More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sa'id bin Amir al-Jumahi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sa'id bin Amir al-Jumahi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sa'id bin Amir al-Jumahi

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • বাংলা
  • English
  • Français
  • עברית
  • Қазақша
  • کٲشُر
  • Bahasa Melayu
  • پنجابی
  • Русский
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sa'id bin Amir al-Jumahi
Nama asalسعيد بن عامر الجمحي
LahirMakkah
Meninggal641
KebangsaanBani Jumah
Orang tuaAmir bin Hidzyam (ayah)
Arwa binti Abi Mu'aith (ibu)

Sa'id bin Amir bin Hidzyam al-Jumahi al-Qurasyi al-Kinani (bahasa Arab: سعيد بن عامر بن حذيم الجُمَحِي القُرَشي الكِناني; meninggal 20 H/641 M) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad senior, paling menonjol dan terhormat. Ia masuk Islam sebelum Pertempuran Khaibar, lalu ikut serta dalam Pertempuran Khaibar bersama Nabi Muhammad dan turut serta dalam pertempuran-pertempuran sesudahnya. Khalifah Umar bin Khattab mengangkatnya sebagai gubernur Aleppo dan daerah-daerah sekitarnya di Syam hingga meninggal saat menjabat pada tahun 20 H selama kekhalifahan Umar.

Biografi

[sunting | sunting sumber]

Sa'id bin Abdurrahman al-Jumahi berkata: "Ketika Iyadh bin Ghanam al-Fihri meninggal, Umar mengangkat Sa'id bin Amir untuk menggantikannya. Ia diangkat untuk memerintah wilayah Homs[1] dan daerah sekitarnya di Syam. Umar menulis surat kepadanya yang di dalamnya menasihati Sa'id untuk takut kepada Allah, serius dalam urusan-Nya, melaksanakan hak yang dituntut darinya, dan memerintahkannya untuk mengenakan pajak dan bersikap baik kepada rakyatnya".[2] Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: "Sa'id merupakan salah satu sahabat senior dan terhormat. Ibunya adalah Arwa binti Abi Mu'aith al-Umawiyah al-Qurasyiyah. Ia masuk Islam sebelum Pertempuran Khaibar, lalu hijrah dan ikut serta dalam pertempurannya, serta ikut serta dalam pertempuran-pertempuran sesudahnya. Umar mengangkatnya sebagai gubernur Homs serta terkenal karena kebaikan dan kezuhudannya".[3]

Syamsuddin adz-Dzahabi meriwayatkan bahwa Umar mengirim Sa'id untuk memperkuat pasukan muslim yang dipimpin oleh Abu Ubaidah bin al-Jarrah dalam Pertempuran Yarmuk. Atas pertolongan Allah, pasukan musuh dikalahkan dan wilayah Syam berhasil ditaklukkan.[4] Khalifah bin Khayyath berkata: "Kaisarea ditaklukkan di bawah pimpinan Sa'id bin Amir dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Masing-masing dari mereka menjadi komandan pasukannya. Atas pertolongan Allah, mereka berhasil mengalahkan pasukan musuh dan membunuh sebagian besar dari mereka".[5] Al-Baladzuri berkata: "Sa'id bin Amir adalah seorang yang baik, berbudi luhur, dan saleh. Umar mengangkatnya sebagai gubernur Ar-Raqqah, distrik-distriknya, dan Homs, namun ia tidak berumur panjang hingga meninggal pada tahun 20 H".[6]

Silsilah

[sunting | sunting sumber]
  • Sa'id bin Amir bin Hidzyam bin Salman bin Rabi'ah bin Uwaij bin Sa'ad bin Jumah bin Amr bin Hushaish bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan al-Jumahi al-Qurasyi al-Kinani.[7]
  • Ibunya adalah Arwa binti Abi Mu'aith bin Abi Amr bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay al-Umawiyah al-Absyamiyah al-Qurasyiyah.[8]

Kematian

[sunting | sunting sumber]

Sa'id meninggal di Homs pada tahun 20 H (641 M) di masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Riwayat lain mengatakan bahwa ia meninggal di Kaisarea. Ada pula yang mengatakan bahwa ia meninggal di Ar-Raqqah dan dimakamkan di sana.[9]

Keistimewaan Sa'id bin Amir

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah keistimewaan dari sahabat Sa'id bin Amir:

  1. Dipilih Umar bin Khattab menjadi Gubernur Homs,[1] Suriah karena kezuhudan dia akan dunia. Awalnya dia menolak, dengan berkata, "Janganlah engkau menjerumuskan diriku kedalam fitnah, wahai amirul mukminin". Maka dengan nada keras Umar bin Khattab berkata: "Tidak, Demi Allah, aku tidak akan membiarkanmu menolak. Apakah kalian hendak membebankan amanah dan khalifah diatas pundakku, lalu kalian meninggalkan diriku begitu saja?"[10]
  2. Memiliki kedermawanan yang luar biasa. Dikisahkan ketika akan berangkat ke Homs, Suriah untuk menunaikan tugasnya sebagai wali kota, dia bersama Istrinya diberi bekal yang cukup banyak. Ketika sampai di Homs, istrinya berniat ingin membelanjakan bekal tersebut untuk membeli pakaian yang layak dan kebutuhan hidup di sana. Maka Sa'id berkata, "Maukah aku tunjukkan yang lebih baik dari rencana mu ini? Kita berada di suatu negeri yang sangat pesat perdagangannya dan laris barang jualannya. Lebih baik kita serahkan harta ini kepada seseorang yang akan mengambilnya sebagai modal dan akan mengembangkannya." Istrinya pun setuju setelah suaminya sanggup menjamin jika perdagangannya nanti rugi. Maka Sa'id pun mengambil bekal dari Umar bin Khattab, dia belikan keperluan dirinya dan istrinya, juga pakaian yang sederhana. Setelah itu, sisanya yang masih cukup banyak dia berikan kepada fakir miskin hingga habis. Karena perdagangan yang dimaksud adalah perdagangan akhirat yang pasti untung. Akhirnya setelah beberapa lama, istrinya pun tahu bahwa harta yang dulu dibawa suaminya habis disedekahkan, tidak jadi untuk perdagangan dunia. Istrinya pun menangis sedih. Maka Sa'id pun berkata, "Aku mempunyai rekan-rekan yang telah lebih dulu menemui Allah, saya tidak ingin menyimpang dari jalan mereka, walau ditebus dengan dunia dan segala isinya". Hingga akhirnya, istri Sa'id pun meniti jalan kezuhudan terhadap dunia sebagaimana suaminya, Sa'id bin Amir.[10]
  3. Menjadi pemimpin yang baik dan dicintai rakyatnya. Sampai pada suatu saat Umar berkata pada Sa'id, "Orang-orang Suriah mencintaimu".[10]
  4. Tetap sederhana meski sudah menjadi seorang pejabat. Dikisahkan Sa'id diprotes rakyatnya karena baru keluar menemui rakyatnya ketika sudah menjelang siang. Maka Sa'id menjawab, "Keluarga kami tidak punya pelayan, sehingga sayalah yang membuat adonan tepung dan membiarkannya sampai mengembang, lalu saya membuat roti dan kemudian wudhu untuk sholat dhuha, baru kemudian menemui mereka".[10]
  5. Memilih hidup miskin, padahal tunjangan sebagai Pemimpin Homs cukup besar. Ketika dia didesak agar menggunakan tunjangannya untuk lebih melonggarkan kehidupan keluarganya, dia menolak dan berkata, "Aku tidak ingin ketinggalan dari rombongan yang pertama, yakni setelah saya mendengar Rosulullah sholallahu alaihi wasallam, "Allah azza wajalla menghimpun manusia untuk dihadapkan ke pengadilan. Kemudian datanglah orang-orang miskin yang beriman, berdesak-desakan maju kedepan tidak ubahnya bagai kawanan burung merpati. Lalu ada yang berseru kepada mereka, "Berhentilah kalian untuk menghadapi perhitungan!" Mereka menjawab, "Kami tidak punya apa-apa untuk diperiksa." Allah pun berfirman, 'Hamba-hamba-Ku itu benar" lalu mereka masuk surga sebelum orang lain masuk".[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Jauzi, Imam Ibnul. 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ Ibnu Sa'ad (1990), الطبقات الكبرى (dalam bahasa Arab), vol. 4 (Edisi 1), Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, hlm. 203, OCLC 949938103, Wikidata Q116749953 Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  3. ^ Ibnu Hajar al-Asqalani (1995), الإصابة في تمييز الصحابة (dalam bahasa Arab), vol. 3 (Edisi 1), Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, hlm. 93, OCLC 4770581745, Wikidata Q116752596
  4. ^ Imam adz-Dzahabi (1985), سير أعلام النبلاء (dalam bahasa Arab) (Edisi 1), Beirut: Muʼassasat al-Risālah, hlm. 107, OCLC 4770539064, Wikidata Q113078038
  5. ^ Imam adz-Dzahabi (2003), تاريخ الإسلام ووفيات المشاهير والأعلام (dalam bahasa Arab), vol. 2 (Edisi 1), Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, hlm. 119, OCLC 1227786912, Wikidata Q113519441
  6. ^ Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri (1996), جمل من كتاب أنساب الأشراف (dalam bahasa Arab), vol. 10, Beirut: Dār al-Fikr, hlm. 265, OCLC 122969004, Wikidata Q114665392
  7. ^ Ibnu Qani' (1997), معجم الصحابة (dalam bahasa Arab), vol. 1, Madinah: Maktabat al-Ghurabāʼ al-Atharīyah, hlm. 263, OCLC 37412229, Wikidata Q121008841 Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  8. ^ Ibnu Hibban (1973), الثقات (dalam bahasa Arab), vol. 3, Hyderabad: Dāʼirat al-Maʻārif al-ʻUthmānīyah, hlm. 155, OCLC 4770597653, Wikidata Q121009378
  9. ^ Ibnu Asakir (1995), تاريخ مدينة دمشق (dalam bahasa Arab), vol. 21, Beirut: Dār al-Fikr, hlm. 154, OCLC 4770667638, Wikidata Q116753093
  10. ^ a b c d e Muhammad Khalid, Khalid (Rabiul AKhir, 1439 H). Biografi 60 Sahabat Nabi. Jakarta Timur: UMMUL QURA. hlm. 161–168. ISBN 9786029896886. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • l
  • b
  • s
Daftar Sahabat Nabi Islam Muhammad
Abbad bin Bisyr · Abbas bin Abdul-Muththalib · Abdullah bin Abbas · Abdullah bin Abdul-Asad · Abdullah bin Abdullah bin Ubay · Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi · Abdullah bin Ja'far · Abdullah bin Mas'ud · Abdullah bin Rawahah · Abdullah bin Salam · Abdullah bin Umar · Abdullah bin Ummi Maktum · Abdullah bin Zubair · Abdurrahman bin Abi Bakar · Abdurrahman bin Auf · Abu Ayyub al-Anshari · Abu Bakar · Abu Dujanah · Abu Dzar Al-Ghifari · Abu Hudzaifah bin Utbah · Abu Hurairah · Abu Lubabah bin Abdul-Mundzir · Abu Martsad al-Ghanawi · Abu Musa al-Asy'ari · Abu Qatadah · Abu Sufyan bin Harb · Abu Sufyan bin al-Harits · Abu Thalhah al-Anshari · Abu Ubaidah bin al-Jarrah · Abu al-Ash bin ar-Rabi' · Abu Darda · Abu Bashir · Abu Sa'id al-Khudri · Attab bin Usaid · Al-Ala' bin al-Hadhrami · Al-Barra' bin Malik · Al-Harits bin Hisyam · Al-Nahdiah · Ali bin Abi Thalib · Amir bin Abi Waqqash · Amir bin Fuhairah · Amr bin al-Jamuh · Amr bin Tsabit · Ammar bin Yasir · Amr bin al-Ash · An-Nu'man bin Muqarrin · An-Nu'man bin Malik · Anas bin Malik · Aqil bin Abi Thalib · Arfajah al-Bariqi · Aus bin ash-Shamit · Basyir bin Sa'ad · Bilal bin Rabah · Bilal bin al-Harits · Al-Fadhl bin al-Abbas · Fatimah binti Asad · Fatimah binti Hizam · Fairuz ad-Dailami · Ghaurats bin Harits · Habbab bin Mundzir · Habibah binti Ubaidillah · Hakim bin Hazm · Halimah As-Sa'diyah · Hamzah bin Abdul-Muththalib · Hanzhalah bin Abi Amir · Haritsah binti al-Muammil · Hasan bin Ali · Hatib bin Abi Baitah · Hisyam bin al-Ash · Hudzaifah bin al-Yaman · Hujr bin Adi · Husain bin Ali · Ikrimah bin Abu Jahal · Ja'far bin Abi Thalib · Jarir bin Abdullah al-Bajali · Julaybib · Khabbab bin al-Arat · Khadijah binti Khuwailid · Khalid bin Sa`id · Khalid bin Walid · Khawlah binti Tsa'labah · Khubaib bin Adi · Khunais bin Hudzafah · Khuzaimah bin Tsabit · Khawlah binti Hakim · Layla binti al-Minhal · Lubabah binti al-Harith · Lubaynah · Malik bin Nuwairah · Marwan bin al-Hakam · Miqdad bin Amr · Mua'dz bin Jabal · Muawiyah bin Abu Sufyan · Muhammad bin Maslamah · Mughirah bin Syu'bah · Mush'ab bin Umair · Qatadah bin an-Nu'man · Qudamah bin Mazh'un · Rabi'ah bin Aktsam · Rabi'ah bin al-Harits · Rukanah al-Mutthalibi · Sa'ad bin ar-Rabi' · Sa'ad bin Abi Waqqash · Sa'ad bin Mu'adz · Sa'ad bin Ubadah · Shafiyyah binti Abdul Muthalib · Sa'id bin al-Ash · Sa'id bin Amir al-Jumahi · Sa'id bin Zaid · Salim bin Ma'qil · Salman al-Farisi · Shuhaib ar-Rumi · Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi · Sufyan bin 'Auf · Sumayyah binti Khayyat · Syaibah bin 'Utsman · Tamim ad-Dari · Thalhah bin Ubaidillah · Thariq bin Syihab · Thulaib bin Umair · Tsuwaibah · Tsumamah bin Utsal · Ubadah bin ash-Shamit · Ubadah bin Al-Khasykhasy · Ubaidah bin al-Harits · Ubay bin Ka'ab · Umamah binti Abi al-Ash · Umar bin Khattab · Ummi Hani · Ummi Kultsum binti Ali · Ummu Ruman · Ummi Syarik · Ummi Ubays · Uqbah bin Amir · Urwah bin Mas'ud · Usamah bin Zaid · Usaid bin Hudhair · Utbah bin Ghazwan · Utsman bin Affan · Utsman bin Mazh'un · Utsman bin Hunaif · Wahb bin Umair · Wahb bin Sa'ad · Wahsyi bin Harb · Yazid bin Abu Sufyan · Zaid bin Arqam · Zaid bin Haritsah · Zaid bin Tsabit · Zainab binti Ali · Zubair bin Awwam · Zunirah al-Rumiyah
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%27id_bin_Amir_al-Jumahi&oldid=27772241"
Kategori:
  • Sahabat Nabi
  • Kematian 641
  • Gubernur Rasyidin di Hims
Kategori tersembunyi:
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list
  • CS1 sumber berbahasa Arab (ar)
  • Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan
  • Galat CS1: tanggal
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Kotak info tokoh dengan parameter orang tua
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Pages using navbox columns without the first column
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi September 2025

Best Rank
More Recommended Articles