More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Mohammad Husni Thamrin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mohammad Husni Thamrin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mohammad Husni Thamrin

  • Basa Bali
  • Betawi
  • English
  • Jawa
  • Bahasa Melayu
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Thamrin)
Artikel ini bukan mengenai Husnie Thamrin (politikus).

Mohammad Husni Thamrin
Potret Thamrin
Lahir(1894-02-16)16 Februari 1894
Weltevreden, Batavia, Hindia Belanda
Meninggal11 Januari 1941(1941-01-11) (umur 46)
Senen, Batavia, Hindia Belanda
MakamTPU Karet Bivak, Jakarta
KebangsaanIndonesia
PekerjaanPolitikus
Tahun aktif1919–1940
PenghargaanPahlawan Nasional Indonesia
  • Pahlawan Nasional Indonesia Edit nilai pada Wikidata

Mohammad Husni Thamrin (Ejaan Van Ophuijsen: Mohammad Hoesni Thamrin, 16 Februari 1894 – 11 Januari 1941) adalah seorang pemikir politik dan nasionalis Indonesia berdarah campuran Eurasia-Betawi yang memperjuangkan kemerdekaan koloni Belanda di Hindia Belanda. Setelah kematiannya, ia dianggap sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta), Hindia Belanda, pada 16 Februari 1894.[1][2] Ayahnya, Thamrin Mohd. Tabri, adalah anak seorang pengusaha Inggris yang memiliki Hotel Ort di Batavia dengan gundiknya yang berkebangsaan Indonesia. Tabri kemudian diadopsi dan dibesarkan oleh pamannya yang berasal dari Jawa. Oleh karena itu, Thamrin lahir dalam kelas neo-priayi dan pada tahun 1906, ayahnya menjadi bupati (wedana) di bawah Gubernur Jenderal Johan Cornelis van der Wijck.[3] Setelah lulus dari Koning Willem III, Thamrin bekerja di beberapa pekerjaan pemerintahan sebelum bekerja selama sepuluh tahun di perusahaan pelayaran Koninklijke Paketvaart-Maatschappij.[1][2]

Munculnya Mohammad Husni Thamrin sebagai tokoh pergerakan yang berkaliber nasional tidaklah mudah. Untuk mencapai tingkat itu ia memulai dari bawah, dari tingkat lokal. Dia memulai geraknya sebagai seorang tokoh (lokal) Betawi. Sebagaimana telah disinggung pada bab terdahulu, Mohammad Husni Thamrin sejak muda telah memikirkan nasib masyarakat Betawi yang sehari-hari dilihatnya. Sebagai anak wedana, dia tidaklah terpisah dari rakyat jelata. Malah, dia sangat dekat dengan mereka. Sebagaimana anak-anak sekelilingnya, yang terdiri dari anak-anak rakyat jelata, dia pun tidak canggung-canggung untuk mandi-mandi bersama di Sungai Ciliwung. Dia tidak canggung-canggung untuk tidur bersama mereka, sebagaimana yang pernah disaksikan oleh ayahnya sendiri. Kelincahannya sebagai pemimpin agaknya telah menampak sejak ia masih berusia remaja.

Karier

[sunting | sunting sumber]
Keluarga Thamrin
Pemikiran dari tokoh nasionalis Mohammad Husni Thamrin

Pada tahun 1929 telah terjadi suatu insiden penting di dalam Gemeenteraad, yaitu yang menyangkut pengisiari lowongan jabatan wakil wali kota Betawi (Batavia). Tindakan pemerintah kolonial ketika itu memang sangat tidak bijaksana, karena ternyata lowongan jabatan itu diberikan kepada orang Belanda yang kurang berpengalaman, sedang untuk jabatan itu ada orang Betawi yang jauh lebih berpengalaman dan pantas untuk jabatan itu. Tindakan pemerintah ini mendapat reaksi keras dari fraksi nasional. Bahkan mereka mengambil langkah melakukan pemogokan, ternyata usaha mereka berhasil dan pada akhirnya Mohammad Husni Thamrin diangkat sebagai wakil wali kota Batavia.

Dua tahun sebelum kejadian di atas, Mohammad Husni Thamrin memang telah melangkahkan kakinya ke medan perjuangan yang lebih berat, karena dia ditunjuk sebagai anggota lembaga yang lebih luas jangkauannya dan lebih tinggi martabatnya. Pada tahun 1927 ditunjuk sebagai anggota Volksraad untuk mengisi lowongan yang dinyatakan kosong oleh Gubernur Jenderal. Pada mulanya kedudukan itu ditawarkan kepada H.O.S. Tjokroaminoto, tetapi ditolak. Kemudian, ditawarkan lagi kepada dr. Sutomo, tetapi juga dia menolak. Dengan penolakan kedua tokoh besar ini, maka dibentuklah suatu panitia, yaitu panitia Dr. Sarjito yang akan memilih seorang yang dianggap pantas untuk menduduki kursi Volksraad yang lowong. Panitia Dr. Sarjito akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Mohammad Husni Thamrin. Alasan yang dikemukakannya ialah bahwa Mohammad Husni Thramrin cukup pantas menduduki kursi itu mengingat pengalamannya sebagai anggota Gemeenteraad.

Pada tahun pengangkatannya sebagai anggota Volksraad, keadaan di Hindia Belanda mengalami perubahan yang sangat penting yakni adanya sikap pemerintah kolonial yang keras, lebih bertangan besi. Ini adalah salah satu akibat yang paling buruk yang lahir dari terjadinya pemberontakan 1926 dan 1927. Akan tetapi di lain pihak ketika memasuki tahun 1927 itu pula, langkah pergerakan nasional kita juga mengalami perubahan sebagai akibat dari didirikannya PNI dan munculnya Bung Karno sebagai pemimpin utamanya.

Husni Thamrin dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi (dari organisasi Kaoem Betawi) yang pertama kali menjadi anggota Volksraad ("Dewan Rakyat") di Hindia Belanda. Ia mewakili kelompok Inlanders ("pribumi").[butuh rujukan] Pada tahun 1939, Husni Thamrin menjadi pemimpin fraksi nasional di dalam Volksraad.[4] Thamrin juga salah satu tokoh penting dalam dunia sepak bola Hindia Belanda (sekarang Indonesia), karena pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 Gulden pada tahun 1932 untuk mendirikan lapangan sepak bola khusus untuk rakyat Hindia Belanda pribumi yang pertama kali di daerah Petojo, Batavia (sekarang Jakarta).

Pada tanggal 11 Januari 1941, Mohammad Husni Thamrin wafat setelah sakit beberapa waktu lamanya. Akan tetapi, beberapa saat sebelum kewafatannya, pemerintah kolonial telah melakukan tindakan "sangat kasar" terhadap dirinya. Dalam keadaan sakit, ia harus menghadapi perlakuan kasar itu, yaitu rumahnya digeledah oleh polisi-polisi rahasia Belanda (PID). Ia memprotesnya, akan tetapi tidak diindahkan. Sejak itu rumahnya dijaga ketat oleh PID dan tak seorangpun dari rumahnya yang diperbolehkan meninggalkan rumah tanpa seizin polisi, juga termasuk anak perempuannya yang masih kecil juga tidak diperkenankan meninggalkan rumahnya, sekalipun utntuk pergi ke sekolah. Tindakan polisi Belanda itu tentulah sangat menekan perasaannya dan menambah parah sakitnya. Wafatnya Mohammad Husni Thamrin tentulah sangat besar artinya bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang pemimpinnya yang cerdas dan berwibawa.

Pada bulan Mei 1939, Thamrin mempelopori upaya menyatukan delapan organisasi nasionalis, termasuk Partai Indonesia Raya (Parindra), ke dalam Federasi Politik Indonesia (Gaboengan Politiek Indonesia, atau GAPI). Kelompok ini memiliki empat tujuan utama: penentuan nasib sendiri Indonesia, persatuan nasional, partai yang dipilih secara demokratis dan bertanggung jawab terhadap rakyat Indonesia, dan solidaritas antara masyarakat Indonesia dan Belanda untuk memerangi fasisme.[5]

Menurut laporan resmi, ia dinyatakan bunuh diri. Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet, Jakarta. Di saat pemakamannya, lebih dari 10.000 pelayat mengantarnya yang kemudian berdemonstrasi menuntuk penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan dari Belanda.[6]

Warisan dan penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pemerintah Indonesia menganugerahi Thamrin sebagai pahlawan nasional pada tanggal 28 Juli 1960.[7] Salah satu lokasi perjuangannya, Gedung Mohammad Hoesni Thamrin di Jakarta Pusat, kini dijadikan museum.

Namanya diabadikan sebagai salah satu jalan protokol di Jakarta, yang kemudian menjadi dasar penamaan sejumlah tempat di sekitar jalan tersebut. Di antaranya halte Transjakarta, stasiun MRT Jakarta yang sedang dibangun, Thamrin City, hingga Thamrin Nine, kompleks properti yang memiliki menara tertinggi di belahan Bumi selatan.

Proyek MHT, proyek perbaikan kampung besar-besaran di Jakarta pada tahun 1970-an, dan sebuah universitas di Jakarta juga dinamai dari M.H. Thamrin. Selain itu, nama Thamrin Plaza di Medan, Sumatera Utara diambil dari jalan yang dinamai dengan namanya.

Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank Indonesia mengabadikannya di pecahan uang kertas rupiah pecahan Rp2.000,00 yang baru.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Soedarmanto 2007, hlm. 14.
  2. ^ a b Wilson 1978, hlm. 81.
  3. ^ Sluimers 1998, hlm. 422.
  4. ^ Suryana, C., dkk. (Juli 2022). Setiawan, Asep Iwan (ed.). Selayang Pandang Partai Politik (PDF). Bandung: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. hlm. 5. ISBN 978-623-88132-8-5. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. ^ Kahin 1952, hlm. 96–97.
  6. ^ Anwar, R. Tjarda dibebaskan Diarsipkan 2008-10-26 di Wayback Machine.. Salinan dalam bentuk blog dari artikel di Suara Pembaruan daring.
  7. ^ Pulungan, Thomas (10 November 2021). "Sosok Pahlawan Nasional MH Thamrin, Crazy Rich Betawi yang Lantang Membela Rakyat Kecil". Diakses tanggal 3 Februari 2025.
  8. ^ https://m.detik.com/finance/moneter/d-3374624/rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini#key1[pranala nonaktif permanen] rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini, Senin, 19 Des 2016

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Ajisaka, Arya; Damayanti, Dewi (2010). Mengenal Pahlawan Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kawan Pustaka. ISBN 978-979-757-430-7. ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • Adam, Asvi Warman (2009). Membongkar manipulasi sejarah: kontroversi pelaku dan peristiwa (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 979-709-404-1. ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • Elson, Robert Edward (2008). The Idea of Indonesia : a History. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-87648-3.
  • "Even after you die you have to follow rules". The Jakarta Post. 5 September 2009. Diakses tanggal 9 October 2011.
  • "Gedung Muhammad Husni Thamrin / Gedung Kenari" (dalam bahasa Indonesian). Jakarta City Government. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-04-17. Diakses tanggal 17 April 2012. ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • "Husni Thamrin, Patung". Encyclopedia of Jakarta (dalam bahasa Indonesian). Jakarta City Government. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-04-17. Diakses tanggal 17 April 2012. ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • Kahin, George McTurnan (1952). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press. OCLC 406170.
  • "Mohammad Hoesni Thamrin". Encyclopedia of Jakarta (dalam bahasa Indonesian). Jakarta City Government. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-04-17. Diakses tanggal 17 April 2012. ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • Sabarini, Prodita (14 March 2009). "Prestigious high school for gifted kids to open". The Jakarta Post. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-04-17. Diakses tanggal 17 April 2012.
  • Soedarmanto, J. B. (2007). Jejak-Jejak Pahlawan: Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia. Jakarta: Grasindo. ISBN 978-979-759-716-0.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Biografi @ TokohIndonesia.com Diarsipkan 2008-03-07 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) MH Thamrin Mengenang Sosok yang Terlupakan[pranala nonaktif permanen]
  • l
  • b
  • s
Indonesia Pahlawan Nasional Indonesia
Politik
Abdul Halim Majalengka · Abdoel Kahar Moezakir · Achmad Soebardjo · Adam Malik · Adnan Kapau Gani · Alexander Andries Maramis · Alimin · Andi Sultan Daeng Radja · Arie Frederik Lasut · Arnold Mononutu · Djoeanda Kartawidjaja · Ernest Douwes Dekker · Fatmawati · Ferdinand Lumban Tobing · Frans Kaisiepo · Gatot Mangkoepradja · Hamengkubuwana IX · Herman Johannes · Idham Chalid · Ida Anak Agung Gde Agung · Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono · I Gusti Ketut Pudja · Iwa Koesoemasoemantri · Izaak Huru Doko · Johannes Leimena · Johannes Abraham Dimara · Kasman Singodimedjo · Kusumah Atmaja · Lambertus Nicodemus Palar · Mahmud Syah III dari Johor · Mangkunegara I · Maskoen Soemadiredja · Mohammad Hatta · Mohammad Husni Thamrin · Moewardi · Teuku Nyak Arif · Nani Wartabone · Oto Iskandar di Nata · Radjiman Wedyodiningrat · Rasuna Said · Saharjo · Samanhudi · Soekarni · Soekarno · Sukarjo Wiryopranoto · Soepomo · Soeroso · Soerjopranoto · Sutan Mohammad Amin Nasution · Sutan Syahrir · Syafruddin Prawiranegara · Tan Malaka · Tjipto Mangoenkoesoemo · Oemar Said Tjokroaminoto · Zainul Arifin
Militer
Abdul Haris Nasution · Andi Abdullah Bau Massepe · Basuki Rahmat · Tjilik Riwut · Jamin Ginting  · Gatot Soebroto · Harun Thohir · Hasan Basry · John Lie · R.E. Martadinata · Marthen Indey · Mas Isman · Muhammad Yasin · Syam'un · Soedirman · Soekanto Tjokrodiatmodjo · Soeprijadi · Oerip Soemohardjo · Usman Janatin  · Yos Sudarso · Djatikoesoemo · Moestopo
Kemerdekaan
Agustinus Adisoetjipto · Abdulrachman Saleh · Adisumarmo Wiryokusumo · Andi Djemma · Ario Soerjo · Bagindo Azizchan · Bernhard Wilhelm Lapian · Halim Perdanakusuma · Ignatius Slamet Rijadi · Iswahyudi · I Gusti Ngurah Rai · Muhammad Mangundiprojo · Robert Wolter Mongisidi · Sam Ratulangi · Soepeno · Sutomo (Bung Tomo) · Tahi Bonar Simatupang
Revolusi
Ahmad Yani · Karel Satsuit Tubun · Mas Tirtodarmo Harjono · Katamso Darmokusumo · Donald Izaac Panjaitan · Pierre Tendean · Siswondo Parman · Sugiyono Mangunwiyoto · R. Suprapto · Sutoyo Siswomiharjo
Pergerakan
Abdurrahman Baswedan · Maria Walanda Maramis · dr. Soetomo · Wage Rudolf Soepratman · Wahidin Soedirohoesodo
Sastra
Abdoel Moeis · Agus Salim · Amir Hamzah · Mohammad Yamin · Ali Haji bin Raja Haji Ahmad
Seni
Ismail Marzuki · Usmar Ismail
Pendidikan
Dewi Sartika · Kartini · Ki Hadjar Dewantara · Ki Sarmidi Mangunsarkoro · Rubini Natawisastra · Sardjito · Soeharto Sastrosoeyoso
Integrasi
Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng · Silas Papare · Syarif Kasim II dari Siak
Pers
M. Tabrani · Roehana Koeddoes · Tirto Adhi Soerjo
Pembangunan
Moestopo · Pangeran Mohammad Noor · Suharso · Siti Hartinah · Teuku Mohammad Hasan · Wilhelmus Zakaria Johannes
Agama
As'ad Samsul Arifin · Abdul Chalim · Abdul Wahab Hasbullah  · Ahmad Dahlan · Ahmad Hanafiah · Ahmad Sanusi · Albertus Soegijapranata · Bagoes Hadikoesoemo · Fakhruddin · Haji Abdul Malik Karim Amrullah · Hasyim Asy'ari · Hazairin · Ilyas Yakoub · Lafran Pane · Mas Mansoer · Masjkur · Mohammad Natsir · Muhammad Zainuddin Abdul Madjid  · Noer Alie · Nyai Ahmad Dahlan · Syech Yusuf Tajul Khalwati · Wahid Hasjim
Perjuangan
Abdul Kadir · Achmad Rifa'i · Andi Depu · Andi Mappanyukki · Aji Muhammad Idris · Aria Wangsakara · Baabullah · Bataha Santiago · Cut Nyak Dhien · Cut Nyak Meutia · Depati Amir · Hamengkubuwana I · I Gusti Ketut Jelantik · I Gusti Ngurah Made Agung · Ida Dewa Agung Jambe · Himayatuddin Muhammad Saidi · Iskandar Muda dari Aceh · Kiras Bangun · La Madukelleng · Machmud Singgirei Rumagesan · Mahmud Badaruddin II dari Palembang · Malahayati · Martha Christina Tiahahu · Nuku Muhammad Amiruddin · Nyai Ageng Serang · Opu Daeng Risadju · Paku Alam VIII · Pakubuwana VI · Pakubuwana X · Pangeran Antasari · Pangeran Diponegoro · Pattimura · Pong Tiku · Raden Mattaher · Radin Inten II · Ranggong Daeng Romo · Raja Haji Fisabilillah · Ratu Kalinyamat · Salahuddin bin Talabuddin · Sisingamangaraja XII · Sultan Agung dari Mataram · Sultan Hasanuddin · Teungku Chik di Tiro · Tuanku Imam Bonjol · Tuanku Tambusai · Teuku Umar · Tirtayasa dari Banten · Thaha Saifuddin dari Jambi · Tombolotutu · Untung Suropati · Zainal Mustafa
Diusulkan · Perempuan · Islam · Kristen · Hindu · Buddha · Kepercayaan asli · Portal Portal Indonesia
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mohammad_Husni_Thamrin&oldid=27665804"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Mei 2021
  • Kelahiran 1894
  • Kematian 1941
  • Meninggal usia 46
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Juni 2021
  • Pahlawan nasional Indonesia
  • Politikus Hindia Belanda
  • Orang Indo
  • Tokoh Betawi
  • Tokoh Indonesia keturunan Belanda
  • Arab-Indonesia
  • Tokoh dari Jakarta
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 16 Februari
  • Tanggal kematian 11 Januari
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Agustus 2025
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • Galat CS1: ISBN
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal

Best Rank
More Recommended Articles