More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Abdullah bin Rawahah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Abdullah bin Rawahah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Abdullah bin Rawahah

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Башҡортса
  • বাংলা
  • Català
  • کوردی
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Hausa
  • Italiano
  • Қазақша
  • Kurdî
  • Кыргызча
  • Bahasa Melayu
  • پنجابی
  • Русский
  • سنڌي
  • Shqip
  • Türkçe
  • ئۇيغۇرچە / Uyghurche
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Abdullah bin Rawahah
Makam Abdullah, Zaid bin Haritsah, dan Ja'far bin Abi Thalib di Al-Mazar dekat Mu'tah di Yordania
LahirMadinah
Meninggal629
Mu'tah
Sebab meninggalSyahid di Pertempuran Mu'tah
MakamAl-Mazar, Mu'tah
Dikenal atasSahabat Nabi
Orang tua
  • Rawahah bin Tsa'labah (ayah) Kabsyah binti Waqid (ibu)

Abdullah bin Rawahah RA (bahasa Arab: عبد الله بن رواحة) adalah salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang dikenal sebagai penyair dan terbunuh dalam Pertempuran Mu'tah melawan Bizantium dan Arab Ghasan di Yordania.[1]

Asal dan keluarga

[sunting | sunting sumber]

Abdullah bin Rawahah bin Tsa'labah bin Imrul Qais bin Amru bin Imrul Qais bin Malik al-Aghar bin Tsa'labah bin Ka'ab bin al-Khazraj dari Bani Al-Harits salah satu bagian dari suku Khazraj dari Bani Azad.[2][3][4] Ibunya juga berasal dari Bani Al-Harits, dan dia bernama Kabsyah binti Waqid bin Amru bin Al-Ithnabah bin Amir bin Zaid Manah bin Malik al-Aghar.[2][5] Nama panggilannya (kunya) dikatakan Abu Amru, dan dikatakan Abu Muhammad, dan dikatakan Abu Rawahah,[3][4][5][6] dia adalah paman dari An-Nu'man bin Basyir,[2][3][6] dan saudara laki-laki Abu Darda dari pihak ibunya.[6]

Biografi

[sunting | sunting sumber]

Abdullah bin Rawahah ra berasal dari Suku Arab dari Bani Khazraj.[7] Beliau adalah seorang juru tulis dan penyair dari kalangan Anshar, padahal pada saat itu menulis bukan keahlian umum.[8] Abdullah masuk Islam setelah mendengar bacaan Quran dari Mushab bin Umair.[1] Suatu ketika beliau pernah diminta oleh Nabi Muhammad ﷺ untuk membuat syair. Tak butuh waktu lama, beliau ucapkan syair yang maknanya:

Wahai Putra Hasyim yang baik, sungguh Allah telah melebihkanmu dari seluruh manusia[9]

Memberimu karunia yang tidak diberikan kepada orang lain

Sungguh, Aku menaruh firasat baik yang kuyaini terhadap dirimu

Suatu firasat yang berbeda dengan pandangan hidup mereka

seandainya engkau bertanya dan meminta pertolongan mereka

Dalam memecahkan persoalan, mereka tidak akan menjawab atau membela

Karena itu, Allah mengukuhkan kebaikan dan ajaran yang engkau bawa

Sebagaimana Dia telah mengukuhkan dan memberi pertolongan kepada Musa[9]

Inilah diantara syair Indah yang digubah oleh Abdullah bin Rawahah sehingga didoakan Nabi agar Abdullah diteguhkan hatinya[1]. Dan ketika beliau mengikuti banyak peperangan bersama Rosulallah ﷺ, seperti perang Badar, Perang Uhud, dan peperangan yang lain lain, tak lupa beliau menggubah syair untuk memberikan semangat tempur bagi kaum muslimin. Dan diantara bait syair yang cukup terkenal adalah:[9]

"Wahai Jiwa, Seandainya engkau tidak mati terbunuh (dimedan perang), engkau pasti mati juga" [9]

Abdullah adalah salah satu dari dua belas wakil Kaum Anshar yang bersumpah setia sebelum Hijrah, dan kemudian menyebarkan Islam ke Madinah. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Baiat Aqobah I.Beliau juga termasuk di antara 73 orang yang bersumpah setia kepada Muhammad di Madinah yang kedua kalinya, atau yang disebut Baiat Aqobah II.[9] Dia dikatakan telah waspada terhadap plot yang diduga dari Abdullah bin Ubay.[8]

Saat Perang Badar, Abdullah dan kedua putra Afra berderap maju untuk meladeni tantangan duel dari pemuka Quraisy Mekah, yaitu al-Walid dan ayahnya sendiri Utbah serta pamannya Syaibah. Namun, ketiga orang Quraisy itu menolak menghadapi mereka. Ketiganya bersikukuh ingin bertarung melawan para sahabat Muhajirin. Akhirnya, mereka tewas di tangan Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin al-Harits.[1] Setelah Pertempuran Badar, Abdullah mengislamkan saudaranya Abu Darda yang masih menyembah patung, dimana Abdullah datang ke rumahnya dan memukul patungnya lalu menjelaskan bahwa patung sembahannya tidak memberi manfaat dan masalah.[1]

Abdullah bin Rawahah menjadi sebab turunnya al-Quran surat asy-Syu'ara ayat 227 yang mengijinkan penyair yang beriman dan beramal soleh serta banyak mengingat Allah.[10] Dia juga memimpin ekspedisinya sendiri bersama 30 pasukan berkuda yang dikenal sebagai Ekspedisi Abdullah bin Rawahah ra, di mana dia dikirim untuk membunuh Al-Yusair bin Rizam, Yahudi dari Khaibar[10], selanjutnya Abdullah ditugaskan menjadi pemungut zakat di wilayah Khaibar.

Ekspedisi militer dan kematian

[sunting | sunting sumber]
Pertempuran Mu'tah

Abdullah bin Rawahah ra adalah komandan ketiga selama Pertempuran Mu'tah dan kemudian terbunuh dalam pertempuran itu. Beliau ditugaskan Rosulallah ﷺ untuk memimpin pasukan pada perang Mut'ah jika kedua pemimpin sebelumnya, yaitu Zaid bin Haritsah Ra dan Ja'far bin Abu Thalib ra gugur. Ketika kedua sahabatnya telah syahid, beliau langsung menyambar panji Islam dan berada digarda terdepan untu memimpin peperangan melawan pasukan Romawi. Dihadapan beliau ada sekitar 200.000 pasukan (menurut perkiraan modern sekitar 50.000 pasukan), mereka begitu banyak sehingga tampak tidak ada ujungnya. Beliaupun menggubah syair untuk menyemangati dirinya menjemput syahid tanpa ada rasa takut. Akhirnya beliau bersama pasukannya menyerbu ketengah-tengah pasukan musuh. Dan masa yang diimpikan tiba, beliau menjemput syahid dimedan juang untuk menegakkan syiar Islam. [9]

Makam Abdullah bin Rawahah di Yordan.

Nabi Muhammad ﷺ saat itu tengah di Madinah bersama para sahabat, beliau ﷺ memberitakan tentang gugurnya tiga panglima perang yang mulia. beliau ﷺ bersabda, "Panji perang dipegang oleh Zaid bin Haritsah, ia bertempur sambil membawa panji itu hingga ia gugur sebagai syahid. Kemudian panji diambil alih oleh Ja'far, dan ia bertempur pula mempertahankan panji tersebut hingga gugur sebagai syahid juga." Beliau ﷺ diam sebentar, lalu meneruskan sabdanya, "Kemudian panji perang diambil oleh Abdullah bin Rawahah dan ia bertempur membawa panji itu, sampai akhirnya ia gugur sebagai syahid juga". Kemudian Rosulallah ﷺ diam sejenak, sementara mata beliau memancarkan cahaya kegembiraan, dan bersabda, "Mereka bertiga diangkatkan ke tempatku, ke Surga".[9]

Kematian

[sunting | sunting sumber]

Abdullah bin Rawahah terbunuh akibat tusukan tombak pasukan musuh, dengan darah mengalir, ia maju merangsek pasukan musuh hingga nafas terakhirnya pada 629 M. Pimpinan pasukan kemudian diambil alih oleh Khalid bin Walid lalu menyelamatkan seluruh pasukan mundur kembali ke Madinah.[1] Abdullah wafat tanpa meninggalkan keturunan.

Keistimewaan Abdullah bin Rawahah RA

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah diantara keistimewaan Abdullah bin Rawaha Ra:

  1. Termasuk kedalam rombongan kaum Anshor dari Madinah yang berbait dan beriman kepada Rosulallah ﷺ sebelum beliau Hijrah ke Madinah, dan turut serta membukakan jalan bagi Rosulallah ﷺ dan kaum muslimin Makkah agar bisa berhijrah ke Madinah dalam keadaan aman dan diterima dengan baik oleh penduduk Madinah.[9]
  2. Seorang penulis dan penyair yang ulung[9]
  3. Terpilih sebagai panglima Perang Mut'ah yang ketiga setelah Zaid bin Haritsah dan Ja'far bin Abu Thalib ra.[9]
  4. Menggubah Syair dihadapan Rosulallah ﷺ, dan Rosulallah ﷺ menyukai syair tersebut[9]
  5. Menggubah syair dalam setiap peperangan yang diikuti untuk mengobarkan semangat pasukan kaum muslimin[9]
  6. Menjadi Syahid di peperangan Mut'ah.[9]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Daftar Sahabat Nabi
  • Kekaisaran Romawi Timur
  • Syam

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f Muhammad Raji Hassan, Kinas (2012). Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi. Jakarta: Penerbit Zaman. ISBN 978-979-024-295-1
  2. ^ a b c (Arab) Ath-Thabaqat al-Kubra oleh Ibnu Sa'ad – Abdullah bin Rawahah (1) Diarsipkan 21 ديسمبر 2016 di Wayback Machine.
  3. ^ a b c (Arab) Usdul Ghabah fi Ma'rifat ash-Shahabah – Abdullah bin Rawahah Diarsipkan 21 ديسمبر 2016 di Wayback Machine.
  4. ^ a b (Arab) Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah – Abdullah bin Rawahah (1) Diarsipkan 21 ديسمبر 2016 di Wayback Machine.
  5. ^ a b (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh al-Mizzi – Abdullah bin Rawahah bin Tsa'labah bin Imrul Qais Diarsipkan 20 ديسمبر 2016 di Wayback Machine.
  6. ^ a b c (Arab) Siyar A'lam an-Nubala – Abdullah bin Rawahah Diarsipkan 20 ديسمبر 2016 di Wayback Machine.
  7. ^ The Sealed Nectar The Second ‘Aqabah Pledge Diarsipkan November 28, 2006, di Wayback Machine. on sunnipath.com
  8. ^ a b O My Soul, Death Is Inevitable, So It Is Better for You to Be Martyred Diarsipkan June 30, 2006, di Wayback Machine., URL accessed 2009-09-30
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m Muhahammad Khalid, Khalid (Januari 2018). Biografi 60 Sahabat Nabi. Jakarta: Ummul Qura. hlm. 286–292. ISBN 9786029896886. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  10. ^ a b Dzahabi, Imam (2017). Terjemah Siyar A'lam an-Nubala. Jakarta: Pustaka Azzam. ISBN 978-602-236-270-8
  • l
  • b
  • s
As-Sabiqun al-Awwalun
  • Abbas bin Abdul Muthalib
  • Abdullah bin Abdul-Asad
  • Abdullah bin Jahsy
  • Abdullah bin Mas'ud
  • Abdullah bin Rawahah
  • Abdullah bin Zubair
  • Abdurrahman bin Auf
  • Al-Arqam bin Abi al-Arqam
  • Abu Bakar Al-Shiddiq
  • Abu Dzar Al-Ghiffari
  • Abu Hudzaifah bin Utbah
  • Abu Martsad al-Ghanawi
  • Abu Ubaidah bin al-Jarrah
  • Aisyah
  • Ali bin Abi Thalib
  • Amir bin Fuhairah
  • Ammar bin Yasir
  • Arwa binti Kuraiz
  • Asma' binti Abu Bakar
  • Bilal bin Rabah
  • Fatimah binti al-Khattab
  • Hamzah bin Abdul Muthalib
  • Ja'far bin Abi Thalib
  • Khabbab bin 'Art
  • Khadijah binti Khuwailid
  • Miqdad bin Aswad
  • Mua'dz bin Jabal
  • Muawiyah bin Abu Sufyan
  • Mus'ab bin Umair
  • Sa’id bin Al-Ash
  • Sa'ad bin Abi Waqqas
  • Said bin Zayd bin Amru
  • Shafiyah binti Huyay
  • Shuhaib ar-Rumi
  • Sumayyah binti Khayyat
  • Thalhah bin Ubaidillah
  • Ubaidah bin Harits
  • Ubay bin Ka'ab
  • Umar bin Anbasah
  • Umar bin Khattab
  • Ummu Aiman
  • Ummu al-Fadl Lubaba
  • Utsman bin Affan
  • Utsman bin Mazh'un
  • Waraqah bin Naufal
  • Yasir bin Amir
  • Zaid bin Haritsah
  • Zubair bin Awwam bin Khuwailid
  • l
  • b
  • s
Daftar Sahabat Nabi Islam Muhammad
Abbad bin Bisyr · Abbas bin Abdul-Muththalib · Abdullah bin Abbas · Abdullah bin Abdul-Asad · Abdullah bin Abdullah bin Ubay · Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi · Abdullah bin Ja'far · Abdullah bin Mas'ud · Abdullah bin Rawahah · Abdullah bin Salam · Abdullah bin Umar · Abdullah bin Ummi-Maktum · Abdullah bin Zubair · Abdurrahman bin Abi Bakar · Abdurrahman bin Auf · Abu Ayyub al-Anshari · Abu Bakar · Abu Dujanah · Abu Dzar Al-Ghifari · Abu Hudzaifah bin al-Mughirah · Abu Hurairah · Abu Lubabah bin Abdul-Mundzir · Abu Martsad al-Ghanawi · Abu Musa Al-Asy'ari · Abu Qatadah · Abu Sufyan · Abu Sufyan bin Harits · Abu Thalhah al-Anshari · Abu Ubaidah bin al-Jarrah · Abu al-Aas bin al-Rabi' · Abu Darda · Abu Hudzaifah bin Utbah · Abu Sa'id al-Khudri · Attab bin Usaid · Al-Ala'a bin al-Hadhrami · Al-Barra' bin Malik · Al-Harits bin Hisyam · Al-Nahdiah · Ali bin Abi Thalib · Amir bin Abi Waqqas · Amir bin Fuhairah · Amru bin al-Jamuh · Amru bin Tsabit · Ammar bin Yasir · Amru bin Ash · An-Nu'man bin Muqarrin · An-Nu'man bin Malik · Anas bin Malik · Aqil bin Abu Thalib · Arfajah al-Bariqi · Aus bin ash-Shamit · Basyir bin Sa'ad · Bilal bin Rabah · Bilal bin al-Harits · Al-Fadhl bin al-Abbas · Fatimah binti Asad · Fatimah binti Hizam · Fairuz ad-Dailami · Ghaurats bin Harits · Habbab bin Mundzir · Habibah binti Ubaidillah · Hakim bin Hazm · Halimah As-Sa'diyah · Hamzah bin Abdul-Muththalib · Hanzhalah bin Abi Amir · Haritsah binti al-Muammil · Hasan bin Ali · Hatib bin Abi Baitah · Hisyam bin al-Ash · Hudzaifah bin al-Yaman · Hujr bin Adi · Husain bin Ali · Ikrimah bin Abu Jahal · Ja'far bin Abi Thalib · Jarir bin Abdullah al-Bajali · Julaybib · Khabbab bin al-Arat · Khadijah binti Khuwailid · Khalid bin Sa`id · Khalid bin Walid · Khawlah binti Tsa'labah · Khubaib bin Adi · Khunais bin Hudzafah · Khuzaimah bin Tsabit · Khawlah binti Hakim · Layla binti al-Minhal · Lubabah binti al-Harith · Lubaynah · Malik bin Nuwairah · Marwan bin al-Hakam · Miqdad bin Amr · Mua'dz bin Jabal · Muawiyah bin Abu Sufyan · Muhammad bin Maslamah · Mughirah bin Syu'bah · Mush'ab bin Umair · Qatadah bin an-Nu'man · Qudamah bin Mazh'un · Rabi'ah bin Umayyah · Rabi'ah bin Harits · Rukanah al-Mutthalibi · Sa'ad bin ar-Rabi' · Sa'ad bin Abi Waqqas · Sa'ad bin Mu'adz · Sa'ad bin Ubadah · Saffiyah binti Abdul-Muththalib · Sa’id bin Al-Ash · Sa'id bin Amir al-Jumahi · Sa'id bin Zaid · Salim Maula Abi Hudzaifah · Salman al-Farisi · Shuhaib ar-Rumi · Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi · Sufyan bin 'Auf · Sumayyah binti Khayyat · Syaibah bin 'Utsman · Tamim ad-Dari · Thalhah bin Ubaidillah · Thalib bin Abu Thalib · Tsuwaibah · Tsumamah bin Utsal · Ubadah bin ash-Shamit · Ubadah bin Al-Khasykhasy · Ubaidah bin al-Harits · Ubay bin Ka'ab · Umamah binti Zainab · Umar bin Khattab · Ummi Hani · Ummi Kultsum binti Ali · Ummi Kultsum binti Jarwila Khuzima · Ummi Syarik · Ummi Ubays · Uqbah bin Amir · Urwah bin Mas'ud · Usamah bin Zaid · Usaid bin Hudhair · Utbah bin Ghazwan · Utsman bin Affan · Utsman bin Mazh'un · Utsman bin Hunaif · Wahab bin Umair · Wahab bin Sa'ad · Wahsyi bin Harb · Yazid bin Abu Sufyan · Zaid bin Arqam · Zaid bin Haritsah · Zaid bin Tsabit · Zainab binti Ali · Zubair bin Awwam · Zunirah al-Rumiyah
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdullah_bin_Rawahah&oldid=27344820"
Kategori:
  • Pemeluk Islam pertama
  • Kematian 629
  • Syuhada
  • Pertempuran Mu'tah
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Kotak info tokoh dengan parameter orang tua
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Pages using navbox columns without the first column
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles