More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Tentara Nasional Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tentara Nasional Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tentara Nasional Indonesia

  • العربية
  • Asturianu
  • Betawi
  • Batak Mandailing
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Magyar
  • Íslenska
  • 日本語
  • Jawa
  • 한국어
  • Lietuvių
  • Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Português
  • Русский
  • Shqip
  • Sunda
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Tentara Keselamatan Rakyat)
Tentara Nasional Indonesia
Lambang TNI
Bendera TNI
Didirikan5 Oktober 1945; 79 tahun lalu (1945-10-05) (dengan nama Badan Keamanan Rakyat)
Formasi terkini3 Juni 1947; 78 tahun lalu (1947-06-03)
Angkatan
  • TNI Angkatan Darat
  • TNI Angkatan Laut
  • TNI Angkatan Udara
Markas besarCilangkap, Cipayung, Jakarta Timur
Situs webtni.mil.id
Kepemimpinan
Presiden/Panglima Tertinggi Prabowo Subianto
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto
Kekuatan personel
Usia penerimaan17
Wajib militerBelum ada
Ketersediaan
menurut usia
131.000.000, umur 15–49 (2016[3])
Ketersediaan untuk
tugas militer
108.000.000, umur 15–49 (2016[3])
Penambahan
usia militer/tahun
4.500.000 (2016[3])
Personel aktif400.000[1]
Personel cadangan12.226
Personel dikerahkan3.544[2]
Belanja
AnggaranRp139.9 triliun (2021)[4]
Persentase terhadap PDB1% (2023)[5]
Industri
Pemasok lokal
Daftar
  • PT Pindad
  • PT Komodo Armaments
  • PT Enrol Sistem Indonesia
  • PT Sari Bahari Malang
  • PT Len Industri (Persero)
  • PT PAL
  • LAPAN
  • PT DI
  • PT DAHANA
  • PT SRITEX
  • PT Sentra Surya Eka Jaya (SSE)
  • CV Maju Mapan
  • PT Palindo Marine[6]
  • PT Lundin Industry Invest
  • PT Citra Shipyard
  • PT Tesco Indomaritim
  • PT Dok dan Perkapalan (DKB) Kodja Bahari
  • PT Famatex
  • BPKTP
  • PT Fista Bahari Internusa
  • PT CMI Teknologi[7]
Pemasok asing
Saat ini:
  •  Australia[8]
  •  Amerika Serikat[8]
  •  Afrika Selatan
  •  Austria
  •  Belgia[8]
  •  Belanda[8]
  •  Brasil[8]
  •  Britania Raya[8]
  •  Bulgaria
  •  India
  •  Israel[9][10]
  •  Italia[8]
  •  Jepang[8]
  •  Jerman[8]
  •  Kanada[8]
  •  Korea Selatan[8]
  •  Norwegia[8]
  •  Prancis[8]
  •  Polandia[8]
  •  Ceko
  •  Tiongkok[8]
  •  Rusia[8]
  •  Singapura[8]
  •  Swedia[8]
  •  Spanyol[8]
  •  Swiss[8]
  •  Turki
  •  Ukraina
Mantan:
  •  Cekoslowakia
  •  Jerman Timur
  •  Uni Soviet
  •  Yugoslavia
Artikel terkait
Operasi militer
  • Pemberontakan PKI 1948
  • Revolusi Nasional Indonesia
  • Pemberontakan Darul Islam
  • PRRI
  • Operasi Trikora
  • Konfrontasi Indonesia-Malaysia
  • Operasi Seroja
  • Pemberontakan di Aceh
  • Operasi di Aceh
  • Operasi Madago Raya
  • Operasi Damai Cartenz
Jenjang pangkatKepangkatan Tentara Nasional Indonesia

Tentara Nasional Indonesia (disingkat TNI) adalah nama untuk angkatan bersenjata dari negara Indonesia. Pada awal dibentuk, lembaga ini bernama Badan Keamanan Rakyat ,setelah itu menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), lalu TKR dibubarkan dan kemudian berdirilah Tentara Republik Indonesia (TRI), dan berganti nama menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Kemudian setelah pemisahan antara militer dengan kepolisian maka diubah kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.

TNI terdiri dari tiga matra angkatan, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf.

Pada masa Demokrasi Terpimpin hingga masa Orde Baru, TNI pernah digabungkan dengan Polri. Penggabungan ini dikenal secara kolektif dengan singkatan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan POLRI, maka sejak tanggal 18 Agustus 2000 keduanya kembali terpisah.

Sejarah

Artikel utama: Sejarah Tentara Nasional Indonesia

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, otoritas militer di Hindia Belanda diselenggarakan oleh (KNIL). Meskipun KNIL tidak langsung bertanggung jawab atas pembentukan angkatan bersenjata Indonesia pada masa depan, (sebaliknya berperan sebagai musuh selama Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949), KNIL juga telah memberikan andil berupa pelatihan militer dan infrastruktur untuk beberapa perwira TNI pada masa depan. Ada pusat-pusat pelatihan militer, sekolah militer dan akademi militer di Hindia Belanda. Di samping merekrut relawan Belanda dan tentara bayaran Eropa, KNIL juga merekrut orang-orang pribumi Indonesia.

Pada tahun 1940 saat Belanda di bawah pendudukan Jerman Nazi, dan Kekaisaran Jepang mulai mengancam akses pasokan minyak bumi ke Hindia Belanda, Belanda akhirnya membuka kesempatan penduduk pribumi di Pulau Jawa untuk masuk sebagai anggota KNIL.

Selama Perang Dunia Kedua dan pendudukan Jepang di Indonesia perjuangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan mulai memuncak. Untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam perang melawan Pasukan Sekutu, Jepang mulai mendorong dan mendukung gerakan nasionalis Indonesia dengan menyediakan pelatihan militer dan senjata bagi pemuda Indonesia. Pada tanggal 3 Oktober 1943, militer Jepang membentuk tentara relawan Indonesia yang disebut PETA (Pembela Tanah Air). Jepang membentuk PETA dengan maksud untuk membantu pasukan mereka menentang kemungkinan invasi oleh Sekutu ke wilayah Asia tenggara.

Pelatihan militer Jepang untuk pemuda Indonesia awalnya dimaksudkan untuk menggalang dukungan lokal bagi Kekaisaran Jepang, tetapi kemudian menjadi sumber daya yang sangat berarti untuk Republik Indonesia selama Perang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949 dan juga berperan dalam pembentukan Tentara Keamanan Rakyat pada tahun 1945.

Pembentukan

Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.

BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.

Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 26 Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Sejak 1959, tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Angkatan Perang atau Hari Angkatan Bersenjata, yang saat ini disebut sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa kelahiran angkatan bersenjata Indonesia.[11]

Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya. di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 15 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.

Perkembangan

Dari tahun 1950 hingga 1960-an Republik Indonesia berjuang untuk mempertahankan persatuan negara terhadap pemberontakan lokal dan gerakan separatis di beberapa provinsi. Dari tahun 1948 hingga 1962, TNI terlibat dalam perang lokal di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan melawan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), sebuah gerakan militan yang bertujuan mendirikan Negara Islam Indonesia. TNI juga membantu menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan pada tahun 1963. Kolonel Bayu

Dari tahun 1961 sampai 1963, TNI terlibat dalam operasi militer untuk pengembalian Irian Barat ke Indonesia, dari tahun 1962-1965 TNI terlibat dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Indonesia mengembangkan hubungan baik dengan Uni Soviet pada periode tahun 1961-1965. Uni Soviet memberikan 17 kapal untuk Angkatan Laut Indonesia. Kapal terbesar yang diberikan adalah kapal penjelajah kelas Sverdlov dengan bobot mati 16.640 ton, sangat besar juga dibandingkan dengan kapal korvet kelas Sigma yang hanya 1.600 ton. Indonesia memperoleh 12 kapal selam kelas Whiskey ditambah 2 kapal pendukung. Di Angkatan Udara Indonesia memiliki lebih dari seratus pesawat militer, 20 supersonik MiG-21s, 10 supersonik MiG-19, 49 MiG-17 dan 30 MiG-15.

Masa orde baru

Lukisan di Jakarta tentang ABRI pada tahun 1985

Pada masa Orde Baru, militer di Indonesia lebih sering disebut dengan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). ABRI adalah sebuah lembaga yang terdiri dari unsur angkatan perang dan kepolisian negara (Polri). Pada masa awal Orde Baru unsur angkatan perang disebut dengan ADRI (Angkatan Darat Republik Indonesia), ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) dan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia).[12] Namun, sejak Oktober 1971 sebutan resmi angkatan perang dikembalikan lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia, sehingga setiap angkatan sebut dengan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.[13]

Pada masa Orde Baru ketika Presiden Soeharto berkuasa, ABRI ikut serta dalam dunia politik di Indonesia. Keterlibatan militer dalam politik Indonesia adalah bagian dari penerapan konsep Dwifungsi ABRI yang kelewat menyimpang dari konsep awalnya.[14] Pada masa ini banyak sekali orang-orang militer ditempatkan di berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan. Di lembaga legislatif, ABRI mempunyai fraksi sendiri di Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang anggota-anggotanya diangkat dan tidak melalui proses pemilu, disebut dengan Fraksi ABRI atau biasa disingkat FABRI.[15]

Dari tahun 1970 hingga tahun 1990-an militer Indonesia bekerja keras untuk menekan gerakan separatis bersenjata di provinsi Aceh dan Timor Timur. Pada tahun 1991 terjadi Peristiwa Santa Cruz di Timor Timur yang menodai citra militer Indonesia secara internasional. Insiden ini menyebabkan Amerika Serikat menghentikan dana IMET (International Military Education and Training), yang mendukung pelatihan bagi militer Indonesia.

Era reformasi

Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, gerakan demokratis dan sipil tumbuh mengganti peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia. Sebagai hasilnya, TNI pada masa ini telah mengalami reformasi tertentu, seperti penghapusan Dwifungsi ABRI. Reformasi ini juga melibatkan penegak hukum dalam masyarakat sipil umum, yang mempertanyakan posisi polisi Indonesia di bawah payung angkatan bersenjata. Reformasi ini menyebabkan pemisahan kepolisian dari militer. Pada tahun 2000, Kepolisian Negara Republik Indonesia secara resmi kembali berdiri sendiri dan merupakan sebuah entitas yang terpisah dari militer. Nama resmi militer Indonesia juga berubah dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi kembali Tentara Nasional Indonesia (TNI). Di bentuklah 3 peraturan perundang-undangan baru yaitu UU 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, UU no. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan UU 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Calon Panglima TNI saat ini harus diajukan Presiden dari Kepala Staf Angkatan untuk mendapat persetujuan DPR. Hak politik TNI pun dihilangkan serta dwifungsi ABRI dihilangkan.

Tugas pokok TNI saat ini dapat berupa operasi militer untuk perang atau operasi militer selain perang, yaitu untuk:

  1. mengatasi gerakan separatis bersenjata;
  2. mengatasi pemberontakan bersenjata;
  3. mengatasi aksi terorisme;
  4. mengamankan wilayah perbatasan;
  5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis;
  6. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri;
  7. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya;
  8. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta;
  9. membantu tugas pemerintahan di daerah;
  10. membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang;
  11. membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia;
  12. membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan;
  13. membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue); serta
  14. membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.

Militer Indonesia melanjutkan keterlibatan dan kontribusinya misi penjaga perdamaian PBB melalui Kontingen Garuda. Setelah tahun 1999, pasukan Indonesia dikirim ke Afrika sebagai bagian dari Misi PBB di Republik Demokratik Kongo. TNI juga telah menjadi bagian dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon, UNAMID, UNSMIS, MINUSTAH, UNISFA, UNMISS, UNMIL.[16]

Setelah darurat militer Aceh 2003-2004 & tsunami Aceh tahun 2004, pemerintah Amerika Serikat menghentikan embargo suku cadang yang telah berjalan terhadap senjata yang tidak mematikan dan kendaraan militer, untuk mendukung upaya kemanusiaan di daerah yang terkena dampak tsunami di Aceh dan Nias. Sejak itu, Angkatan Udara Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk membeli lebih banyak pesawat angkut C-130. Pada tanggal 22 November 2005, Amerika Serikat mengumumkan bahwa hubungan militer dengan Indonesia akan dipulihkan secara penuh. Keputusan ini mengakhiri enam tahun larangan penjualan senjata Amerika Serikat ke Indonesia.[17]

Pada tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2009 Diarsipkan 2016-10-25 di Wayback Machine. tentang pengambilalihan aktivitas bisnis TNI. Semua bisnis TNI akan dikelola oleh sebuah badan khusus yang akan didirikan yang merupakan amanat dari Undang Undang No.34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).[18]

Motto

Pada masa TNI digabung dengan POLRI menggunakan Catur Dharma Eka Karma yang disingkat dengan CADEK. Seiring berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI mengalami proses reformasi internal yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan Catur menjadi Tri setelah terpisahnya POLRI dari ABRI.

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/21/I/2007 tertanggal 12 Januari 2007, Penerangan TNI ditetapkan menjadi Tri Dharma Eka Karma yang disingkat dengan TRIDEK.[19]

Jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah (Pasal 2 UU TNI):

  1. Tentara Rakyat, yaitu tentara yang Prajuritnya berasal dari warga negara Indonesia;
  2. Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan Negara Kesatuan Dan Persatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya;
  3. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama; dan
  4. Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak arogan, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan negara Republik Indonesia dan UUD 1945, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

Organisasi

Tentara Nasional Indonesia

Kecabangan Militer
Angkatan Darat TNI Angkatan Darat
Angkatan Laut TNI Angkatan Laut
Angkatan Udara TNI Angkatan Udara
Lainnya
Sejarah TNI
Panglima TNI
Kepangkatan di TNI
Angkatan Darat Pangkat di TNI-AD
Angkatan Laut Pangkat di TNI-AL
Angkatan Udara Pangkat di TNI-AU
  • lihat
  • bicara
  • sunting

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia berada di bawah koordinasi dengan Presiden RI. Perwira paling senior di Mabes TNI, Panglima TNI, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Jenderal, Laksamana atau Marsekal memimpin TNI di bawah Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden no. 10 tahun 2010 yang sudah diubah menjadi Peraturan Presiden no. 62 tahun 2016 Diarsipkan 2018-01-28 di Wayback Machine., Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia terdiri atas[20]

Unsur Pimpinan TNI

Artikel utama: Panglima Tentara Nasional Indonesia

Jabatan tertinggi di Tentara Nasional Indonesia adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia, yang biasanya dijabat oleh Jenderal, Laksamana, Marsekal berbintang empat Sesuai Pangkat Di Tiap Matra TNI. Saat ini Panglima TNI dijabat oleh Jenderal TNI Agus Subiyanto yang sudah menjabat sejak 22 November 2023 yang dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Unsur Pembantu Pimpinan TNI

  • Wakil Panglima TNI
  • Staf Umum TNI
  • Inspektorat Jenderal TNI
  • Staf Ahli Panglima TNI
  • Staf Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum TNI
  • Staf Intelijen TNI
  • Staf Operasi TNI
  • Staf Personalia TNI
  • Staf Logistik TNI
  • Staf Teritorial TNI
  • Staf Komunikasi dan Elektronika TNI

Unsur Pelayanan

  • Satuan Komunikasi dan Elektronika Tentara Nasional Indonesia (Satkomlek TNI)
  • Pusat Komando Pengendalian Operasi Tentara Nasional Indonesia (Puskodalops TNI)
  • Sekretariat Umum Tentara Nasional Indonesia (Setum TNI)
  • Detasemen Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Denmabes TNI)

Komando Utama Operasi

  • Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan)
  • Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas)
  • Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad)
  • Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
  • Komando Daerah Militer (Kodam)
  • Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI)
  • Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil)
  • Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal)
  • Korps Marinir Republik Indonesia (Kormar RI)
  • Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral)
  • Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas)
  • Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau)
  • Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat)
  • Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau)

Badan Pelaksana Pusat

  • Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI (Kodiklat TNI)
  • Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI)
  • Akademi Tentara Nasional Indonesia (Akademi TNI)
  • Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)
  • Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI)
  • Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (Puskes TNI)
  • Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI)
  • Badan Pembekalan Tentara Nasional Indonesia (Babek TNI)
  • Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia (Babinkum TNI)
  • Badan Intelijen Strategis (BAIS)
  • Pusat Pembinaan Mental Tentara Nasional Indonesia (Pusbintal TNI)
  • Pusat Keuangan Tentara Nasional Indonesia (Pusku TNI)
  • Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia (Pusjarah TNI)
  • Pusat Informasi Pengolah Data Tentara Nasional Indonesia (Pusinfolahta TNI)
  • Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI)
  • Pusat Kerjasama Internasional Tentara Nasional Indonesia (Puskersin TNI)
  • Pusat Pengkajian Strategi Penelitian dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia (Pusjianstralitbang TNI)
  • Pusat Jasmani dan Peraturan Militer Dasar Tentara Nasional Indonesia (Pusjaspermildas TNI)
  • Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB TNI)
  • Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC TNI)
  • Komando Garnisun Tetap Tentara Nasional Indonesia (Kogartap TNI)
  • Satuan Siber Tentara Nasional Indonesia (Satsiber TNI)
  • Komando Operasi Khusus (Koopssus TNI)
  • Pusat Informasi Maritim Tentara Nasional Indonesia (Pusinfomar TNI)
  • Pusat Psikologi Tentara Nasional Indonesia (Puspsi TNI)
  • Pusat Pengadaan Tentara Nasional Indonesia (Pussada TNI)
  • Pusat Reformasi Birokrasi Tentara Nasional Indonesia (Pusrefbiro TNI)

Kekuatan

Mulai tahun 2010 pemerintah Indonesia berusaha untuk memperkuat TNI agar mencapai standar kekuatan pokok minimum (bahasa Inggris: Minimum Essential Force (MEF)). MEF dibagi menjadi tiga tahap rencana strategis sampai tahun 2024. Pada awalnya pemerintah menganggarkan Rp156 triliun untuk penyediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI pada periode MEF 2010-2014.[21][22][23]

Tabel di bawah adalah data mengenai kekuatan Tentara Nasional Indonesia dengan beberapa data yang telah diperbaharui sesuai dengan kondisi terkini:

Jumlah prajurit: 585.345 personel
TNI Angkatan Darat TNI Angkatan Laut TNI Angkatan Udara
Jumlah prajurit: 465.000 (Aktif)

5.446 (Cadangan)

Jumlah prajurit: 75.000 (Aktif)

1.034 (Cadangan)

Jumlah prajurit: 37.850 (Aktif)

1.015 (Cadangan)

Kekuatan Terpusat
  • Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat:
    • Tiga divisi satuan tempur
      • 20 batalion infranteri
      • 17 batalion lain
  • Komando Pasukan Khusus:
    • 4 grup tempur dan 1 grup pendidikan



Kekuatan Kewilayahan

  • Komando Daerah Militer: 21
  • Komando Resort Militer: 45
  • Komando Distrik Militer: 274
  • Batalion: 97



Kekuatan Badan Pelaksana Pusat

  • Resimen Zeni Konstruksi: 1
  • Skadron Penerbang TNI AD: 5
  • Lima batalion lain
Sistem Senjata Armada Terpadu
  • Kapal Republik Indonesia: 136
  • Kapal Angkatan Laut: 71
  • Pasukan Marinir: 3
  • Brigade Marinir: 3
  • Komando Latih Marinir: 1



Kekuatan Kewilayahan

  • Koarmada
    • Armada I
    • Armada II
    • Armada III
  • Pangkalan Utama Angkatan Laut:
    • Kelas A: 14
    • Kelas B: 24
    • Kelas C: 19
    • Kelas khusus: 3
Skadron Udara
  • Jumlah pesawat tempur: 180 (target 2024)[24]
  • Skadron tempur: 8
  • Skadron angkut: 5
  • Skadron intai: 1
  • Skadron helikopter: 3
  • Skadron latih: 3



Kekuatan Kewilayahan
Koopsudnas

  • Koopsud I
  • Koopsud II
  • Koopsud III

Pangkalan Udara

  • Pangkalan Udara: 41
  • Detasemen Angkatan Udara: 8
  • Pos Angkatan Udara: 80



Pasukan Khas

  • 3 wing operasional, 1 Satuan anti teror/Satbravo 90, dan 1 Pusdiklat Pasukan Khas



Satuan Radar

  • 17 satuan radar pertahanan udara

Anggaran

Barisan Prajurit TNI-POLRI, 2006

Setiap tahun TNI memperoleh anggaran yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat melalui APBN. Berbeda dengan Polri yang menerima anggaran langsung untuk 1 unit organisasi (Mabes Polri), anggaran yang dialokasikan untuk TNI tidak langsung digunakan untuk TNI sendiri, tetapi harus dibagi kepada 5 unit organisasi, yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.[25]

Pada tahun 2014, Pemerintah Indonesia mengalokasikan 83,4 triliun untuk Kementerian Pertahanan dalam RAPBN.[26]

Tahun Fiskal Anggaran (IDR) Anggaran (USD)
2005 Rp21,97 triliun USD2,5 miliar
2006 Rp23,6 triliun USD2,6 miliar
2007 Rp32,6 triliun USD3,4 miliar
2008 Rp36,39 triliun USD3,8 miliar
2009 Rp33,6 triliun USD3,3 miliar
2010 Rp42,3 triliun USD4,47 miliar
2011 Rp47,5 triliun USD5,2 miliar
2012 Rp64,4 triliun USD7,5 miliar
2013 Rp81,8 triliun[27] USD8,44 miliar
2014 Rp83,4 triliun[28] USD8,5 miliar
2015 Rp102,3 triliun[29]
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015/APBN Perubahan Tahun 2015)
2016 Rp99,6 triliun[4]
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia Tahun Anggaran 2016)

Industri

Daftar perusahaan industri militer alutsista dan produksinya

  • Mabes TNI: Rantis 4x4 TNI
  • Balitbang Kemhan: Roket 122&200mm, Repeater UHF, Munisi 90 mm
  • Dislitbangad: Remote Control Weapon System
  • Dislitbangal: Munisi dan senjata APS
  • Dislitbangau: Modulator TWT Radar Thomson
  • BPPT: UAV Wulung
  • LIPI: ISRA Coastal radar
  • Lapan: Roket Ф 122 mm
  • PT Pindad: MRAP, tank medium
  • PT Dirgantara Indonesia: Pesawat CN-295
  • PT PAL: PKR 105. KCR-60, LPD-125, FPB-57
  • PT LEN: Combat Management System
  • PT Dok Kodja Bahari: Kapal BCM-122
  • PT Lundin Industry Invest: KCR trimaran kelas Klewang
  • PT Auto Car: Engine
  • CV Indopulley Perkasa: Ban runflat, Boogie Wheel
  • PT Infoglobal Teknologi Semesta: MPD, MFD
  • PT Sari Bahari: Bom P-100 dan P-250
  • PT Fista Bahari Internusa: Life craft
  • PT Tesco Indomaritim: Landing Craft Vehicle Personel
  • CV Maju Mapan: Payung Udara Barang
  • PT Infra RCS: Surveillance
  • CV Nuslisty Abadi Medika: Kelambu Malaria
  • PT CMI: Tekhnologi Radar APQ 159 untuk pesawat F-5
  • PT Palindo Marine: KCR-40, KP-110
  • PT Persada Aman Sentosa: Helm & Rompi Tempur
  • PT Indah Angurah Abadi: Azimuth Rudder Propeller
  • PT Maju Sentosa Pertiwi: Minyak Senjata dan Kimia Perawatan
  • PT Saba Wijaya Persada: Helm dan Rompi Tempur
  • PT Aura Sakti Engineering: Peralatan Alins/Alongins
  • PT Bogar Artha Satria: Filter Tank Scorpion
  • PT Surya Segara: Food Ration dan Drinking Water
  • PT Sritex: Tenda Peleton
  • PT Uavindo: 4 Pesawat UAV
  • PT Fiber Glass Perkasa: Miniature FPB 28,5 mm
  • CV Guno Meja: Kursi Lapangan
  • PT Langit Biru Parasut: PUO Freefall
  • PT Wirajayadi Bahari: APC Amphibi BTR-58
  • PT F1 Perkasa
  • PT Vadel Ksatria Samudra Indonesia
  • PT Hyperbaric Medical Solusindo
  • PT Technology Engineering Simulation
  • PT Security Operation Group Indonesia
  • PT Honley Motor Indonesia
  • PT Boogie Advindo
  • CV Hydrosix
  • PT Epoxyndo Art Lestari
  • PT Nusantara Turbin & Propulsi
  • PT Jala Berikat Nusantara Perkasa: Indonesian Light Strike Vehicle
  • PT Persada Aman Sentosa
  • PT Fajar Sistanindo
  • PT Gemilang Bhakti Pertiwi
  • PT. Adhi Daya Cemerlang Minyak Senjata

Galeri

  • Logo Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1959–1999)
    Logo Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1959–1999)
  • Logo Tentara Nasional Indonesia (1999–2013)
    Logo Tentara Nasional Indonesia (1999–2013)
  • Logo Tentara Nasional Indonesia (2013–sekarang)
    Logo Tentara Nasional Indonesia (2013–sekarang)

Lihat pula

  • Kapal Perang TNI AL
  • Daftar operasi militer dan non-militer TNI
  • Kementerian Pertahanan
  • Kepolisian Republik Indonesia
  • Badan Intelijen Negara
  • Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
  • Badan Keamanan Laut
  • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
  • Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
  • Badan Nasional Pengelola Perbatasan
  • Komponen Cadangan Tentara Nasional Indonesia

Referensi

  1. ^ International Institute for Strategic Studies (15 Februari 2023). The Military Balance 2023. London: Routledge. hlm. 254. ISBN 9781032508955.
  2. ^ "Ongoing Operations". www.pkc-indonesia.mil.id. Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-08-05. Diakses tanggal 8 Januari 2014.
  3. ^ "Indikator Pembangungan Dunia-Penjelajah Google Data Publik". google.co.id. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 20 December 2016. Diakses tanggal 10 December 2016.
  4. ^ a b Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI. "Informasi APBN Tahun 2016" (PDF). Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 22 Juni 2015.
  5. ^ [1]
  6. ^ "PT Palindo Marine Shipyard". palindomarine.com. Diarsipkan dari asli tanggal 30 April 2015. Diakses tanggal 27 Oktober 2015.
  7. ^ "CMI Teknologi Official Website". cmiteknologi.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 29 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Oktober 2015.
  8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t "SIPRI Military Arms Transfers Database". SIPRI.org. Stockholm International Peace Research Institute. Diakses tanggal 2 Januari 2014.
  9. ^ Nanda Fahriza Batubara (23 Oktober 2023). Dwi Ayuningtyas (ed.). "Teka-teki Impor Senjata Israel dan Pertahanan RI dalam Angka". Tirto.id. Diakses tanggal 31 Oktober 2024.
  10. ^ Suryarandika, Rizky (1 Juli 2024). Teguh Firmansyah (ed.). "Siapa Pihak yang Mengimpor Senjata dari Israel ke Indonesia? Ini Analisa Pengamat". Republika.co.id. Jakarta. Diakses tanggal 31 Oktober 2024.
  11. ^
    • Wikisource logo Karya yang berkaitan dengan Halaman:TDKGM 01.222 (2 2) Pembaharuan Keputusan Presiden Indonesia No. 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur beserta penjelasannya.pdf/1 di Wikisource
  12. ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 80 Tahun 1969.
  13. ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 69 Tahun 1971
  14. ^ "Dwifungsi ABRI, asas tunggal hingga P4". BBC Indonesia. 26 November 2013. Diakses tanggal 3 Januari 2014.
  15. ^ "Arti Singkatan FABRI / Kepanjangan Dari FABRI - Kamus Akronim Bahasa Indonesia". Organisasi.org. 20 November 2012. Diakses tanggal 4 Januari 2014.
  16. ^ "15 Prajurit TNI Ikuti Farewell Ceremony di Haiti". Poskota Online. 11 Februari 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-04. Diakses tanggal 4 Januari 2014.
  17. ^ "Menlu AS kunjungi Indonesia". BBCIndonesia.com. 14 Maret 2006. Diakses tanggal 4 Januari 2014.
  18. ^ Agil Iqbal Cahaya (12 April 2012). "Transformasi Bisnis TNI dalam Menjalankan Amanat UU No. 34 Tahun 2004". setkab.go.id. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-03. Diakses tanggal 4 Januari 2014.
  19. ^ "Penerangan TNI". Pusat Penerangan TNI. Diakses tanggal 3 Januari 2014.
  20. ^ "Pasal 154 Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019" (PDF). sipuu.setkab.go.id. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2020-06-19. Diakses tanggal 22 April 2020.
  21. ^ "Anggaran Alutsista 2010-2014 Capai Rp156 Triliun". Investor Daily Indonesia. 30 Januari 2012. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-04. Diakses tanggal 4 Januari 2014.
  22. ^ "Minimum Essential Force TNI Tahap 2 (2015-2019)". JakartaGreater.com. 11 September 2013. Diakses tanggal 4 Januari 2014.
  23. ^ "MEF: Modernisasi Militer Indonesia". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-05-02. Diakses tanggal 2014-08-30.
  24. ^ "180 Pesawat Tempur Canggih AU". Tribunnews.com. Tribunnews.com. 27 January 2012. Diakses tanggal 16 November 2012.
  25. ^ "Anggaran Polri dan TNI Dinilai Tidak Berimbang". dpr.go.id. Dewan Perwakilan Rakyat. 16 Agustus 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-06. Diakses tanggal 6 Januari 2014.
  26. ^ "APBN 2014, Kementerian Pertahanan Dapat Anggaran Terbesar". Tempo.co. Tempo.co. 16 Agustus 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-06. Diakses tanggal 6 Januari 2014. ;
  27. ^ "Sediakan Rp81 Triliun, RI Beli 6 Pesawat Tempur Sukhoi Cs Tahun Depan". detikcom. 18 Desember 2012. Diakses tanggal 3 Januari 2014.
  28. ^ Rezy, Fakhri (27 Agustus 2013). "Capai Rp83,4 T, Anggaran Ketahanan Habis untuk Alutsista". Okezone.com. Okezone.com. Diakses tanggal 6 Januari 2014.
  29. ^ Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI (Maret 2015). "Budget in Brife APBN-P 2015" (PDF). Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal Maret 2015.

Pranala luar

Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004
  • (Indonesia) Situs web resmi Markas Besar TNI
  • (Indonesia) Situs web resmi TNI Angkatan Darat Diarsipkan 2021-01-14 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Situs web resmi TNI Angkatan Laut Diarsipkan 2014-06-28 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Situs web resmi TNI Angkatan Udara
  • (Indonesia) Situs web resmi Kementerian Pertahanan RI
  • l
  • b
  • s
Tentara Nasional Indonesia
  • Tentara Nasional Indonesia
Pimpinan
  • Presiden RI
  • Menko Polkam
  • Menhan RI
  • Wamenhan RI
  • Panglima TNI
  • Wakil Panglima TNI
Organisasi
Unsur Pembantu Pimpinan
  • Staf Umum TNI
  • Itjen TNI
  • Sahli Panglima TNI
  • Srenum TNI
  • Sintel TNI
  • Sops TNI
  • Spers TNI
  • Slog TNI
  • Ster TNI
  • Skomlek TNI
Unsur Pelayanan
  • Puspsi TNI
  • Satkomlek TNI
  • Pusdalops TNI
  • Pusrb TNI
  • Setum TNI
  • Denma Mabes TNI
Badan Pelaksana Pusat
  • Sesko TNI
  • Akademi TNI
  • BAIS TNI
  • Kodiklat TNI
  • Koopssus TNI
  • Paspampres
  • Babinkum TNI
  • Puspen TNI
  • Puskes TNI
  • Puspom TNI
  • Pusku TNI
  • PMPP TNI
  • Pusjianstra TNI
  • Babek TNI
  • Pusbintal TNI
  • Pusjarah TNI
  • Pusinfolahta TNI
  • Puskersin TNI
  • Pusjaspermildas TNI
  • Pusada TNI
  • Pusinfomar TNI
  • Kogartap (I
  • II
  • III)
  • Satsiber TNI
  • PRCPB TNI
  • PPRC TNI
Komando Utama Operasi
  • Kogabwilhan
  • Kohanudnas
  • Kostrad
  • Koarmada RI
  • Koopsudnas
  • Pushidrosal
  • Kodam
  • Kopassus
  • Kolinlamil
  • Kormar RI
  • Kodaeral
  • Kopasgat
  • Koopsau
Sejarah dan Operasi
  • Sejarah militer Indonesia
  • Sejarah TNI
  • Daftar OMP dan OMSP TNI
Personel
Pendidikan dan Pelatihan
  • Perwira (Akmil
  • AAL
  • AAU)
  • Bintara dan Tamtama (Secaba dan Secata Rindam
  • Satdik dan Puslatdiksarmil Kodiklatal
  • Skadik 401, 403, dan 404 Wingdik 400 Kodiklatau)
Seragam
  • Tanda kehormatan
Pangkat
  • Kepangkatan TNI
  • Tanda Pangkat TNI AD
  • Tanda Pangkat TNI AL
  • Tanda Pangkat TNI AU
Kecabangan
  • Kecabangan TNI AD
  • Kecabangan TNI AL
  • Kecabangan TNI AU
Komponen Cadangan
  • Komponen Cadangan Matra Darat
  • Komponen Cadangan Matra Laut
  • Komponen Cadangan Matra Udara
  • Angkatan Darat
  • Angkatan Laut
  • Angkatan Udara
  • l
  • b
  • s
Sejarah Tentara Nasional Indonesia
  • Panglima TNI
  • KASAD
  • KASAL
  • KASAU
Dibentuk Pemerintah Kolonial
  • Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) 10 Maret 1830 – 26 Juli 1950
  • Pembela Tanah Air (PETA) 3 Oktober 1943 – 19 Agustus 1945
Dibentuk Pemerintah Indonesia
  • Badan Keamanan Rakyat (BKR) 22 Agustus 1945 – 5 Oktober 1945
  • Tentara Keamanan Rakyat (TKR) 5 Oktober 1945 – 26 Januari 1946
  • Tentara Republik Indonesia (TRI) 26 Januari 1946 – 3 Juni 1947
  • Tentara Nasional Indonesia (TNI) 3 Juni 1947 – sekarang
  • Kategori
  • Commons
  • l
  • b
  • s
Topik Indonesia
Sejarah Nusantara
(pra-Indonesia)
  • Garis waktu
  • Prasejarah
  • Kerajaan Hindu-Buddha
  • Kerajaan Islam
  • Kerajaan Kristen
  • Era kolonial Portugis
  • Era VOC
  • Era Hindia Belanda
  • Era pendudukan Jepang
Sejarah Indonesia
  • Sejarah nama
  • Proklamasi
  • Era transisi
    • Revolusi nasional
    • KMB
    • Pengakuan Belanda
  • Era RIS
  • Era demokrasi liberal
    • Dekret Presiden 5 Juli 1959
    • Pemilihan Umum 1955
  • Era demokrasi terpimpin
    • Politik Mercusuar
    • Trikora
    • Konfrontasi ke Malaysia
    • G30S
  • Era orde baru
    • Supersemar
    • Pendudukan di Timor Timur
    • Gerakan 1998
  • Era reformasi
    • Referendum Timor Timur
Geografi
  • Air terjun
  • Bendungan dan waduk
  • Danau
  • Pegunungan
    • Gunung berapi
  • Pulau dan kepulauan
    • menurut provinsi
    • abjad A-L
    • M-Z
  • Perairan
    • Laut
    • Pantai
    • Selat
    • Sungai
    • Teluk
  • Tanjung
  • Tempat
  • Titik-titik garis pangkal
  • Wilayah
Politik dan
pemerintahan
  • Ibu kota negara
  • Lembaga negara
  • Pemerintah
  • Presiden
    • Kementerian
  • MPR
    • DPR
    • DPD
  • Kekuasaan kehakiman
    • MA
    • MK
    • KY
  • BPK
  • Perwakilan di luar negeri
  • Kepolisian
  • Militer
  • Administratif (Provinsi
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan dan kelurahan/desa)
  • Hubungan luar negeri
  • Hukum
  • Undang-undang
  • Pemilu
  • Partai politik
  • Kewarganegaraan
Ekonomi
  • APBN
  • APBD
  • Bank
  • Pasar modal
    • IDX
    • JFX
  • Pariwisata
  • Pertanian dan perkebunan
  • Perusahaan
    • BUMN
  • Sains dan teknologi
  • Transportasi
    • Penerbangan
    • Perkeretaapian
Demografi
  • Suku bangsa
  • Bahasa nasional
  • Bahasa daerah
  • Agama
  • Nama orang
  • Tokoh
  • Kesehatan
    • Kesehatan hewan
    • Pelayanan kesehatan
  • Pendidikan
  • Olahraga
Budaya
  • Seni
    • Film
    • Tari
    • Sastra
    • Musik
    • Lagu
    • Teater
    • Bela diri
  • Masakan
  • Mitologi
  • Permainan tradisional
  • Busana daerah
  • Arsitektur
    • Bandar udara
    • Pelabuhan
    • Stasiun kereta api
    • Terminal
    • Pembangkit listrik
  • Warisan Budaya
    • UNESCO
    • Wayang
    • Batik
    • Keris
    • Angklung
    • Tari Saman
    • Noken
Simbol
  • Sang Saka Merah Putih
  • Garuda Pancasila
  • Ibu Pertiwi
  • Nusantara
Flora dan fauna
  • Fauna Indonesia
    • Binatang endemik
    • Identitas nasional dan regional
  • Flora Indonesia
    • Tumbuhan endemik
    • Identitas nasional dan regional
  • Burung
    • endemik
  • Ikan
  • Cagar alam
  • Suaka margasatwa
  • Taman nasional
  • Terumbu karang
Lainnya
  • Media
  • Telekomunikasi
    • Internet
    • Permainan video
  • Penyiaran
    • Televisi
      • Terestrial
      • Berlangganan
    • Radio
  • Tanda kehormatan
  • Kode pos
  • Kode telepon
  • Kode kendaraan
  • Hari penting
Outline Garis besar • Portal Portal
  • l
  • b
  • s
Indonesia Kementerian Indonesia
Daftar (termasuk logo-logonya)
Kementerian
Koordinator Bidang
Politik dan Keamanan
  • Dalam Negeri
  • Luar Negeri
  • Pertahanan
  • Komunikasi dan Digital
Koordinator Bidang
Hukum, Hak Asasi Manusia,
Imigrasi, dan Pemasyarakatan
  • Hukum
  • Hak Asasi Manusia
  • Imigrasi dan Pemasyarakatan
Koordinator Bidang Perekonomian
  • Ketenagakerjaan
  • Perindustrian
  • Perdagangan
  • Energi dan Sumber Daya Mineral
  • Badan Usaha Milik Negara
  • Investasi dan Hilirisasi
  • Pariwisata
Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
  • Agama
  • Pendidikan Dasar dan Menengah
  • Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
  • Kebudayaan
  • Kesehatan
  • Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
  • Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
  • Pemuda dan Olahraga
Koordinator Bidang Infrastruktur dan
Pembangunan Kewilayahan
  • Agraria dan Tata Ruang
  • Pekerjaan Umum
  • Perumahan dan Kawasan Permukiman
  • Transmigrasi
  • Perhubungan
Koordinator Bidang
Pemberdayaan Masyarakat
  • Sosial
  • Pelindungan Pekerja Migran
  • Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
  • Koperasi
  • Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
  • Ekonomi Kreatif
Koordinator Bidang Pangan
  • Pertanian
  • Kehutanan
  • Kelautan dan Perikanan
  • Lingkungan Hidup
Kementerian yang tidak dikoordinasikan
kementerian koordinator
  • Sekretariat Negara
  • Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  • Perencanaan Pembangunan Nasional
  • Keuangan
Lembaga Setingkat
Kementerian
  • Kejaksaan Agung
  • Tentara Nasional Indonesia
  • Kepolisian Negara Republik Indonesia
  • Badan Intelijen Negara
  • Kantor Staf Presiden
  • Kantor Komunikasi Kepresidenan
  • Otorita Ibu Kota Nusantara
  • Dewan Ekonomi Nasional
  • l
  • b
  • s
Militer di Asia
Negara berdaulat
  • Afganistan
  • Arab Saudi
  • Armenia
  • Azerbaijan
  • Bahrain
  • Bangladesh
  • Bhutan
  • Brunei
  • Filipina
  • Georgia
  • India
  • Indonesia
  • Iran
  • Irak
  • Israel
  • Jepang
  • Kamboja
  • Kazakhstan
  • Kirgizstan
  • Korea Selatan
  • Korea Utara
  • Kuwait
  • Laos
  • Lebanon
  • Maladewa
  • Malaysia
  • Mesir
  • Mongolia
  • Myanmar
  • Nepal
  • Oman
  • Pakistan
  • Qatar
  • Rusia
  • Singapura
  • Siprus
  • Sri Lanka
  • Suriah
  • Tajikistan
  • Thailand
  • Timor Leste
  • Tiongkok
  • Turki
  • Turkmenistan
  • Uni Emirat Arab
  • Uzbekistan
  • Vietnam
  • Yaman
  • Yordania
Negara dengan pengakuan terbatas
  • Abkhazia
  • Artsakh
  • Ossetia Selatan
  • Palestina
  • Siprus Utara
  • Taiwan
Wilayah dependensi
  • Wilayah Samudra Hindia Britania
  • Pulau Natal
  • Kepulauan Cocos (Keeling)
  • Hong Kong
  • Makau
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tentara_Nasional_Indonesia&oldid=27688912"
Kategori:
  • Tentara Nasional Indonesia
  • Templat navigasi militer
  • Militer Indonesia
  • Angkatan bersenjata menurut negara
  • Pendirian tahun 1945 di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: tanggal
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles