More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. B. J. Habibie - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
B. J. Habibie - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

B. J. Habibie

  • Afrikaans
  • العربية
  • مصرى
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • Basa Bali
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Banjar
  • বাংলা
  • Basa Ugi
  • Català
  • Čeština
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Galego
  • Bahasa Hulontalo
  • עברית
  • हिन्दी
  • Ido
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • ქართული
  • Kumoring
  • 한국어
  • Latina
  • Lëtzebuergesch
  • Madhurâ
  • Basa Banyumasan
  • Minangkabau
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • مازِرونی
  • Li Niha
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Occitan
  • Polski
  • Português
  • Runa Simi
  • Русский
  • संस्कृतम्
  • Scots
  • Simple English
  • Српски / srpski
  • Sunda
  • Тоҷикӣ
  • ไทย
  • Türkçe
  • ChiTumbuka
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • Yorùbá
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikikutip
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bachruddin Jusuf Habibie)
Halaman yang dilindungi semi
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan.
Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun.
Untuk kegunaan lain, lihat Habibie (disambiguasi).
Ini adalah nama Gorontalo, marganya adalah Habibie
B. J. Habibie
Potret resmi, 1998
Presiden Indonesia ke-3
Masa jabatan
21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999
Wakil PresidenTidak ada
Sebelum
Pendahulu
Soeharto
Pengganti
Abdurrahman Wahid
Sebelum
Wakil Presiden Indonesia ke-7
Masa jabatan
11 Maret 1998 – 21 Mei 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Try Sutrisno
Pengganti
Megawati Soekarnoputri
Sebelum
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia ke-4
Masa jabatan
29 Maret 1978 – 11 Maret 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Soemitro Djojohadikoesoemo
Pengganti
Rahardi Ramelan
Sebelum
Kepala Badan Pengusahaan Batam ke-3
Masa jabatan
Maret 1978 – Maret 1998
Sebelum
Pendahulu
JB Sumarlin
Pengganti
Junus Effendi Habibie
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Bacharuddin Jusuf Habibie

(1936-06-25)25 Juni 1936
Parepare, Hindia Belanda
Meninggal11 September 2019(2019-09-11) (umur 83)
Jakarta, Indonesia
MakamTMP Kalibata, Jakarta
Partai politik  Golkar
Suami/istri
Hasri Ainun Besari
​
​
(m. 1962; meninggal 2010)​
Anak
  • Ilham Akbar Habibie
  • Thareq Kemal Habibie
Orang tua
  • Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah)
  • Tuti Marini Puspowardojo (ibu)
KerabatJunus Effendi Habibie (adik)
Almamater
  • Institut Teknologi Bandung
  • Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen (Dipl.-Ing. dan Dr.-Ing.)
Profesi
  • Politikus
  • insinyur
  • ilmuwan
Tanda tangan
Julukan
  • Rudy
  • Mr. Crack
Suara B. J. Habibie
B. J. Habibie mengumumkan Kabinet Reformasi Pembangunan.
Direkam pada 22 Mei 1998
Penghargaan
  • (1994) Edward Warner Award (en) Terjemahkan
  • (1988) Grand Cross of the Order of Civil Merit (en) Terjemahkan
  • Bintang Mahaputera
  • Bintang Republik Indonesia Edit nilai pada Wikidata
Find a Grave: 202931783 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Artikel ini merupakan bagian dari seri
Bacharuddin Jusuf Habibie

Presiden Indonesia
1998–1999

  • Pelantikan
  • Kepresidenan
  • Kabinet Reformasi Pembangunan

Kebijakan

  • Kebebasan pers
  • Pemilu multi partai
  • Referendum Timor Timur

Keluarga

  • Hasri Ainun Besari (istri dan Ibu Negara)
  • Anak
    • Ilham Akbar Habibie
    • Thareq Kemal Habibie

  • l
  • b
  • s

Bacharuddin Jusuf Habibie[1] (25 Juni 1936 – 11 September 2019)[2][a] adalah Presiden Indonesia ketiga yang menjabat sejak tahun 1998 sampai 1999, menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.[3][4] Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ketujuh. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden Indonesia hingga saat ini yang berlatarbelakang teknokrat.

B.J. Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid[5] (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun dan 5 bulan (sebagai presiden), B. J. Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.[6] B. J. Habibie merupakan presiden Indonesia pertama yang terlahir di luar Jawa, tepatnya di Parepare, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari etnis Bugis[7][8][9][10]-Gorontalo[11][12] dari garis keturunan ayahnya yang berasal dari Kabila, Gorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.[13]

Keluarga dan pendidikan

Keluarga

Habibie beserta keluarga.

Bacharuddin Jusuf Habibie (B. J. Habibie) merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian yang berasal dari etnis Bugis-Gorontalo,[14][15] sedangkan ibunya berasal dari etnis Jawa.[16]

Menurut wawancara pribadinya bersama Jawa Pos pada tahun 2016, kedua orangtuanya terpaksa meninggalkan keluarga besar mereka karena masalah perbedaan budaya. Alwi, yang merupakan orang Bugis-Gorontalo, tidak diterima oleh keluarga Tuti yang berasal dari ningrat Jogjakarta, demikian pula sebaliknya. Dalam wawancara tersebut, Habibie menjelaskan bahwa keluarganya mempertahankan kebiasaan menikah di dalam keluarga untuk menjaga kepemilikan tanah atau harta. Ini dilakukan agar tidak ada perebutan harta atau tanah oleh pihak luar.[10]

Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah dari B.J. Habibie) memiliki marga "Habibie", salah satu marga asli dalam struktur sosial Pohala'a (Kerajaan dan Kekeluargaan)[17] di Gorontalo.[18] Sementara itu, R.A. Tuti Marini Puspowardojo (ibu dari B.J. Habibie) merupakan anak seorang dokter spesialis mata di Yogyakarta dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah.[19]

Marga Habibie dicatat secara historis berasal dari wilayah Kabila, sebuah daerah di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.[8][20] Garis keturunannya dimulai dari Lamakasa, seorang Bugis yang menetap di Gorontalo dan menikahi seorang wanita lokal bernama Hawaria. Mereka memiliki beberapa anak, salah satunya adalah Habibie. Alwi Abdul Jalil Habibie, lahir pada tahun 1908, adalah keturunan dari Lamakasa.[21] Dari silsilah keluarga, kakek dari B.J. Habibie merupakan seorang pemuka agama, anggota majelis peradilan agama, serta salah satu pemangku adat Gorontalo yang tersohor pada saat itu.[7] Keluarga besar Habibie di Gorontalo terkenal gemar beternak sapi, memiliki kuda dalam jumlah yang banyak, serta memiliki perkebunan kopi.

Pernikahan

Dokumentasi Resepsi Pernikahan B.J. Habibie dan Ainun menggunakan Pakaian Adat Gorontalo, yaitu Bili'u dan Paluwala di tahun 1962
Dokumentasi Pernikahan B.J. Habibie dan Ainun menggunakan adat pernikahan Jawa (akad nikah).

Perkenalan keduanya bermula sejak masih remaja, ketika keduanya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama hingga berlanjut ketika bersekolah di SMA Kristen Dago Bandung, Jawa Barat.[22] Komunikasi mereka akhirnya terputus setelah Habibie melanjutkan kuliah dan bekerja di Jerman Barat, sementara Ainun tetap di Indonesia dan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung.[23] Akad nikah Habibie dan Ainun digelar secara adat dan budaya Jawa, sedangkan resepsi pernikahan digelar keesokan harinya dengan adat dan budaya Gorontalo[24] di Hotel Preanger.[25]

Ketika menikah dengan Habibie, Ainun dihadapkan dengan dua pilihan, memilih untuk tetap bekerja di rumah sakit anak-anak di Hamburg atau berperan serta berkarya di belakang layar sebagai istri dan ibu rumah tangga.[26]

Dari pernikahan keduanya, Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.[27]

Pendidikan

Habibie belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1954. Pada 1955–1965, Habibie melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat. Menerima gelar diploma insinyur pada 1960 dan gelar doktor insinyur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Gelar Adat

Dalam ingatan masyarakat Gorontalo, Habibie telah menerima gelar adat tertinggi dari persekutuan 5 Kerajaan Adat Gorontalo.

Gelar adat tertinggi ini jarang diberikan kepada seseorang kecuali memiliki karya pengabdian yang tinggi kepada tanah leluhur, agama, bangsa, dan negara, yaitu:[28][29]

  • Gelar adat Pulanga, "Ti Tilango Lo Madala" yang berarti Sang Cahaya Negeri
  • Gelar adat Gara'i, "Ta Lopo Lolade Tilango" yang berarti Sang pemberi Cahaya dengan ilmu yang dimilikinya"

Pekerjaan dan karier

Artikel biografi ini berkualitas rendah karena ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). Tolong bantu perbaiki agar netral dan ensiklopedis.

Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman Barat.[30] Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto untuk bekerja di dalam pemerintahan. Ia tiba di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1973. Pekerjaan pertama yang diberikan kepadanya ialah sebagai Kepala Divisi Teknologi Maju dan Teknologi Penerbangan di Pertamina. Jabatannya merupakan bagian dari Departemen Pertambangan dan Energi. Masa jabatannya hanya berlangsung singkat.[31]

Habibie kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Gebrakan B. J. Habibie saat menjabat Menristek diawalinya dengan keinginannya untuk mengimplementasikan "Visi Indonesia". Menurut Habibie, lompatan-lompatan Indonesia dalam "Visi Indonesia" bertumpu pada riset dan teknologi, khususnya pula dalam industri strategis yang dikelola oleh PT IPTN, PT Pindad, dan PT PAL.[32] Targetnya, Indonesia sebagai negara agraris dapat melompat langsung menjadi negara industri dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, ketika menjabat sebagai Menristek, Habibie juga terpilih sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang pertama. Habibie terpilih secara aklamasi menjadi Ketua ICMI pada tanggal 7 Desember 1990.[33]

Foto Resmi Wakil Presiden B.J. Habibie, 1998

Puncak karier Habibie terjadi pada tahun 1998, di mana saat itu ia diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden ke-7 (menjabat sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.[34]

Riwayat pekerjaan

Riwayat karir profesional Habibie[35]

  • 1956-1957 Sekretaris PPI Aachen [36]
  • 1957-1958 Ketua umum PPI Aachen[37]
  • 1960–1965 Asisten Riset, Lehrstuhl und Institut fur Leichtbau (Pimpinan dan Lembaga Konstruksi Ringan), Rheinisch-Westfaelische Technische Hochshule (RTWH), Aachen, Jerman - sekarang Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen;
  • 1965-1966 Special Scientist, Hamburger Flugzeugbau (HFB) GmbH, Hamburg, Jerman;
  • 1966–1969 Kepala, Bagian Penelitian dan Pengembangan Analisis Struktur, HFB GmbH, Hamburg, Jerman - 1968 Messerschmitt AG merger dengan Bolkow GmbH menjadi Messerschmitt-Bolkow GmbH - 1969 Messerschmitt-Bolkow GmbH merger dengan Hamburger Flugzeugbau menjadi Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB) GmbH;
  • 1969–1973 Kepala, Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Angkut Niaga dan Militer, MBB GmbH, Hamburg, Jerman;
  • 1974–1978 VP, Direktorat Penerapan Teknologi, MBB GmbH, Hamburg, Jerman;
  • 1974-1998 Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) - berawal dengan 5 Jan'74 menjadi Penasehat Direktur Utama PN Pertamina dan Penasehat Presiden hingga pada Mei'74 membentuk dan menjadi Kepala Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) PN Pertamina - lalu pada 1 Apr'76 ATTP menjadi Divisi Advance Teknologi PN Pertamina (ATP) - kemudian pada 21 Agu'78 menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;[38]
  • 1976-1998 Direktur Utama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (Persero) - dibentuk 26 Apr'76 sebagai penggabungan unsur Teknologi Penerbangan Divisi ATTP PN Pertamina dengan Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio (LIPNUR) - sekarang PT Dirgantara Indonesia (Persero);
  • 1978-1998 Direktur Utama Perum Dok dan Galangan Kapal - dibentuk 29 Mar'78 dari Komando Penataran Angkatan Laut (KONATAL), sebelum 1970 bernama Penataran Angkatan Laut (PAL) - sekarang PT PAL Indonesia (Persero);
  • 1978-1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (Otorita Batam) - sekarang Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam);
  • 1983-1998 Direktur Utama PT Pindad (Persero) - dibentuk 29 Apr'83 dari Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad);
  • 1984-1998 Ketua Dewan Riset Nasional - peningkatan dari Tim Perumus Program Utama Nasional Riset dan Teknologi (PEPUNAS RISTEK) yang dibentuk 11 Mei'78;
  • 1989-1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) dan Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis (DPIS);

Riwayat karier pemerintahan

  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan III (1978–1983);
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan IV (1983–1988);
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan V (1988–1993);
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan VI (1993–1998);
  • Ketua Tim Keputusan Presiden (Keppres) 35;
  • Wakil Presiden RI (1998);
  • Presiden RI (1998–1999).

Masa kepresidenan

Artikel utama: Kepresidenan Bacharuddin Jusuf Habibie
Prabowo SubiantoJoko WidodoSusilo Bambang YudhoyonoMegawati SoekarnoputriAbdurrahman WahidB. J. HabibieSoehartoSoekarno
B.J. Habibie dilantik pada tanggal 21 Mei 1998
Pelantikan Presiden B.J. Habibie pada tanggal 21 Mei 1998

Habibie mewarisi kondisi keadaan negara kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa Orde Baru sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan, Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.[39][40]

Pada era pemerintahannya yang singkat, ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia. Pada eranya, dilahirkan UU Anti-Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik, dan yang paling penting adalah UU Otonomi Daerah. Melalui penerapan UU Otonomi Daerah inilah gejolak disintegrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tanpa adanya UU Otonomi Daerah, bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.

Pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi masyarakat Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional.[41] Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Sedangkan pihak yang kontra menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak konstitusional. Hal ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "Sebelum presiden memangku jabatan, maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR".

Kebijakan politik

Langkah-langkah yang dilakukan B.J. Habibie di bidang politik adalah:[42][43]

  • Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak bermunculan partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai politik
  • Membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994)
  • Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen
  • Membentuk tiga undang-undang yang demokratis, yaitu:
  1. UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik
  2. UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu
  3. UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan MPR/ DPR
  • Menetapkan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban dari tuntutan reformasi, yaitu:
  1. Tap MPR No. VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap No. IV/MPR/1983 tentang Referendum
  2. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang Pancasila Sebagai Asas Tunggal
  3. Tap MPR No. XII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No. V/MPR/1978 tentang Presiden mendapat mandat dari MPR untuk memiliki hak-hak dan kebijakan di luar batas perundang-undangan
  4. Tap MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimal hanya dua kali periode.

12 Ketetapan MPR antara lain:

  1. Tap MPR No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara
  2. Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme
  3. Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia
  4. Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan Otonomi daerah
  5. Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi
  6. Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
  7. Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang perubahan dan tambahan atas Tap MPR No. I/MPR/1998 tentang peraturan tata tertib MPR
  8. Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum
  9. Tap MPR No. III/V/MPR/1998, tentang referendum
  10. Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBHN
  11. Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada Presiden/mandataris MPR dalam rangka menyukseskan dan pengamanan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
  12. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)

Kebijakan ekonomi

Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp10.000 – Rp15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp6.500 per dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi pada era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian.. Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

  • Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara
  • Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
  • Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp10.000,00
  • Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
  • Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
  • Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat
  • Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Akhir jabatan

Menurut pihak oposisi, salah satu kesalahan terbesar yang ia lakukan saat menjabat sebagai Presiden ialah memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste). Ia mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia.[44] Pada masa kepresidenannya, Provinsi Timor Timur memperoleh kemerdekaan dari Indonesia dan memilih menjadi negara terpisah yang berdaulat bernama Timor Leste pada Agustus 1999.[45] Pemisahan diumumkan pada tanggal 30 Agustus 1999.

Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang Habibie semakin giat menjatuhkannya.[butuh rujukan]Ketika Habibie menjadi salah satu kandidat dalam pencalonan dan pemilihan presiden oleh MPR pada tahun 1999, pencalonannya ditentang oleh sebagian besar anggota DPR. Dirinya ditentang karena dianggap masih merupakan bagian dari rezim Orde Baru. Penentangan ini datang dari anggota DPR dari partai pengusungnya yaitu Partai Golongan Karya, dan dari anggota DPR lainnya. Kondisi ini juga membuat laporan pertanggung jawaban Habibie sebagai presiden mengalami penolakan pada Sidang Umum MPR tahun 1999. Karena penolakan ini, Habibie mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai presiden.[46]

Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal reformasi cenderung bersifat negatif, tapi sejalan dengan perkembangan waktu banyak yang menilai positif pemerintahan Habibie. Salah satu pandangan positif itu dikemukakan oleh L. Misbah Hidayat dalam bukunya Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden.[47]

Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda reformasi memang tidak bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka tidak heran tiap kebijakan yang diambil kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian kalangan menganggap Habibie apolitis dan tidak berperasaan. Pola kepemimpinan Habibie seperti itu dapat dimaklumi mengingat latar belakang pendidikannya sebagai doktor di bidang konstruksi pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat demokratisasi, Habibie telah melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang transparan dan dialogis. Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi yang disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun, Habibie melakukan perubahan besar. Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus egosentisme sekotral antarmenteri. Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya kepemimpinan Habibie dalam menangani masalah bangsa.[48] Untuk mengatasi persoalan ekonomi, misalnya, ia mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan pengusaha itu sendiri yang menanggung biayanya. Tugas tersebut sangat penting, karena salah satu kelemahan pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia yang sesungguhnya pada masyarakat internasional. Sementara itu pers, khususnya pers asing, terkesan hanya mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga tidak seimbang dalam pemberitaan.

Pasca-kepresidenan

Setelah ia tidak menjabat lagi sebagai presiden, Habibie sempat tinggal dan menetap di Jerman. Tetapi, ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasihat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center dan akhirnya menetap dan berdomisili di Indonesia.

Kontribusi besar Habibie bagi bangsa ini pun tetap tercurahkan ketika masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Habibie aktif memberikan masukan dan gagasan pembangunan bagi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.[49] Kesibukan lain dari B. J. Habibie adalah mengurusi industri pesawat terbang yang sedang dikembangkannya di Batam. Habibie menjabat sebagai Komisaris Utama dari PT Regio Aviasi Industri, sebuah perusahaan perancang pesawat terbang R-80 dan kemudian menyerahkan pucuk pimpinan perusahaan tersebut kepada anaknya, Ilham Habibie.[50]

Kematian

Prosesi upacara pemakaman kenegaraan Habibie di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata,Jakarta

Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada tanggal 11 September 2019 pukul 18.05 WIB karena gagal jantung. Sebelumnya, Habibie telah menjalani perawatan intensif sejak 1 September 2019.[2] Sehari sebelum dimakamkan, Jenazah B.J. Habibie dibawa dari RSPAD menuju ke kediaman Habibie-Ainun di Jalan Patra Kuningan XIII Blok L15/7 No.5, kawasan Patra Kuningan untuk disemayamkan. Ia kemudian dimakamkan di samping istrinya yaitu Hasri Ainun Besari di Taman Makam Pahlawan Kalibata slot 120 pada tanggal 12 September 2019 pukul 14.00 WIB. Upacara pemakaman dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai inspektur upacara.

B. J. Habibie merupakan presiden Indonesia pertama yang dikebumikan di taman makam pahlawan di ibukota Jakarta, sementara presiden Soekarno dan Abdurrahman Wahid dimakamkan di Jawa Timur sedangkan presiden Soeharto dimakamkan di Karanganyar, Jawa Tengah.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengucapkan belasungkawa setelah Habibie meninggal dunia. Dalam akun Twitter-nya, Dia mengucapkan pernyataan dukacita kepada rakyat Indonesia atas kepergian Habibie. Habibie menjabat pada periode 1998 hingga 1999, atau di periode pertama jabatan Mahathir. Kepada awak media sesuai menghadiri acara makan malam dalam perayaan 35 tahun Universitas Binary seperti dikutip The Star, Mahathir mengaku sangat sedih.[51][52]

Penghargaan

Penghargaan internasional

  • Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Malaysia (IEM), Malaysia
  • Anggota Kehormatan Japanese Academy of Engineering, Jepang
  • Anggota Kehormatan The Fellowship of engineering of United Kingdom, Britania Raya
  • Anggota Kehormatan The National Academy of Engineering, AS
  • Anggota Kehormatan Academie Nationale de l'Air et de l'Espace, Perancis
  • Anggota Kehormatan The Royal Aeronautical Society, Britania Raya
  • Anggota Kehormatan The Royal Swedish Academy of engineering Science, Swedia
  • Anggota Kehormatan Gesellschaft für Luft und Raumfarht (Lembaga Penerbangan & Ruang Angkasa), Jerman
  • Anggota Kehormatan American Institute of Aeronautics and Astronautics, AS
  • Anggota Kehormatan Masyarakat Aeronautika Kerajaan Inggris (1983)
  • Anggota Kehormatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Jerman (1983)
  • Anggota Kehormatan Akademi Aeronautika Perancis (1985)

Tanda kehormatan

Indonesia

Potret kenegaraan resmi Presiden Habibie dengan semua bintang tertinggi yang telah didapatkan.

Sebagai wakil presiden, dan kemudian presiden Indonesia, Habibie secara otomatis menerima semua Tanda Kehormatan Bintang (sipil maupun militer) dengan kelas tertinggi, yaitu:[53]

Baris ke-1 Bintang Republik Indonesia Adipurna (27 Mei 1998)[54] Bintang Republik Indonesia Adipradana (12 Maret 1998)[55] Bintang Mahaputera Adipurna (12 Maret 1998)[55]
Baris ke-2 Bintang Mahaputera Adipradana (17 Agustus 1982)[55] Bintang Jasa Utama (27 Mei 1998)[55] Bintang Budaya Parama Dharma (27 Mei 1998)[55][56]
Baris ke-3 Bintang Yudha Dharma Utama (27 Mei 1998) Bintang Kartika Eka Paksi Utama (27 Mei 1998) Bintang Jalasena Utama (27 Mei 1998)
Baris ke-4 Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (27 Mei 1998) Bintang Bhayangkara Utama (27 Mei 1998) Satyalancana Dwidya Sistha (9 Agustus 1982)

Luar negeri

  •  Jerman :
    • Salib Agung Orde Jasa Republik Federal Jerman (11 November 1980)[57]
    • Salib Agung Kelas I Orde Jasa Republik Federal Jerman (15 Juli 1997)
    •  Lower Saxony :
      • Commander's Cross (Großes Verdienstkreuz) of the Lower Saxony Order of Merit (1 Desember 1980)
  •  Yordania :
    • Grand Cordon of the Order of Independence (14 April 1986)
  •  Belanda :
    • Kesatria Salib Agung Orde Oranye-Nassau (25 Mei 1983)[58]
  •  Spanyol :
    • Salib Agung Orde Jasa Sipil (30 Desember 1987)[59]
    • Grand Cross (White Decoration) of the Cross of Aeronautical Merit (14 May 1980)[60]
  •  Chile :
    • Grand Cross of Aeronautical Merit (3 Oktober 1985)
  •  Belgia :
    • Grand Cross of the Order of Leopold II (10 April 1991)
  •  Perancis:
    • Perwira Besar Légion d'honneur (4 Juni 1997)[61][62]
    • Grand Cross of the National Order of Merit (September 1986)
  •  Italia :
    • Knight Grand Cross of the Order of Merit of the Italian Republic (16 June 1987)[63]
  •  Taiwan :
    • Grand Cordon of the Order of Brilliant Star (10 June 1994)
  •  Jepang :
    • Grand Cordon of the Order of the Paulownia Flowers (1998)[64]
  •  Brazil :
    • Grand Cross of the Order of Southern Cross (2010)[64]
  •  Austria :
    • Grand Decoration of Honour in Gold of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria (1996)[65]

Apresiasi dari pemerintah daerah dan luar negeri

Tanah leluhur dan kampung halaman

Gorontalo merupakan daerah asal dari keluarga besar B.J. Habibie di Sulawesi. Daerah ini begitu erat kaitannya dengan jejak historis Habibie sewaktu kecil. Adapun beberapa bentuk apresiasi pemerintah daerah di Gorontalo atas jasa dan pengabdian Habibie bagi bangsa dan negara selama ini, diantaranya adalah:

  • Pemberian Gelar Adat Pulanga (sebuah gelar adat tertinggi) dari Dewan Adat dan Pemangku Adat 5 Kerajaan di Gorontalo (Limo lo Pohala'a)
  • Pembangunan Monumen B.J. Habibie di wilayah Isimu, Gorontalo[66]
  • Pembangunan dan Peresmian Rumah Sakit Provinsi dr. Ainun Habibie di Limboto[67]
  • Usulan penggunaan nama Universitas B.J. Habibie, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo[68]
  • Usulan penggunaan nama Bandar Udara B.J. Habibie, menggantikan nama Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo[69]
  • Usulan Pembangunan Museum Habibie yang berlokasi di Rumah Keluarga Besar Habibie, Gorontalo
  • Penggunaan nama B.J. Habibie sebagai nama ruas jalan protokol di Gorontalo[70]

Tanah kelahiran

B.J. Habibie dilahirkan di salah satu kota tua di Sulawesi Selatan, yaitu Kota Parepare. Kota Parepare merupakan tempat tinggal Habibie sewaktu kecil bersama kedua orang tuanya. Karena kenangannya kecil berada di kota tersebut, maka pemerintah daerah pun begitu tinggi mengapresiasi sosok Habibie sebagai tokoh kebanggaan Parepare yang diwujudkan dalam beberapa kebijakan pemerintah, diantaranya:

  • Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun di Kota Parepare[71]
  • Rumah Sakit Regional dr. Hasri Ainun Habibie di Kota Parepare[72]
  • Penggunaan nama B.J. Habibie sebagai nama ruas jalan protokol di Kota Parepare
  • Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie[73]
  • Stadion Gelora B. J. Habibie di Kota Parepare
  • Museum BJ Habibie di Kota Parepare
  • Masjid Terapung B.J. Habibie di Kota Parepare
  • Pintu Gerbang perbatasan antara Kota Parepare dan Kabupaten Barru bertuliskan nama Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie

Luar negeri

  • Nama jalan di Kota Dili, Timor Leste
  • Taman dan Ponte Presidente B.J. Habibie atau Jembatan Presiden B.J. Habibie di Kota Dili, Timor Leste yang diresmikan pada 29 Agustus 2019

Filmografi

  • Dalam film Habibie & Ainun dan Rudy Habibie, Habibie diperankan oleh Reza Rahadian, sementara Bima Azriel berperan sebagai Habibie kecil,[74] Esa Sigit juga berperan sebagai Habibie remaja dalam film Habibie & Ainun, dan Bastian Steel dalam film Rudy Habibie.
  • Dalam film Di Balik 98, Habibie diperankan oleh Agus Kuncoro.[75]
  • Dalam film Habibie & Ainun 3, Habibie muda diperankan kembali oleh Reza Rahadian.[76]

Publikasi

Karya oleh Habibie

  • Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science and Technology of Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors]. Indonesian Aeronautical and Astronautical Institute; Deutsche Gesellschaft für Luft- und Raumfahrt 1986
  • Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen, Presentasi pada Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13 Oktober 1971
  • Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di RWTH Aachen, 1965
  • Sophisticated technologies : taking root in developing countries, International journal of technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport : Inderscience Enterprises Ltd, 1990
  • Einführung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH, 1968
  • Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rißfortschritts in Schalenstrukturen, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1970
  • Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der Rißfortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen und Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1969
  • Detik-detik Yang Menentukan – Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006 (memoir mengenai peristiwa tahun 1998)
  • Habibie dan Ainun, The Habibie Center Mandiri, 2009 (memoir tentang Ainun Habibie)
  • Pesawat N-250 Gatot Kaca.

Karya mengenai Habibie

  • Salam, S., 1986. BJ Habibie, Mutiara dari Timur. Intermasa.
  • Anwar, D.F., 2010. The Habibie presidency: Catapulting towards reform. Soeharto’s New Order and its Legacy, p. 99.
  • Amir, S., 2007. Symbolic power in a technocratic regime: The reign of BJ Habibie in New Order Indonesia. Sojourn: Journal of Social Issues in Southeast Asia, 22(1), pp. 83–106.
  • Hosen, Nadirsyah, Indonesian political laws in Habibie Era : Between political struggle and law reform, Nordic journal of international law, ISSN 0029-151X, Bd. 72 (2003), 4, hal. 483-518
  • Rice, Robert Charles, Indonesian approaches to technology policy during the Soeharto era : Habibie, Sumitro and others, Indonesian economic development (1990), hal. 53-66
  • Makka, Makmur. A, The True Life of HABIBIE Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, ISBN 978-979-3371-83-2, 2008

Lihat pula

  • Daftar Presiden Indonesia
  • Daftar Wakil Presiden Indonesia

Catatan

  1. nama Karena ditulis menggunakan ejaan lama, maka pelafalannya disesuaikan dengan ejaan baru. Nama "Bacharuddin" dieja /baharuddin/, nama "Jusuf" dieja /yusuf/, dan nama "Habibie" dieja /habibi/ dalam Ejaan Bahasa Indonesia modern. Inisial "B. J. Habibie" dieja /be ye habibi/.

Referensi

  1. ^ "List of Fellow: Habibie, Professor Dr Ing Bacharuddin Jusuf FREng: 1990". Royal Academy of Engineering. 1990. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-04-24. Diakses tanggal 2014. ;
  2. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-09-12. Diakses tanggal 2019-09-11.
  3. ^ Nurmalaningrum, R.W., 2018. Lengsernya Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia.
  4. ^ Ratnawati, T., 2017. POLITICAL REFORM IN INDONESIA AFTER SOEHARTO. Masyarakat Indonesia, 36(2), pp.245-266.
  5. ^ Saadah, K.A.W., 2019. SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN ERA KEPEMIMPINAN ABDURRAHMAN WACHID. SKRIPSI Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan-Fakultas Ilmu Sosial UM.
  6. ^ Fawzia, D., Noor, F., Bhakti, I.N., Gayatri, I.H., Nurdin, N., Haris, S. and Raharjo, W., 4.1. Transisi Politik Pasca Soeharto.
  7. ^ a b Noer, G.S., 2015. Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner. Bentang Pustaka.
  8. ^ a b "BJ Habibie : Saya Orang Kabila | RGOL Radar Gorontalo RGOL". RGOL. 2017-09-05. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-02. Diakses tanggal 2019-07-02.
  9. ^ Makka, Makmur.A, The True Life of Habibie Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, 2008
  10. ^ a b "Mengenang B.J Habibie". Diakses tanggal 2024-06-14.
  11. ^ Habibie, B.J., 2010. Habibie & Ainun. THC Mandiri.
  12. ^ Elson, R.E., 2009. The idea of Indonesia. Penerbit Serambi.
  13. ^ Supriyadi, H., 2018. Gaya Kepemimpinan Presiden Indonesia. Jurnal Agregasi: Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi, 6(2).
  14. ^ Salam, S., 1986. BJ Habibie, Mutiara dari Timur. Intermasa.
  15. ^ ICMI: Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia dalam sorotan pers, Desember 1990-April 1991
  16. ^ Hendrowinoto, N.K.S. ed., 2004. Ibu Indonesia dalam kenangan. Bank Naskah Gramedia bekerja sama dengan Yayasan Biografi Indonesia.
  17. ^ IHLAS, Y.I., 2014. Cagar Budaya di Gorontalo sebagai Laboratorium Pembelajaran Sejarah dan Kearifan Lokal(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Gorontalo).
  18. ^ Makka, Makmur.A, The True Life of Habibie Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, 2008
  19. ^ Makka, Makmur.A, The True Life of Habibie Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, 2008
  20. ^ Haji, Mersin (2019-02-08). "Keluarga Habibie Hibahkan Tanah Untuk TPU Gorontalo". Humas Protokol (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-02. Diakses tanggal 2019-07-02.
  21. ^ Makka, Makmur.A, The True Life of Habibie Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, 2008
  22. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Noer, G.S. 20152
  23. ^ B. J. HABIBIE. Manusia Paling Dicari Dari Timur 25 Juni 1936 -11 September 2019. (2021). (n.p.): PENERBIT KBM INDONESIA.
  24. ^ Noer, G. S. (2015). Rudy: kisah masa muda sang visioner. Indonesia: Diterbitkan oleh Bentang dan THC Mandiri.
  25. ^ Situmorang, J. T. (2017). BJ. Habibie Si Jenius. IRCiSoD.
  26. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-31. Diakses tanggal 2019-07-31.
  27. ^ "Bachruddin Jusuf Habibie, Masa Bakti 1998–1999". Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-07-29. Diakses tanggal 10 Mei 2015.
  28. ^ Azhar, Rosyid A (2019-10-29). Khairina (ed.). "Pasca-mangkat, BJ Habibie Dapat Gelar Adat Gorontalo "Ta Lopo Lolade Tilango"". Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-09-30. Diakses tanggal 2022-09-30.
  29. ^ Giu, Ismail Sam. "Almarhum BJ Habibie Lengkapi Gelar Adat Gorontalo dengan Gara'i | PROVINSI GORONTALO". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 2022-09-30.
  30. ^ Atma, Weda S. (2017). Kisah, Perjuangan, & Inspirasi B. J. Habibie. Checklist. hlm. 236.
  31. ^ Wildan, Muhammad, ed. (Juli 2019). Tokoh-Tokoh Muslim Indonesia Kontemporer (PDF). Yogyakarta: Idea Press. hlm. 233. ISBN 978-623-7085-16-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  32. ^ Habibie, B.J., 1990. Sophisticated technologies: taking root in developing countries. International Journal of Technology Management, 5(5), pp.489-497.
  33. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-31. Diakses tanggal 2019-07-31.
  34. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2020-05-31. Diakses tanggal 2019-07-31.
  35. ^ Takashi Shiraishi.1996.Rewiring the Indonesian State, dalam Daniel S. Lev & Ruth T. McVey (Editors).Making Indonesia - Essays on Modern Indonesia in Honor of George McT.Kahin, pp.165, New York: Cornell Southeast Asia Program
  36. ^ Noer, Gina S. (2015-10-12). Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner (dalam bahasa Inggris). Bentang Pustaka. hlm. 169. ISBN 978-602-291-111-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  37. ^ Noer, Gina S. (2015-10-12). Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner (dalam bahasa Inggris). Bentang Pustaka. hlm. 185. ISBN 978-602-291-111-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  38. ^ "Profil BJ Habibie, Bapak Teknologi Indonesia". Kumparan.com. 25 Juni 2020.
  39. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-18. Diakses tanggal 2019-07-31.
  40. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-31. Diakses tanggal 2019-07-31.
  41. ^ Wijaya, J.H. and Permatasari, I.A., 2018. Capaian masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie dan Megawati di Indonesia. CAKRAWALA, 12(2), pp.196-207.
  42. ^ Hidayat, L.M., 2007. Reformasi administrasi: Kajian komparatif pemerintahan tiga presiden: Bacharuddin Jusuf Habibie, Abdurrahman Wahid, Soekarnoputri. Gramedia Pustaka Utama.
  43. ^ Wijaya, A., 2014. Demokrasi dalam Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 4(01), pp.136-158.
  44. ^ "Alasan BJ Habibie di Balik Putusan Jajak Pendapat Timtim hingga Akhirnya Lepas dari RI". Sindonews.comaccess-date=7 September 2024.
  45. ^ Tirtosudarmo, Riwanto (Desember 2021). Mencari Indonesia 1: Demografi-Politik Pasca-Soeharto. Jakarta: Penerbit BRIN. hlm. 6. ISBN 978-979-799-996-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  46. ^ Ichwanuddin, W., dan Haris, S., ed. (November 2014). Pengawasan DPR Era Reformasi: Realitas Penggunaan Hak Interpelasi, Angket, dan Menyatakan Pendapat. Jakarta: LIPI Press. hlm. 64. ISBN 978-979-799-787-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  47. ^ Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden
  48. ^ Suryo B. Sulistyo.1999."Kebijakan ekonominya mengandalkan kekuatan pasar", dalam Badaruddin et.al. Kepemimpinan BJ. Habibie. Visi, Misi, dan Stategi, Jakarta: Yayasan Bina Profesi dan Wirausaha
  49. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-31. Diakses tanggal 2019-07-31.
  50. ^ "About Organization of Regio Aviasi Industri". PT Regio Aviasi Industri. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-01-15. Diakses tanggal 10 Mei 2015.
  51. ^ Media, Kompas Cyber (2019-09-12). "BJ Habibie Meninggal, Mahathir Mohamad Sedih Kehilangan Teman Lamanya". KOMPAS.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-02-20.
  52. ^ "Dr M offers condolences to late BJ Habibie's family". The Star (dalam bahasa Inggris). 2019-09-11. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-12-04.
  53. ^ Johannes Nainggolan (12 September 2019). "11 Tanda Kehormatan dan Bintang Jasa Almarhum BJ Habibie Dibacakan". Indozone.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-06-07. Diakses tanggal 2019-11-14.
  54. ^ "Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Tahun 1959–Sekarang" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2021-07-29. Diakses tanggal 2021-10-29.
  55. ^ a b c d e "Daftar Warga Negara Republik Indonesia yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-10-29.
  56. ^ "Daftar Pemilik Bintang Budaya Parama Dharma Tahun 1988–2003" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2021-10-22. Diakses tanggal 2021-10-29.
  57. ^ "MENRISTEK BJ HABIBIE TERIMA BINTANG JASA KEHORMATAN | ANTARA Foto". antarafoto.com. Diakses tanggal 2023-07-02.
  58. ^ Administrator (1983-06-04). "Anugerah". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-25.
  59. ^ Spain State Agency of Official State Gazette, Real Decreto 1756/1987, de 30 de diciembre, por el que se concede la Gran Cruz de la Orden del Mérito Civil al señor Bacharuddin Jusuf Habibie.
  60. ^ Spain State Agency of Official State Gazette, Real Decreto 497/1980, de 7 de marzo, por el que se concede la Gran Cruz del Mérito Aeronáutico, con distintivo blanco, al Profesor Doctor Ingeniero don Bacharuddin Jusuf Habibie, Ministro de Investigación y Tecnología de Indonesia.
  61. ^ "Habibie awarded highest French medal". Asia Pacific Solidarity Network. Antara. 4 June 1997. Diakses tanggal 22 January 2023.
  62. ^ "MENRISTEK BJ HABIBIE TERIMA PENGHARGAAN | ANTARA Foto". antarafoto.com. Diakses tanggal 2024-06-23.
  63. ^ Italian Presidency Website, HABIBIE Ing. Bacharuddin Jusuf
  64. ^ a b Fayrus, Fatimah (2023). B. J. Habibie: Sebuah Biografi. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia. hlm. 40–41. ISBN 9786231643100. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  65. ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 February 2019.
  66. ^ Ibrahim, Arfandi (2019-01-07). Apriyono, Ahmad; Ige, Edhie Prayitno (ed.). "Patung BJ Habibie Senilai 1,7 Miliar Berdiri Megah di Jalan Trans Sulawesi". Liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-08-13. Diakses tanggal 2019-09-10.
  67. ^ "Izin Operasional Terbit, RSUD Ainun Habibie Kini Bertipe C". Website Resmi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-04-20. Diakses tanggal 2019-09-10.
  68. ^ "Universitas BJ Habibie, Nama Baru Universitas Negeri Gorontalo". Republika Online. 2014-04-10. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-10-27. Diakses tanggal 2019-09-10.
  69. ^ "BJ Habibie Bakal Menjadi Nama Bandara Gorontalo". Republika Online. 2015-12-11. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-05-27. Diakses tanggal 2019-09-10.
  70. ^ "Presiden Kelima RI Resmikan Jalan BJ Habibie di Gorontalo". Republika Online. 2014-03-02. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-05-27. Diakses tanggal 2019-09-10.
  71. ^ Ratnasari, Bella Cynthia. "Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Ikon Kota Parepare yang Mempesona". Kumparan. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-03-24. Diakses tanggal 2019-09-10.
  72. ^ Darullah. "Gubernur Sulsel Pantau Pembangunan RS Hasri Ainun Habibie Parepare". Tribunnews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-08-22. Diakses tanggal 2019-09-10.
  73. ^ News, Rakyatku (2019-04-16). "Begini Progres Pendirian Institut Teknologi Habibie Parepare". Rakyatku News (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari asli tanggal 2019-09-25. Diakses tanggal 2019-09-10. ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  74. ^ Nurohmah, Aprilia (30 Juni 2016). "Kenalan yuk sama Bima, pemeran Habibie kecil di film Rudy Habibie". Brilio. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-07-07. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.
  75. ^ Azasya, Stella (3 Mei 2018). "Mengingat Kembali Film Di Balik 98: Kisah Fiksi Berlatar Reformasi". IDN Times. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-31. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.
  76. ^ Sundari, Zulfa Ayu (2 November 2019). Saputra, Aditia (ed.). "Reza Rahadian Jadi Muda di Habibie & Ainun 3 Berkat CGI". Liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-01-25. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.

Pranala luar

Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: B. J. Habibie.
  • (Indonesia) Situs web resmi
  • (Indonesia) Kepustakaan Presiden-presiden Republik Indonesia – Biografi dan seputar B.J. Habibie Diarsipkan 2012-07-29 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Biografi Presiden BJ Habibie di Ensiklopedi Tokoh Indonesia Diarsipkan 2011-12-09 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Katalog karya tulis B.J. Habibie
Jabatan politik
Didahului oleh:
Soeharto
Presiden Indonesia
1998–1999
Diteruskan oleh:
Abdurrahman Wahid
Didahului oleh:
Try Sutrisno
Wakil Presiden Indonesia
1998
Jabatan lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Megawati Sukarnoputri
Didahului oleh:
Soemitro Djojohadikoesoemo
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia
1978–1998
Diteruskan oleh:
Rahardi Ramelan
Jabatan pemerintahan
Posisi baru Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
1974–1998
Diteruskan oleh:
Rahardi Ramelan
Pranala ke artikel terkait
  • l
  • b
  • s
Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Presiden Indonesia ke-3
  • Wakil Presiden Indonesia ke-7
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia ke-4
Keluarga
Orang tua
Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah) dan Tuti Marini Puspowardojo (ibu)
Suku
Suku Gorontalo (ayah) dan Suku Jawa (ibu)
Pasangan dan saudara
Ainun Habibie (istri) • Fanny Habibie (adik)
Generasi ke-2
Ilham (anak) • Thareq (anak) • Adrie (keponakan) • Rusli (keponakan)
Almameter
Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB) • Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen
Masa Kekuasaan
Reformasi Indonesia (Tragedi Semanggi • Tragedi Lampung • Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999) • Kerusuhan Sambas • Konflik sektarian Maluku • Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999 (Krisis Timor Timur 1999)
Setelah kekuasaan
Regio Aviasi Industri • Monumen B.J. Habibie • Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun
← Didahului: Soeharto
Digantikan: Abdurrahman Wahid →
  • l
  • b
  • s
Indonesia Presiden Indonesia
  1. Soekarno
  2. Soeharto
  3. Bacharuddin Jusuf Habibie
  4. Abdurrahman Wahid
  5. Megawati Soekarnoputri
  6. Susilo Bambang Yudhoyono
  7. Joko Widodo
  8. Prabowo Subianto
Lainnya: Syafruddin Prawiranegara (Ketua Pemerintahan Darurat RI) · Assaat (Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI pada masa RIS)
  • l
  • b
  • s
Wakil Presiden Indonesia
  • 1 Moh. Hatta
  • 2 Hamengkubuwana IX
  • 3 Adam Malik
  • 4 Umar Wirahadikusumah
  • 5 Soedharmono
  • 6 Try Sutrisno
  • 7 Bacharuddin Jusuf Habibie
  • 8 Megawati
  • 9 Hamzah Haz
  • 10 & 12 Jusuf Kalla
  • 11 Boediono
  • 13 Ma'ruf Amin
  • 14 Gibran Rakabuming Raka
  • l
  • b
  • s
Kabinet Reformasi Pembangunan (1998–1999)
Presiden: Bacharuddin Jusuf Habibie
Menko Polkam: Feisal Tanjung • Menko Ekuin: Ginandjar Kartasasmita, Hartarto Sastrosoenarto (Plt.) • Menko PP-PAN: Hartarto Sastrosoenarto • Menko Kesra : Haryono Suyono • Mendagri: Syarwan Hamid, Feisal Tanjung (Plt.) • Menlu: Ali Alatas • Menhankam/Panglima ABRI: Wiranto • Menhak: Muladi • Menteri Penerangan: Yunus Yosfiah • Menkeu: Bambang Subianto • Menperindag: Rahardi Ramelan • Mentan: Soleh Solahudin • Mentamben: Kuntoro Mangkusubroto • Menhutbun: Muslimin Nasution • Menteri PU: Rachmadi Bambang Sumadhijo • Menhub: Giri Suseno Hadihardjono • Menparsenbud: Marzuki Usman, Giri Suseno Hadihardjono (Plt.) • Menkopukm: Adi Sasono • Menaker: Fahmi Idris, A.M. Hendropriyono (Plt.) • Menteri Trans-PPH: A.M. Hendropriyono • Menkes: Faried Anfasa Moeloek • Mendikbud: Juwono Soedarsono • Menag: Abdul Malik Fadjar • Mensos: Justika Baharsjah • Menteri PPN: Boediono • Menristek: Muhammad Zuhal • Menteri BUMN: Tanri Abeng • Menteri P dan H: A.M. Saefuddin, Soleh Solahudin (Plt.) • Menteri Kependudukan: Ida Bagus Oka • Menves: Hamzah Haz, Marzuki Usman, Muhammad Zuhal (Plt.) • Menteri Agraria: Hasan Basri Durin • Menpera: Theo L. Sambuaga, Rachmadi Bambang Sumadhijo (Plt.) • Menteri LH: Panangian Siregar • Menperwan: Tuti Alawiyah • Menpora: Agung Laksono, Juwono Soedarsono (Plt.) • Jaksa Agung: Soedjono C. Atmonegoro, Andi Muhammad Ghalib • Mensesneg: Akbar Tandjung, Muladi (Plt.)
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan VII (1998)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Bacharuddin Jusuf Habibie
Menko Polkam: Feisal Tanjung • Menko Ekuin/Kepala BAPPENAS: Ginandjar Kartasasmita • Menko PP-PAN: Hartarto Sastrosoenarto • Menko Kesra/Kepala BKKBN: Haryono Suyono • Mendagri: R. Hartono • Menlu: Ali Alatas • Menhankam/Panglima ABRI: Wiranto • Menhak: Muladi • Menteri Penerangan: Muhammad Alwi Dahlan • Menkeu: Fuad Bawazier • Menperindag: Mohammad Hasan • Mentan: Justika Baharsjah • Mentamben: Kuntoro Mangkusubroto • Menhutbun: Sumahadi • Menteri PU: Rachmadi Bambang Sumadhijo • Menhub: Giri Suseno Hadihardjono • Menparsenbud: Abdul Latief • Menkopukm: Subiakto Tjakrawerdaya • Menaker: Theo L. Sambuaga • Menteri Trans-PPH: AM Hendropriyono • Mendikbud: Wiranto Arismunandar • Menkes: Faried Anfasa Moeloek • Menag: Muhammad Quraish Shihab • Mensos: Siti Hardijanti Rukmana • Menristek: Rahardi Ramelan • Menves: Sanyoto Sastrowardoyo • Menteri Agraria: Ary Mardjono • Menpera: Akbar Tanjung • Menteri LH: Juwono Sudarsono • Menteri Panhorbat: Haryanto Dhanutirto • Menteri BUMN: Tanri Abeng • Menperwan: Tuti Alawiyah • Menpora: Agung Laksono • Jaksa Agung: Soedjono C. Atmonegoro • Gubernur Bank Indonesia: Syahril Sabirin • Mensesneg: Saadillah Mursjid
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan VI (1993–1998)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Try Sutrisno
Menko Polkam: Soesilo Soedarman • Menko Eko-PP: Saleh Afiff • Menkoprodis: Hartarto Sastrosoenarto • Menko Kesra: Azwar Anas • Mendagri: Yogie Suardi Memet • Menlu: Ali Alatas • Menhankam/Panglima ABRI: Edi Sudradjat, Feisal Tanjung, Wiranto • Menhak: Oetojo Oesman • Menteri Penerangan: Harmoko, R. Hartono • Menkeu: Mar'ie Muhammad • Mendag (digabungkan dengan Menteri Perindustrian pada 6 Desember 1995): Satrio Budihardjo Joedono • Menperin (bernama Menteri Perindustrian dan Perdagangan sejak 6 Desember 1995): Tungki Ariwibowo • Mentan: Sjarifuddin Baharsjah • Mentamben: Ida Bagus Sudjana • Menhut: Djamaloedin Soeryohadikoesoemo • Menteri PU: Radinal Mochtar • Menhub: Haryanto Dhanutirto • Menparpostel: Joop Ave • Menkop-PPK: Subiakto Tjakrawerdaya • Menaker: Abdul Latief • Menteri Trans-PPH: Siswono Yudo Husodo • Mendikbud: Wardiman Djojonegoro • Menkes: Sujudi • Menag: Tarmizi Taher • Mensos: Endang Kusuma Inten Soeweno • Menteri PPN: Ginandjar Kartasasmita • Menristek: Bacharuddin Jusuf Habibie • Menteri Pangan: Ibrahim Hassan • Beddu Amang • Menteri Kependudukan: Haryono Suyono • Menves: Sanyoto Sastrowardoyo • Menteri Agraria: Soni Harsono • Menpera: Akbar Tanjung • Menteri LH: Sarwono Kusumaatmadja • Menperwan: Mien Sugandhi • Menpora: Hayono Isman • Menpan: T.B. Silalahi • Mensus: Harmoko • Jaksa Agung: Singgih • Gubernur Bank Indonesia: Sudrajad Djiwandono, Syahril Sabirin • Mensesneg: Moerdiono
Sekretaris Kabinet: Saadillah Mursjid
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan V (1988–1993)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Soedharmono
Kementerian di bawah Menko Polkam: Sudomo
  • Mendagri: Rudini
  • Menlu: Ali Alatas
  • Menhankam: L. B. Moerdani
  • Menhak: Ismail Saleh
  • Menpen: Harmoko
Kementerian di bawah Menko Ekuin-PP: Radius Prawiro
  • Menkeu: J. B. Sumarlin
  • Mendag: Arifin Siregar
  • Menkop: Bustanil Arifin
  • Mentan: Wardojo
  • Menhut: Hasjrul Harahap
  • Menperin: Hartarto Sastrosoenarto
  • Mentamben: Ginandjar Kartasasmita
  • Menteri PU: Radinal Mochtar
  • Menhub: Azwar Anas
  • Menparpostel: Soesilo Soedarman
  • Menaker: Cosmas Batubara
  • Mentrans: Soegiarto
  • Menristek: Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Menteri Kependudukan dan LH: Emil Salim
  • Menpera: Siswono Yudo Husodo
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Saleh Afiff
  • Menpan: Sarwono Kusumaatmadja
Kementerian di bawah Menko Kesra: Soepardjo Rustam
  • Mendikbud: Fuad Hassan
  • Menkes: Adhyatma
  • Menag: Munawir Sjadzali
  • Mensos: Haryati Soebadio
  • Menpora: Akbar Tanjung
  • Menperwan: A. Sulasikin Murpratomo
Menteri muda yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Menmukeu: Nasrudin Sumintapura
  • Menmudag: Soedradjad Djiwandono
  • Menmuperin: Tungki Ariwibowo
  • Menmutan: Sjarifuddin Baharsjah
  • Menmu PPN: Bernardus Sugiarta Muljana
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Panglima ABRI: Try Sutrisno, Edi Sudradjat
  • Jaksa Agung: Sukarton Marmosujono, Singgih
  • Gubernur Bank Indonesia: Adrianus Mooy
  • Mensesneg: Moerdiono
Sekretaris Kabinet: Saadillah Mursjid
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan IV (1983–1988)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Umar Wirahadikusumah
  • Kementerian di bawah Menko Polkam: Surono Reksodimedjo
  • Mendagri: Soepardjo Roestam
  • Menlu: Mochtar Kusumaatmadja
  • Menhankam/Panglima ABRI: Poniman
  • Menhak: Ali Said, Ismail Saleh
  • Menpen: Harmoko
Kementerian di bawah Menko Ekuin-PP: Ali Wardhana
  • Menkeu: Radius Prawiro
  • Mendag: Rachmat Saleh
  • Menkop: Bustanil Arifin
  • Mentan: Achmad Affandi
  • Menhut: Soedjarwo
  • Menperin: Hartarto Sastrosoenarto
  • Mentamben: Subroto
  • Menpu: Suyono Sosrodarsono
  • Menhub: Roesmin Noerjadin
  • Menparpostel: Achmad Tahir
  • Menaker: Sudomo
  • Mentrans: Martono
  • Menristek/Ketua BPPT: Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Menteri Kependudukan dan LH: Emil Salim
  • Menpera: Cosmas Batubara
  • Menteri PPN/Ketua BAPPENAS: J. B. Sumarlin
  • Menpan: Saleh Afiff
  • Menmu PP-PDN: Ginandjar Kartasasmita
  • Menmu Pangan: Wardojo
  • Menmu PP-Tanras: Hasjrul Harahap
  • Menmu PP-Terkan: J.H. Hutasoit
  • Kementerian di bawah Menko Kesra: Alamsyah Ratu Perwiranegara
  • Mendikbud: Nugroho Notosusanto, J. B. Sumarlin (Plt.), Fuad Hassan
  • Menkes: Suwardjono Surjaningrat
  • Menag: Munawir Sjadzali
  • Mensos: Nani Soedarsono
  • Menpora: Abdul Gafur
  • Menperwan: Lasiyah Soetanto, Anindyati Sulasikin Murpratomo
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden:
  • Mensesneg: Soedharmono
  • Panglima ABRI: L.B. Moerdani, Try Sutrisno
  • Jaksa Agung: Ismail Saleh, Hari Suharto
  • Gubernur Bank Indonesia: Arifin M Siregar
Menmudseskab: Moerdiono
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan III (1978–1983)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Adam Malik
  • Kementerian di bawah Menko Polkam: Maraden Panggabean
  • Mendagri: Amir Machmud, Soedharmono (Plt.)
  • Menlu: Mochtar Kusumaatmadja
  • Menhankam/Panglima ABRI: M. Jusuf
  • Menhak: Moedjono, Ali Said
  • Menpen: Ali Moertopo
  • Kementerian di bawah Menko Ekuin/Kepala BAPPENAS: Widjojo Nitisastro
  • Menkeu: Ali Wardhana
  • Mendagkop: Radius Prawiro
  • Mentan: Soedarsono Hadisapoetro
  • Menperin: A.R. Soehoed
  • Mentamben: Subroto
  • Menpu : Purnomosidi Hadjisarosa
  • Menhub: Rusmin Nurjadin
  • Menakertrans: Harun Al-Rasjid Zain
  • Menpan: J. B. Sumarlin
  • Menteri PP-LH: Emil Salim
  • Menristek: Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Kementerian di bawah Menko Kesra: Surono Reksodimedjo
  • Mendikbud: Daoed Joesoef
  • Menkes: Suwardjono Surjaningrat
  • Menag: Alamsyah Ratu Perwiranegara
  • Mensos: Sapardjo
Menteri muda yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Menmupera: Cosmas Batubara
  • Menmukop: Bustanil Arifin
  • Menmuda: Abdul Gafur
  • Menmuprongan: Achmad Affandi
  • Menperwan: Lasiyah Soetanto
  • Menmutrans: Martono
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Mensesneg: Soedharmono
  • Jaksa Agung: Ali Said, Ismail Saleh
  • Gubernur Bank Indonesia: Rachmat Saleh
  • Pangkopkamtib: Sudomo
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Jepang
  • Belanda
Basis data ilmiah
  • CiNii (Jepang)
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology
  • SUDOC (Prancis)
    • 1
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B._J._Habibie&oldid=27617866"
Kategori:
  • Kelahiran 1936
  • Kematian 2019
  • Meninggal usia 83
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Insinyur Indonesia
  • Ilmuwan Indonesia
  • Tokoh Dirgantara Indonesia
  • Profesor Indonesia
  • Alumni Institut Teknologi Bandung
  • Alumni Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen
  • Tokoh Jawa
  • Marga Gorontalo
  • Keluarga Habibie
  • Tokoh Gorontalo
  • Tokoh dari Parepare
  • Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
  • Politikus Indonesia
  • Politikus Partai Golongan Karya
  • Presiden Indonesia
  • Wakil Presiden Indonesia
  • Menteri Indonesia
  • Menteri Riset dan Teknologi Indonesia
  • Penerima Bintang Republik Indonesia Adipurna
  • Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana
  • Penerima Bintang Mahaputera Adipurna
  • Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
  • Penerima Bintang Jasa Utama
  • Penerima Bintang Budaya Parama Dharma
  • Penerima Bintang Dharma
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Halaman yang menggunakan ekstensi EasyTimeline
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: tanggal
  • Galat CS1: URL pengarsipan
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list
  • Galat CS1: nama generik
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • Halaman Wikipedia yang dilindungi sebagian tanpa batas waktu
  • Articles with hAudio microformats
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Halaman dengan label Wikidata belum diterjemahkan
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 25 Juni
  • Tanggal kematian 11 September
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juli 2025
  • Artikel yang ditulis seperti resume
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda CINII
  • Artikel Wikipedia dengan penanda FAST
  • Artikel Wikipedia dengan penanda SUDOC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN

Best Rank
More Recommended Articles