More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Lampung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lampung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lampung

  • Acèh
  • العربية
  • Azərbaycanca
  • تۆرکجه
  • Basa Bali
  • Betawi
  • Български
  • Banjar
  • Batak Mandailing
  • Català
  • 閩東語 / Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄
  • Cebuano
  • Chamoru
  • Čeština
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Kadazandusun
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Nordfriisk
  • Bahasa Hulontalo
  • 客家語 / Hak-kâ-ngî
  • हिन्दी
  • Ilokano
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • ქართული
  • Kumoring
  • 한국어
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Madhurâ
  • Basa Banyumasan
  • Minangkabau
  • Монгол
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • مازِرونی
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Kapampangan
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Sunda
  • Svenska
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Vèneto
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikiwisata
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 4°57′S 105°1′E / 4.950°S 105.017°E / -4.950; 105.017
Checked
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Saibatin)

Page version status

Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman ini

Ini adalah versi stabil, terperiksa pada tanggal 19 Agustus 2025.
Untuk kegunaan lain, lihat Lampung (disambiguasi).
Lampung
Provinsi
Transkripsi bahasa daerah
 • Kaganga𞜁𞜕𞜂𞜔𞜋𞜕𞜙𞜉𞜔𞜙𞜎𞜗𞜏𞜌𞜜𞜊𞜔𞜖
 • Jawiكڬوبرنوران لمڤوڠ
 • Hanacarakaꦏꦒꦸꦧꦼꦂꦤꦸꦂꦫꦤ꧀ꦭꦩ꧀ꦥꦸꦁ
Dari atas, kiri ke kanan; Tugu Siger, Rumah Nuwo Sesat, Pulau Pahawang, Gunung Anak Krakatau, Harimau sumatra di Bukit Barisan, Penari Bedana, Pantai Gigi Hiu Tanggamus, dan Pelabuhan Bakauheni.
Bendera Lampung
Bendera
Lambang resmi Lampung
Lambang
Motto: 
𞜑𞜖𞜋𞜔𞜌𞜓𞜎𞜔𞜐𞜅𞜔𞜎𞜘
Sang Bumi Ruwa Juray
(Lampung) Satu wilayah yang ditinggali oleh dua masyarakat adat Lampung: Say Batin dan Pepadun
Himne daerah: Sang Bumi Ruwa Jurai
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUndang-Undang Nomor 14 Tahun 1964
Hari jadi18 Maret 1964 (umur 61)
Ibu kotaKota Bandar Lampung
Kota besar lainnyaKota Metro
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 13
  • Kota: 2
  • Kecamatan: 228
  • Kelurahan: 205
  • Pekon/tiyuh/kampung/desa: 2.449
Pemerintahan
 • GubernurRahmat Mirzani Djausal
 • Wakil GubernurJihan Nurlela
 • Sekretaris DaerahMarindo Kurniawan[1]
 • Ketua DPRDAhmad Giri Akbar
Luas
[2]
 • Total33.553,55 km2 (12,955,10 sq mi)
Populasi
 (2022)[3][4]
 • Total9.176.546
 • Peringkat8
 • Kepadatan270/km2 (710/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 95,48%
Kristen 2,42%
- Protestan 1,51%
- Katolik 0,91%
Hindu 1,49%
Buddha 0,32%
Konghucu 0,01%
Lainnya 0,01%
Tidak diketahui 0,27%[5]
 • Bahasa
Daftar
  • Indonesia (resmi)
    Lampung
    —Lampung Api
    —Lampung Nyo
    Jawa
    Sunda
    —Sunda Priangan
    —Sunda Banten
    Melayu
    —Melayu Tengah (Semendo & Ogan)
    —Melayu Palembang
    Bali
    —Bali Nusa Penida
    —Bali dataran rendah
    Minangkabau
    Batak
    Tionghoa
    Komering
 • IPMKenaikan 72,48 (2023)
tinggi[6]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
34xxx-35xxx
Kode area telepon
Daftar
  • 0721 — Kota Bandar Lampung — Gedong Tataan - Tegineneng (Kabupaten Pesawaran) — Natar - Jati Agung (Kabupaten Lampung Selatan)
  • 0722 — Kota Agung (Kabupaten Tanggamus)
  • 0723 — Blambangan Umpu (Kabupaten Way Kanan)
  • 0724 — Kotabumi (Kabupaten Lampung Utara)
  • 0725 — Kota Metro — Gunung Sugih (Kabupaten Lampung Tengah) — Sukadana (Kabupaten Lampung Timur)
  • 0726 — Menggala (Kabupaten Tulang Bawang) — Kabupaten Tulang Bawang Barat — Wiralaga Mulya (Kabupaten Mesuji)
  • 0727 — Kalianda (Kabupaten Lampung Selatan) — Punduh Pidada (Kabupaten Pesawaran)
  • 0728 — Kota Liwa (Kabupaten Lampung Barat) — Krui (Kabupaten Pesisir Barat)
  • 0729 — Pringsewu (Kabupaten Pringsewu)
Kode ISO 3166ID - LA
Pelat kendaraanBE
Kode Kemendagri18 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS18 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 8.333.594.479.430,- (2024 [7])
PADRp 4.936.497.456.098,- (2024[8])
DAURp 2.041.221.164.000,- (2024[9])
DAKRp 1.138.239.984.000,- (2024[10])
Slogan pariwisataThe Treasure of Sumatra[11]
Lagu daerah
  • "Sang Bumi Ruwa Jurai"
  • "Bumi Sekala Brak"
  • "Pang Lipang Dang"
  • "Tepui Tepui"
  • "Cangget Agung"
Rumah adat
  • Nuwo sesat
  • Lamban agung
Senjata tradisional
  • Badik Lampung
  • Payan
  • Taji ayam
  • Terapang
Flora resmiCempaka telur[12]
Fauna resmiGajah sumatra[12]
Situs weblampungprov.go.id

Lampung adalah sebuah provinsi di bagian ujung selatan Pulau Sumatra, Indonesia. Ibu kota provinsi ini terletak di Kota Bandar Lampung.[13] Provinsi ini memiliki dua kota, yaitu Kota Bandar Lampung dan Kota Metro, serta 13 kabupaten. Secara geografis, provinsi ini berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah timur, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu di sebelah utara, serta Selat Sunda di sebelah selatan.

Provinsi Lampung memiliki dua pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Internasional Panjang dan Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni, serta bandar udara utama yakni Bandara Internasional Radin Inten II yang terletak 28 km dari ibu kota provinsi, serta stasiun kereta api besar Tanjung Karang yang terletak di pusat ibu kota provinsi. Pada tahun 2022, penduduk Provinsi Lampung berjumlah 9,176,546 jiwa, dengan kepadatan 270 jiwa/km2.[3][2][4]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pada abad ke- 7 tahun 671 Masehi zaman pra-sejarah Lampung di Sumatra, Sriwijaya menguasai sebagian besar Asia Tenggara hingga abad ke-11 Masehi, di abad ke-13 tahun 1289 Masehi penyebaran Islam awal bermula dari Batu Brak di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni Dolmen dan Megalitikum tertua di tanah Lampung dalam ajang Kepaksian Sekala Brak, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di Liwa. Pada abad ke-16 Masehi Penyebaran Islam juga masuk dari Banten ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.

Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan keresidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khazanah adat budaya di Nusantara. Oleh karenanya, pada zaman VOC didapat dari berbagai sumber bahwasanya Vereenigde Oostindische Compagnie (Persatuan Perusahaan Hindia Timur) yang berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800 selama abad ke-19 hingga abad ke-20, Hindia Belanda adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan Imperium Belanda. Tatanan sosial kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elite Belanda yang tinggi terpisah akan tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah oleh mereka, sedangkan istilah Indonesia digunakan untuk lokasi geografis setelah tahun 1880 Masehi, nama Hindia Belanda tercatat dalam dokumen VOC pada awal tahun 1620 Masehi. Daerah Lampung sendiri tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.

Lampung Tolang Pohwang kemungkinan besar pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda, setidaknya sampai abad ke-16. Sebelum akhirnya Kesultanan Banten menghancurkan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda. Sultan Banten yakni Sultan Ageng Tirtayasa, lalu tidak mengambil alih kekuasaan atas Lampung. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten karya Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut:

"From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region".[14]

Di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Dalam masa pemerintahannya, Sultan Ageng berupaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten yang terus mendapat hambatan karena dihalangi VOC yang bercokol di Batavia. VOC yang tidak suka dengan perkembangan Kesultanan Banten mencoba berbagai cara untuk menguasainya termasuk mencoba membujuk Sultan Abu Nashar Abdul Qahar, Putra Sultan Ageng untuk melawan Ayahnya sendiri.

Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Abu Nashar Abdul Qahar meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya ia menjanjikan akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Ageng Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.

Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan Abu Nashar Abdul Qahar menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Abu Nashar Abdul Qahar tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.

Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Abu Nashar Abdul Qahar yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung mengalami kegagalan disebabkan karena tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Abu Nashar Abdul Qahar yang bersekutu dengan kompeni, sebagian mereka masih tidak mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Kerajaan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.[15] Sementara itu timbul keraguan dari VOC mengenai status penguasaan Lampung di bawah Kekuasaan Kesultanan Banten, yang kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidaklah mutlak.

Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung (Oosthaven) saat era penjajahan Belanda

Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "jenangan" atau kadang-kadang disebut gubernur hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan jenangan/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.

Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia tidak menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung. Kebesaran seorang Raffles terendus sejak dirinya berusia 14. Di masa remaja itu Raffles harus menggantikan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Sir Thomas Stamford Bingley Raffles (lahir di Jamaica, 6 Juli 1781 – meninggal di London, Inggris, 5 Juli 1826 pada umur 44 tahun) adalah seorang Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warga negara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura.[16]

Geografi

[sunting | sunting sumber]

Topografi

[sunting | sunting sumber]
Peta Administrasi provinsi Lampung

Provinsi Lampung memiliki wilayah seluas 35.288,35 km2.[17] Wilayahnya terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini berada di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah timur dengan Laut Jawa, di sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Kelagian, Pulau Sebesi, Pulau Pahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatra. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.

Gunung

[sunting | sunting sumber]

Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:[18]

  • Gunung Pesagi (3.262 Mdpl) di Liwa, Lampung Barat
  • Gunung Tanggamus (2.100 Mdpl) di Kota Agung, Tanggamus
  • Gunung Tebak (1.607 Mdpl) di Sumber Jaya, Lampung Barat
  • Gunung Seminung (1.804 Mdpl) di Sukau, Lampung Barat
  • Gunung Sekincau (1.718 Mdpl) Liwa, Lampung Barat
  • Gunung Ratai (1.681 Mdpl) di Padang Cermin, Pesawaran
  • Gunung Pesawaran (1.662 Mdpl) di Kedondong, Pesawaran
  • Gunung Rindingan (1.506 Mdpl) di Pulau Panggung, Tanggamus
  • Gunung Rajabasa (1.281 Mdpl)[19] di Kalianda, Lampung Selatan
  • Gunung Betung (1.240 Mdpl) di Pesawaran dan Bandar Lampung
  • Gunung Krakatau (813 Mdpl) di Selat Sunda, Lampung Selatan
  • Gunung pugung ( 1.964 mdpl ) di Kec. Pesisir utara, Kabupaten Pesisir Barat

Sungai

[sunting | sunting sumber]

Sungai-sungai yang mengalir di Lampung menurut panjang dan daerah tangkapan airnya adalah sebagai berikut:

  • Way Sekampung, panjang 265 km, DTA 4.795,52 km2
  • Way Semaka, panjang 322,2 km, DTA 322.2 ha
  • Way Seputih, panjang 190 km, DTA 7.149,26 km2
  • Way Jepara, panjang 50 km, DTA 1.285 km2
  • Way Tulangbawang, panjang 136 km, DTA 1.285 km2
  • Way Mesuji, panjang 220 km, DTA 2.053 km2

Way Seputih mengalir di daerah Kabupaten Lampung Tengah dengan anak-anak sungai yang panjangnya lebih dari 50 km adalah:

  • Way Terusan, panjang 175 km, c.a. 1.500 km2
  • Way Pengubuan, panjang 165 km, c.a. 1.143,78 km2
  • Way Pegadungan, panjang 80 km, c.a. 975 km2
  • Way Raman, panjang 55 km, c.a. 200 km2

Way Tulangbawang mengalir di kabupaten Tulangbawang dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya:

  • Way Kanan, panjang 51 km, c.a. 1.197 km2
  • Way Rarem, panjang 53,50 km, c.a. 870 km2
  • Way Umpu, panjang 100 km, c.a. 1.179 km2
  • Way Tahmy, panjang 60 km, c.a. 550 km2
  • Way Besay, panjang 113 km, c.a. 879 km2
  • Way Giham, panjang 80 km, c.a. 506,25 km2

Way Mesuji yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan Sumatera Selatan di sebelah utara mempunyai anak sungai bernama Sungai Buaya, sepanjang 70 km dengan c.a. 347,5 km2. Sedangkan Way Sekampung mengalir di daerah kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran dan Lampung Selatan. Anak sungainya banyak, tetapi tidak ada yang panjangnya sampai 100 km. Hanya ada satu sungai yang panjangnya 51 km dengan c.a. 106,97 km2 ialah Way Ketibung di Kalianda. Beberapa kota di daerah provinsi Lampung yang tingginya 50 m lebih dari permukaan laut adalah: Tanjungkarang (96 m), Kedaton (100 m), Metro (53), Gisting (480 m), Negeri Sakti (100 m), Pringsewu (50 m), Pekalongan (50 m), Batanghari (65 m), Punggur (50 m), Padang Ratu (56 m), Wonosobo (50 m), Kedondong (80 m), Sidomulyo (75 m), Kasui (200 m), Sri Menanti (320 m) dan Kota Liwa (850 m).

Politik dan pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Gubernur

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar gubernur Lampung

Gubernur Provinsi Lampung saat ini dijabat oleh Rahmat Mirzani Djausal, didampingi wakil gubernur, Jihan Nurlela. Mereka merupakan pasangan pemenang pada pemilihan umum kepala daerah gubernur Lampung 2024.[20]


Gubernur Lampung
No. Foto Gubernur Partai Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Gubernur
1 Kusno Danupoyo Nonpartisan 1964 1966 1 [21]  Nadirsyah Zaini
(1966)
2 Zainal Abidin Pagaralam Nonpartisan 1966 1973 2 [22] —
3 R. Sutiyoso ABRI–Angkatan Darat 1973 5 Mei 1978 3 [ket. 1]
4 Yasir Hadibroto ABRI–Angkatan Darat 1978 1983 4 Subki E. Harun
(1980–90)
1983 1988 5  
5 Poedjono Pranyoto ABRI–Angkatan Darat 1988 1993 6
Man Hasan
(1990–95)
Suwardi Ramli
(1994–98)
Oemarsono
(1995–98)
1993 1997 7
Transisi (1997–1998)
6 Oemarsono PDI-P 5 Februari 1998 5 Februari 2003 8 —
Transisi (2003–2004)
7 Sjachroedin Zainal Pagaralam PDI-P 2 Juni 2004 28 Mei 2008 9 [23] Syamsurya Ryacudu
8 Syamsurya Ryacudu Golkar 2 Juli 2008 2 Juni 2009 [ket. 2] —
(7) Sjachroedin Zainal Pagaralam PDI-P 2 Juni 2009 2 Juni 2014 10 Joko Umar Said
9 Muhammad Ridho Ficardo Demokrat 2 Juni 2014 2 Juni 2019 11
(2014)
[ket. 3] Bachtiar Basri
Transisi (2019)
10 Arinal Djunaidi Golkar 12 Juni 2019 12 Juni 2024[26] 12
(2018)
Chusnunia Chalim
(2019–2023)
Transisi (2024–2025)
11 Rahmat Mirzani Djausal Gerindra 20 Februari 2025 Petahana 13
(2024)
[27] Jihan Nurlela

Pengganti Sementara

[sunting | sunting sumber]

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Lampung.

Potret Pejabat Partai Awal Akhir Periode Gubernur definitif Ref.
Oman Sachroni Nonpartisan 1 Oktober 1997 Januari 1998 7 Poedjono Pranyoto
  Tursandi Alwi
(penjabat)
Nonpartisan 5 Februari 2003 2 Juni 2004 — Transisi
(2003–2004)
Syamsurya Ryacudu
(Pelaksana tugas)
PDI-P 28 Mei 2008 2 Juli 2008 9 S. Z. Pagaralam
Didik Suprayitno
(penjabat sementara)
Nonpartisan 13 Februari 2018 23 Juni 2018 11 M. Ridho Ficardo [ket. 4]
Boytenjuri
(penjabat)
Nonpartisan 2 Juni 2019 12 Juni 2019 — Transisi
(2019)
[ket. 5]
Fahrizal Darminto
(pelaksana harian)
Nonpartisan 13 Juni 2024 19 Juni 2024 — Transisi
(2024–2025)
[ket. 6]
Samsudin
(Penjabat)
Nonpartisan 19 Juni 2024 20 Februari 2025 [ket. 7]
Catatan
  1. ^ Meninggal pada saat menjabat
  2. ^ Sjachroedin mundur dari jabatan Gubernur Lampung karena kembali mencalonkan diri dalam Pilgub Lampung 2008[24]
  3. ^ Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri cuti sementara sebagai gubernur karena menjadi peserta pilgub Lampung 2018[25]
  4. ^ Didik Suprayitno sebagai penjabat sementara sebab Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri cuti sementara sebagai gubernur-wakil gubernur[28]
  5. ^ Boytenjuri menjadi penjabat gubernur karena Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri telah habis masa jabatan[29]
  6. ^ Fahrizal Darminto menjadi penjabat gubernur karena Arinal Djunaidi telah habis masa jabatan.
  7. ^ Merangkap sebagai Staf Ahli Bidang Hukum pada Kementerian Pemuda dan Olahraga

Wakil Gubernur

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Wakil Gubernur Lampung


Wakil Gubernur Lampung
No. Foto Wakil Gubernur Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Gubernur
1
Nadirsyah Zaini
1966
1966
1
Kusno Danupoyo
Jabatan kosong
1966
1973
2
Zainal Abidin Pagaralam
1973
1978
3
R. Sutiyoso
1978
1980
4
Yasir Hadibroto
2
Subki E. Harun
1980
1990
5
6
Poedjono Pranyoto
(1988–1997)
Oman Sachroni
(1997–1998)
3
Man Hasan
1990
1995
7
4
Suwardi Ramli
1994
1998
[30]
5
Oemarsono
1995
Jabatan kosong
1998
2003
8
Oemarsono
5 Februari 2003
2 Juni 2004
—
Tursandi Alwi
(Penjabat)
6
Syamsurya Ryacudu
2 Juni 2004
2 Juli 2008
9
[31]
Sjachroedin Z. Pagaralam
Lowong
2 Juli 2008
2 Juni 2009
Syamsurya Ryacudu
7
Joko Umar Said
2 Juni 2009
2 Juni 2014
10
Sjachroedin Z. Pagaralam
8
Bachtiar Basri
2 Juni 2014
2 Juni 2019
11
(2014)
[32]
Muhammad Ridho Ficardo
9
Chusnunia Chalim
12 Juni 2019
5 Oktober 2023[33]
12
(2018)
Arinal Djunaidi
10
Jihan Nurlela
20 Februari 2025
petahana[34]
13
(2024)
[35]
Rahmat Mirzani Djausal


Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung

DPRD Lampung beranggotakan 85 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali.

Pimpinan DPRD Lampung terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak.

Anggota DPRD Lampung yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2024 yang dilantik pada 2 September 2024 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Tanjung Karang di Gedung DPRD Provinsi Lampung.[36] Komposisi anggota DPRD Lampung periode 2024-2029 terdiri dari 8 partai politik dimana Gerindra adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 16 kursi, kemudian disusul oleh PDIP yang meraih 13 kursi serta Partai Golkar dan PKB yang masing-masing meraih 11 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Lampung dalam empat periode terakhir.[37][38][39][40][41]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009-2014 2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 5 Kenaikan 7 Kenaikan 9 Kenaikan 11
Gerindra 6 Kenaikan 10 Kenaikan 11 Kenaikan 16
PDI-P 11 Kenaikan 17 Kenaikan 19 Penurunan 13
Golkar 10 Steady 10 Steady 10 Kenaikan 11
PKS 7 Kenaikan 8 Kenaikan 9 Penurunan 7
PPP 3 Kenaikan 4 Penurunan 1 Penurunan 0
PAN 7 Kenaikan 8 Penurunan 7 Kenaikan 8
Hanura 6 Penurunan 2 Penurunan 0 Steady 0
Demokrat 14 Penurunan 11 Penurunan 10 Penurunan 9
NasDem (baru) 8 Kenaikan 9 Kenaikan 10
PKPB 4
PDK 2
Jumlah Anggota 75 Kenaikan 85 Steady 85 Steady 85
Jumlah Partai 11 Penurunan 10 Penurunan 9 Penurunan 8


Kabupaten dan Kota

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar kabupaten dan kota di Lampung


No. Kabupaten/kota Ibu kota[42] Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[43] Jumlah penduduk (2024)[44] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1 Kabupaten Lampung Barat Liwa Parosil Mabsus 2.116,01 312.376 15 5/131
2 Kabupaten Lampung Selatan Kalianda Radityo Egi Pratama 2.218,84 1.109.649 17 4/256
3 Kabupaten Lampung Tengah Gunung Sugih Ardito Wijaya 4.548,93 1.385.711 28 10/301
4 Kabupaten Lampung Timur Sukadana Ela Siti Nuryamah 3.867,43 1.118.440 24 -/264
5 Kabupaten Lampung Utara Kotabumi Hamartoni Ahadis 2.656,39 672.594 23 15/232
6 Kabupaten Mesuji Wiralaga Mulya Elfianah 2.200,51 239.826 7 -/105
7 Kabupaten Pesawaran Gedong Tataan Dendi Ramadhona 1.279,60 494.183 11 -/144
8 Kabupaten Pesisir Barat Krui Dedi Irawan 2.993,80 175.769 11 2/116
9 Kabupaten Pringsewu Pringsewu Riyanto Pamungkas 614,97 442.049 9 5/126
10 Kabupaten Tanggamus Kota Agung Moh. Saleh Asnawi 2.901,98 638.652 20 3/299
11 Kabupaten Tulang Bawang Menggala Qodratul Ikhwan 3.107,47 436.038 15 4/147
12 Kabupaten Tulang Bawang Barat Panaragan Jaya Novriwan Jaya 1.281,45 310.637 9 3/93
13 Kabupaten Way Kanan Blambangan Umpu Ayu Asalasiyah 3.531,10 493.071 14 6/221
14 Kota Bandar Lampung - Eva Dwiana 183,72 1.073.451 20 126/-
15 Kota Metro - Bambang Iman Santoso 73,21 180.281 5 22/-


Demografi

[sunting | sunting sumber]

Suku bangsa

[sunting | sunting sumber]

Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia di luar Pulau Jawa yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Jawa. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, sebanyak 64,17% dari total populasi di Lampung merupakan orang Jawa. Penduduk asli Lampung, yaitu suku Lampung, menempati posisi kedua dengan populasi sebesar 13,56%. Sementara itu, suku Sunda berada di posisi ketiga dengan persentase 11,88%. Di posisi keempat dan kelima terdapat suku Melayu (5,64%) dan suku Bali (1,38%). Kelompok Melayu di Lampung terdiri dari berbagai subsuku, seperti Ogan, Semendo, dan Palembang. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, berikut ini adalah komposisi etnis atau suku bangsa di Provinsi Lampung:[45][46]

No Suku Jumlah 2010 %
1 Jawa 4.865.330 64,17%
2 Lampung 1.028.190 13,56%
3 Sunda 901.087 11,88%
4 Melayu 427.326 5,64%
5 Bali 104.810 1,38%
6 Minangkabau 69.652 0,92%
7 Batak 52.311 0,69%
8 Tionghoa 39.979 0,53%
9 Bugis 21.054 0,28%
10 Lainnya 72.209 0,95%
Provinsi Lampung 7.581.948 100%

Catatan: suku lainnya sudah termasuk beberapa suku seperti (Madura, Betawi, Komering, suku asal Bengkulu, Arab, suku asal Sumatera lainnya, Tamil India, dan lain-lain)

Bahasa

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Bahasa Lampung

Masyarakat Lampung menggunakan berbagai bahasa, antara lain: Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu Semendo, Bahasa Melayu Ogan, Bahasa Melayu Mesuji, Bahasa Melayu Palembang, Bahasa Batak, Bahasa Minangkabau, Bahasa Mandarin & Bahasa Tionghoa, Bahasa Madura dan rumpun bahasa Lampung.[47]

Agama

[sunting | sunting sumber]

Agama di Lampung (2010)

  Islam (95.48%)
  Kristen Protestan (1.51%)
  Hindu (1.49%)
  Kristen Katolik (0.91%)
  Buddhisme (0.32%)
  Konfusianisme (0.01%)
  Lainnya (0.01%)
  Tidak diketahui (0.27%)

Provinsi Lampung memiliki keberagaman dalam hal agama. Islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh sebagian besar penduduk, termasuk suku Jawa, Lampung, Sunda, Melayu, Minangkabau, Bugis, serta sebagian kecil masyarakat Batak dan suku lainnya. Agama Kristen (Protestan dan Katolik) merupakan agama terbesar kedua di Lampung, dengan persentase 2,42% dari total populasi. Denominasi Protestan umumnya dianut oleh suku Batak, Jawa, serta sebagian masyarakat keturunan Tionghoa dan suku lainnya. Sementara itu, denominasi Katolik banyak dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa, Jawa, serta sebagian suku Batak dan kelompok lainnya. Agama Hindu mayoritas dianut oleh masyarakat dari suku Bali. Selain itu, Hindu juga dianut oleh sebagian kecil masyarakat keturunan India (Tamil) serta oleh sebagian suku Jawa. Agama Buddha terutama dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa, dengan sebagian kecil penganut dari suku Jawa. Sementara itu, agama Konghucu umumnya dianut oleh komunitas masyarakat Tionghoa.

Selain agama-agama tersebut, terdapat pula kelompok yang menganut kepercayaan, serta sebagian penduduk yang tidak terdata atau tidak diketahui afiliasi keagamaannya.[butuh rujukan]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Sekolah-sekolah di Lampung terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK dan juga Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun di artikel ini hanya akan menampilkan daftar perguruan tinggi saja, karena jumlah sekolah sangat banyak.

Perguruan Tinggi

[sunting | sunting sumber]
  • Universitas Lampung (UNILA)
  • Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
  • UIN Raden Intan Lampung
  • IAIN Jurai Siwo Metro
  • Politeknik Negeri Lampung (POLINELA)
  • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Lampung
  • Universitas Teknokrat Indonesia
  • IBI Darmajaya Bandar Lampung
  • Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung
  • Universitas Bandar Lampung
  • Universitas Muhammadiyah Lampung
  • Universitas Mitra Lampung
  • Universitas Darmajaya
  • Universitas Malahayati
  • Universitas Tulang Bawang
  • STKIP PGRI Bandar Lampung
  • DCC Lampung
  • STIE Gentiaras
  • Universitas Rajabasa
  • Universitas Islam Kalianda
  • STAI Yasba Kalianda
  • STIE Muhamadiyah Kalianda
  • STIH Kalianda
  • STKIP Kalianda
  • AKPER Hampar Baiduri Kalianda
  • AKBID Bunda Delima Kalianda
  • Universitas Terbuka Ketapang
  • DCC Kalianda
  • Universitas Megou Pak Tulang Bawang
  • Prasetiya Mandiri Lampung
  • Universitas Muhammadiyah Metro
  • STKIP Darmawacana Metro
  • STKIP Muhammadiyah Pringsewu
  • STKIP Muhammadiyah Kotabumi
  • STMIK Pringsewu
  • STAI Pringsewu
  • STAI Maarif Metro
  • STIE Lampung Timur
  • STAI Darussalam Lampung
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras
  • Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Rusyd Kotabumi
  • Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung

Ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat pesisir di Provinsi Lampung umumnya bekerja sebagai nelayan dan petani. Di beberapa daerah pesisir, sektor perikanan, terutama tambak udang, menjadi komoditas unggulan yang berkontribusi tidak hanya pada perekonomian nasional tetapi juga internasional. Sementara itu, masyarakat yang bermukim di daerah pedalaman umumnya mengandalkan sektor pertanian dengan menanam padi serta mengelola perkebunan lada, kopi, cengkih, kayu manis, dan komoditas lainnya. Lampung juga memiliki lahan yang dikembangkan untuk perkebunan skala besar, mencakup tanaman kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, dan tebu.[butuh rujukan]

Selain sebagai daerah penghasil hasil bumi, Lampung juga berperan sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan utama di Sumatra, mengingat posisinya sebagai pintu gerbang Pulau Sumatra dari Pulau Jawa. Hal ini mendorong pertumbuhan industri di berbagai wilayah, seperti Panjang, Natar, Tanjung Bintang, dan Bandar Jaya. Industri perikanan, khususnya tambak udang, merupakan salah satu yang terbesar di dunia setelah penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Di sektor industri gula, Lampung memiliki kapasitas produksi mencapai 600.000 ton per tahun. Pada tahun 2007, pembangunan pabrik gula baru diresmikan untuk memperkuat industri gula di provinsi ini. Selain itu, industri agrobisnis di Lampung juga mencakup berbagai komoditas unggulan, seperti nanas, singkong, kelapa sawit, kopi robusta, lada, kakao, serta produk turunan lainnya seperti nata de coco.[butuh rujukan]

Di sisi lain, Lampung adalah salah satu produksi kopi terkemuka Indonesia yang dipasarkan ke negara asing. Indonesia produsen kopi terbesar di dunia, terutama di wilayah Sumatra. Berdasarkan data dari Badan Statistik terakhir, Kabupaten Lampung Barat tercatat sebagai daerah dengan produksi kopi terbanyak di provinsi Lampung.[48]

Seni dan budaya

[sunting | sunting sumber]

Sastra

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Sastra Lampung dan Sastrawan Lampung

Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung. Kehidupan sastra (Indonesia) di Lampung dapat dikatakan sangat ingar-bingar meskipun usia dunia kesusastraan Lampung relatif masih muda. Penyair dan seniman Lampung antara lain Thamrin Effendi, Isbedi ZS, A.M. Zulqornain, Sugandhi Putra, Djuhardi Basri, Naim Emel Prahana dan beberapa nama lainnya.

Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti Iswadi Pratama, Budi P. Hatees, Panji Utama, Udo Z. Karzi, Ahmad Yulden Erwin, Christian Heru Cahyo, Oyos Saroso H.N., dan lain-lain. Menyusul kemudian Ari Pahala Hutabarat, Budi Elpiji, Rifian A. Chepy, Dahta Gautama dkk. Kini ada Dina Oktaviani, Alex R. Nainggolan, Jimmy Maruli Alfian, Y. Wibowo, Inggit Putria Marga, Nersalya Renata dan Lupita Lukman. Selain itu ada cerpenis Dyah Merta dan M. Arman AZ.

Leksikon Seniman Lampung (2005) menyebutkan tidak kurang dari 36 penyair/sastrawan Lampung yang meramaikan lembar-lembar sastra koran, jurnal dan majalah seantero negeri.

Tapis Lampung

[sunting | sunting sumber]

Kain Tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").[49]

Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.[50]

Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.[50]

Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas wilayah masing-masing. Salah satu jenis yakni kain tapis yang memiliki nilai estesis dari religi yang tinggi dan sudah dikenal di wilayah-wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri. Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung dari masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik fisik maupun spiritual. Kain tapis yakni pakaian adat Lampung. Pakaian adat itu itak saja berpungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam sekitar, tetapi juga berpungsi sebagai perhiasan, lambang kesucian, perlengkapan upacara sakral, bahkan merupakan lambang status social seseorang.[51]

Musik

[sunting | sunting sumber]

Jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau, contohnya adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.

Tarian

[sunting | sunting sumber]

Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung contohnya Tari Sembah (atau Tari Sigeh Penguten) dan Tari Melinting. Ritual Tari Sembah biasanya diadakan untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan. Selain sebagai ritual penyambutan, Tari Sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakat Lampung.

Media massa

[sunting | sunting sumber]

Koran pertama di Lampung adalah Harian Tamtama (4 Oktober 1968). Pada awal dekade 1970-an terbit koran lokal Lampung, Pusiban, Indevenden, dan Post Ekonomi. Ketiganya kemudian bergabung menjadi Harian Lampung Post pada 1974. Sejak itu hingga menjelang era reformasi media yang ada yaitu Tamtama (kemudian berubah menjadi Lampung Ekspres) dan Lampung Post. Lampung Ekspres dimiliki Harun Muda Indrajaya, sedangkan Lampung Post pada awal 1990-an dibeli Surya Paloh.

Memasuki era reformasi banyak koran bermunculan. Namun, sebagian besar tirasnya kecil dan masih mengandalkan sumber pengasilan dari iklan dan anggaran pemerintah daerah. Pada 2002 hingga 2011, terbit media milik NGO. Media dalam bentuk majalah yang bernama Sapu Lidi diterbitkan oleh Komite Anti Korupsi (KoAk) Lampung yang kemudian mati seiring berhentinya program dari lembaga donor.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Suku Lampung
  • Islam di Lampung
  • Daftar tokoh Lampung
  • Universitas Lampung

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-rahmat-mirzani-djausal-lantik-marindo-kurniawan-sebagai-sekda-provinsi-lampung
  2. ^ a b "Provinsi Lampung Dalam Angka 2021". BPS Lampung. hlm. 7, 76, 250. Diarsipkan dari asli (pdf) tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 17 September 2021.
  3. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 20 Oktober 2023.
  4. ^ a b "Jumlah Penduduk". lampung.bps.go.id. BPS Lampung. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 18 April 2023.
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2020-12-29. Diakses tanggal 2022-09-16.
  6. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023". www.bps.go.id. hlm. 8. Diakses tanggal 7 Desember 2023.
  7. ^ https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/
  8. ^ https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/
  9. ^ https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-lampung
  10. ^ https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-lampung
  11. ^ "Gubernur Paparkan Rangkaian Kegiatan Festival Krakatau di Kementerian Pariwisata". Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-01-07. Diakses tanggal 2022-01-07.
  12. ^ a b "Keputusan Gubernur Lampung No. 26 Tahun 2004 Tentang Penetapan Tanaman Telor dan Gajah Sebagai Flora dan Fauna Identitas Propinsi". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-08-14. Diakses tanggal 2022-08-05. ;
  13. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2021-11-10. Diakses tanggal 2021-11-10.
  14. ^ Guillot, Claude. (1990). The sultanate of Banten. Gramedia Book Publishing Division. hlm. 19.
  15. ^ Ningsih, Widya Lestari (1 Mei 2021). Nailufar, Nibras Nada (ed.). "Raja-Raja Kerajaan Banten". Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 16 Oktober 2021.
  16. ^ "Thomas Stamford Raffles: Gubernur Jenderal Hindia-Belanda dari Inggris yang Menggugah Kebesaran Jawa". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 2021-08-05.
  17. ^ Saifuddin, R., dkk. (2018). Saifuddin, Ridwan (ed.). Menggali Akar Kemiskinan: Melihat dari Dekat Kemiskinan di Provinsi Lampung (PDF). Bandar Lampung: Balitbangda Provinsi Lampung. hlm. 7. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2023-05-29. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  18. ^ Karimah, Inggit Dwi (2021-04-23). "KARAKTERISTIK MORFOLOGI SPORA TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) PADA KELAS FILICINAE (PAKU SEJATI) DI GUNUNG TANGGAMUS, LAMPUNG". dx.doi.org. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2021-09-17.
  19. ^ "Gunung Rajabasa, Memiliki Dua Titik Puncak". Altumnews.com. 2021-03-26. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-07-29. Diakses tanggal 2021-08-05.
  20. ^ Engine, Masterweb. "Presiden Prabowo Subianto Secara Resmi Melantik Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2025-2030 - Presiden Prabowo Subianto Secara Resmi Melantik Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2025-2030". Website Resmi Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-09.
  21. ^ "Publikasi Statistik Lampung". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 15 Maret 2015.[pranala nonaktif permanen]
  22. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2019-04-08. Diakses tanggal 2019-04-08.
  23. ^ Merduani, Bisrie; YAN (29 Mei 2004). "Syahrudin Gubernur Lampung Terbaru". Liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-07-03. Diakses tanggal 29 Oktober 2017.
  24. ^ RH, Priyambodo, ed. (4 Juli 2008). "Syamsurya Ryacudu, dari Dosen Jadi Gubernur Setahun". ANTARA News. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-10-29. Diakses tanggal 29 Oktober 2017.
  25. ^ "Pilgub Lampung 2018-Ini Jadwal Cuti Ridho Ficardo, Herman, Mustafa, Chusnunia, dan Bachtiar Basri". Tribunnews.com. 16 Januari 2018. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-02-13. Diakses tanggal 13 Februari 2018.
  26. ^ admin (2024-05-09). "Masa Jabatan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Berakhir 12 Juni 2024". Alenia.id. Diakses tanggal 2024-10-17.
  27. ^ Lampung, Dinas Kominfotik Provinsi. "Presiden Republik Indonesia Lantik Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2025-2030". Pemerintah Provinsi Lampung (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-02-20.
  28. ^ Yanuar Nurcholis Majid, ed. (13 Februari 2018). "Mendagri Lantik Didik Suprayitno Jadi Penjabat Sementara Gubernur Lampung". Tribunnews.com. TribunNews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-02-13. Diakses tanggal 13 Februari 2018.
  29. ^ Prasetia, Andhika (2 Juni 2019). "Mendagri Lantik Boytenjuri sebagai Penjabat Gubernur Lampung". Detik.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-06-14. Diakses tanggal 11 Juni 2019.
  30. ^ Amirsormin, ed. (20 Januari 2013). "Suwardi Ramli Dikebumikan di Menggala". Lampost. Diakses tanggal 26 Desember 2015.[pranala nonaktif permanen]
  31. ^ "Sjacroedin Gubernur Lampung Terbaru". Liputan 6. Diakses tanggal 24 Januari 2016.
  32. ^ Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (2014). "Daftar Gubernur dan Wakil Gubernur seluruh Indonesia per tahun 2014" (PDF). Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah. Diakses tanggal 26 Desember 2015.[pranala nonaktif permanen]
  33. ^ Tommy Saputra (16 Oktober 2023). "Chusnunia Chalim Resmi Lepas Jabatan Wagub Lampung". Detik.com. Diakses tanggal 17 Oktober 2023.
  34. ^ "Quick Count Pilkada Lampung 2024". Kompas.com. 28 November 2024. Diakses tanggal 1 Desember 2023.
  35. ^ Lampung, Dinas Kominfotik Provinsi Lampung. "Presiden Republik Indonesia Lantik Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2025-2030". Pemerintah Provinsi Lampung (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-02-20.
  36. ^ "85 Anggota DPRD Lampung Dilantik". poskotanews.com. 03-09-2019. Diakses tanggal 10-12-2019. [pranala nonaktif permanen]
  37. ^ "SK KPU Provinsi Lampung No. 278/HK.03.1-Kpt/18/Prov/VIII/2019 tentang Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPRD Provinsi Lampung Tahun 2019" (PDF). jdih.kpu.go.id. 12-08-2019. Diakses tanggal 10-12-2019. [pranala nonaktif permanen]
  38. ^ "KPU Tetapkan 85 Anggota DPRD Provinsi Lampung Terpilih". lampost.co. 12-08-2019. Diakses tanggal 10-12-2019.
  39. ^ "Tiga Anggota DPRD Lampung Tidak Dilantik". travel.kompas.com. 01-09-2009. Diakses tanggal 11-12-2019.
  40. ^ Lampung, Multimedia Humas Polda. "Kpu Prov Lampung Tetapkan 85 Caleg Terpilih Periode 2024-2029". TRIBRATANEWS LAMPUNG (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2024-06-19.
  41. ^ "Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Lampung Nomor 107 Tahun 2024 Tentang Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024" (PDF). Komisi Pemilihan Umum Provinsi Lampung. 02-05-2024. Diakses tanggal 01-02-2025.
  42. ^ "Nama Ibukota Kabupaten Kota dan Jarak Ke Ibukota Provinsi Menurut Kabupaten Kota Tahun 2014". lampung.bps.go.id. Diakses tanggal 16 Oktober 2021.
  43. ^ "Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.1.1-6117 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau" (PDF). Kementerian Dalam Negeri. Diakses tanggal 2025-01-21.
  44. ^ "Agregat Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2024". Satu Data Pemerintahan Dalam Negeri. 2024-12-19. Diakses tanggal 2025-01-21.
  45. ^ "Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia". www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diarsipkan dari asli (pdf) tanggal 2021-03-25. Diakses tanggal 22 September 2021.
  46. ^ Ananta, Aris (2015). Demography of Indonesia's Ethnicity. Evi Nurvidya Arifin, M. Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono. SG: Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 978-981-4519-88-5. OCLC 1011165696. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2021-04-16.
  47. ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Peta Bahasa di Provinsi Lampung". Bahasa dan Peta Bahasa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 2021-02-10.
  48. ^ https://www.cnbcindonesia.com/research/20240826132329-128-5666411-10-provinsi-penghasil-kopi-terbesar-di-indonesia-lampung-nomor-2
  49. ^ "Kain Tapis, Kemegahan Warisan Kriya Tekstil Tradisional Lampung". Indonesia Kaya. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-11-16. Diakses tanggal 2022-11-16.
  50. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-23. Diakses tanggal 2022-12-23.
  51. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-13. Diakses tanggal 2022-12-13.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Profil Demografi Lampung
  • (Indonesia) Profil Ekonomi Lampung
  • (Indonesia) Profil Wisata Lampung
  • (Indonesia) Ekonomi Regional Lampung
  • (Indonesia) Statistik Regional Lampung
  • (Indonesia) Situs web resmi pemerintah provinsi Lampung
  • (Indonesia) Indonesia Travel: Informasi lengkap seputar Lampung
  • (Indonesia) repositori.kemdikbud.go.id -- Sejarah sosial Lampung
  • l
  • b
  • s
Lampung, Indonesia
  • Pusat pemerintahan: Bandar Lampung
  • Gubernur: Rahmat Mirzani Djausal
  • Wakil Gubernur: Jihan Nurlela
Kabupaten
  • Lampung Barat
  • Lampung Selatan
  • Lampung Tengah
  • Lampung Timur
  • Lampung Utara
  • Mesuji
  • Pesawaran
  • Pesisir Barat
  • Pringsewu
  • Tanggamus
  • Tulang Bawang
  • Tulang Bawang Barat
  • Way Kanan
Lambang Lampung
Kota
  • Bandar Lampung
  • Metro
Topik
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan dan kelurahan
  • Kepala dan wakil kepala daerah
  • l
  • b
  • s
Provinsi di Indonesia
Ibu kota
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Sumatra
  • Aceh
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Kepulauan Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Riau
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Selatan
  • Sumatera Utara
Garuda Pancasila
Jawa
  • Banten
  • Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
Nusa Tenggara
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
Sulawesi
  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Utara
Maluku
  • Maluku
  • Maluku Utara
Papua
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat Daya
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Tengah
Artikel terkait
Sejarah
Lambang
Kode ISO
Daerah khusus dan daerah istimewa
Gubernur dan wakil gubernur
Pemekaran (rencana)
Lihat pula
Daftar provinsi menurut:
  • PDRB
  • PDRB per kapita
  • IPM
  • Titik tertinggi
Daftar kabupaten dan kota
Daftar kecamatan dan kelurahan/desa
  • l
  • b
  • s
Topik mengenai Sumatra
Provinsi
Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Sumatera Selatan · Lampung
Gubernur
Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Sumatera Selatan · Lampung
Kabupaten
dan kota
Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Sumatera Selatan · Lampung
Kecamatan
dan kelurahan
Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Sumatera Selatan · Lampung
Tokoh
Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Sumatera Selatan · Lampung
Daftar
  • Bahasa
  • Gunung
  • Museum
  • Pulau
Kota besar
  • Kota Banda Aceh
  • Kota Langsa
  • Kota Lhokseumawe
  • Kota Sabang
  • Kota Subulussalam
  • Kota Binjai
  • Kota Gunungsitoli
  • Kota Medan
  • Kota Padang Sidempuan
  • Kota Pematangsiantar
  • Kota Sibolga
  • Kota Tanjungbalai
  • Kota Tebing Tinggi
  • Kota Bengkulu
  • Kota Jambi
  • Kota Sungaipenuh
  • Kota Dumai
  • Kota Pekanbaru
  • Kota Bukittinggi
  • Kota Padang
  • Kota Padang Panjang
  • Kota Pariaman
  • Kota Payakumbuh
  • Kota Sawahlunto
  • Kota Solok
  • Kota Lubuk Linggau
  • Kota Pagar Alam
  • Kota Palembang
  • Kota Prabumulih
  • Kota Bandar Lampung
  • Kota Metro
  • Kota Pangkal Pinang
  • Kota Batam
  • Kota Tanjungpinang
Suku bangsa
  • Aceh
  • Alas
  • Anak Dalam
  • Batak
  • Bengkulu
  • Gayo
  • Jambi
  • Lampung
  • Melayu
  • Minang
  • Nias
Bahasa
  • Aceh
  • Alas
  • Batak
  • Bengkulu
  • Gayo
  • Jambi
  • Lampung
  • Melayu
  • Minang
  • Nias

4°57′S 105°1′E / 4.950°S 105.017°E / -4.950; 105.017

Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Perpustakaan nasional
  • Republik Ceko
Lain-lain
  • MusicBrainz area
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lampung&oldid=27698043"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Maret 2021
  • Lampung
  • Provinsi di Indonesia
  • Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen formatnum non-numerik
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: periode hilang
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Galat CS1: tanggal
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Halaman Wikipedia dengan templat pelindungan yang salah
  • Artikel mengandung aksara Jawa
  • Pages using multiple image with auto scaled images
  • Pages using infobox settlement with no coordinates
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Koordinat di Wikidata
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NKC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda MusicBrainz area
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles