More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Fatmawati - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fatmawati - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fatmawati

  • العربية
  • مصرى
  • Azərbaycanca
  • Basa Bali
  • Deutsch
  • English
  • Français
  • Jawa
  • Madhurâ
  • Minangkabau
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Polski
  • Русский
  • Sunda
  • Svenska
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah sebuah nama Indonesia yang tidak menggunakan nama keluarga.
Fatmawati
Potret resmi, 1966
Ibu Negara Indonesia ke-1
Masa jabatan
18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Pengganti
Siti Hartinah
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Fatimah

(1923-02-05)5 Februari 1923
Bengkulu, Hindia Belanda
Meninggal14 Mei 1980(1980-05-14) (umur 57)
Kuala Lumpur, Malaysia
MakamTaman Pemakaman Umum Karet Bivak
Suami/istri
Soekarno
​
​
(m. 1943; meninggal 1970)​
Anak
  • Guntur
  • Megawati Soekarnoputri
  • Rachmawati
  • Sukmawati
  • Guruh
Orang tua
  • Hasan Din (ayah)
  • Siti Chadijah (ibu)
Kerabat
  • Taufiq Kiemas (menantu laki-laki)
  • Puan Maharani (cucu perempuan)
  • Pahlawan Nasional Indonesia Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Fatmawati (5 Februari 1923 – 14 Mei 1980)[1] adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno dan merupakan ibunda dari presiden kelima, Megawati Soekarnoputri.[2] Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada saat upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]
Fatmawati membuat bendera Indonesia yang pertama. Gambar tersebut menunjukkan saat pertama kali bendera Indonesia dikibarkan
Fatmawati bersama dengan lima anaknya
Fatmawati dan Soekarno

Fatmawati lahir dari kedua orangtua yang merupakan Suku Minangkabau, dari Sumatera Barat, Hasan Din (1905–1974) dan Siti Chadijah, dengan nama Fatimah.[3] Orang tuanya merupakan keturunan Putri Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.[4] Ayahnya merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.[5]

Pada tanggal 1 Juni 1943, Fatmawati menikah dengan Soekarno, yang merupakan presiden pertama Indonesia. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Fatmawati dikenal anti dengan poligami. Karena itu, setelah Soekarno meminta izin untuk menikahi Hartini pada 7 Juli 1953, Fatmawati memilih untuk meninggalkan Istana Negara.

Makam Fatmawati di TPU Karet Bivak, Jakarta

Pada tanggal 14 Mei 1980, ia meninggal dunia di Kuala Lumpur,[6] Malaysia dalam usia 57 tahun, karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umroh dari Mekkah yang kemudian dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.

Keturunan

[sunting | sunting sumber]

Fatmawati dan Soekarno menikah pada tanggal 1 Juni 1943 dan dikaruniai 5 orang anak, yaitu:

  • Guntur Soekarnoputra (l. 3 November 1944), menikah dengan Henny Emilia Hendayani pada tanggal 16 Februari 1970. Mereka memiliki 1 orang putri.
  • Megawati Soekarnoputri (l. 23 Januari 1947), Presiden Ke-5 Republik Indonesia. Dia menikah pertama kali dengan Lettu Surindro Supjarso pada 1 Juni 1968 (w. 22 Januari 1970), menikah kedua kali dengan Hassan Gamal A. Hasan pada tanggal 22 Juni 1972 namun dibatalkan setelah 3 bulan, dan menikah terakhir kalinya dengan Taufiq Kiemas (31 Januari 1942 – 8 Juni 2013) pada 14 Maret 1973. Ia memiliki 3 orang anak.
  • Rachmawati Soekarnoputri (27 September 1950 – 3 Juli 2021), menikah pertama kali dengan Dr. Tommy Pariatman Marzuki pada 14 Maret 1969 dan bercerai pada tahun 1973. Dia menikah kedua kali dengan Dicky Suprapto (27 September 1947 – 3 April 2006) pada tahun 1975 dan bercerai. Dia menikah terakhir kalinya dengan Benny Sumarno (19 Mei 1949 – 2 April 2018) pada tahun 1995. Dia memiliki 3 orang anak.
  • Sukmawati Soekarnoputri (l. 26 Oktober 1951), menikah pertama kali dengan K. G. P. A. A. Mangkunegara IX (18 Agustus 1951 – 13 Agustus 2021) pada 16 September 1974 dan bercerai pada tahun 1983. Dia menikah kedua kali dengan Muhammad Hilmy (1954 – 29 Oktober 2018). Dia memiliki 3 orang anak.
  • Guruh Soekarnoputra (l. 13 Januari 1953), menikah dengan Guseynova Sabina Padmavati (l. 1959) pada tanggal 19 Oktober 2002.

Kisah menjahit bendera

[sunting | sunting sumber]

Setahun setelah pernikahannya itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Bendera Merah Putih juga boleh dikibarkan dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya diizinkan berkumandang. Ibu Fatmawati kemudian berfikir bahwa memerlukan bendera Merah Putih untuk dikibarkan di Pegangsaan 56. "Pada waktu itu tidak mudah untuk mendapatkan kain merah dan putih di luar," tulis Chaerul Basri dalam artikelnya "Merah Putih, Ibu Fatmawati, dan Gedung Proklamasi" yang dimuat di Harian Kompas, 16 Agustus 2001. Barang-Barang bekas impor, semuanya berada di tangan Jepang, dan kalau pun ada di luar, untuk mendapatkannya harus dengan berbisik-bisik," tulisnya.[7]

Berkat bantuan Shimizu, yang merupakan orang ditunjuk oleh Pemerintah Jepang sebagai perantara dalam perundingan Jepang-Indonesia. Ibu Fatmawati akhirnya mendapatkan kain merah putih. Shimizu mengusahakannya lewat seorang pembesar Jepang, yang memimpin gudang di Pintu Air, di depan eks Bioskop Capitol. Bendera itulah yang berkibar di Pegangsaan Timur saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.[7]

Ibu Fatmawati menghabiskan waktunya untuk menjahit bendera itu dalam kondisi fisiknya cukup rentan. Pasalnya, Ibu Fatmawati saat itu sedang hamil tua dan sudah waktunya untuk melahirkan putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra. Tak jarang ia menitikkan air mata kala menjahit bendera itu.[7] "Menjelang kelahiran Guntur, ketika usia kandungan telah mencukupi bulannya, saya paksakan diri menjahit bendera Merah Putih, saya jahit berangsur-angsur dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan saja, sebab Dokter melarang saya menggunakan kaki untuk menggerakkan mesin jahit." kata Ibu Fatmawati dalam buku yang ditulis oleh Bondan Winarno.[7]

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]
  • Dalam film Soekarno (2013), Fatmawati diperankan oleh Tika Bravani.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 4 November 2000, Presiden Abdurrahman Wahid menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional bagi Fatmawati.

Nama Fatmawati diabadikan dalam Bandar Udara Fatmawati Soekarno di Kota Bengkulu dan RSUP Fatmawati di Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Nama Stasiun MRT Fatmawati, salah satu stasiun MRT Jakarta, diambil dari nama RSUP Fatmawati yang berada di dekat stasiun. Kediamannya di Bengkulu kini dijadikan museum.

Tanda Kehormatan

  • Bintang Republik Indonesia Adipradana (13 Agustus 1999)[8]
  • Bintang Mahaputera Adipradana (11 Agustus 1994)[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tiga Putri Bung Karno Raih Penghargaan MURI Diarsipkan 2011-06-20 di Archive.is (Indonesian)
  2. ^ "Sosok Berjasa Saat Proklamasi 17 Agustus 1945, Ini Profil Fatmawati Penjahit Bendera Merah Putih". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2023-05-22.
  3. ^ Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk, Ibu Indonesia Dalam Kenangan, Bank Naskah Gramedia bekerja sama dengan Yayasan Biografi Indonesia, 2004
  4. ^ Agus, Yusuf, Sejarah Pesisir Selatan, Jakarta: PT. Arina Yudi, 2001
  5. ^ R. Borsuk and N. Chng; Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia, Singapore, 2014
  6. ^ Yahya, Rizal Amril (16 Agustus 2021). "Peran Fatmawati dalam Sejarah Perjuangan Proklamasi Kemerdekaan RI". Tirto.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-03-25. Diakses tanggal 2022-08-25.
  7. ^ a b c d Dzulfaroh, Ahmad Naufal (2020-08-16). Wedhaswary, Inggried Dwi (ed.). "Profil Ibu Fatmawati Soekarno dan Kisahnya Menjahit Sang Merah Putih..." Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-02-11. Diakses tanggal 2021-03-09.
  8. ^ "Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020. Diakses tanggal 2023-08-14.
  9. ^ "Daftar Warga Negara Republik Indonesia yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 10 September 2018. Diakses tanggal 2023-08-14.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Rumah Sakit Fatmawati
  • Bandar Udara Fatmawati Soekarno
  • Rumah Fatmawati
Gelar kehormatan
Didahului oleh:
Tidak Ada (Jabatan baru)
Ibu Negara Republik Indonesia
1945–1967
Diteruskan oleh:
Hartini (pj.)

Siti Hartinah

  • l
  • b
  • s
Daftar pasangan Presiden Indonesia

Fatmawati
Fatmawati
1945–1967

Tien
Siti Hartinah
1967–1996

Ainun
Hasri Ainun Besari
1998–1999

Sinta
Sinta Nuriyah
1999–2001

Taufiq
Taufiq Kiemas
2001–2004

Kristiani
Kristiani Herrawati
2004–2014

Iriana
Iriana
2014–2024

  • l
  • b
  • s
Indonesia Pahlawan Nasional Indonesia
Politik
Abdul Halim Majalengka · Abdoel Kahar Moezakir · Achmad Soebardjo · Adam Malik · Adnan Kapau Gani · Alexander Andries Maramis · Alimin · Andi Sultan Daeng Radja · Arie Frederik Lasut · Arnold Mononutu · Djoeanda Kartawidjaja · Ernest Douwes Dekker · Fatmawati · Ferdinand Lumban Tobing · Frans Kaisiepo · Gatot Mangkoepradja · Hamengkubuwana IX · Herman Johannes · Idham Chalid · Ida Anak Agung Gde Agung · Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono · I Gusti Ketut Pudja · Iwa Koesoemasoemantri · Izaak Huru Doko · Johannes Leimena · Johannes Abraham Dimara · Kasman Singodimedjo · Kusumah Atmaja · Lambertus Nicodemus Palar · Mahmud Syah III dari Johor · Mangkunegara I · Maskoen Soemadiredja · Mohammad Hatta · Mohammad Husni Thamrin · Moewardi · Teuku Nyak Arif · Nani Wartabone · Oto Iskandar di Nata · Radjiman Wedyodiningrat · Rasuna Said · Saharjo · Samanhudi · Soekarni · Soekarno · Sukarjo Wiryopranoto · Soepomo · Soeroso · Soerjopranoto · Sutan Mohammad Amin Nasution · Sutan Syahrir · Syafruddin Prawiranegara · Tan Malaka · Tjipto Mangoenkoesoemo · Oemar Said Tjokroaminoto · Zainul Arifin
Militer
Abdul Haris Nasution · Andi Abdullah Bau Massepe · Basuki Rahmat · Tjilik Riwut · Jamin Ginting  · Gatot Soebroto · Harun Thohir · Hasan Basry · John Lie · R.E. Martadinata · Marthen Indey · Mas Isman · Muhammad Yasin · Syam'un · Soedirman · Soekanto Tjokrodiatmodjo · Soeprijadi · Oerip Soemohardjo · Usman Janatin  · Yos Sudarso · Djatikoesoemo · Moestopo
Kemerdekaan
Agustinus Adisoetjipto · Abdulrachman Saleh · Adisumarmo Wiryokusumo · Andi Djemma · Ario Soerjo · Bagindo Azizchan · Bernhard Wilhelm Lapian · Halim Perdanakusuma · Ignatius Slamet Rijadi · Iswahyudi · I Gusti Ngurah Rai · Muhammad Mangundiprojo · Robert Wolter Mongisidi · Sam Ratulangi · Soepeno · Sutomo (Bung Tomo) · Tahi Bonar Simatupang
Revolusi
Ahmad Yani · Karel Satsuit Tubun · Mas Tirtodarmo Harjono · Katamso Darmokusumo · Donald Izaac Panjaitan · Pierre Tendean · Siswondo Parman · Sugiyono Mangunwiyoto · R. Suprapto · Sutoyo Siswomiharjo
Pergerakan
Abdurrahman Baswedan · Maria Walanda Maramis · dr. Soetomo · Wage Rudolf Soepratman · Wahidin Soedirohoesodo
Sastra
Abdoel Moeis · Agus Salim · Amir Hamzah · Mohammad Yamin · Ali Haji bin Raja Haji Ahmad
Seni
Ismail Marzuki · Usmar Ismail
Pendidikan
Dewi Sartika · Kartini · Ki Hadjar Dewantara · Ki Sarmidi Mangunsarkoro · Rubini Natawisastra · Sardjito · Soeharto Sastrosoeyoso
Integrasi
Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng · Silas Papare · Syarif Kasim II dari Siak
Pers
M. Tabrani · Roehana Koeddoes · Tirto Adhi Soerjo
Pembangunan
Moestopo · Pangeran Mohammad Noor · Suharso · Siti Hartinah · Teuku Mohammad Hasan · Wilhelmus Zakaria Johannes
Agama
As'ad Samsul Arifin · Abdul Chalim · Abdul Wahab Hasbullah  · Ahmad Dahlan · Ahmad Hanafiah · Ahmad Sanusi · Albertus Soegijapranata · Bagoes Hadikoesoemo · Fakhruddin · Haji Abdul Malik Karim Amrullah · Hasyim Asy'ari · Hazairin · Ilyas Yakoub · Lafran Pane · Mas Mansoer · Masjkur · Mohammad Natsir · Muhammad Zainuddin Abdul Madjid  · Noer Alie · Nyai Ahmad Dahlan · Syech Yusuf Tajul Khalwati · Wahid Hasjim
Perjuangan
Abdul Kadir · Achmad Rifa'i · Andi Depu · Andi Mappanyukki · Aji Muhammad Idris · Aria Wangsakara · Baabullah · Bataha Santiago · Cut Nyak Dhien · Cut Nyak Meutia · Depati Amir · Hamengkubuwana I · I Gusti Ketut Jelantik · I Gusti Ngurah Made Agung · Ida Dewa Agung Jambe · Himayatuddin Muhammad Saidi · Iskandar Muda dari Aceh · Kiras Bangun · La Madukelleng · Machmud Singgirei Rumagesan · Mahmud Badaruddin II dari Palembang · Malahayati · Martha Christina Tiahahu · Nuku Muhammad Amiruddin · Nyai Ageng Serang · Opu Daeng Risadju · Paku Alam VIII · Pakubuwana VI · Pakubuwana X · Pangeran Antasari · Pangeran Diponegoro · Pattimura · Pong Tiku · Raden Mattaher · Radin Inten II · Ranggong Daeng Romo · Raja Haji Fisabilillah · Ratu Kalinyamat · Salahuddin bin Talabuddin · Sisingamangaraja XII · Sultan Agung dari Mataram · Sultan Hasanuddin · Teungku Chik di Tiro · Tuanku Imam Bonjol · Tuanku Tambusai · Teuku Umar · Tirtayasa dari Banten · Thaha Saifuddin dari Jambi · Tombolotutu · Untung Suropati · Zainal Mustafa
Diusulkan · Perempuan · Islam · Kristen · Hindu · Buddha · Kepercayaan asli · Portal Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s
Soekarno
Presiden Indonesia ke-1
Keluarga
Orang tua
Raden Soekemi Sosrodihardjo (ayah) dan Ida Ayu Nyoman Rai (ibu)
Istri
  • Oetari
  • Inggit Garnasih
  • Fatmawati Soekarno
  • Hartini
  • Kartini Manoppo
  • Ratna
  • Haryati
  • Yurike Sanger
  • Heldy Djafar
Generasi ke-2
  • Guntur (anak)
  • Henny (mantu)
  • Megawati (anak)
  • Surindro (mantu)
  • Kiemas (mantu)
  • Rachmawati (anak)
  • Dicky (mantu)
  • Sukmawati (anak)
  • Mangkunegara IX (mantu)
  • Guruh (anak)
  • Sabina (mantu)
  • Taufan (anak)
  • Levana (mantu)
  • Bayu (anak)
  • Totok (anak)
  • Kartika (anak)
  • Frits (mantu)
  • Ayu (anak)
Generasi ke-3
  • Puti (cucu)
  • Rizki (cucu)
  • Prananda (cucu)
  • Puan (cucu)
  • Hendra (cucu)
  • Didi (cucu)
  • Paundrakarna (cucu)
  • Kiran (cucu)
Generasi ke-4
  • Jeje (cicit)
  • Putri (cicit)
  • Praba (cicit)
  • Prabha (cicit)
  • Diah (cicit)
Almamater
  • Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB)
Kekuasaan Soekarno
  • Revolusi Nasional Indonesia
  • Peristiwa 17 Oktober
  • Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955
  • Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
  • Permesta
  • Dekrit Presiden Republik Indonesia 1959
  • Pesta Olahraga Asia 1962
  • Operasi Trikora
  • Mustikarasa
  • Sarinah
  • Vivere pericoloso
  • Inggris kita linggis, Amerika kita setrika
  • Ganyang Malaysia
Budaya populer
  • Aktor pemeran Soekarno
  • Soekarno (film)
Jabatan baru
Digantikan: Soeharto →
  • l
  • b
  • s
Megawati Soekarnoputri
Presiden Indonesia ke-5
Keluarga
Orang tua
Soekarno (ayah) dan Fatmawati (ibu)
Pasangan dan saudara
Taufiq Kiemas (suami kedua) • Surindro Supjarso (suami pertama) • Guntur Soekarnoputra (kakak) • Rachmawati Soekarnoputri (adik) • Nazarudin Kiemas (adik ipar) • Dicky Suprapto (adik ipar) • Sukmawati Soekarnoputri (adik) • Mangkunegara IX (adik ipar) • Guruh Soekarnoputra (adik) • Gusyenova Sabina Padmavati (adik ipar)
Generasi ke-2
Mohammad Rizki Pratama (anak) • Muhammad Prananda Prabowo (anak) • Puan Maharani (anak) • Puti Guntur Soekarno (keponakan) • Hendra Rahtomo (keponakan) • Didi Mahardhika (keponakan) • Paundrakarna (keponakan) • Giri Ramanda Kiemas (keponakan)
Generasi ke-3
Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari (cucu) • Praba Diwangkara (cucu)
Almamater
Universitas Padjadjaran • Universitas Indonesia
Masa pemerintahan
Pelantikan Megawati Soekarnoputri • Bom Bali 2002 • Pengeboman Hotel Marriott 2003 • Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
← Didahului: Abdurrahman Wahid
Digantikan: Susilo Bambang Yudhoyono →
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Australia
  • Belanda
Basis data ilmiah
  • CiNii (Jepang)
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology
  • SUDOC (Prancis)
    • 1
  • Trove (Australia)
    • 1
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fatmawati&oldid=26987282"
Kategori:
  • Kelahiran 1923
  • Kematian 1980
  • Meninggal usia 57
  • Pahlawan nasional Indonesia
  • Pejuang kemerdekaan Indonesia
  • Pasangan Presiden Indonesia
  • Soekarno
  • Tokoh pejuang Minangkabau
  • Bundo Kanduang Minangkabau
  • Tokoh Bengkulu
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan archiveis
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 5 Februari
  • Tanggal kematian 14 Mei
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Maret 2025
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NLA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda CINII
  • Artikel Wikipedia dengan penanda FAST
  • Artikel Wikipedia dengan penanda SUDOC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda Trove
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF

Best Rank
More Recommended Articles