More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Miqdad bin Amr - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Miqdad bin Amr - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Miqdad bin Amr

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Башҡортса
  • বাংলা
  • Català
  • English
  • فارسی
  • Français
  • עברית
  • हिन्दी
  • Italiano
  • Қазақша
  • کٲشُر
  • Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • پنجابی
  • Русский
  • Soomaaliga
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Türkçe
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Miqdad
Tempat lahirHadramaut, Yaman
EtnikArab Yamani
Dikenal sebagaiSahabat Nabi
Wafat33 H
AyahAmr bin Tsa'labah al-Bahrani
AnakAbdullah, Karimah[1]
AgamaIslam
IstriDhuba'ah binti az-Zubair bin Abdul Muthalib [1]
Bagian dari seri
Islam
Rukun Iman
  • Keesaan Allah
  • Malaikat
  • Kitab-kitab Allah
  • Nabi dan Rasul Allah
  • Hari Kiamat
  • Qada dan Qadar
Rukun Islam
  • Syahadat
  • Salat
  • Zakat
  • Puasa
  • Haji
  • Sumber hukum Islam
  • al-Qur'an
  • Sunnah (Hadis, Sirah)
  • Tafsir
  • Akidah
  • Fikih
  • Syariat
Sejarah
  • Garis waktu
  • Muhammad
  • Ahlulbait
  • Sahabat Nabi
  • Khulafaur Rasyidin
  • Khalifah
  • Imamah
  • Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan
  • Penyebaran Islam
  • Penerus Muhammad
Budaya dan masyarakat
  • Akademik
  • Akhlak
  • Anak-anak
  • Dakwah
  • Demografi
  • Ekonomi
  • Feminisme
  • Filsafat
  • Hari raya
  • Hewan
  • Kalender
  • Khitan
  • LGBT
  • Madrasah
  • Masjid
  • Musik
  • Pendidikan
  • Perbankan syariah
  • Rukiah
  • Firkah, manhaj, dan mazhab
  • Seni
  • Politik
  • Puisi/syair
  • Perbudakan
  • Sains
  • Tasawuf
  • Wanita
Topik lainnya
  • Murtad
  • Kritik
    • Muhammad
    • al-Qur'an
    • Hadis
  • Agama lain
  • Islamisme
  • Kekerasan
    • Terorisme
    • Perang
  • Islamofobia
  • Jihad
    • Jihadisme
    • Peraturan perang
  • Daftar istilah
  •  Portal Islam
  • l
  • b
  • s

Miqdad bin Amr al-Bahrani (bahasa Arab: مقداد بن عمرو البهراني) atau juga dikenal Miqdad bin al-Aswad adalah Sahabat Nabi Muhammad generasi awal yang ikut berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Nasab lengkapnya ialah Miqdad bin Amr bin Tsa'labah bin Malik bin Rabiah al-Qudha'i al-Kindi al-Bahrani.[2]

Miqdad berasal dari Hadramaut, Yaman, kemudian pergi ke Makkah karena sedang konflik di kampung asalnya, kemudian di Makkah diangkat anak oleh al-Aswad bin Abdu Yaghuts. Sehingga ia dikenal juga sebagai Miqdad bin al-Aswad. Miqdad sahabat ketujuh yang menerima kebenaran Islam. Miqdad dikenal dengan ciri kulit hitam, rambut tebal, mata bulat, dengan perut besar.[2]

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Miqdad berasal dari suku Arab, Bahra' bagian dari Bani Qudha'ah atau berasal dari Hadramaut, Yaman. Dia melarikan diri dari sukunya setelah melukai seseorang dan pindah ke Mekkah. Di Mekkah, Miqdad milik seorang pria bernama al-Aswad Al-Kindi. Miqdad adalah seorang pemuda yang sangat berani ketika ia pergi ke Mekkah. Dalam budaya Arabia, orang menyukai pria pemberani dan kuat, Aswad Al-Kindi tidak punya anak, jadi suatu hari ia berdiri di antara semua suku Quraisy dan berkata "saya menyatakan bahwa mulai hari ini Miqdad sebagai anak saya, dan namanya sekarang Miqdad bin Al-Aswad Al-Kindi setelah aku mati ia akan mewarisi aku "Jadi, orang-orang mulai memanggilnya Miqdad bin Aswad al-Kindi, bukan Miqdad bin Amr. Ini adalah cara orang Arab menunjukkan cinta mereka terhadap seseorang.

Islam bangkit dari puncak Gunung Hira. Miqdad bin Aswad al-Kindi berusia dua puluh empat tahun. Dia mendengar tentang misi Nabi Muhammad. Dia bergegas untuk percaya pada agama baru. Dia berIslam secara rahasia, dan merupakan bagian dari Muhajirin yang melarikan diri dari kejaran Quraisy. Dia bertemu Nabi Muhammad diam-diam. Dengan demikian, ia berada di antara umat Islam sebelumnya. Dia merasakan penderitaan di awal menjadi Muslim.

Nabi Muhammad memerintahkan para sahabatnya untuk berimigrasi ke Madinah. Mereka berhijrah satu per satu atau kelompok dengan kelompok. Setelah beberapa waktu, ia menerima perintah dari Allah untuk berimigrasi ke Madinah juga. Ketika ia sampai di Madinah, Miqdad bin Aswad Al-Kindi bersukacita dengan mencapai Madinah.

Kesetiaannya terhadap Nabi Muhammad bisa dilihat pada Pertempuran Badar, ketika Miqdad bin Aswad Al-Kindi berdiri dan berkata: "Rasul Allah, pergi dan mematuhi ajaran Allah, Kami akan mendukung Anda Demi Allah, kami tidak akan mengatakan! sebagai orang-orang Yahudi yang berkata kepada nabi mereka: Anda dan Tuhanmu, pergi dan melawan, Kami akan tinggal di sini Kami. katakan:!! Anda telah datang kepada kami dengan kebenaran, dan kami taat dan ikuti, Kami akan menunjukkan kami adalah laki-laki yang nyata. Kami tidak akan mundur."[3]

Senang ekspresi muncul di wajah Islam Nabi Muhammad. Lalu Nabi Muhammad berkata kepada kaum Ansar: "Apa yang harus saya lakukan"?

Sa'ad bin Mu'adz menjawab:..! "Rasul Allah, kami telah percaya pada Anda, kami telah percaya Anda, Kami sudah mengaku apa yang telah dikatakan sebagai kebenaran, Kami sudah berjanji untuk mendengar dan taat Kemudian, Rasul Allah, pergi pada apa yang Anda inginkan! Demi Allah! Jika Anda meminta kami untuk menyeberangi laut, kami akan lakukan "!

Ini adalah pertempuran pertama melawan orang-orang kafir, bernama perang Badar, ketika suku Quraisy menyerbu Muhammad dengan 1400 pasukan terhadap 313 pengikut Nabi Muhammad dengan penuh antusiasme. Mereka bersiap-siap untuk menghadapi orang musyrik dengan hati yang penuh dengan iman.

Pada masa Khalifah Umar bin Khathab, Miqdad terlibat dalam kampanye pembebasan wilayah Syams (Suriah-Palestina) sebagai komandan di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin Jarrah.[4] Miqdad biasa diminta untuk membacakan ayat-ayat suci Quran menjelang dimulainya pertempuran. Pada beberapa kota yang dibebaskan dari Romawi, Miqdad mengajarkan Quran hingga dikenal Qiroah (metode baca Quran) Miqdad di Homs, Suriah.[2]

Saat pembebasan Mesir oleh Amru bin Ash dari kekuatan Romawi, Miqdad juga diutus sebagai bala bantuan membebaskan beberapa kota di Mesir dengan memimpin 40 pasukan berkuda (kavaleri).[2]

Saat Umar bin Khathab menjelang sakaratul maut, ia wasiatkan agar Miqdad ikut terlibat sebagai anggota dewan untuk pemilihan Khalifah berikutnya. Dan setelah wafatnya terjadi dialog dalam pemilihan Khalifah antara memilih Utsman atau Ali.[4]

Said bin Zaid berkata, "Kami bersyukur Anda (Ali) layak (menjadi khalifah)." Ia (Ali) menjawab, "Berikan aku nasihat yang berbeda!" 'Ammar (b. Yasir) berkata, "Jika Anda ingin kaum Muslimin sepenuhnya sepakat, berikanlah 'Ali sumpah setia." Miqdad bin al-Aswad berkata, "Ammar benar; jika Anda memberikan 'Ali sumpah setia, kami akan mengatakan bahwa kami sepenuhnya setuju dengan apa yang Anda lakukan."

Ibnu Abi Sarh berkata, "Jika Anda ingin kaum Quraisy sepenuhnya sepakat, berikanlah 'Utsman sumpah setia." 'Abdallah bin Abi Rabi'ah berkata, "Ia benar, jika Anda memberikan 'Utsman sumpah setia, kami akan mengatakan bahwa kami sepenuhnya setuju dengan apa yang Anda lakukan." Ammar menegur Ibn Abi Sarh dengan berkata, "Kapan kamu pernah memberi nasihat yang baik kepada kaum Muslim?!"[4]

Keistimewaan Miqdad bin Amir ra

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah keistimewaan dari sahabat Miqdad bin Amir ra:

  1. Beliau adalah orang yang pertama kali memacu kudanya dalam perang dijalan Allah[5]
  2. Termasuk dalam kelompok Assabiqunal Awwalun atau kelompok pertama yang pertama kali masuk Islam[5]
  3. Beliau turut serta dalam perang badar. Dalam disebuah hadits disebutkan bahwa Jibril Alaihissallam mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya : “Bagaimana kalian memandang orang-orang yang ikut sserta dalam perang Badar?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Mereka termasuk kaum Muslimin yang terbaik.” atau kalimat yang seperti itu. Jibril Alaihissallam mengatakan : “Begitu juga para malaikat yang ikut dalam Perang Badar.” [HR Bukhâri, Kitâbul Maghâzi, 9/56, no. 3992][5]
  4. Menjadi sahabat terbaik Abdullah bin Mas'ud. Abdullah bin Mas'ud berkata, "Aku telah menyaksikan perjuangan Miqdad, sehingga aku lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala apa yang ada dibumi ini."[5]
  5. Memiliki semangat juang yang tinggi dalam perang dijalan Allah. Sebelum perang badar, tatkala Rasulullah sholallahu alaihi wasalam meminta pendapat para sahabat tentang pertempuran yang akan di hadapi, beliau berkata dengan penuh keyakinan, "Wahai Rosulallah, laksanakanlah apa yang dititahkan Allah, dan kami akan bersamamu. demi Allah kami tidak akan berkata seperti perkataan Bani Israil kepada Nabi Musa, 'Pergilah dan berperanglah kamu bersama Tuhanmu, sedankan kami akan duduk menunggu disini'. Tetapi kami akan mengatakan kepadamu, 'Pergi dan berperanglah engkau bersama Tuhanmu, dan kami ikut berjuang bersamamu. Demi dzat yang telah mengutusmu membawa kebenaran, seandainya Engkau membawa kami kedalam lautan lumpur, kami akan berjuang bersamamu dengan tabah hingga mencapai tujuan. dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan disebelah kirimu, dibagian depan dan dibagian belakangmu, hingga ALlah memberikan kemenangan padamu."[5]
  6. Tidak haus akan jabatan. Suatu ketika dia diberi amanah untuk memimpin suatu daerah. setelah kembali dari tugasnya, Ia ditanya oleh Rosulallah sholallahu alaihi wasalam, "Bagiamana pedapatmu setelah menjadi amir (pemimpin)?". Miqdad menjawab, "Engkau telah menjadikan diriku menganggap diri sendiri diatas semua manusia, sedangkan mereka semua dibawahku. Demi dzat yang telah mengutusmu membawa kebenaran, sejak saat ini saya tidak berkeinginan menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang untuk selama-lamanya." [5]
  7. Seorang yang sangat arif dan bijaksana. Sebagaimana keinginan semua orang yang beriman kepada Allah dan Rosul-nya, ada seorang tabi'in yang menemui Miqdad dan berkata, "Sungguh berbahagialah kedua mata ini (miqdad) yang telah melihat Rosulallah sholallahu alaihi wasalam , Demi Allah, andainya kami dapat melihat apa yang anda lihat dan menyaksikan apa yang Anda saksikan?. Maka Miqdad memberikan jawaban yang sangat bijak, "Apa yang mendorong kalian untuk ingin menyaksikan peristiwa yang disembunyikan Allah dari penglihatan kalian, padahal kalian tidak tahu apa akibatnya bila sempat menyaksikannya?. Demi Allah, bukankah pada masa Rasulallah sholallahu alaihi wasalam banyak orang yang ditelungkupkan Allah mukanya ke neraka Jahanam (Spt Abu jahal, dll)? mengapa kalian tidak mengucapkan pujian bagi ALlah yang telah menghindarkan kalian dari mapapetaka seperti yang menimpa mereka itu, dan menjadikan kalian sebagai orang-orang yang beriman kepada ALlah dan Nabi Kalian?." inilah jawaban yang luar biasa dari Miqdad ra, daripada kita menyesali tidak bisa melihat Rosulallah, lebih baik kita bersyukur bisa termasuk dalam bagian orang yang beriman, meski belum pernah melihat Rosulallah sholallahu alaihi wasalam .[5]
  8. Memiliki kecintaan Yang sangat besar kepada Rosulallah sholallahu alaihi wasalam. Sebagaimana diriwayatkan, ketika sedikit saja ada kekacuaan di Madinah, maka secepat kilat miqdad sudah berada didepan pintu rumah Rosulallah sholallahu alaihi wasalam, lengkap dengan kuda dan pedangnya terhunus. Beliau begitu khawatir akan keselamatan Rosulallah sholallahu alaihi wasalam .[5]
  9. Sahabat yang dicintai Allah. Rosullalah sholallahu alaihi wasalam berkata kepada Miqdad bin Amir, "Sungguh, Allah telah menyuruhku untuk mencintaimu, dan menyampaikan pesan-Nya kepadaku bahwa Dia mencintaimu"[5]

Wafatnya

[sunting | sunting sumber]

Miqdad bin Amr wafat di usia 70 tahun pada 33 H, dimana jenazahnya disolatkan Utsman bin Affan dan dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b http://muslimscholars.info/manage.php?submit=scholar&ID=248
  2. ^ a b c d e Dzahabi, Imam (2017). Terjemah Siyar Alam an-Nubala. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm. 46–53. ISBN 978-602-236-270-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ HR. Bukhari No. 4609
  4. ^ a b c The History of Al-Tabari Vol.12. New York: State University of New York Press. 1992. hlm. 177. ISBN 0-7914-0733-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. ^ a b c d e f g h i Muhammad Khalid, Khalid (Rabiul AKhir, 1439 H). Biografi 60 Sahabat Nabi. Jakarta Timur: Ummul Qura. hlm. 153–159. ISBN 9786029896886. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • l
  • b
  • s
Sahabat yang Menghadiri Perang Badar
Muhajirin: Suku Quraisy
Bani Hasyim
  • Nabi Muhammad
  • Hamzah bin Abdul-Muththalib
  • Ali bin Abi Thalib
  • Zaid bin Haritsah
  • Abu Martsad al-Ghanawi
  • Martsad bin Abi Martsad al-Ghanawi
  • Anasah maula Nabi Muhammad
  • Abu Kabsyah maula Nabi Muhammad
  • Shalih Syuqran
Bani Muththalib
  • Ubaidah bin al-Harits
  • Ath-Thufail bin al-Harits
  • Al-Hushain bin al-Harits
  • Misthah bin Utsatsah
Bani Abdu Syams
  • Abu Hudzaifah bin Utbah
  • Salim maula Abi Hudzaifah
Sekutu
  • Abdullah bin Jahsy
  • Yazid bin Ruqaisy
  • Ukkasyah bin Mihshan
  • Abu Sinan bin Mihshan
  • Sinan bin Abi Sinan
  • Syuja' bin Wahab
  • Uqbah bin Wahab
  • Rabi'ah bin Aktsam
  • Muhriz bin Nadhlah
  • Arbad bin Humairah
  • Malik bin Amr
  • Madlaj bin Amr
  • Tsaqaf bin Amr
Bani Naufal
Sekutu
  • Utbah bin Ghazwan
  • Khabbab maula Utbah bin Ghazwan
Bani Asad
  • Zubair bin Awwam
Sekutu
  • Hatib bin Abi Baltaah
  • Sa'ad maula Hatib bin Abi Baltaah
Bani Abdud Dar
  • Mush'ab bin Umair
  • Suwaibith bin Sa'ad
Bani Abd
Thulaib bin Umair
Bani Zuhrah
  • Abdurrahman bin Auf
  • Sa'ad bin Abi Waqqas
  • Umair bin Abi Waqqash
Sekutu
  • Abdullah bin Mas'ud
  • Al-Miqdad bin Amr
  • Khabbab bin al-Arat
  • Dzu asy-Syimalain
  • Mas'ud bin ar-Rabi'
Bani Taim
  • Abu Bakar ash-Shiddiq
  • Shuhaib ar-Rumi
  • Amir bin Fuhairah
  • Bilal bin Rabah
Bani Makhzum
  • Abu Salamah bin Abdil-Asad
  • Al-Arqam bin Abi al-Arqam
  • Syammas bin Utsman
Sekutu
  • Ammar bin Yasir
  • Mu'attib bin Auf
Bani 'Adi
  • Umar bin Khattab
  • Zaid bin Khattab
  • Amr bin Suraqah
Sekutu dan maula
  • Amir bin Rabi'ah
  • Aqil bin Abi al-Bukair
  • Khalid bin Abi al-Bukair
  • Iyas bin Abi al-Bukair
  • Amir bin Abi al-Bukair
  • Waqid bin Abdillah
  • Kauli bin Abi Khauli
  • Mahja' bin Shalih
Bani Sahm
Khunais bin Hudzafah
Bani Jumah
  • Utsman bin Mazh'un
  • Abdullah bin Mazh'un
  • Qudamah bin Mazh'un
  • As-Sa'ib bin Utsman bin Mazh'un
  • Ma'mar bin al-Harits
Bani Amir
  • Abu Sabrah bin Abi Ruham
  • Abdullah bin Makhramah
  • Hathib bin Amr
  • Abdullah bin Suhail
  • Umair bin Auf
Sekutu
Sa'ad bin Khaulah
Bani Fihr
  • Abu Ubaidah bin al-Jarrah
  • Suhail bin Baidha'
  • Shafwan bin Baydha'
  • Ma'mar bin Abi Sarah
  • Iyyadh bin Zuhair
Kaum Ansar: Bani Aus
Bani Abdul-Asyhal
  • Sa'ad bin Mu'adz
  • Amr bin Mu'adz
  • Alh-Harits bin Aus bin Mu'adz
  • Al-Harits bin Anas bin Rafi'
  • Sa'ad bin Zaid bin Malik
  • Salamah bin Sallamah bin Waqasy
  • Abbad bin Bisyr
  • Salamah bin Tsabit
  • Rafi' bin Yazid
Sekutu
  • Muhammad bin Maslamah
  • Salamah bin Aslam bin Hurais
  • Abdullah bin Sahl bin Zaid
  • Al-Harits bin Khuzamah
  • Abu al-Haitsam bin at-Tayyihan
Bani Haritsah
  • Abu Abas bin Jabr
  • Mas'ud bin Abdi-Sa'ad
Sekutu
Abu Burdah bin Niyar
Bani Zhafar
  • Qatadah bin an-Nu'man
  • Ubaid bin Aus
  • Nashr bin al-Harits
Sekutu
  • Abdullah bin Thariq
  • Mu'attib bin Ubaid
Bani Amr
  • Mubasysyir bin Abdil-Mundzir
  • Rifa'ah bin Abdil-Mundzir
  • Sa'ad bin Ubaid
  • Uwaim bin Sa'idah
  • Tsa'labah bin Hathib
  • Rafi' bin Unjudah
  • Ubaid bin Abi Ubaid
Bani Dhubai'ah
  • Ashim bin Tsabit
  • Mu'attib bin Qusyair
  • Abu Mulail bin al-Az'ar
  • Umair bin Ma'bad
Bani Ubaid
Unais bin Qatadah
Bani al-Ajlan
  • Ma'an bin Adi
  • Tsabit bin Aqram
  • Zaid bin Aslam bin Tsa'labah
  • Abdullah bin Salamah
  • Rib'i bin Rafi'
Bani Mu'awiyah
Jabr bin Utaik
Sekutu
Bani Mu'awiyah
  • Malik bin Numailah
  • Nu'man bin Ashr
Bani Hanasy
Sahal bin Hunaif
Bani Jahjaba
Al-Mundzir bin Muhammad
Bani Unaif
Abu Aqil
Bani Tsa'labah
  • Abdullah bin Jubair
  • Al-Harits bin an-Nu'man bin Umayyah
  • Abu adh-Dhayyah bin Tsabit
  • An-Nu'man bin Abi Khudzamah
  • Abu Hannah bin Amr bin Tsabit
  • Salim bin Umair
  • Ashim bin Qais bin Tsabit
Bani Ghanam
  • Sa'ad bin Khaitsamah
  • Al-Mundzir bin Qudamah
  • Malik bin Qudamah
  • Tamim maula Sa'ad bin Khaitsamah
Kaum Ansar: Bani Khazraj
Khazraj
Bani an-Najjar
Bani
Malik
Bani Ghanam
  • Abu Ayyub al-Anshari
  • Tsabit bin Khalid
  • Imarah bin Hizm
  • Suraqah bin Ka'ab
  • Haritsah bin an-Nu'man
  • Sulaim bin Qais
  • Suhail bin Rafi'
  • Mas'ud bin Aus
  • Abu Khuzaimah bin Aus
  • Rafi' bin al-Harits
  • Mu'adz bin al-Harits
  • Mu'awwidz bin al-Harits
  • Auf bin al-Harits
  • An-Nu'man bin Amr
  • Amir bin Makhlad
  • Abdullah bin Qais bin Khalidah
Sekutu
  • Adi bin Abi az-Zughba'
  • Wadi'ah bin Amr
  • Abu al-Hamra'
Bani Amr
  • Ubay bin Ka'ab
  • Anas bin Mu'adz
  • Aus bin Tsabit
  • Abu Syaikh
  • Abu Thalhah al-Anshari
Bani Amir
  • Tsa'labah bin Amr
  • Sahal bin Utaik
Bani Adi
  • Haritsah bin Suraqah
  • Amr bin Tsa'labah bin Wahab
  • Muhriz bin Amir
  • Sulaith bin Qais
  • Abu Sulaith
  • Amir bin Umayyah
  • Qais bin as-Sakan
  • Abu al-A'war al-Anshari
  • Hiram bin Milhan
  • Sulaim bin Milhan
Sekutu
Sawad bin Ghaziyyah
Bani Mazin
  • Qais bin Abi Sha'sha'ah
  • Abdullah bin Ka'ab
  • Abu Dawud Umair bin Amr
  • Suraqah bin Amr bin Athiyah
  • Qais bin Makhlad
Sekutu
Ushaimah al-Asadi
Bani Dinar
  • An-Nu'man bin Abdi-Amr
  • Adh-Dhahhak bin Abdi-Amr
  • Jabir bin Khalid
  • Ka'ab bin Zaid
  • Sulaim bin al-Harits
  • Sa'id bin Suhail
Sekutu
Bujair bin Abi Bujair
Bani al-Harits
Bani Ka'ab
  • Sa'ad bin ar-Rabi'
  • Kharijah bin Zaid
  • Abdullah bin Rawahah
  • Khallad bin Suwaid
  • Basyir bin Sa'ad
  • Sammak bin Sa'ad
  • Sabi' bin Qais
  • Ubadah bin Qais
  • Yazid bin al-Harits
Bani Jusyam dan Zaid
  • Khubaib bin Yusaf
  • Sufyan bin Nasar
  • Abdullah bin Zaid bin Abdi-Rabbih
  • Huraits bin Zaid bin Abdi-Rabbih
Bani Auf
  • Tamim bin Ya'ar
  • Abdullah bin Umair bin Haritsah
  • Abdullah bin ar-Rabi' bin Qais
Sekutu
  • Abdullah bin Abas
  • Abdullah bin Urfuthah
Bani Auf
Bani Salim
  • Abdullah bin Abdillah bin Ubay bin Salul
  • Aus bin Khauli
  • Zaid bin Wadi'ah
  • Rifa'ah bin Amr
  • Ma'bad bin Ubadah
Sekutu
  • Uqbah bin Wahab al-Ghathafani
  • Amir bin Salamah
  • Ashim bin al-Ukair
Qawaqilah
  • Ubadah bin ash-Shamit
  • Aus bin ash-Shamit
  • An-Nu'man bin Malik
  • Malik bin ad-Dukhsyum
  • Naufal bin Abdillah
  • Itban bin Malik
  • Mulail bin Wabrah
  • Tsabit bin Huzzal
  • Rabi' bin Iyas
  • Wadifah bin Iyas
Sekutu
  • Al-Mujadzdzar bin Ziyad
  • Ubadah bin al-Hashas
  • Buhhats bin Tsa'labah
  • Abdullah bin Tsa'labah
  • Utbah bin Rabi'ah al-Bahra'i
  • Amr bin Iyas
Bani Ka'ab
Bani Sa'idah
  • Al-Mundzir bin Amr
  • Abu Dujanah
  • Abu Usaid as-Sa'idi
  • Malik bin Mas'ud
  • Abdu-rabb bin Haqq
Sekutu
  • Ziyad bin Ka'ab
  • Dhamrah bin Amr
  • Basbas bin Amr
  • Ka'ab bin Jamaz
Bani Jusyam
Bani Salamah
Bani Hiram
  • Abdullah bin Amr bin Haram
  • Khirasy bin ash-Shimmah
  • Umair bin al-Humam
  • Mu'adz bin Amr bin al-Jamuh
  • Khallad bin Amr bin al-Jamuh
  • Al-Hubab bin al-Mundzir
  • Uqbah bin Amir bin Nabi'
  • Tsabit bin al-Jadz'
  • Umair bin al-Harits bin Tsa'labah
Maula
  • Tamim maula Khirasy bin ash-Shimmah
  • Habib bin al-Aswad
Bani Ubaid
  • Bisyr bin al-Bara'
  • Abdullah bin al-Jadd bin Qais
  • Sinan bin Shaifi
  • Utbah bin Abdillah bin Shakhr
  • Ath-Thufail bin Malik
  • Ath-Thufail bin an-Nu'man bin Khansa'
  • Abdullah bin Abdi-Manaf bin an-Nu'man
  • Jabir bin Abdillah bin Ri'ab
  • Khulaid bin Qais bin an-Nu'man
  • Yazid bin al-Mundzir
  • Mu'aqqil bin al-Mundzir
  • Abdullah bin an-Nu'man bin Baldamah
  • Jabbar bin Shakhr
  • Adh-Dhahhak bin Haritsah
  • Sawad bin Ruzan
Sekutu
  • Kharijah bin al-Humair
  • Abdullah bin al-Humair
  • An-Nu'man bin Sinan
Bani Sawad
  • Quthbah bin Amir bin Hadidah
  • Yazid bin Amir bin Hadidah
  • Sulaim bin Amr bin Hadidah
  • Tsa'labah bin Inamah
  • Abas bin Amir bin Adi
  • Abu al-Yasar
  • Sahal bin Qais bin Abi Ka'ab
Maula
Unturah as-Sulami
Lainnya
  • Ma'bad bin Qais
  • Mu'adz bin Jabal
Bani Amir
bin Zuraiq
Bani Zuraiq
  • Qais bin Mihshan
  • Al-Harits bin Qais bin Khalid
  • Jubair bin Iyas
  • Abu Ubadah Sa'ad bin Utsman
  • Uqbah bin Utsman
  • Dzakwan bin Abdi-Qais
  • Mas'ud bin Khaldah
  • Abbad bin Qais az-Zuraqi
  • As'ad bin Yazid bin al-Fakih
  • Al-Fakih bin Bisyr
  • Mu'adz bin Ma'ish
  • Aidz bin Ma'ish
  • Mas'ud bin Sa'ad bin Qais
  • Rifa'ah bin Rafi' bin Malik
  • Khallad bin Rafi' bin Malik
  • Ubaid bin Zaid bin Amir
Bani Bayadhah
  • Ziyad bin Labid
  • Khulaifah bin 'Adi
  • Farwah bin Amr al-Anshari
  • Khalid bin Qais bin Malik
  • Rukhailah bin Tsa'labah
Bani Habib
Rafi' bin al-Ma'la
Mendapat pahala Perang Badar
Muhajirin
  • Sa'id bin Zaid
  • Thalhah bin Ubaidillah
  • Utsman bin Affan
Aus
  • Abu Lubabah bin Abdul-Mundzir
  • Al-Harits bin Hathib
  • Ashim bin Adi
  • Khawwat bin Jubair
Khazraj
Al-Harits bin ash-Shimmah
Diperselisihkan kehadirannya
Muhajirin
  • Abdullah bin Abi Khauli
  • Abdullah bin Suraqah
  • Amr bin Abi Amr
  • Amr bin al-Harits bin Zuhair
  • Hilal bin Abi Khauli
  • Malik bin Abi Khauli
  • Salith bin Amr
  • Wahab bin Sa'ad
Aus
  • Al-Harits bin Anas bin Malik
  • Al-Harits bin Arfajah
  • Al-Harits bin Mu'adz
  • Al-Harits bin Qais bin Haisyah
  • Al-Hubbab bin Jaz'
  • Hilal bin Umayyah
  • Khubaib bin Adi
  • Khuddasy bin Qatadah
  • Mararah bin ar-Rabi'
  • Ubaid bin at-Tayyihan
Khazraj
  • Abdullah bin Qais bin Shakhr
  • Amr bin Qais bin Zaid
  • Amr bin Thalaq bin Zaid
  • Hilal bin al-Ma'la
  • Ishmah bin al-Hushain bin Wabrah
  • Mu'awwidz bin Amr bin al-Jamuh
  • Qais bin Amr bin Qais
  • Rafi' bin Malik
  • Tsa'labah bin Sa'ad
  • Tsabit bin Amr
  • Tsabit bin Khansa'
  • Ubay bin Mu'adz bin Anas
  • Umair bin Hiram
  • Ushaimah al-Asyja'i
  • Yazid bin al-Muzain
Portal:Islam
Keterangan:  Syahid 
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Miqdad_bin_Amr&oldid=27414093"
Kategori:
  • Sahabat veteran Perang Badar
  • Tokoh Islam
  • Sahabat Nabi
Kategori tersembunyi:
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Galat CS1: tanpa nama
  • Galat CS1: tanggal
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles