More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kota Bandar Lampung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Bandar Lampung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kota Bandar Lampung

  • Acèh
  • Afrikaans
  • العربية
  • تۆرکجه
  • Basa Bali
  • Betawi
  • Català
  • Cebuano
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Galego
  • Bahasa Hulontalo
  • עברית
  • Magyar
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • ქართული
  • Kumoring
  • 한국어
  • Lietuvių
  • Basa Banyumasan
  • Malagasy
  • Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Sunda
  • Svenska
  • Türkçe
  • Татарча / tatarça
  • Українська
  • اردو
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Perubahan tertunda
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Perubahan tertunda
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikiwisata
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Checked
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Tanjung Karang)

Page version status

Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman ini

Ini adalah versi stabil, diperiksa pada tanggal 10 September 2025. Ada 5 perubahan tertunda menunggu peninjauan.
Untuk kegunaan lain, lihat Lampung (disambiguasi).
Kota Bandar Lampung
Ibu kota provinsi
Transkripsi bahasa daerah
 • Lampung𞜋𞜗𞜈𞜙𞜏𞜌𞜜𞜊𞜔𞜖
Atas ke bawah, kiri ke kanan; Tugu Siger, Tugu Adipura, dan Panorama Bandar Lampung.
Bendera Kota Bandar Lampung
Bendera
Lambang resmi Kota Bandar Lampung
Lambang
Julukan: 
Kota Tapis Berseri[1]
Motto: 
𞜎𞜂𞜕𞜌𞜜𞜂𞜐𞜓
Ragom Gawi
(Lampung) Kompak bekerja[2]
Peta
Peta
Bandar Lampung di Indonesia
Bandar Lampung
Bandar Lampung
Peta
Koordinat: 5°25′46″S 105°15′45″E / 5.4294°S 105.2625°E / -5.4294; 105.2625
Negara Indonesia
ProvinsiLampung
Tanggal berdiri17 Juni 1682; 343 tahun lalu (1682-06-17)[3]
Dasar hukumPP No. 24 tahun 1983
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 126
Pemerintahan
 • Wali KotaEva Dwiana
 • Wakil Wali KotaDeddy Amarullah
 • Sekretaris DaerahIwan Gunawan
 • Ketua DPRDBernas Yuniarta
Luas
 • Total197,22 km2 (76,15 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2024)</ref>https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/</ref>
 • Total1,077,664
 • Kepadatan5,500/km2 (14,000/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 93,59% Islam
    • 4,89% Kristen
      • 3,29% Protestan
      • 1,60% Katolik
  • 1,24% Buddha
  • 0,28% Hindu[4]
 • BahasaIndonesia, Lampung Peminggir, Lampung Pepadun, Jawa, Ogan, Komering, Minang, Batak, Sunda
 • IPMKenaikan 79,86 (2023)
 tinggi [5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1871 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 721
Pelat kendaraanBE xxxx
Kode Kemendagri18.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023BDL
APBDRp 2.727.620.000.000,- (2024)[6]
PADRp 1.030.450.000.000,- (2024)[6]
DAURp 1.131.263.387.000,- (2024)[7]
DAKRp 374.318.681.000,- (2024)[8]
Flora resmiDurian
Fauna resmiMonyet
Situs webwww.bandarlampungkota.go.id


Kota Bandar Lampung (sebelumnya bernama Tanjungkarang–Telukbetung) adalah sebuah kota sekaligus menjadi ibu kota provinsi di Provinsi Lampung, Indonesia. Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 1.073.451 jiwa.[4] Dengan kepadatan 5.400/km², Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota terpadat di Pulau Sumatra.[9]

Secara geografis, kota ini merupakan gerbang utama Pulau Sumatra, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatra maupun sebaliknya.

Sejarah

Benteng di Teluk Betung (1894).

Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung sekarang, sebelumnya Kota Bandar Lampung secara historis bernama Tanjung Karang - Teluk Betung kota ini bagian dari wilayah Way Handak Kabupaten Lampung Selatan, pada sekitar tahun 1982 terjadi peluasan, sehingga Kota Tanjung Karang - Teluk Betung dijadikan satu yaitu Kota Bandar Lampung, yakni Ibu Kota dari pada Provinsi Lampung disebut Lampung yang artinya Sang Bumi Lampung.[10][11]

Sistem nilai dan kultur Lampung menjadi satu ialah Pepadun masyarakat Lampung hanya memiliki satu budaya yaitu Penyimbang, namun ada dua tradisi yang mengkeristal dan hidup dengan nilai yang kental demokratis Saibatin cendrung Aristokratis, Suku Lampung diyakini sebagai penyebab penggunaan bahasa Lampung, terutama di daerah perkotaan Kota Bandar Lampung, suku-suku Lampung ini secara geografis menempati wilayah mulai dari Kepaksian Paksi Pak Sakala Brak di Kabupaten Lampung Barat, Liwa. Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Timur hingga ke bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu, bahkan terdapat juga di pantai barat provinsi Banten.[12]

Masa Pendudukan Belanda (1912-1942)

Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor: 462 yang terdiri dari Ibu kota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibu kota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Teluk betong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV).

Ibu kota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibu kota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.

Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)

Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi (Kota) di bawah pimpinan seorang shichō (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang fukushichō (bangsa Indonesia).

Masa Kemerdekaan Indonesia

Pawai Pembangunan Kota Bandar Lampung tahun 1940-an, saat ini di Jalan Kartini.

Sejak zaman Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan hingga diterbitkannnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan istilah penyebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung.

Secara geografis, Telukbetung berada di selatan Tanjungkarang, karena itu di markah jalan, Telukbetung yang dijadikan patokan batas jarak ibu kota provinsi. Telukbetung, Tanjungkarang dan Panjang (serta Kedaton) merupakan wilayah tahun 1984 digabung dalam satu kesatuan Kota Bandar Lampung, mengingat ketiganya sudah tidak ada batas pemisahan yang jelas.

Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor: 18 tahun 1965), Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibu kota Provinsi Lampung.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254). Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Wali kota Bandar Lampung nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari “Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung” menjadi “Pemerintah Kota Bandar Lampung” dan tetap dipergunakan hingga saat ini.[butuh rujukan]

Hari jadi

Hari jadi kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan, -terdapat catatan bahwa berdasarkan laporan dari Residen Banten William Craft kepada Gubernur Jenderal Cornelis yang didasarkan pada keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat (Duta Kesultanan) yang disampaikan kepadanya tanggal 17 Juni 1682 antara lain berisikan: “Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang” (Deghregistor yang dibuat dan dipelihara oleh pimpinan VOC halaman 777 dst.)-, Berdasarkan Staabat Nomor: 10/1873 (Beslit Gouvenur General) tanggal 8 April 1873 nomor 15 tentang Pembagian Keresidenan Lampung menjadi 6 Afdiling TelokBetong dengan Ibu kota TelokBetong (Sumber Buku Selayang Pandang Kota Bandar Lampung) dan hasil simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 serta Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 ditetapkan bahwa hari Jadi Kota Bandar Lampung adalah tanggal 17 Juni 1682.[butuh rujukan]

Metropolitan Bandar Lampung

Seiring perkembangan, kecepatan pertumbuhan penduduk melonjak cukup tinggi sejak lima tahun terakhir (2010-2015). Pertumbuhan bahkan mencapai 1,1 persen per tahun, dengan penduduk Bandar Lampung yang membengkak dari 800.000 jiwa menjadi 1,2 juta jiwa.[13] Hal itu mulai memicu pertumbuhan kota ini ke arah barat hingga Gedong Tataan; ke timur hingga Tanjung Bintang dan Bergen; serta ke utara hingga Kecamatan Natar.

Pada tahun 1986-1989, Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum telah merancang konsep pengembangan Kota Bandar Lampung yang disebut Bandar Lampung and Surrounding Area (Blasa). Konsep ini meliputi Kecamatan Gedong Tataan, Natar, Tanjung Bintang, dan Katibung bagian utara. Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Studi Penyusunan Masterplan Transportasi Aglomerasi Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 menyebutkan bahwa ketergantungan antar daerah telah menyatukan interaksi masyarakat dan kegiatan ekonomi antar daerah seperti Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Pringsewu dan Pesawaran. Aglomerasi ini diberi nama Balamekapringtata (Bandarlampung, Metro, Kalianda (Lampung Selatan), Pringsewu, Gedongtataan (Pesawaran)).[1]

Tahun 2015, Bandar Lampung dan Kota Metro merupakan kawasan yang dipetakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemenpupera) berpotensi sebagai area metropolitan, terkhusus dalam cetak biru Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) (Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api Api) (WPS MBBPT).[14]

Geografi

Posisi Astronomis dan Geografis

Secara astronomis, wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20’-50º30’ LS dan 105º28’-105º37’ BT dengan luas wilayah 192.96 km2

Batas wilayah

Batas-batas wilayah Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Lampung Selatan
Timur Kabupaten Lampung Selatan
Selatan Kabupaten Lampung Selatan dan Teluk Lampung
Barat Kabupaten Pesawaran

Kota Bandar Lampung berada di bagian selatan Provinsi Lampung (Teluk Lampung) dan ujung selatan Pulau Sumatra.[15]

Iklim

Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson, iklim Bandar Lampung tipe A; sedangkan menurut zone agroklimat Oldeman 1978, tergolong zona D3, yang berarti lembap sepanjang tahun. Curah hujan berkisar antara 1.857 – 2.454 mm/tahun. Jumlah hari hujan 76-166 hari/tahun. Kelembaban udara berkisar 60-85%, dan suhu udara 23-37 °C. Kecepatan angin berkisar 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari Barat (November-Januari), Utara (Maret-Mei), Timur (Juni-Agustus), dan Selatan (September-Oktober).

Parameter iklim yang sangat relevan untuk perencanaan wilayah perkotaan adalah curah hujan maksimum, karena terkait langsung dengan kejadian banjir dan desain sistem drainase. Berdasarkan data selama 14 tahun yang tercatat di stasiun klimatologi Pahoman dan Sumur Putri (Kecamatan Teluk Betung Utara), dan Sukamaju Kubang (Kecamatan Panjang), curah hujan maksimum terjadi antara bulan Desember sampai dengan April, dan dapat mencapai 185 mm/hari.[16]

Data iklim Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.3
(86.5)
31
(88)
31.6
(88.9)
32
(90)
31.7
(89.1)
31.2
(88.2)
30.5
(86.9)
31.4
(88.5)
32
(90)
33
(91)
32
(90)
31.1
(88)
31.48
(88.76)
Rata-rata harian °C (°F) 26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
27.2
(81)
27.5
(81.5)
27
(81)
26.8
(80.2)
26.6
(79.9)
27.6
(81.7)
27.7
(81.9)
28.2
(82.8)
27.3
(81.1)
26.9
(80.4)
27.16
(80.93)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.5
(72.5)
22.6
(72.7)
23
(73)
22.7
(72.9)
22.5
(72.5)
22.2
(72)
21.9
(71.4)
22.4
(72.3)
23.1
(73.6)
23.4
(74.1)
22.7
(72.9)
22.7
(72.9)
22.64
(72.73)
Presipitasi mm (inci) 325
(12.8)
264
(10.39)
253
(9.96)
187
(7.36)
159
(6.26)
107
(4.21)
106
(4.17)
77
(3.03)
72
(2.83)
102
(4.02)
147
(5.79)
254
(10)
2.053
(80,82)
Rata-rata hari hujan 15 13 12 11 10 7 6 5 4 7 9 13 112
% kelembapan 85 84 83 82 82 79 78 76 77 80 82 83 80.9
Rata-rata sinar matahari bulanan 152 158 205 227 241 248 253 267 236 225 194 178 2.584
Sumber #1: Climate-Data.org[17] & BMKG[18]
Sumber #2: Weatherbase[19]

Topografi

Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 sampai 500 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

  • Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di bagian Selatan
  • Wilayah landai/dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di bagian Utara
  • Wilayah perbukitan terdapat di sekitar Telukbetung bagian Utara
  • Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, Sukadana Ham, dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok di bagian Timur.

Dilihat dari ketinggian yang dimiliki, Kecamatan Kedaton dan Rajabasa merupakan wilayah dengan ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya yaitu berada pada ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Panjang memiliki ketinggian masing-masing hanya sekitar 2 – 5 mdpl atau kecamatan dengan ketinggian paling rendah/minimum dari seluruh wilayah di Kota Bandar Lampung.

Hidrologi

Dilihat secara hidrologi maka Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala, dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan sebagian besar bermuara di Teluk Lampung.

Dilihat dari akuifer yang dimilikinya, air tanah di Kota Bandar Lampung dapat dibagi dalam beberapa bagian berdasarkan porositas dan permaebilitas yaitu:

  • Akuifer dengan produktivitas sedang, berada di kawasan pesisir Kota Bandar Lampung, yaitu di Kecamatan Panjang, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung Barat.
  • Air tanah dengan akuifer produktif, berada di Kecamatan Kedaton, Tanjung Senang, bagian selatan Kecamatan Kemiling, bagian selatan Tanjung Karang Barat, dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Sukabumi.
  • Akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas, berada di bagian utara Kecamatan Kemiling, bagian utara Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Pusat, Teluk Betung Utara, dan sebagian kecil Kecamatan Tanjung Karang Timur.
  • Akuifer dengan produktivitas tinggi dan penyebaran luas, berada di sebagian besar Kecamatan Rajabasa dan Tanjung Karang Timur.
  • Akuifer dengan produktivitas rendah, berada di bagian utara Kecamatan Panjang, Tanjung Karang Timur, dan bagian barat Kecamatan Teluk Betung Selatan.
  • Air tanah langka, berada di Kecamatan Panjang.

Pemerintahan

wali kota

Artikel utama: Daftar Wali Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung dipimpin oleh seorang wali kota. Saat ini, jabatan wali kota Bandar Lampung dijabat oleh Eva Dwiana dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh Deddy Amrullah. Eva dan Deddy merupakan pemenang pada pemilihan umum wali kota Bandar Lampung 2020.

No Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Wakil Wali Kota
11 Eva Dwiana 26 Februari 2021 Petahana 14 Deddy Amarullah

Dewan perwakilan

Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandar Lampung

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Bandar Lampung dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[20] 2019–2024[21] 2024–2029
PKB 1 Kenaikan 3 Kenaikan 5
Gerindra 5 Kenaikan 7 Kenaikan 10
PDI-P 10 Penurunan 9 Penurunan 6
Golkar 5 Kenaikan 6 Steady 6
NasDem 5 Steady 5 Kenaikan 7
PKS 5 Kenaikan 6 Kenaikan 7
Hanura 2 Penurunan 0 Steady 0
PAN 7 Penurunan 6 Penurunan 4
Demokrat 5 Steady 5 Steady 5
Perindo (baru) 2 Penurunan 0
PPP 4 Penurunan 1 Penurunan 0
PKPI 1 Penurunan 0
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 11 Penurunan 10 Penurunan 8


Kecamatan

Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung terdiri dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.175.397 jiwa dengan luas wilayah 296,00 km² dan sebaran penduduk 3.970 jiwa/km².[22][23]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bandar Lampung, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[24] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
18.71.20 Bumi Waras 35224-35227 5
  • Bumi Raya
  • Bumi Waras
  • Garuntang
  • Kangkung
  • Sukaraja
18.71.17 Enggal 35117-35118 6
  • Enggal
  • Gunung Sari
  • Pahoman
  • Pelita
  • Rawa Laut
  • Tanjung Karang
18.71.18 Kedamaian 35126-35129 7
  • Bumi Kedamaian
  • Kalibalau Kencana
  • Kedamaian
  • Tanjung Agung Raya
  • Tanjung Baru
  • Tanjung Gading
  • Tanjung Raya
18.71.01 Kedaton 35146-35149 7
  • Kedaton
  • Penengahan
  • Penengahan Raya
  • Sidodadi
  • Sukamenanti
  • Sukamenanti Baru
  • Surabaya
18.71.13 Kemiling 35158-35159 9
  • Beringin Jaya
  • Beringin Raya
  • Kedaung
  • Kemiling Permai
  • Kemiling Raya
  • Pinang Jaya
  • Sumber Agung
  • Sumber Rejo
  • Sumber Rejo Sejahtera
18.71.14 Labuhan Ratu 35142-35143 6
  • Kampung Baru
  • Kampung Baru Raya
  • Kota Sepang
  • Labuhan Ratu
  • Labuhan Ratu Raya
  • Sepang Jaya
18.71.16 Langkapura 35152-35155 5
  • Bilabong Jaya
  • Gunung Agung
  • Gunung Terang
  • Langkapura
  • Langkapura Baru
18.71.04 Panjang 35241-35245 8
  • Karang Maritim
  • Ketapang
  • Ketapang Kuala
  • Panjang Selatan
  • Panjang Utara
  • Pidada
  • Srengsem
  • Way Lunik
18.71.10 Rajabasa 35139
35144-35145
7
  • Gedong Meneng
  • Gedong Meneng Baru
  • Rajabasa
  • Rajabasa Jaya
  • Rajabasa Nunyai
  • Rajabasa Pemuka
  • Rajabasa Raya
18.71.12 Sukabumi 35246-35248 7
  • Campang Jaya
  • Campang Raya
  • Nusantara Permai
  • Sukabumi
  • Sukabumi Indah
  • Way Gubak
  • Way Laga
18.71.02 Sukarame 35131-35133 6
  • Korpri Jaya
  • Korpri Raya
  • Sukarame
  • Sukarame Baru
  • Way Dadi
  • Way Dadi Baru
18.71.11 Tanjung Senang 35138-35139 5
  • Labuhan Dalam
  • Pematang Wangi
  • Perumnas Way Kandis
  • Tanjung Senang
  • Way Kandis
18.71.03 Tanjung Karang Barat 35152 (Segala Mider)
35156-35157
7
  • Gedong Air
  • Kelapa Tiga Permai
  • Segala Mider
  • Sukadanaham
  • Sukajawa
  • Sukajawa Baru
  • Susunan Baru
18.71.06 Tanjung Karang Pusat 35113-35116 7
  • Durian Payung
  • Gotong Royong
  • Kaliawi
  • Kaliawi Persada
  • Kelapa Tiga
  • Palapa
  • Pasir Gintung
18.71.05 Tanjung Karang Timur 35121-35125 5
  • Kebon Jeruk
  • Kota Baru
  • Sawah Brebes
  • Sawah Lama
  • Tanjung Agung
18.71.08 Teluk Betung Barat 35232-35234 5
  • Bakung
  • Batu Putuk
  • Kuripan
  • Negeri Olok Gading
  • Sukarame II
18.71.07 Teluk Betung Selatan 35221-35223 6
  • Gedong Pakuan
  • Gunung Mas
  • Pesawahan
  • Sumur Putri
  • Talang
  • Teluk Betung
18.71.19 Teluk Betung Timur 35235-35237 6
  • Keteguhan
  • Kota Karang
  • Kota Karang Raya
  • Perwata
  • Sukamaju
  • Way Tataan
18.71.09 Teluk Betung Utara 35211-35215 6
  • Gulak Galik
  • Kupang Kota
  • Kupang Raya
  • Kupang Teba
  • Pengajaran
  • Sumur Batu
18.71.15 Way Halim 35135-35137 6
  • Gunung Sulah
  • Jagabaya I
  • Jagabaya II
  • Jagabaya III
  • Perumnas Way Halim
  • Way Halim Permai
TOTAL 126

Demografi

Berdasarkan sensus BPS, pada tahun 2019 kota ini memiliki populasi penduduk sebanyak 1.051.500 jiwa, meningkat dari tahun 2018 sebanyak 1.033.803 jiwa dengan luas wilayah sekitar 197,22 km2, maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk 5.332 jiwa/km².[25]

Populasi historis
Tahun Jumlah
Pend.
  
±% p.a.  
1870 1.526—    
1930 98.166+7.19%
1961 155.722+1.50%
1971 198.427+2.45%
1980 284.275+4.08%
1990 636.418+8.39%
1997 702.115+1.41%
2000 743.109+1.91%
2010 881.801+1.73%
2015 979.287+2.12%
2017 1.015.910+1.85%
2019 1.051.500+1.74%
Sumber: Badan Pusat Statistik [26]

Suku bangsa

Etnis yang cukup mudah ditemui di kota Bandar Lampung yaitu etnis Jawa, Lampung, Sunda, dan Palembang. Selain itu terdapat pula etnis Melayu, Minangkabau, Tionghoa, Batak dan lain-lain. Adapun suku/etnis asli (lokal) dari Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung ialah Suku Lampung & Suku Melayu. Suku Lampung dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Lampung sedangkan suku Melayu lebih sering mendiami wilayah perbatasan dengan Sumatera Selatan serta daerah-daerah pesisir (Saibatin). Mereka khususnya dapat kita jumpai pada Lampung Barat, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan, wilayah Mesuji, Tanggamus, Pesisir Barat, Krui, Bandar Lampung dll

Bahasa

Masyarakat Bandar Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Palembang, bahasa Minang, Bahasa Batak dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.

Agama

Islam adalah agama mayoritas yang dianut sekitar 93,57% masyarakat Kota Bandar Lampung. Selain itu ada juga yang beragama Protestan 3,31%, Katolik 1,60%, Hindu 0,28%, Buddha 1,24%, dan Kong Hu Cu kurang dari 0,01% yang rata-rata dianut masyarakat keturunan Tionghoa dan pendatang.[4]

  • Masjid Agung Al-Furqon Bandar Lampung Masjid Terbesar di Bandar Lampung.
    Masjid Agung Al-Furqon Bandar Lampung Masjid Terbesar di Bandar Lampung.
  • Vihara Thay Hin Bio, Vihara Tertua di Lampung.
    Vihara Thay Hin Bio, Vihara Tertua di Lampung.
  • Katedral Kristus Raja, Tanjungkarang, Keuskupan Tanjungkarang.
    Katedral Kristus Raja, Tanjungkarang, Keuskupan Tanjungkarang.
  • Gereja Paroki Santo Yohanes Rasul, Kedaton, Keuskupan Tanjungkarang.
    Gereja Paroki Santo Yohanes Rasul, Kedaton, Keuskupan Tanjungkarang.
  • Gereja Paroki Ratu Damai, Teluk Betung, Keuskupan Tanjungkarang.
    Gereja Paroki Ratu Damai, Teluk Betung, Keuskupan Tanjungkarang.

Ekonomi

Suasana Bandar Lampung.
Central Plaza Lampung

Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,12%, disusul kemudaian dari sektor bank/ keuangan 17,50%, dan dari sektor industri pengolahan 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi terbesar datang dari komoditas kopi (140.295 ton), karet (15.005 ton), dan kayu (1524 ton).

Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditas utama yang dihasilkan berupa cengkih, kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahan. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang menjadi keripik pisang, dan lada.

Hasil industri ini kemudian menjadi komoditas perdagangan dan ekspor. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.[27]

Transportasi

Pelabuhan

Pelabuhan Panjang, Salah satu pelabuhan besar di Indonesia.

Di kota ini terdapat Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatera Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatra. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatra, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatra dengan Jawa via Selat Sunda.

Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus antarkota, truk barang maupun kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni-Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah kurang lebih sekitar 2 jam.

Fly over Gajah Mada - Juanda, Bandar Lampung.

Bandar Lampung merupakan kota besar yang terletak paling selatan di pulau Sumatra yang otomatis merupakan gerbang masuk Sumatra dari Jawa melalui jalur darat. Ruas lintas Sumatra yang melewati kota ini dinamakan Jalan Soekarno Hatta berfungsi sebagai jalan lingkar luar kota.

Bus

Informasi lebih lanjut: Trans Bandar Lampung

Bandar Lampung memiliki satu terminal bus besar yaitu Terminal Rajabasa yang merupakan Terminal Terbesar dan Salah satu tersibuk di Sumatra dan Lampung, selain itu terdapat terminal Sukaraja yang berada di Teluk Betung dan pasar tengah.

Terminal Rajabasa melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP) yang melayani rute ke kota-kota di Sumatra dan Jawa. Walaupun Terminal Rajabasa sudah direnovasi, namun kesan angker ternyata belum sepenuhnya hilang. Sejumlah calon penumpang masih enggan memasuki area terminal terbesar di Sumatra itu.[28]

Bus rapid transit (BRT), mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2011 (masa ujicoba gratis pada empat hari pertama operasi) dengan rute awal Rajabasa-Sukaraja.[29] Tarifnya adalah Rp2500,- untuk satu kali jalan (tanpa transit/pindah bus), untuk transit dikenakan biaya Rp 3.500,-.

Beroperasinya BRT dikhawatirkan merugikan usaha angkot, para sopirnya berdemo kepada wali kota, melakukan mogok kerja, dan melakukan aksi anarkis seperti melempari kaca belakang BRT.[30]

Bus DAMRI Dalam Kota beroperasi sejak 1977, Perum DAMRI memutuskan berhenti melayani trayek dalam Kota Bandar Lampung per 1 Maret 2012. Pengalihan tersebut, dikarenakan kehadiran bus rapid transit (BRT). Selama ini DAMRI ekonomi dan AC melayani beberapa trayek, yakni Rajabasa - Tanjungkarang, Tanjungkarang - Sukaraja, dan Korpri - Tanjungkarang. Operasional DAMRI diberi waktu hingga 29 Februari 2012. Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya mempersiapkan rute baru DAMRI, sekaligus mengajukan beberapa trayek yang dapat dilalui. Trayek baru tersebut, antara lain Kemiling—Panjang, Kemiling—Sukaraja, Rajabasa—Pasar Cimeng, Panjang—Pasar Cimeng.[31]

Pesawat

Pesawat A320 milik Batik Air disambut dengan water salute ketika baru mendarat untuk pertama kali di Bandara Internasional Radin Inten II

Bandar Lampung dapat ditempuh melalui udara sekitar 30 menit dari Jakarta. Bandara Internasional Radin Inten II terletak sekitar 14 kilometer dari utara kota. Bandar Udara Internasional Radin Inten II adalah bandara yang sudah ditingkatkan statusnya menjadi bertaraf internasional yang melayani untuk kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Inten II. Bandara Internasional Radin Inten II terletak di desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti.

Kereta api

Stasiun Tanjungkarang

Bandar Lampung termasuk ke dalam wilayah layanan Divisi Regional IV Tanjungkarang (TNK) PT KAI (Persero) yang memiliki stasiun besar dan depo lokomotif Tanjungkarang. Kota ini melalui jalur kereta api hanya terhubung dengan satu kota besar yaitu Palembang.

Di kota ini terdapat 4 stasiun kereta api aktif; Tanjungkarang (stasiun terbesar dan melayani penumpang), Labuhanratu, Sukamenanti,[32] dan Tarahan (khusus bongkar muatan kereta bermuatan batu bara dan pulp).

Stasiun Tanjungkarang melayani kereta api penumpang menuju kota terbesar di bagian utara Lampung yakni Kotabumi (Stasiun Kotabumi) dan luar provinsi yaitu Palembang (Stasiun Kertapati). Adapun daftar kereta penumpang yang melayani penumpang adalah sebagai berikut:[33][34]

Jalan tol

Sejak 9 Maret 2019, Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar telah beroperasi penuh, dari Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 140 kilometer.[35]

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol kawasan Bakauheni-Palembang. Jalan tol ini, nantinya akan terdiri dari tiga kawasan ruas tol. Untuk tahun ini yang akan dibangun salah satunya Bakauheni-Terbanggi Besar, panjangnya 138 km. Selain itu, modernisasi dermaga Merak dan Bakauheni juga akan dibangun.

Kawasan ruas tol Bakauheni-Terbangi besar diperkirakan dapat diselesaikan dalam empat tahun dengan pendanaan dari swasta, pemerintah, gabungan swasta maupun Pemerintah. Adapun biaya pembangunan ini, diprediksi mencapai Rp 53 triliun, termasuk pembebasan lahan dan konstruksi sekira Rp30 triliun.[36]

Kesehatan

Rumah sakit

Artikel utama: Daftar rumah sakit di Kota Bandar Lampung
RSUD. Dr.H. Abdul Moeloek
Rumah Sakit Immanuel Way Halim

Sebagai ibu kota provinsi Lampung, kota Bandar Lampung memiliki sarana pelayanan kesehatan yang paling lengkap di provinsi ini, berikut daftar rumah sakit yang ada di Bandar Lampung: RSUD. dr. H. Abdul Moeloek, RSUD A. Dadi Tjokrodipo, Rumah Sakit Immanuel. Way Halim, RS. Advent Bandar Lampung, RS. Bumi Waras, RS. Graha Husada, RSIA Restu Bunda, RSIA Mutiara Putri, RSIA Belleza Kedaton, RS. Mata Permana Sari, RS. Bhayangkara, RS. Anugerah Medika, RSU Hermina Lampung, RB. Materna, RS Pertamina Bintang Amin, RS. Urip Sumoharjo, RS. Jiwa Provinsi Lampung, RSIA Restu Bunda, RS. DKT, dan Klinik Paru Pernapasan Medina.[37]

Pendidikan

Kota Bandar Lampung memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Berikut adalah daftar Taman Kanak-Kanak, PAUD, Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Bandar Lampung.

Perguruan Tinggi

  • Universitas Mitra Indonesia
    Universitas Mitra Indonesia
  • Universitas Lampung
    Universitas Lampung
  • Universitas Bandar Lampung
    Universitas Bandar Lampung
  • Gerbang Utama Institut Teknologi Sumatera
    Gerbang Utama Institut Teknologi Sumatera
  • Universitas Islam Negeri Raden Inten Lampung
    Universitas Islam Negeri Raden Inten Lampung
  • Universitas Terbuka Bandar Lampung
    Universitas Terbuka Bandar Lampung
  • Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
    Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
  • Politeknik Negeri Lampung
    Politeknik Negeri Lampung

Di Bandar Lampung juga Terdapat 46 perguruan tinggi dengan 6 Perguruan Tinggi Negeri dan 40 perguruan tinggi swasta, (19 akademi, 16 sekolah tinggi, 1 institut, dan 5 universitas). Perguruan tinggi negeri di Bandar Lampung diantaranya ialah Universitas Lampung, Politeknik Negeri Lampung, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Universitas Islam Negeri Raden Intan, Universitas Terbuka Bandar Lampung[38] dan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.

Sementara untuk jenjang perguruan tinggi swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung, tingkat universitas seperti Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, Institut Bisnis dan Informatika Darmajaya, Universitas Mitra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Saburai, Universitas Tulang Bawang, DCC Lampung, Universitas Teknokrat Indonesia, Universitas Bakrie Lampung, Universitas Paramadina Lampung, Indosat University of Indonesia, dan Universitas Sumatera.

Untuk perguruan tinggi tingkat Sekolah Tinggi dan Akademi, diantara ialah Sekolah Tinggi Bahasa Asing Teknokrat, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yunisla Bandar Lampung, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Surya Dharma, Sekolah Tinggi Perkebunan Lampung, Sekolah Tinggi Teknik Nusantara, STIE Satu Nusa, STKIP PGRI Bandar Lampung, STMIK Tunas Bangsa, STMIK Dian Cipta Cendekia, Akademi Akuntansi Lampung, Akademi Bahasa Asing DCC, Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Patriot Bangsa Lampung, Akademi Kebidanan Panca Bhakti, Akademi Kebidanan Adila, Akademi Pariwisata Satu Nusa, Akademi Perpajakan Tridarma, AMIK Dian Cipta Cendikia, AMIK Lampung, dan AMIK Master Lampung.

Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA negeri dan swasta MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 314 143 56 13 42 44
Data sekolah di kota Bandar Lampung
Sumber:

Tempat wisata

Di Kota Bandar Lampung terdapat sebuah museum yaitu Museum Lampung.[39] Selain itu terdapat objek wisata berikut:

  • Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang
  • THK Way Halim
  • Taman Wisata Lembah Hijau
  • Taman Wisata Bumi Kedaton
  • Taman Kupu-kupu Gita Persada
  • Taman Hutan Raya Wan Abdurahman
  • Taman Dipangga
  • Dataran Tinggi Sukadanaham
  • Pasar Seni Enggal
  • Air Terjun Batu Putu
  • Sumur Putri
  • Pantai Tirtayasa
  • Pantai Puri Gading
  • Pantai Duta Wisata
  • Pantai Mutun
  • Pulau Kubur
  • Pulau Pasaran
  • Puncak Mas Lampung[40]
  • Muncak Tirtayasa[41]
  • Muncak Teropong Kota

Makanan khas

Seperti halnya daerah lain di Indonesia,Kota ini memiliki beberapa makanan khas seperti:

Seruit
Sambal Seruit khas Lampung.

Seruit adalah sebuah masakan khas dari Lampung, makanan ini merupakan sebuah masakan dari ikan yang digoreng, boleh juga ikan bakar yang di campur dengan olahan durian atau disebut tempoyak dan di campur lagi dengan sambal terasi. Seruit ini sangat populer dikalangan masyarakat lampung karena menjadi sebuah sajian khas di dalam acara-acara adat tertentu bahkan juga bisa dinikmati dalam masakan untuk sehari-hari di kalangan masyarakat Lampung.

Gulai Taboh
Gulai Taboh.

Gulai taboh merupakan santan yang dimasak dengan aneka isian yang berragam mulai dari udang, ikan, kacang-kacangan hingga tangkil (buah melinjo), serta dapat ditambahkan sayuran lainnya seperti labu kuning, ubi jalar ataupun aneka sayuran yang bisa cocok untuk dimasak dengan santan.

Tempoyak
Pindang Ikan Baung
Pindang Ikan Baung.
Keripik Pisang

Keripik pisang merupakan oleh-oleh khas Lampung yang dijual terpusat di Sentra Industri Keripik Jalan Pagar Alam (Gang PU) Bandar Lampung, supermarket lokal, serta deretan toko oleh-oleh di Teluk Betung. Rasa yang disediakan bermacam-macam, contohnya keripik pisang rasa asli, coklat, keju, susu, melon, dan lain-lain dengan berbagai merk dan kemasan.

Kemplang

Kemplang merupakan sebuah jenis kerupuk yang digoreng dengan pasir atau dipanggang yang menimbulkan rasa khas.

Kopi Lampung

Kopi merupakan komoditas lokal yang terdapat di Lampung.Jenis kopi yang ditanam biasanya adalah kopi Robusta.Kawasan yang menjadi pusat penghasil kopi di Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat.Kopi Lampung biasanya dijual sebagai oleh-oleh khas Lampung di beberapa sentra oleh-oleh di kota Bandar Lampung

Gabing
Lempok Durian

Lempok Durian merupakan makanan olahan dari durian yang dicampur dengan gula merah, lalu dikemas mirip dodol dan juga berwarna kecoklatan.

Kota kembar

  • Indonesia Liwa, Indonesia
  • Malaysia Ipoh, Malaysia
  • Malaysia Kuantan,Malaysia
  • Kroasia Split, Kroasia

Galeri

  • Monumen Adipura
    Monumen Adipura
  • Teluk Lampung
    Teluk Lampung
  • Gerbang Selamat Datang di Kota Bandar Lampung.
    Gerbang Selamat Datang di Kota Bandar Lampung.
  • Tugu Juang Bandar Lampung.
    Tugu Juang Bandar Lampung.
  • Monumen Tugu Siger.
    Monumen Tugu Siger.
  • Panorama pusat Kota Bandar Lampung dilihat dari bukit
    Panorama pusat Kota Bandar Lampung dilihat dari bukit
  • Panorama wilayah Teluk Betung dari atas Gunung Betung.
    Panorama wilayah Teluk Betung dari atas Gunung Betung.
  • Tugu Adipura di Pusat kota Bandar Lampung.
    Tugu Adipura di Pusat kota Bandar Lampung.
  • Kawasan Tanjung Karang Pusat dari atas.
    Kawasan Tanjung Karang Pusat dari atas.

Referensi

  1. ^ Purwanto, Antonius (2021-07-21). "Kota Bandar Lampung: Kota Tapis Berseri dan Pintu Gerbang Sumatera". kompas.id. Diakses tanggal 2024-04-27.
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-10-22. Diakses tanggal 2022-10-22.
  3. ^ "Berdirinya kota Bandar Lampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2013-02-11. Diakses tanggal 2012-07-29.
  4. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 14 November 2024.
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia, 2022-2023". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 14 November 2024.
  6. ^ a b "Postur APBD Kota Bandar Lampung Tahun 2024". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 14 November 2024.
  7. ^ "Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 14 November 2024.
  8. ^ "Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Lampung". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. VIII-30. Diakses tanggal 14 November 2024.
  9. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kota Bandar Lampung, 2020". bandarlampungkota.bps.go.id. 24 Mei 2021. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-12-15. Diakses tanggal 2021-12-15.
  10. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-11-09. Diakses tanggal 2022-11-09.
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-11-01. Diakses tanggal 2022-11-09.
  12. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-11-09. Diakses tanggal 2022-11-09.
  13. ^ "Anggota DPRD Bandar Lampung Diprediksi 50 orang". Diarsipkan dari asli tanggal 2018-09-16. Diakses tanggal 2021-05-10.
  14. ^ "Kementerian PU petakan Bandar Lampung dan Metro Kawasan Metropolitan". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-16. Diakses tanggal 2016-01-02.
  15. ^ "Profil Kabupaten/Kota Provinsi Lampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2018-09-12. Diakses tanggal 2021-02-25.
  16. ^ "Damandiri.or.id" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2010-09-22. Diakses tanggal 2012-02-19.
  17. ^ "Bandar Lampung, Lampung, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 4 November 2020.
  18. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 72 & 136. Diakses tanggal 4 Oktober 2024.
  19. ^ "Bandar Lampung, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 4 November 2020.
  20. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Bandar Lampung 2014-2019
  21. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Bandar Lampung 2019-2024
  22. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
  23. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
  24. ^ Kode Pos Kota Bandar Lampung
  25. ^ KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM ANGKA (2020) [Bandar Lampung Municipality in Figures (2020)] (dalam bahasa Indonesia). Bandar Lampung: BPS Kota Bandar Lampung. April 2020. ISSN 0215-4102. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2020-11-04. Diakses tanggal 2020-06-01. ; ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  26. ^ Kota Bandar Lampung Dalam Angka 2018. BPS Kota Bandar Lampung.
  27. ^ "Profil Kota Bandar Lampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2015-02-18. Diakses tanggal 2011-12-30.
  28. ^ "Kesan Angker Belum Hilang di Terminal Rajabasa". Diarsipkan dari asli tanggal 2021-10-18. Diakses tanggal 2011-12-30.
  29. ^ Soni (2011-11-14). "Hari Ini Uji Coba BRT". Tribunnews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-11-29. Diakses tanggal 2011-12-08.
  30. ^ Harjono, Yulvianus (2011-11-21). Ksp, Robert Adhi (ed.). "Ratusan Sopir Angkot di Bandar Lampung Mogok". Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-02-18. Diakses tanggal 2011-12-08.
  31. ^ "Transportasi DAMRI tinggalkan Bandar Lampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2015-02-18. Diakses tanggal 2012-02-11.
  32. ^ "Menteri Negara BUMN Resmikan 11 Stasiun Baru dan Renovasi Stasiun Besar Kertapati, serta Jalur Ganda di Divre III Sumatera Selatan". 2005-12-15. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-08-10. Diakses tanggal 2014-08-09. ; ;
  33. ^ "Info kereta api" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2014-08-06. Diakses tanggal 2014-08-09.
  34. ^ "Radar Lampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2012-01-12. Diakses tanggal 2012-01-09.
  35. ^ Ihsanuddin. Gatra, Sandro (ed.). "Presiden Jokowi Resmikan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Terpanjang di Indonesia". Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-03-08. Diakses tanggal 2019-03-15.
  36. ^ Sriningrum, Prabawati. "Pemerintah Bangun Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di 2015". Okezone.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-02-06. Diakses tanggal 2015-02-06.
  37. ^ "Daftar Alamat Rumah Sakit di Kota Bandar Lampung". 2011-02-05. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-10-03. Diakses tanggal 2011-12-29.
  38. ^ "UT Daerah Bandar Lampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2023-09-23. Diakses tanggal 2023-06-12. ;
  39. ^ Rusmiyati; dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 164. ISBN 978-979-8250-66-8. ; Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  40. ^ "Puncak Mas, Spot Foto Instagramable di Bandar Lampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2018-04-27. Diakses tanggal 2018-04-27.
  41. ^ "Muncak Tirtayasa Lampung, Destinasi Teropong Laut Yang Instagramable". Diarsipkan dari asli tanggal 2018-04-27. Diakses tanggal 2018-04-27.

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Bandar Lampung.
Wikiwisata memiliki panduan wisata Bandar Lampung.
  • flagPortal Indonesia
  • (Indonesia) Situs web resmi
  • (Indonesia) Sejarah Kota Bandar lampung
  • (Indonesia) Selayang Pandang Kota Bandar Lampung
TemplateStyles' src attribute must not be empty.
  • l
  • b
  • s
Kota-kota besar di Indonesia
  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.038.216 Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.482.354
2 Surabaya Jawa Timur 3.018.022 8 Batam Kepulauan Riau 1.342.038
3 Bandung Jawa Barat 2.591.763 9 Pekanbaru Riau 1.167.599
4 Medan Sumatera Utara 2.546.452 10 Bandar Lampung Lampung 1.077.664
5 Palembang Sumatera Selatan 1.801.367 11 Padang Sumatera Barat 946.982
6 Semarang Jawa Tengah 1.702.379 12 Malang Jawa Timur 889.359
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 31 Desember 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.
TemplateStyles' src attribute must not be empty.
  • l
  • b
  • s
Daftar ibu kota provinsi di Indonesia
Sumatra
  • Banda Aceh
  • Medan
  • Pekanbaru
  • Tanjungpinang
  • Padang
  • Jambi
  • Bengkulu
  • Palembang
  • Pangkalpinang
  • Bandar Lampung
Jawa
  • Serang
  • Jakarta
  • Bandung
  • Semarang
  • Yogyakarta
  • Surabaya
Kalimantan
  • Pontianak
  • Palangka Raya
  • Tanjung Selor+
  • Samarinda
  • Nusantara+
  • Banjarbaru
Nusa Tenggara
  • Denpasar
  • Mataram
  • Kupang
Sulawesi
  • Manado
  • Gorontalo
  • Palu
  • Mamuju+
  • Makassar
  • Kendari
Maluku
  • Sofifi+
  • Ambon
Papua
  • Sorong
  • Manokwari+
  • Jayapura
  • Wanggar+
  • Jayawijaya+
  • Merauke+
+) Ibu kota tersebut bukan merupakan satuan daerah yang berbentuk kota otonom.
TemplateStyles' src attribute must not be empty.
  • l
  • b
  • s
Kota Bandar Lampung, Lampung
  • Pusat Pemerintahan: Tanjung Karang
  • Walikota: Eva Dwiana
  • Wakil Walikota: Deddy Amarullah
  • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kecamatan
  • Bumi Waras
  • Enggal
  • Kedamaian
  • Kedaton
  • Kemiling
  • Labuhan Ratu
  • Langkapura
  • Panjang
  • Rajabasa
  • Sukabumi
  • Sukarame
  • Tanjung Senang
  • Tanjung Karang Barat
  • Tanjung Karang Pusat
  • Tanjung Karang Timur
  • Teluk Betung Barat
  • Teluk Betung Selatan
  • Teluk Betung Timur
  • Teluk Betung Utara
  • Way Halim
Lambang Kota Bandar Lampung
Lihat juga: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bandar Lampung
TemplateStyles' src attribute must not be empty.
  • l
  • b
  • s
Lampung, Indonesia
  • Pusat pemerintahan: Bandar Lampung
  • Gubernur: Rahmat Mirzani Djausal
  • Wakil Gubernur: Jihan Nurlela
Kabupaten
  • Lampung Barat
  • Lampung Selatan
  • Lampung Tengah
  • Lampung Timur
  • Lampung Utara
  • Mesuji
  • Pesawaran
  • Pesisir Barat
  • Pringsewu
  • Tanggamus
  • Tulang Bawang
  • Tulang Bawang Barat
  • Way Kanan
Lambang Lampung
Kota
  • Bandar Lampung
  • Metro
Topik
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan dan kelurahan
  • Kepala dan wakil kepala daerah
Basis data pengawasan otoritas Sunting di Wikidata
Internasional
  • VIAF
  • WorldCat
Nasional
  • Amerika Serikat
  • Israel
Geografis
  • MusicBrainz area
Orang
  • Trove
Lain-lain
  • Yale LUX
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kota_Bandar_Lampung&oldid=27805437"
Kategori:
  • Kota Bandar Lampung
  • Ibu kota provinsi di Indonesia
  • Kota di Lampung
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Halaman dengan argumen formatnum non-numerik
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: tanggal
  • Galat CS1: tanpa nama
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • Galat CS1: karakter tidak terlihat
  • Galat CS1: pranala luar
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Pages with TemplateStyles errors
  • Pages using multiple image with auto scaled images
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles