More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Suku Kangean - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suku Kangean - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suku Kangean

  • English
  • Minangkabau
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Etnis Kangean)
Kangean
  • To Kangayan
  • Reng Kangayan
Para pria suku Kangean dalam misi Ekspedisi Siboga di gua Koneng, Arjasa, pulau Kangean, 1899
Jumlah populasi
126,000–127,000 (2013)
Daerah dengan populasi signifikan
Pulau Kangean, Jawa Timur[1]
Bahasa
  • Pribumi:
  • Rumpun bahasa Kangeanik
    • Kangean
    • Kangean Baku
    • Kangean Duko
    • Kangean Kuno (historis)
    • Kangean Sapeken
    • Kangean Saseel
  • Lainnya:
    • Bugis
    • Bajo
    • Indonesia
Agama
  • Mayoritas:
  • Islam (penganut Sunni aliran Nahdlatul Ulama)
  • Minoritas:
  • Islam Nusantara
  • Animisme
Kelompok etnik terkait
  • Bajo
  • Bugis
  • Mangkasara’
  • Mandar
  • Sikka

Kangean (Kangean: 'To Kangayan'; Reng Kangayan) adalah kelompok etnis atau suku bangsa pribumi yang berasal dari pulau Kangean, bertutur dalam bahasa Kangean, dan memiliki latar belakang sejarah dan kebudayaan yang sama.[2] Sekitar 127.000 masyarat beretnis Kangean sebagian besar tinggal di Kepulauan Kangean yang berlokasi di area bagian utara Laut Bali.[1]

Tradisi

Mamajir

Artikel utama: Mamajir

Mamajir alias Mamajěr adalah satu jenis olahraga atau pacuan tradisional khas suku Kangean yang berasal dari daerah Kolo-kolo di pulau Kangean (wilayah Kepulauan Kangean) yang biasanya menggunakan kerbau.[3]

Pangkak

Artikel utama: Pangkak

Tradisi Pangkak merupakan sebuah tradisi asli dari Kangean. Pangkak diserap dari kata aranggak atau aranggĕk dalam bahasa Kangean yang berarti "potong" atau "memotong", mengacu pada proses menuai padi dalam kegiatan panen. Pangkak adalah tradisi merayakan hasil panen. Pelaksanaan tradisi ini merupakan wujud rasa syukur atas hasil bumi yang didapat masyarakat melalui pertanian. Masyarakat Kangean percaya bahwa upacara pangkak adalah bentuk spiritual murni dan sebagai tanda syukur kepada Tuhan atas panen yang berhasil. Pangkak juga merujuk pada gaya nyanyian akapela yang dimainkan selama upacara panen pangkak.[4][5][6] Pangkak juga kemudian digubah sebagai tradisi ritual dalam lamaran di kalangan masyarakat Kangean. Ini merupakan perpaduan ritual agrikultural dan siklus hidup yang masuk akal: perayaan kesuburan yang ditemukan dalam pangkak akan berlanjut untuk pernikahan yang sangat subur. Hubungan antara pangkak dan proses pertunangan ini ditegaskan dalam lirik lagu pangkak, yang berbunyi: "Tenangkan pikiranmu, bertunanganlah; calon pengantinmu akan datang ke rumahmu; Ketika kamu lihat dia, kamu akan menemukan semangatmu”.[7] Upacara pangkak sering diiringi kesenian tradisional dengan menggunakan Gendeng Dumik yang berarti "gendang kecil", dan terkadang Pencak Silat juga dipertunjukkan.[8]

Bahasa Kangean:
"Ambololo hak-hak,
Ambololo harra,
Akadi ombĕk gulina padi,
Masa aranggĕk terbhik padi,
Togur réng tani lebur eola diyĕ,
Māsa réng tani aranggĕk padi.

Ambololo hak-hak,
Ambololo harra,
Gumbhira kejung sambi ātāndhĕng,
Ka’dissa oréng lake nabbu gendĕng,
Tāl-ontālan palotan sambi ātandhĕng,
Tandĕ nyaré juduh até lodang,
Ambololo hak-hak,
Ambololo harra."

Bahasa Indonesia:
"Ambololo hak-hak,
Ambololo harra,
Andai ombak ayunan padi,
Masa panen dekat menanti,
Pondokan petani indah dipandangi,
Masanya petani memotong (menuai) padi.

Ambololo hak-hak,
Ambololo harra,
Riang lagu sambil menari,
Disana lelaki menabuh gendang,
Saling lempar pulut sambil menari,
Tandanya jodoh sedang dicari,
Ambololo hak-hak,
Ambololo harra."

- mantra/doa/pujian yang diucapkan selama ritual pangkak oleh pawang lokal.[9]

Budaya

Masyarakat Kangean saling bergotong royong untuk meluncurkan perahu besar ke daerah pesisir Kangean pada 1920.
Perahu khas Kangean di Kangean pada 1920.

Gotong-royong adalah sebuah konsepsi etos sosialitas yang familiar bagi rakyat Indonesia (dan pada tingkat yang lebih luas mungkin juga mencakup negara-negara di maritim Asia Tenggara). Dalam bahasa di Indonesia khususnya Bahasa Jawa, gotong berarti "memikul beban dengan menggunakan bahu", sedangkan royong berarti "bersama" atau "bersama-sama", dengan demikian frasa gabungan gotong royong dapat diterjemahkan secara harfiah sebagai "beban bersama". Ini diterjemahkan menjadi bekerja sama, membantu satu sama lain, atau saling membantu.[10] Fasilitas umum desa, seperti irigasi, jalan, dan rumah ibadah (masjid, gereja, dan pura) biasanya dibangun secara gotong royong, yang mana dana dan material dikumpulkan bersama. Acara komunal tradisional, seperti upacara slametan juga biasanya diadakan dalam etos semangat goyong royong, yang mana setiap anggota masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dan berpartisipasi dalam usaha tersebut secara harmonis.[11]

Bahasa

Artikel utama: Bahasa Kangean

Bahasa Kangean adalah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat etnis Kangean yang berasal dari pulau Kangean.[12] Penutur bahasa Kangean berkonsentrasi di wilayah Kepulauan Kangean, yang secara geografis terletak di utara Bali dan baratlaut Lombok. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.

Agama dan Kepercayaan

Mayoritas masyarakat suku Kangean modern merupakan Muslim (dengan mayoritas penganut Islam Sunni). Sebelum terbentuknya pengadopsian Hinduisme, Buddhisme, Konfusianisme maupun Islam secara umum, penduduk asli Nusantara memiliki kepercayaan kepada entitas kekuatan spiritual rohani yang tak terlihat yang dapat berupa energi baik maupun energi buruk. Masyarakat pribumi kuno juga mempercayai bahwa nenek moyang yang telah meninggal tidak benar-benar lenyap atau hilang dari dunia, melainkan roh leluhur dapat bermetamorfosis dan memperoleh kuasa rohani seperti dewa (maupun dewi) dan tetap terlibat dalam urusan duniawi keturunan mereka. Itulah sebabnya pemujaan dan kekhidmatan untuk menghormati leluhur merupakan unsur penting dalam sistem kepercayaan kelompok-kelompok etnis pribumi di Indonesia, termasuk diantaranya yakni suku Kangean. Beberapa masyarakat suku Kangean masih melestarikan kepercayaan kuno ini dan juga mengasimilasikannya ke dalam agama yang kini umum dianut di Kangean (utamanya Islam), yang menghasilkan kepercayaan baru yang dikenal sebagai Islam Nusantara.

Referensi

  1. ^ a b "Total Kangean Population by District in Sumenep Regency". sumenepkab.bps.go.id. The Official Statistics of Sumenep Regency. 2013. Diakses tanggal 31 December 2020. Kangeanese population in the districts of Arjasa, Kangayan, Sapeken
  2. ^ "Kangean in Indonesia". joshuaproject.net. Joshua Project. 2011. Diakses tanggal 19 January 2021.
  3. ^ Kardiman, Yuyus; Yasin, Yasnita; Sholiha, Windi Marathun (2010). Masyarakat Indonesia: Teropong Antropologi Budaya Indonesia. Laboratorium Sosial Politik Press, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.
  4. ^ "Mouth Music: Pangkak Harvest Songs in the Kangean Islands". auralarchipelago.com. Aural Archipelago. 11 April 2018. Diakses tanggal 20 January 2021.
  5. ^ "PANGKAK : TRADITIONAL CEREMONY FROM KANGEAN ISLAND, INDONESIA". javaisbeautiful.com. Getaway Tours Indonesia. 21 March 2012. Diakses tanggal 20 January 2021.
  6. ^ Amalyah, Lailya Septi (2013). "ANALYSIS OF SYMBOLS USED BY KANGEAN PEOPLE IN PANGKAK TRADITIONAL CEREMONY". Thesis. University of Muhammadiyah Malang. (2013). Diakses tanggal 20 January 2021.
  7. ^ "Mouth Music: Pangkak Harvest Songs in the Kangean Islands". auralarchipelago.com. Aural Archipelago. 11 April 2018. Diakses tanggal 20 January 2021.
  8. ^ "Sejarah Pengadilan Negeri Sumenep". pn-sumenep.go.id. Pengadilan Negeri Sumenep Kelas II. 11 February 2020. Diakses tanggal 20 January 2021.
  9. ^ "Sejarah Pengadilan Negeri Sumenep". pn-sumenep.go.id. Pengadilan Negeri Sumenep Kelas II. 11 February 2020. Diakses tanggal 20 January 2021.
  10. ^ "Gotong Royong - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-05-23.
  11. ^ Taylor, Paul Michael; Aragon, Lorraine V (1991). Beyond the Java Sea: Art of Indonesia's Outer Islands. Abrams. hlm. 10. ISBN 0-8109-3112-5.
  12. ^ Kangean Speaking Peoples - Joshua Project

Lihat pula

  • flagPortal Indonesia
  • Kepulauan Kangean
  • Bahasa Kangean
  • Mamajir

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kangean people.
  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Indonesia
Suku bangsa di Sumatra
Batak
  • Alas
  • Angkola
  • Kluet
  • Karo
  • Mandailing
  • Pakpak (Boang • Kelasen • Keppas • Pegagan • Simsim)
  • Simalungun
  • Singkil
  • Toba
Melayu
  • Asahan
  • Bangka
  • Belitung
  • Bengkulu
  • Deli
  • Langkat
  • Riau
  • Serdang
  • Tamiang
Minangkabau
  • Aneuk Jamee
  • Kampar
  • Minangkabau
  • Mukomuko
  • Pesisir
Melayu Bukit Barisan Selatan
  • Aji
  • Basemah
  • Enim
  • Gedam
  • Gumai
  • Jambi
  • Kaur
  • Kerinci
  • Kikim
  • Kisam
  • Lahat
  • Lematang
  • Lembak
  • Lintang
  • Musi
  • Nasal
  • Ogan
  • Palembang
  • Pekal
  • Penesak
  • Rambang
  • Rawas
  • Saling
  • Sekayu
  • Semende
  • Serawai
Melayu Aborigin
  • Akit
  • Batin
  • Batin Sembilan
  • Bonai
  • Duano
  • Kubu
  • Lubu
  • Laut
  • Mapur
  • Petalangan
  • Sakai
  • Sawang
  • Sekak
  • Talang Mamak
Lampung
  • Abung
  • Daya
  • Saibatin
  • Pepadun
  • Kayu Agung
  • Komering
  • Krui
  • Pubian
  • Ranau
  • Sungkai
Kepulauan Barat Sumatera
  • Enggano
  • Haloban
  • Lekon
  • Mentawai
  • Nias
  • Sigulai
  • Simeulue
Lain-lain
  • Aceh
  • Gayo
  • Mante
  • Orang Pendek
  • Rejang
Tionghoa
  • Tionghoa Aceh
  • Tionghoa Medan
  • Tionghoa Padang
  • Tionghoa Bukittinggi
  • Tionghoa Palembang
  • Tionghoa Bangka
Suku bangsa di Jawa

Baduy • Banten • Bawean • Betawi • Ciptagelar • Cirebon • Indo • Jawa • Kalang • Kangean • Madura • Melayu • Osing • Peranakan • Sunda • Tengger

Suku bangsa di Kepulauan Nusa Tenggara

Abui • Adang • Adonara • Alor • Amarasi • Anakalangu • Atoni • Bali • Bilba • Bima • Blagar • Boti • Bunak • Dela-Oenale • Dengka • Dhao • Ende • Hamap • Helong • Ile Ape • Kabola • Kafoa • Kamang • Kambera • Kedang • Kelon • Kemak • Ke'o • Kepo' • Kodi • Komodo • Kui • Kula • Lamaholot • Lamalera • Lamatuka • Lamboya • Lamma • Laura • Lembata Barat • Lembata Selatan • Levuka • Lewo Eleng • Lewotobi • Lio • Lole • Melayu Loloan • Kupang • Larantuka • Mamboru • Manggarai • Nage • Nedebang • Ngada • Ngada Timur • Palue • Rajong • Rembong • Retta • Ringgou • Riung • Rongga • Sabu • Sasak • Sawila • Sika • So'a • Sumba • Sumbawa • Tambora • Tereweng • Termanu • Tetun • Tewa • Tii • Uab Meto • Wae Rana • Wanukaka • Wejewa • Wersing

Suku bangsa di Kalimantan *

Abal • Agabag • Ampanang • Aoheng • Bahau • Bakati' • Bekati' Rara • Bekati' Sara • Bakumpai • Banjar • Basap • Bawo • Benyadu' • Bentian • Benuaq • Berau • Bidayuh (Biatah • Bukar-Sadong) • Bolongan • Bukit (Pitap) • Bukitan • Burusu • Dayak • Dusun (Deyah • Malang • Witu) • Embaloh • Iban (Mualang • Seberuang) • Jangkang • Kanayatn • Kayan (Busang • Mahakam • Sungai Kayan • Mendalam • Wahau) • Kebahan • Kelabit • Kembayan • Keninjal • Kenyah (Kelinyau • Wahau • Lebu' Kulit) • Kohin • Krio • Kutai (Kota Bangun • Tenggarong) • Lawangan • Lengilu • Lun Bawang • Ma'anyan • Mali • Mayau • Melayu • Modang • Ngaju (Barangas • Katingan) • Okolod • Ot Danum (Limbai) • Paku • Pasir • Pesaguan • Punan (Aput • Bukat • Hovongan • Kereho • Merah • Merap • Tubu) • Putoh • Ribun • Sa'ban • Sambas • Sanjau Basap • Sanggau • Segai • Selungai Murut • Semandang • Sembakung Murut • Siang Murung • Tagal Murut • Taman • Tausug • Tawoyan • Tidung • Tunjung • Uma' Lasan • Uma' Lung • Wehea

Suku bangsa di Sulawesi

Andio • Aralle-Tabulahan • Bada • Bahonsuai • Bajau • Balaesang • Balantak • Bambam • Banggai • Bantik • Baras • Batui • Behoa • Bentong • Bintauna • Boano • Bobongko • Bolango • Bonerate • Budong-Budong • Bugis • Bungku • Buol • Busoa • Buton (Ciacia • Kulisusu • Lasalimu • Wolio) • Campalagian • Dakka • Dampelas • Dondo • Duri • Enrekang • Gorontalo • Kaidipang • Kaili (Kaili Da'a • Kaili Ledo • Kaili Unde) • Kaimbulawa • Kalao • Kalumpang • Kamaru • Kioko • Kodeoha • Konjo Pegunungan • Konjo Pesisir • Koroni • Kumbewaha • Laiyolo • Lauje • Lemolang • Liabuku • Lindu • Lolak • Luwu • Maiwa • Makassar • Manado • Malimpung • Mamasa • Mamuju • Mandar • Melayu • Minahasa • Moma • Mongondow • Mori (Mori Atas • Mori Bawah) • Moronene • Muna • Napu • Onda'e • Padoe • Pamona • Panasuan • Pancana • Pannei • Pebato • Pendau • Polahi • Ponosakan • Rahambuu • Rampi • Ratahan • Saluan • Sangir • Sarudu • Sedoa • Seko Padang • Seko Tengah • Selayar • Suwawa • Taje • Tajio • Talaud • Taloki • Talondo' • Toala' • Tolaki • Tomadino • Tombelala • Tombulu • Tomini • Tondano • Tonsawang • Tonsea • Tontemboan • Topoiyo • Toraja • Totoli • Tukang Besi Selatan • Tukang Besi Utara • Ulumanda' • Uma • Wana • Waru • Wawonii • Wotu

Suku bangsa di Kepulauan Maluku

Alfur • Alune • Amahai • Ambelau • Ambon • Aputai • Asilulu • Babar Tenggara • Babar Utara • Bacan • Banda • Barakai • Bati • Batuley • Benggoi • Boano • Bobot • Buli • Buru • Dai • Damar Barat • Damar Timur • Dawera-Daweloor • Dobel • Elpaputih • Emplawas • Fordata • Galela • Gamkonora • Gane • Gebe • Geser-Gorom • Gorap • Haruku • Hitu • Horuru • Hoti • Huaulu • Hukumina • Hulung • Ibu • Ili'uun • Imroing • Kadai • Kaibobo • Kamarian • Kao • Karey • Kayeli • Kei • Kisar • Koba • Kola • Kompane • Kur • Laba • Laha • Larike-Wakasihu • Latu • Leti • Liana-Seti • Lisabata-Nuniali • Lisela • Lola • Loloda • Lorang • Loun • Luang • Luhu • Maba • Makian Barat • Makian Timur • Mangole • Manipa • Manombai • Manusela • Mariri • Masela Barat • Masela Tengah • Masela Timur • Masiwang • Modole • Moksela • Naka'ela • Nila • Nuaulu (Naulu Selatan • Naulu Utara) • Nusa Laut • Oirata • Pagu • Palumata • Patani • Paulohi • Perai • Piru • Roma • Sahu • Salas • Saleman • Saparua • Sawai • Seit-Kaitetu • Selaru • Seluwasan • Sepa • Serili • Serua • Sula • Tabaru • Taliabu • Talur • Tarangan Barat • Tarangan Timur • Tela-Masbuar • Teluti • Teor • Ternate • Ternateño1 • Te'un • Tidore • Tobelo • Tugun • Togutil • Tulehu • Ujir • Waioli • Watubela • Wemale (Selatan • Utara) • Yalahatan • Yamdena

Suku bangsa di Papua *

Abinomn 3 • Abun 3 • Airoran • Ambai • Amungme • Anasi • Ansus • Arandai • Arfak (Hatam • Moile • Sough • Meyah) • Arguni • As • Asmat (Asmat Pantai Kasuari • Asmat Tengah • Asmat Utara • Asmat Yaosakor) • Atohwaim • Auye • Awbono • Awera • Awyi • Awyu • Bagusa • Baham • Barapasi • Bauzi • Bayono • Bedoanas • Beneraf • Berik • Betaf • Biak • Biga • Biritai • Bonggo • Burate • Burmeso • Burumakok • Buruwai • Busami • Citak • Dabe • Damal • Dani • Dao • Dem • Demisa • Dera • Diebroud • Dineor • Diuwe • Doutai • Duriankere • Dusner • Duvle • Edopi • Ekari • Elseng 3 • Emem • Eritai • Erokwanas • Fayu • Fedan • Foau • Gresi • Hupla • Iau • Iha • Imekko (Suabo • Kais • Puragi • Kaburi • Kokoda) • Irarutu • Iresim • Isirawa • Itik • Iwur • Jofotek-Bromnya • Kaiy • Kalabra • Kamberau • Kamoro • Kapauri • Kaptiau • Karas • Kaure • Kauwera • Kayagar • Kayupulau • Kehu 5 • Keijar • Kemberano • Kembra 5 • Kemtuik • Ketengban • Ketum • Kimaghima • Kimki • Kimyal • Kirikiri • Kofei • Kombai • Komyandaret • Konda • Koneraw • Kopkaka • Korowai • Kosare • Kowiai • Kuri • Kurudu • Kwer • Kwerba • Kwerba Mamberamo • Kwerisa • Kwesten • Kwinsu • Lani • Lepki 5 • Liki • Maden • Maibrat (Ayamaru • Karon Dori • Mare • Aifat • Aitinyo) • Mairasi • Mander • Mandobo Atas • Mandobo Bawah • Manem • Mapia • Marau • Marind (Marind Bian • Maklew-Yab • Kanum • Yei) • Masimasi • Massep 3 • Matbat • Mawes • Ma'ya (Laganyan • Kawe • Wauyai) • Mek (Kosarek • Nipsan • Nalca • Eipomek) • Mekwei • Meoswar • Mer • Mlap • Mo • Moi • Molof 5 • Mombum • Momuna • Moni • Mora • Mor • Morai • Morori • Moskona • Mpur 3 • Munggui • Murkim 5 • Muyu • Nafri • Nakai • Namla 5 • Narau • Ndom • Nduga • Ngalik • Ngalum • Nggem • Nimboran • Ninggerum • Nisa • Obokuitai • Onin • Ormu • Orya • Papasena • Papuma • Pom • Rasawa • Riantana • Roon • Samarokena • Saponi • Sauri • Sause • Saweru • Sawi • Seget • Sekar • Semimi • Sempan • Sentani • Serui-Laut • Sikaritai • Skou • Sobei • Sowanda • Sowari • Sunum • Tabla • Taikat • Tamagario • Tanahmerah • Tandia • Tangko • Tarpia • Tause • Tebi • Tefaro • Tehit • Tobati • Tofanma 5 • Towei • Trimuris • Tsaukambo • Tunggare • Una • Uruangnirin • Usku 5 • Viid • Vitou • Wabo • Waigeo • Walak • Wambon • Wandamen • Wanggom • Wano • Warembori • Wares • Waris • Waritai • Warkay-Bipim • Waropen • Wauyai • Woi • Wolai • Woria • Yahadian • Yali • Yaqay • Yarsun • Yaur • Yawa • Yeretuar • Yetfa • Yoke • Zorop

Suku bangsa lain

Belanda Hitam • Arab-Indonesia • India-Indonesia • Jepang Indonesia • Korea-Indonesia • Filipina-Indonesia • Yahudi-Indonesia • Pakistan-Indonesia • Eropa-Indonesia (Orang Indo • Jerman-Indonesia • Portugis-Indonesia • Armenia-Indonesia • Australia-Indonesia • Bule Depok) • Timor Leste-Indonesia • Mardijkers • Orang Koja • Tionghoa-Indonesia (Orang Peranakan • Cina Benteng) • Orang Lamno • Larantuqueiros

Lihat pula: Pribumi-Nusantara
*Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Kangean&oldid=27715291"
Kategori:
  • Suku bangsa Austronesia
  • Suku bangsa di Kepulauan Kangean
  • Kelompok etnik di Indonesia
  • Suku Kangean
  • Kepulauan Kangean
  • Kangean
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: tanpa nama
  • Artikel mengandung aksara non-Indonesia
  • "Related ethnic groups" needing confirmation
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Pranala kategori Commons dari Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles