
    • Kesultanan Gorontalo
    • Kesultanan Gowa
    • Kesultanan Malaka
    • Kesultanan Mataram
    • Kesultanan Samudera Pasai
    • Kesultanan Ternate
    • Kesultanan Tidore
    • Kesultanan Yogyakarta
  • Perang Padri
Pasca-
kemerdekaan
  • Piagam Jakarta
  • Petisi 50
  • Peristiwa Tanjung Priok
  • Pemberontakan di Aceh
  • Kerusuhan Kepulauan Maluku
  • Kerusuhan Poso
  • Fatwa tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme Agama
  • November 2016 / Desember 2016 / Aksi 112
Daerah
Sumatra
  • Aceh
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Kepulauan Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Riau
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Selatan
  • Sumatera Utara
Jawa
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Yogyakarta
Nusa Tenggara
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
Sulawesi
  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Utara
Maluku
  • Maluku
  • Maluku Utara
Papua
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat Daya
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Tengah
Kebudayaan
  • Adat
  • Arsitektur
    • Bedug
    • Tajug
  • Pakaian
    • Peci
    • Sarung
  • Lebaran
  • Masjid
    • Masjid Istiqlal
  • Musabaqah Tilawatil Quran
  • Saman
  • Sekaten
  • Slametan
  • Tabligh Akbar
  • Tabuik
  • Tausiyah
  • "Tombo Ati"
  • Yaqowiyu
Pendidikan
  • Iqro
  • Jamiat Kheir
  • Kitab kuning
  • Kyai
  • LIPIA
  • Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
  • Pesantren
    • Pondok Pesantren Walibarokah Kediri
    • Pondok Modern Darussalam Gontor
  • Surau
Gerakan
  • Islam Nusantara
  • Jamaah Tabligh
  • Jemaah Tarbiyah
  • Modernisme Islam
  • Islam tradisionalis
  • Salafi
  • Syiah
Lainnya
  • Al-Munir
  • Babad Tanah Jawi
  • Hukum jinayat di Aceh
  • Sajarah Banten
  • Tafsir Al-Mishbah
  • Masjid di Indonesia
  • Sejarah Indonesia
  • Pahlawan Nasional Indonesia
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Iqro&oldid=27709960"
Kategori:
  • Islam di Indonesia
  • Pembacaan Al-Qur'an
  • Pendidikan di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Artikel bagus
  • Artikel bagus biasa
  • Semua artikel bagus
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Halaman dengan teks IPA polos
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid

Best Rank
More Recommended Articles