More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kathāvatthu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kathāvatthu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kathāvatthu

  • বাংলা
  • English
  • Español
  • Français
  • हिन्दी
  • Magyar
  • 日本語
  • ភាសាខ្មែរ
  • မြန်မာဘာသာ
  • नेपाल भाषा
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • ไทย
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kathavatthu)
Artikel ini bukan mengenai Dhātukathā, Petavatthu, Vimānavatthu, atau Aṭṭhakathā.
Kathāvatthu
  • SuttaCentral
JenisKitab kanonis
IndukAbhidhammapiṭaka
AtribusiMoggaliputtatissa; Bhāṇaka
KomentarKathāvatthu-aṭṭhakathā (Pañcapakaraṇa-aṭṭhakathā)
PengomentarBuddhaghosa
SubkomentarPañcapakaraṇamūlaṭīkā; Pañcapakaraṇa-anuṭīkā
SingkatanKv; Kvu
Sastra Pāli
Manuskrip Burma yang berisi Kathāvatthu dengan sazigyo (pita) sepanjang lebih dari 4 m yang dibuat dengan teknik tenun tablet/kartu pada alat tenun tali belakang (backstrap loom) dengan prasasti persembahan dalam bahasa Burma, abad ke-19. British Library.
Tipiṭaka
Buddhisme Theravāda
1. Vinayapiṭaka
  • Suttavibhaṅga
  • Khandhaka
  • Parivāra
2. Suttapiṭaka
  • Dīghanikāya
  • Majjhimanikāya
  • Saṁyuttanikāya
  • Aṅguttaranikāya
  • Khuddakanikāya
    • Khuddakapāṭha
    • Dhammapada
    • Udāna
    • Itivuttaka
    • Suttanipāta
    • Vimānavatthu
    • Petavatthu
    • Theragāthā
    • Therīgāthā
    • Apadāna
    • Buddhavaṁsa
    • Cariyāpiṭaka
    • Jātaka
    • Niddesa
    • Paṭisambhidāmagga
    • Netti
    • Peṭakopadesa
    • Milindapañha
3. Abhidhammapiṭaka
  • Dhammasaṅgaṇī
  • Vibhaṅga
  • Dhātukathā
  • Puggalapaññatti
  • Kathāvatthu
  • Yamaka
  • Paṭṭhāna
  • Aṭṭhakathā
  • Ṭīkā
  • Sastra Pāli
  • Paritta
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri tentang
Buddhisme Theravāda
Dharmachakra
Buddhisme
Sejarah
    • Sidang Pertama (~543 SM)
    • Prasektarian (~543-250 SM)
    • Sidang Kedua (~383 SM)
    • Sthaviravāda (~383 SM)
    • Aliran awal (~250 SM)
    • Sidang Ketiga (~250 SM)
    • Vibhajjavāda (~240 SM)
    • Tambapaṇṇiya (Mahāvihāra) (~240 SM)
    • Sidang Keempat (~100 SM)
    • Dīpavaṁsa (~300-400 M)
    • Mahāvaṁsa (~500-600 M)
    • Sidang Kelima (1871 M)
    • Pali Text Society (1881 M)
    • Sidang Keenam (1954 M)
Tokoh penting
  • Buddha Gotama
  • Keluarga Gotama
    • Śuddhodana
    • Māyā
    • Pajāpatī Gotamī
    • Yasodharā
    • Rāhula
  • Sepuluh murid utama
    • Ānanda
    • Sāriputta
  • Tapussa dan Bhallika
  • Anāthapiṇḍika
  • Citta
  • Hatthaka
  • Khujjuttarā
  • Velukandakiyā
  • Visakha
  • Moggaliputtatissa
  • Asoka
  • Sri Lanka:
  • Devānaṁpiyatissa
  • Mahinda
  • Saṅghamittā
  • Buddhaghosa
  • Buddhadatta
  • Dhammapāla
  • Ācariya Anuruddha
  • Parakramabahu I
  • Mahākassapa (abad ke-12)
  • Sāriputta (abad ke-12)
  • Sumaṅgala Thera
  • Anagārikā Dharmapāla
  • K. Sri Dhammananda
  • Narada
  • Asoka Weeraratna
  • Walpola Rahula
  • Jayatilleke
  • Kalupahana
  • Burma:
  • Shin Arahan
  • Anawrahta
  • Ledi Sayadaw
  • U Dhammaloka
  • U Nārada
  • Saya Thetgyi
  • Webu Sayadaw
  • U Ba Khin
  • U Nu
  • Mahasi Sayadaw
  • S. N. Goenka
  • Pa-Auk Sayadaw
  • Thailand:
  • Ram Khamhaeng
  • Mongkut
  • Vajirañāṇavarorasa
  • Ajahn Mun
  • Ajahn Chah
  • Kee Nanayon
  • Dhammananda Bhikkhuni
  • Varanggana Vanavichayen
  • Kamboja:
  • Maha Ghosananda
  • Bangladesh:
  • Kripasaran
  • Dipa Ma
  • Nepal:
  • Mahapragya
  • Pragyananda
  • Australia:
  • Ajahn Brahm
  • Bhikkhu Sujato
  • Dunia Barat:
  • Bhikkhu Bodhi
  • Ajahn Sumedho
  • Ayya Tathaaloka
  • Analayo
  • Nyanatiloka
  • Nanamoli
  • Nyanaponika
  • Ayya Khema
Kepustakaan
  • Tripitaka Pali (Parakanonika)
  • Komentar
  • Subkomentar
  • Paritta
  • Visuddhimagga
  • Abhidhammatthasaṅgaha
  • Abhidhammāvatāra
Ordo (Nikāya)
  • Indonesia:
  • Dhammayuttika
    • Saṅgha Theravāda Indonesia
  • Shwegyin
  • Thudhamma
  • Mahā
  • Thailand, Laos, Kamboja:
  • Mahā
  • Dhammayuttika
  • Myanmar:
  • Thudhamma
  • Shwegyin
  • Mahādvāra
  • Mūladvāra
  • Veḷuvana
  • Anaukchaung-dvāra
  • Hngettwin
  • Gaṇavimutti
  • Dhammayuttika
  • Sri Lanka:
  • Amarapura–Rāmañña
  • Siam
  • Bangladesh:
  • Saṅgharāja
  • Mahāsthabir
Tradisi
  • Bhāṇaka
  • Pariyatti, paṭipatti, paṭivedha
  • Okāsa
  • Sādhu
  • Evaṁ me sutaṁ
  • Abhiseka Buddharūpa
  • Metode Abhidhamma
  • Kammaṭṭhāna
  • Vassa
  • Pavāraṇā
  • Saṅgharāja
  • Hutan Thai
    • Hutan Ajahn Chah
  • Hutan Pa-Auk
  • Hutan Sri Lanka
  • Ujian sangha
    • Ujian Tipiṭakadhara Tipiṭakakovida
    • Gelar Dhammabhaṇḍāgārika
  • Gerakan Vipassanā
  • Theravāda Esoteris
  • Dhammakāya
Perayaan
  • Vesākha Pūjā
  • Māgha Pūjā
  • Āsāḷha Pūjā
  • Kaṭhina
  • Hari Abhidhamma
  • Uposatha
Perguruan tinggi
  • MBU
  • MCRU
  • IBC
  • ITBMU
  • SPSU
  • BPU
  • Sihanouk
  • Sihamoni
  • CSC
  • Sangha College
  • Kertarajasa
  • Syailendra
  • Nalanda
  • DDIBU
  • l
  • b
  • s

Kitab Kathāvatthu (Pali; disingkat Kv) adalah sebuah kitab suci Buddhisme sebagai kitab kelima dari tujuh kitab dalam Abhidhammapiṭaka, yang merupakan salah satu dari "tiga keranjang" yang menyusun Tripitaka Pali sebagaimana dilestarikan oleh aliran Theravāda. Kitab ini berisi perbandingan posisi terkait sejumlah isu antara Theravāda ortodoks dan pandangan heterodoks dari berbagai narasumber; pemilik pandangan heterodoks tersebut tidak disertakan dalam teks sumber utama, tetapi diidentifikasi sebagai aliran pemikiran Buddhis tertentu dalam kitab-kitab komentar (yang secara historis muncul belakangan). Secara historis, teks aslinya diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Raja Asoka (sekitar 240 SM), tetapi hal ini juga masih bisa diperdebatkan.[1] Meskipun inti teks dari kitab ini mungkin sudah mulai terbentuk selama masa pemerintahan Asoka, Bhikkhu Sujato mencatat bahwa "karya tersebut secara keseluruhan tidak mungkin disusun pada saat itu, karena merupakan hasil dari periode penyusunan yang panjang, dan membahas banyak pandangan aliran-aliran Buddhis yang baru muncul setelah masa Aśoka."[2]

Susunan

[sunting | sunting sumber]

Kitab Kathāvatthu mendokumentasikan lebih dari 200 poin pertentangan.[3] Pokok-pokok yang diperdebatkan dibagi dalam empat paṇṇāsaka (secara harfiah berarti "kelompok 50"). Setiap paṇṇāsaka dibagi lagi menjadi 20 bab (vagga). Selain itu, ada tiga vagga lagi setelah keempat paṇṇāsaka.[4]

Setiap bab berisi pertanyaan dan jawaban yang dengannya berbagai pandangan aliran Buddhis lain disajikan, dibantah, dan ditolak. Susunan perdebatan tidak menyertakan identitas peserta debat, dan tidak keluar dari perdebatan untuk menyatakan secara eksplisit pihak mana yang benar (meskipun umumnya secara implisit mendukung pendirian pihak Theravāda dengan ditolaknya pandangan yang dibahas).

Pandangan yang dianggap tidak sesat oleh penafsiran kitab komentar terhadap Kathāvatthu diterima oleh aliran Theravāda. Menurut kitab komentar, pandangan yang ditolak termasuk pandangan-pandangan aliran Sarvāstivāda.[5]

Pendirian doktrinal

[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: Theravāda § Perbedaan dengan aliran lain

Kitab ini berfokus pada sanggahan terhadap pandangan berbagai aliran Buddhis lain selain Theravāda, termasuk:[1]

  • Pandangan aliran Pudgalavāda, yang menyatakan bahwa 'pribadi' ada sebagai realitas hakiki dan bahwa 'pribadi' tersebut berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya.
  • Bahwa makhluk yang telah sempurna (Arahat) dapat jatuh dari kesempurnaan.
  • Pandangan para pengikut aliran Sarvāstivāda, bahwa "semua [dhamma] (fenomena) ada" dalam tiga masa (masa lalu, masa kini, masa depan), suatu bentuk eternalisme temporal.
  • Seorang Arahat dapat mimpi basah di malam hari.
  • Seorang Arahat mungkin kurang pengetahuan, memiliki keraguan, atau diungguli oleh orang lain.
  • Durasi suatu peristiwa kesadaran dapat berlangsung sehari atau lebih.
  • Penetrasi dan pandangan terang ke dalam berbagai tingkatan kemuliaan dicapai secara bertahap.
  • Ucapan duniawi Sang Buddha entah bagaimana bersifat adiduniawi (lokuttara).
  • Semua kekuatan Sang Buddha juga dimiliki oleh para murid utama-Nya.
  • Seorang umat awam dapat menjadi seorang Arahat. Umumnya, Theravāda meyakini bahwa, jika seorang umat awam akan segera menjadi Arahat, ia akan langsung tergugah untuk bergabung dengan Saṅgha.
  • Seseorang dapat mencapai kecerahan pada saat momen kelahiran kembali.
  • Empat Kebenaran Mulia, alam-alam kehidupan nonmateri, ruang, dan Kemunculan Bersebab merupakan fenomena (dhamma) yang tidak terkondisi (asaṅkhāra).
  • Ada alam peralihan (bardo) dari keberadaan. Pandangan ini umum diyakini oleh pengikut Buddhisme Tibet.
  • Semua dhamma hanya berlangsung sesaat (khaṇa).
  • Semua hal itu terjadi [semata-mata] karena karma (lihat Niyāma).
  • Tidak boleh dikatakan bahwa ordo monastik menerima persembahan.
  • Sang Buddha sendiri tidak mengajarkan Dhamma, tetapi diajarkan oleh ciptaan gaibnya.
  • Orang yang telah mencapai jhāna (penyerapan meditatif) tetap terus dapat mendengar suara.
  • Lima karma buruk paling berat (membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh arahat, melukai Buddha, dan memecah belah sangha) mengakibatkan buah karma langsung, bahkan ketika dilakukan tanpa sengaja.
  • Pembebasan akhir dapat diperoleh tanpa menghilangkan belenggu tertentu.

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b James P. McDermott, KATHAVATTHU; Encyclopedia of Indian Philosophies, Volume VII: Abhidharma Buddhism to 150 A.D.
  2. ^ Sujato, Bhante (2012), Sects & Sectarianism: The Origins of Buddhist Schools, Santipada, hlm. 108–109, ISBN 9781921842085
  3. ^ Hinüber (2000), hlm. 72, mencatat: "A little more than 200 points were discussed in Kv [the Kathāvatthu], although it seems that the tradition assumes a larger number." Geiger & Ghosh (2004), hlm. 10, mencatat: "This book contains the refutation of 252 different wrong teachings...."
  4. ^ Hinüber (2000), hlm. 71, para. 145. Hinüber berkomentar: "This somewhat irregular structure [of the Kathāvatthu] seems to indicate that the text had been growing over a certain time, and whenever new controversies arose they were included."
  5. ^ Hinüber (2000), hlm. 73, mencatat:
    "A strong disadvantage of the presentation of the controversies in Kv [the Kathāvatthu] is the lack of any indication of the respective school to which the heretical views under discussion may belong. These are mentioned much later only in the commentary.... In this respect Kv differs from the Vijñānakāya [the parallel text of the Sarvastivada], where the interlocutors are named."

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Geiger, Wilhelm (terj. dr. Jerman oleh Batakrishna Ghosh) (2004). Pāli Literature and Language. New Delhi: Munshiram Manoharlal Publishers. ISBN 81-215-0716-2.
  • Hinüber, Oskar von (2000). A Handbook of Pāli Literature. Berlin: Walter de Gruyter. ISBN 3-11-016738-7.
  • McDermott, James P. (1975). "The Kathavatthu Kamma Debates" dalam Journal of the American Oriental Society, Vol. 95, No. 3 (Jul. - Sep., 1975), hlm. 424–433.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Pali text and English translation di suttacentral.net
  • l
  • b
  • s
   Topik Buddhisme   
  • Outline Garis besar
  • Daftar istilah
  • Indeks
  • Sejarah
  • Penyebaran
  • Garis waktu
  • Sidang Buddhis
  • Jalur Sutra
  • Anak benua India
Buddhisme awal
  • Prasektarian
  • Aliran awal
    • Mahāsāṁghika
    • Sthaviravāda
  • Kitab awal
    • Nikāya
    • Āgama
Benua
  • Asia Tenggara
  • Asia Timur
  • Asia Tengah
  • Timur Tengah
  • Dunia Barat
  • Australia
  • Oseania
  • Amerika
  • Eropa
  • Afrika
Populasi signifikan
  • Tiongkok
  • Thailand
  • Jepang
  • Myanmar
  • Sri Lanka
  • Vietnam
  • Kamboja
  • Korea
  • Taiwan
  • India
  • Malaysia
  • Laos
  • Indonesia
  • Amerika Serikat
  • Singapura
  • Aliran
  • Tradisi
  • Konsensus pemersatu
Aliran arus utama
  • Theravāda
  • Mahāyāna
  • Vajrayāna
Sinkretis
  • Buddhayana
  • Tridharma
  • Aliran Maitreya
    • Yīguàndào
    • Mílèdàdào
  • Dhammakāya
  • Siwa-Buddha
  • Tripitaka
  • Kitab
Theravāda
  • Tripitaka Pali
  • Komentar
  • Subkomentar
  • Sastra Pali
  • Paritta
Mahāyāna-Vajrayāna
  • Tripitaka Tionghoa
    • Tripitaka Taishō
  • Tripitaka Tibet
    • Kangyur
    • Tengyur
  • Dhāraṇī
Kitab daring
  • SuttaCentral
  • Chaṭṭha Saṅgāyana Tipiṭaka
  • dhammatalks.org
  • 84000
  • NTI Reader - Taishō
  • Buddha
  • Bodhisatwa
Buddha saat ini dan keluarga
  • Gotama
  • Mukjizat
  • Klan
  • Keluarga
    • Śuddhodana
    • Māyā
    • Pajāpatī Gotamī
    • Yasodharā
    • Rāhula
4 tempat suci utama
  • Lumbinī
  • Buddhagayā
  • Isipatana
  • Kusinārā
Buddha penting sebelumnya
  • Dīpaṅkara
  • Vipassī
  • Sikhī
  • Vessabhū
  • Kakusandha
  • Koṇāgamana
  • Kassapa
Buddha selanjutnya
  • Metteyya
Bawahan
  • Dewa
  • Brahma
Mahāyāna-Vajrayāna
  • Buddha terkenal:
  • Lima Buddha Kebijaksanaan
    • Amitābha
    • Vairocana
    • Akṣobhya
    • Ratnasaṁbhava
    • Amoghasiddhi
  • Padmasaṁbhava
  • Bhaiṣajyaguru
  • Bodhisatwa terkenal:
  • Daftar Bodhisatwa
  • Mañjuśrī
  • Kṣitigarbha
  • Avalokiteśvara
  • Samantabhadra
  • Vajrapāṇi
  • Dhamma
  • Ajaran
  • Empat Kebenaran Mulia
  • Jalan Mulia Berunsur Delapan
  • Trilaksana
    • Ketidakkekalan
    • Penderitaan
    • Tanpa atma
  • Pandangan
  • Titthiya
  • Ketuhanan
  • Niyāma
  • Keyakinan
  • Triratna
  • Pancasila
  • Māra
  • Karma
  • Nirwana
  • Kemunculan Bersebab
  • Gugusan
    • Materi
    • Kesadaran
    • Persepsi
    • Perasaan
    • Saṅkhāra
  • Unsur
  • Landasan indra
  • Loka
  • Punarbawa
  • Samsara
  • Bodhi
  • Abhiññā
  • Cetasika
  • Pengotor batin
  • Noda batin
  • Belenggu
  • Rintangan
  • Kekuatan
  • Hasrat
  • Nafsu (Keserakahan)
  • Kebencian
  • Moha
    • Ketidaktahuan
  • Kemelekatan
  • Perhatian penuh
  • Bodhipakkhiyā
  • Kebajikan
  • Paramita
  • Malu
  • Takut
  • Dana
  • Sila
  • Meditasi
    • Samatha-vipassanā
    • Ānāpānasati
    • Satipaṭṭhāna
    • Kammaṭṭhāna
  • Pelepasan
  • Kebijaksanaan
  • Energi
  • Kesabaran
  • Kebenaran
  • Tekad
  • Brahmavihāra
    • Cinta kasih
    • Karuna
    • Simpati
    • Ketenangan
    • Keseimbangan batin
  • Astasila
  • Bakti
    • Puja
    • Namaskara
    • Pradaksina
    • Pindapata
    • Pelimpahan jasa
    • Ziarah
  • Sādhu
  • Sangha
  • Majelis
  • Sāriputta
  • Moggallāna
  • 10 murid utama Buddha Gotama
  • Vinaya
  • Pabbajjā
  • Upasampadā
Jenis penganut
  • Sāvaka
  • Upasaka-upasika
  • Kappiya
  • Aṭṭhasīlanī
  • Sayalay
  • Samanera-samaneri
  • Biksu
  • Biksuni
  • Kalyāṇamitta
4 tingkat kemuliaan
  • Sotapana
  • Sakadagami
  • Anagami
  • Arahat
Tempat ibadah
  • Wihara
    • Wat
    • Kyaung
  • Sima
  • Kuti
  • Cetiya
    • Stupa
    • Pagoda
    • Candi
  • Hari raya
  • Peringatan
  • Waisak
  • Asalha
  • Magha
  • Kathina
  • Hari Abhidhamma
  • Uposatha
  • Budaya
  • Masyarakat
  • Aborsi
  • Agama-agama Timur
  • Anikonisme
  • Arsitektur
  • Atomisme
  • Baháʼí
  • Bendera Buddhis
  • Buddhisme Terjun Aktif
  • Bunuh diri
  • Demokrasi
  • Darmacakra
  • Dunia Romawi
  • Ekonomi
  • Filsafat
  • Filsafat Barat
  • Gnostisisme
  • Helenistik
  • Hidangan
  • Hinduisme
  • Humanisme
  • Ilmu pengetahuan
  • Jainisme
  • Kalender
  • Kasta
  • Kecerdasan buatan
  • Kekerasan
  • Kekristenan
    • Pengaruh
    • Perbandingan
  • Masturbasi
  • Modernisme
  • Musik
  • Navayāna
  • Orientasi seksual
  • Penindasan
  • Perempuan
  • Psikologi
  • Relik Buddha
  • Rupang Buddha
  • Seksualitas
  • Sekularisme
  • Seni rupa
  • Sosialisme
  • Teosofi
  • Vegetarisme
  • Yahudi
  • Category Kategori
  •  Portal Agama
  •  Portal Buddhisme
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kathāvatthu&oldid=27178534"
Kategori:
  • Khuddaka Nikaya
  • Sastra Pali
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles