More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Stasiun Tanjung Priok - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Tanjung Priok - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Stasiun Tanjung Priok

  • English
  • 日本語
  • Jawa
  • Nederlands
  • Sunda
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 6°6′26″S 106°52′41″E / 6.10722°S 106.87806°E / -6.10722; 106.87806
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain, lihat Tanjung Priok (disambiguasi).
Nama tempat ini juga dieja "Tanjung Priuk" sebagai ganti "Tanjung Priok".
Stasiun Tanjung Priok
KAI Commuter
TP05

Tampak depan Stasiun Tanjung Priok, 2022
Nama lainStasiun Tanjung Priuk
Lokasi
  • Jalan Taman Stasiun Tanjung Priok
  • Tanjung Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14310
  • Indonesia
Koordinat6°6′26″S 106°52′41″E / 6.10722°S 106.87806°E / -6.10722; 106.87806
Ketinggian+4 m
Operator
  • KAI Commuter
Otoritas transportasiBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
km 8+115 lintas Jakarta–Ancol–Tanjung Priok[1]
Jumlah peronEmpat peron teluk yang terdiri atas satu peron sisi dan tiga peron pulau
Jumlah jalur9, 8 operasi, 1, eks jalur langsir ke arah dipo lokomotif listrik
LayananKereta api penumpang
Komuter: Commuter Line Tanjung Priok

Kereta api barang
Angkutan peti kemas
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepedaAda (Di lobi di timur Stasiun)
Akses difabelAda
ArsitekIr. C.W. Koch
Gaya arsitekturArt deco
Informasi lain
Kode stasiun
  • TPK
  • 0480[2]
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka6 April 1925; 100 tahun lalu (1925-04-06)
Nama sebelumnyaTandjoeng Priok
Tanggal penting
Dibuka kembali28 April 2009; 16 tahun lalu (2009-04-28)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Ancol
menuju Jakarta Kota
Commuter Line Tanjung Priok
Tanjung Priok–Jakarta Kota
Terminus
Jakarta International Stadium
menuju Jakarta Kota
Commuter Line Tanjung Priok
Tanjung Priok–Jakarta Kota
rencana
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Transjakarta Halte berikutnya
Terminus Koridor 10
transfer di Tanjung Priok
Mambo
menuju PGC
Koridor 10
Rute 10D
05:00-09:00 dan 15:00-21:00
transfer di Tanjung Priok
Mambo
menuju Kampung Rambutan
Koridor 10
Rute 10H
05.00-22.00
transfer di Tanjung Priok
Pademangan
menuju Bundaran Senayan
Mambo
menuju Pluit
Koridor 12
05.00-22.00
transfer di Tanjung Priok
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Musala Toilet Ruang menyusui Pertokoan/area komersial Parkir sepeda Jalur difabel Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Ruang/area tunggu Isi baterai Terminal barang 
Jenis persinyalan
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Tanjung Priok
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20050425.02.000576
Tanggal SK1993 dan 2005
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
PengelolaKAI Commuter
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Diagram lintasan stasiun
Legenda
Rumah sinyal
ke Pasoso /
Pel. Tjg Priok
JPO
ke Ancol
Lokasi pada peta
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
PetaKoordinat: 6°6′26″S 106°52′41″E / 6.10722°S 106.87806°E / -6.10722; 106.87806Lihat peta diperbesar
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
PetaKoordinat: 6°6′26″S 106°52′41″E / 6.10722°S 106.87806°E / -6.10722; 106.87806Lihat peta diperkecil
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Tanjung Priok (TPK)[3] adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di seberang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stasiun yang terletak pada ketinggian +4 meter dan termasuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta dan menjadi stasiun paling utara dalam pengelolaan KAI Commuter. Stasiun ini melayani layanan kereta api komuter Commuter Line dan kereta api barang angkutan peti kemas/kontainer. Memiliki langgam bangunan art deco, stasiun ini termasuk salah satu bangunan tua yang dijadikan cagar budaya DKI Jakarta. Dengan luasnya yang mencapai 4,693 ha (11,60 ekar),[4] stasiun ini merupakan stasiun terluas di Provinsi DKI Jakarta.

Stasiun ini merupakan stasiun ujung yang dibuat untuk mengintegrasikan Pelabuhan Tanjung Priok dengan moda kereta api, dan awalnya dibangun untuk mendukung distribusi barang dari dan ke pelabuhan tersebut. Stasiun Tanjung Priok dibangun sebanyak dua kali, yaitu pembangunan stasiun generasi pertama pada tahun 1885 yang berlokasi sekompleks dengan pelabuhan, dan pada 1925 saat operasional perdana kereta rel listrik di Batavia. Bangunan peron stasiun ini sangat mirip dengan Stasiun Amsterdam Centraal.

Stasiun ini sempat nonaktif sejak 1999, tetapi kemudian dihidupkan kembali pada 2009 sehubungan dengan rencana pengoperasian kembali layanan kereta api komuter. Saat ini stasiun ini hanya melayani layanan kereta api komuter, Commuter Line Tanjung Priuk dan kereta api peti kemas. Bangunannya yang besar dan megah membuat masyarakat tertarik untuk menggelar syuting film, televisi, dan iklan di stasiun ini.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Keberadaan Stasiun Tanjung Priok tidak dapat dipisahkan dengan ramainya Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan kebanggaan masa Hindia Belanda itu, dan bahkan berperan sebagai pintu gerbang kota Batavia serta Hindia Belanda. Stasiun ini pada dasarnya terbagi atas dua generasi.

Generasi pertama

[sunting | sunting sumber]
Stasiun Tanjung Priok lama

Pada masa lalu, Tanjung Priok adalah hutan dan rawa yang berbahaya sehingga dibutuhkan sarana transportasi yang aman pada saat itu (kereta api). Pada akhir abad ke-19, pelabuhan Jakarta yang semula berada di daerah sekitar Pasar Ikan tidak lagi memadai, dan Belanda membangun fasilitas pelabuhan baru di Tanjung Priok.[5]

Pada tahun 1877, Pelabuhan Tanjung Priok sedang dibangun. Pembangunan ini juga termasuk membangun jalur kereta api pendukung yang dimulai dari Stasiun Batavia NIS milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij menuju Priok. Proyek ini sempat tersendat pada Oktober karena pada para pekerjanya mudik Lebaran. Pada 28 Maret 1878, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johan Wilhelm van Lansberge, meresmikan pelabuhan Tanjung Priok, serta menguji coba kereta api Batavia–Priok. Kala itu, titik keberangkatan awalnya bukan di Batavia NIS, melainkan di Heemradenplein (sekarang Stasiun Jakarta Gudang).[6]

Pembangunan jalur kereta api ini sempat diwarnai upaya negosiasi antara dua perusahaan yang hendak mengoperasikan kereta api di kawasan Batavia: Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS). Semula, NIS menyatakan bahwa mereka belum berminat untuk mengeksploitasi jalur ini, sedangkan BOS yang masih merupakan perusahaan baru, masih pikir-pikir untuk menjalankan rute tersebut. Di masa-masa ini, NIS masih ditugasi sementara untuk mengoperasikan jalur Priok. Pemerintah Kolonial menetapkan peraturan bahwa perusahaan kereta api yang berminat mengoperasikan kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Priok wajib juga menjadi operator pelabuhan tersebut. Beberapa kali upaya untuk menjadikan salah satu dari dua perusahaan swasta tersebut sebagai operator terus bergulir, tetapi negara tetaplah menjadi pemilik prasarana.[7]

Pada awal dekade 1880-an, dibangun jalur ganda serta bangunan Stasiun Tanjung Priok generasi pertama, yang terletak di dekat dermaga Pelabuhan Tanjung Priok. Proyek ini dilaksanakan Burgerlijke Openbare Werken pada 1883 dan baru pada tahun 2 November 1885 diresmikan pembukaannya bersamaan dengan pembukaan penuh Pelabuhan Tanjung Priok. Pemerintah Kolonial akhirnya menugasi perusahaan miliknya, Staatsspoorwegen, untuk mengoperasikan jalur Priok, menanggapi masalah tarik ulur dua perusahaan swasta tersebut.[7]

Selanjutnya, operasional jalur kereta api Sunda Kelapa–Tanjung Priok diserahkan kepada Staatsspoorwegen (SS). Sampai dengan tahun 1900, dalam sehari tidak kurang dari 40 perjalanan kereta api rute Tanjung Priok–Batavia SS/NIS pp serta Tanjung Priok–Kemayoran pp.[8]

Generasi kedua

[sunting | sunting sumber]
Overcapping Stasiun Tanjung Priok yang sedang dirakit di Machinefabriek Braat, Ngagel, Surabaya

Dengan meningkatnya aktivitas pelabuhan sejak awal abad ke-20, telah terjadi perluasan pelabuhan yang menyebabkan Stasiun Tanjung Priok harus digusur. SS kemudian mencari lahan kosong di sebelah gudang Lagoa untuk dibangunkan stasiun baru. SS menugaskan Ir. C.W. Koch sebagai arsitek utama stasiun.[8]

Untuk mempersiapkan pembangunan stasiun, SS membuat model maket Stasiun Tanjung Priok baru. Maket ini muncul pada buku peringatan hari ulang tahun ke-50 SS karya S.A. Reitsma.[9] SS kemudian mengontrak sebuah perusahaan baja bernama Machinefabriek Braat Soerabaia-Djokja-Tegal yang berlokasi di Ngagel, Surabaya untuk membuatkan kerangka atap overcapping-nya.[10] Pada masa itu, Gubernur Jenderal yang berkuasa adalah A.F.W. Idenburg (1909-1916). Diperlukan sekitar 1.700 tenaga kerja dengan 130 di antaranya adalah pekerja berbangsa Eropa.[8]

Struktur rangka atap Stasiun Tanjung Priok, c.a. 1925

Stasiun baru ini, dibuka untuk umum pada 6 April 1925 yang bertepatan dengan peluncuran pertama layanan kereta api komuter berbasis kereta api listrik relasi Tanjung Priuk–Meester Cornelis (sekarang bernama Jatinegara, Jakarta Timur). Peluncuran pertama itu sekaligus dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun SS yang ke-50.[9] Bangunan stasiun bergaya Art Deco serta memiliki luas 3.678 m2 (39.590 sq ft), berdiri di atas lahan emplasemen yang luasnya 4,693 ha (11,60 ekar).[4]

Stasiun Tanjung Priok pada tahun 1950-an

Dengan selesainya stasiun ini, timbul "pemborosan" yang dilakukan oleh SS. Dengan delapan jalur dan lima peron, stasiun ini sangat besar dan terhitung 1929 stasiun ini nyaris sebesar Station Batavia-benedenstad yang kini berubah menjadi Stasiun Jakarta Kota. Sayangnya kapal-kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok tidak menggiring penumpang ke stasiun ini. Stasiun ini kelak hanya menjadi terminus bagi KRL sejak tahun 1925.[11]

Stasiun ini juga dilengkapi penginapan sementara di sayap kiri bangunan bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan dengan kapal. Dengan dibukanya Bandara Kemayoran yang melayani penerbangan umum, SS mengalami tantangan berat mengingat banyak penumpang yang beralih ke pesawat terbang. Letak Stasiun Tanjung Priok yang jauh dari pelabuhan membuat penumpang menjadi enggan menggunakan kereta api, meski bus feeder telah tersedia.[8] Perang Dunia II telah memberikan dampak yang cukup besar bagi operasional kereta api SS. Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, stasiun ini diutamakan untuk kepentingan perang dan mengirim para romusha keluar Jawa.[8]

Keadaan terkini

[sunting | sunting sumber]
Emplasemen Stasiun Tanjung Priok, dengan lokomotif BB 306 84 06 (BB 306 08) yang sedang dipanaskan

Di tengah hiruk pikuk pelabuhan, kondisi bangunan stasiun menjadi semakin tidak terawat menjelang abad ke-21. Meskipun demikian, keanggunan bangunan dengan gaya neoklasik, art deco, dan kontemporer ini telah membuktikan bahwa pada abad ke-20, stasiun ini berjaya pada masanya. Memang, pada saat itu PT Kereta Api pada awal Januari 2000 telah menonaktifkan stasiun untuk pelayanan penumpang. Atap bangunan sudah lepas; kaca-kacanya banyak yang pecah dan kerangkanya banyak yang karatan termakan usia. Peron stasiun dan emplasemennya banyak dihuni kaum tunawisma. Untuk "menambal" pendapatan yang bocor karena penumpang gelap dan kerugian akibat minimnya pemasukan dana dari karcis peron, PT Kereta Api mengontrakkan ruangan stasiunnya sebagai gudang ekspedisi, agen tiket, dan jasa penukaran uang.[8]

Prihatin dengan kondisi ini, PT Kereta Api memutuskan untuk merenovasi total stasiun. Persiapan dilakukan pada bulan November-Desember 2008 dengan dilaksanakannya renovasi besar-besaran terhadap fisik bangunan stasiun. Selanjutnya, proyek diteruskan dengan rehabilitasi fasilitas rel serta pembangunan perangkat sinyal elektrik pada awal tahun 2009. Pada tanggal 28 April 2009, stasiun ini dapat kembali difungsikan dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.[12][13][14]

Pada awal dekade 1990-an, Departemen Perhubungan pernah merencanakan pembangunan jaringan rel lingkar luar Jakarta yang menghubungkan stasiun ini dengan Stasiun Cikarang melewati Stasiun Pasoso, tetapi dialihkan ke Stasiun Sungai Lagoa. Salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisasi kereta api barang yang melintasi kawasan perkotaan di Jakarta. Pada awalnya rencana itu berjalan cukup baik dengan rampungnya jaringan rel kereta api segmen Citayam sampai dengan Nambo, tetapi krisis finansial Asia 1997 membuat rencana ini berhenti di tengah jalan.[15]

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]
Hall stasiun dan loket

Stasiun ini memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus ke arah Jakarta Kota, jalur 3 sebagai sepur lurus dari arah Jakarta Kota, jalur 6 sebagai sepur lurus ke arah Rajawali-Pasar Senen-Jatinegara, dan jalur 7 sebagai sepur lurus dari arah Jatinegara-Pasar Senen-Rajawali. Di sayap barat laut emplasemen stasiun ini terdapat percabangan jalur menuju pelabuhan tersebut.

Meski stasiun ini bukan stasiun pusat, stasiun ini cukup modern karena menggunakan kerangka kanopi berbentuk busur yang memayungi enam jalur kereta api. Struktur baja menjadi umum pada stasiun-stasiun Eropa abad ke-20 kala itu. Jendela berupa garis-garis yang terdiri dari lis profil atap horizontal dan lubang cornice, garis-garis vertikal, dan lekukan dinding, memberikan kesan anggun. Kaca patri dan ornamen profil keramik memberikan efek megah dan diperkuat dengan kolom-kolom besar dan kukuh pada beranda utama serta didukung tangga di sepanjang bangunan[8]

TP05

G Pintu keberangkatan sisi selatan
Hall stasiun
Keberangkatan
sisi timur
Peron sisi
Jalur 8 -
Jalur 7 -
Peron teluk
Jalur 6 Parkir Gerbong Datar
Jalur 5 Parkir Gerbong Datar
Peron teluk
Jalur 4 Parkir Gerbong Datar
Jalur 3 Parkir Gerbong Datar
Peron teluk
Jalur 2      Commuter Line Tanjung Priok menuju Jakarta Kota (Ancol) →
Jalur 1      Commuter Line Tanjung Priok menuju Jakarta Kota (Ancol) →
beserta Parkir Gerbong Datar
Peron sisi
G Pintu keberangkatan sisi utara

Keterangan:

  • Saat ini Jalur 1-2 melayani Commuter Line Tanjung Priuk.
  • Saat ini Jalur 1, 3, 4, 5 dan 6 dikhususkan untuk parkir gerbong datar (isian maupun kosongan).

Pada budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Stasiun Tanjung Priok kerap dijadikan lokasi syuting video musik, film, sinetron, dan iklan.[16] Beberapa judul sinetron dan lagu yang video musiknya pernah menggunakan lokasi syuting di stasiun ini antara lain "Menunggumu" yang dinyanyikan oleh Chrisye featuring Peterpan (sekarang bernama Noah),[17] "Ku Tetap Menanti" ciptaan Eka Gustiwana yang dinyanyikan oleh Nikita Willy, dan "Dengan Nafasmu" karya Ungu.[18] Tidak hanya MV, serial drama Dia Bukan Anakku produksi SinemArt tahun 2009, yang dibintangi Arumi Bachsin dan Meriam Bellina juga pernah mengambil beberapa adegan di sini, serta Aura yang juga produksi SinemArt tahun 2022 yang dibintangi Natasha Wilona dan Mezty Mez. Tidak ketinggalan group musik 90an New Boyz dari Malaysia turut menggunakan stasiun untuk lagu Marah Bukan Sifatku.

Larangan fotografi

[sunting | sunting sumber]

Sejak banyaknya komersialisasi Stasiun Tanjung Priok melalui syuting iklan, acara televisi, dan video musik, stasiun ini kini menjadi tempat yang sangat ketat bagi fotografer pemula maupun yang sudah berpengalaman karena tempat ini terlarang sebagai area memotret, padahal sama sekali tidak ada rambu-rambu larangan memotret di stasiun. Alasan status cagar budaya dari stasiun ini "tidak pernah diterapkan" di situs lain yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun BPCB.[19] Mengambil kamera SLR (termasuk juga DSLR dan mirrorless) maupun kamera digital saku dalam beberapa kesempatan dapat terkena peringatan oleh petugas keamanan. Sejak berlakunya aturan baru memotret di stasiun KRL Commuter Line, hanya kamera ponsel, kamera saku, SLR, dan kamera aksi (GoPro) yang diperbolehkan digunakan untuk memotret stasiun.[20]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Sejak dibukanya stasiun ini, stasiun ini pada saat itu melayani kereta ekonomi jarak jauh, lokal Cikampek dan lokal Purwakarta. Sebelumnya, KRL Ekonomi/Commuter Line rute Tanjung Priok–Bekasi pp sempat mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun ini, sebagai KRL feeder. Per 1 November 2014 semua kereta api yang tadinya berangkat dari stasiun ini dipindahkan ke Stasiun Pasar Senen. Alasannya, Stasiun Tanjung Priok direncanakan akan dijadikan stasiun barang.[21] Mulai 9 Februari 2017 perjalanan KA Lokal Purwakarta dan KA Lokal Cikampek dari yang sebelumnya beterminus di Stasiun Jakarta Kota dialihkan kembali ke Stasiun Tanjung Priok.[22] Mulai 1 Januari 2021 semua perjalanan KA lokal di Stasiun Tanjung Priok (KA Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta dan KA Jatiluhur/Lokal Cikampek) dipindahkan ke Stasiun Cikarang dan kepemilikan sarananya dialihkan ke Depo Kereta Bandung (BD).

Selain melayani KRL dan KA barang, Stasiun Tanjung Priok juga dijadikan tempat parkir untuk Kertajaya dan Gumarang, yang merupakan KA penumpang rangkaian panjang yang terdiri dari 16 kereta dalam satu rangkaiannya. Mulai Juli 2022 yang semula tempat parkir rangkaian kereta api jarak jauh dan rangkaian panjang (Kertajaya dan Gumarang) di Stasiun Tanjung Priok dan kini rangkaian kereta jarak jauh dan rangkaian panjang dipindahkan ke Depo Kereta Cipinang (CPN) agar memudahkan kirim rangkaian kereta api ke Stasiun Pasar Senen.

Penumpang

[sunting | sunting sumber]

Komuter

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Commuter Line Tanjung Priok Tanjung Priok Jakarta Kota –

Barang

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Angkutan peti kemas Tanjung Priok Lemahabang Kegiatan bongkar muat dan langsiran dilakukan di Cikarang Dry Port dan Jakarta International Container Terminal
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Tanjung Priok Kalimas Kegiatan bongkar muat dan langsiran dilakukan di Terminal Petikemas Surabaya, Sungai Lagoa, dan Pasoso
Terminal Peti Kemas Semarang Tawang Kegiatan bongkar muat dan langsiran dilakukan di Sungai Lagoa
Lintas selatan Jawa
Angkutan peti kemas Tanjung Priok Gedebage Kegiatan bongkar muat dan langsiran dilakukan di Terminal Peti Kemas Gedebage dan Pasoso

Antarmoda pendukung

[sunting | sunting sumber]
Stasiun kereta api di Jakarta
Legenda
JICT (untuk Pelabuhan Tanjung Priok)
Jalan Tol Akses Tanjung Priok
Pasoso
Sungai Lagoa
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Tanjung Priuk Terminal Tanjung Priok
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Ancol
Jakarta Gudang
Jakarta Kota
Kampung Bandan
Jayakarta
Rajawali
Mangga Besar
Sawah Besar
Kemayoran
Transjakarta#Pengumpan Perbatasan Juanda
Angke
Duri
Gambir Kereta Api Indonesia
Gondangdia
Tanah Abang
Cikini
Karet
Pasar Senen Kereta Api Indonesia Terminal Pasar Senen
Transjakarta#Pengumpan Perbatasan Sudirman
Gang Sentiong
Mampang
Kramat
Transjakarta#Pengumpan Perbatasan Terminal Manggarai Manggarai
Pondok Jati
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Grogol
Matraman Transjakarta#Pengumpan Perbatasan
Pesing
Palmerah
Taman Kota
Kebayoran
Bojong Indah
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
ke Serpong
Rawa Buaya
Jatinegara Kereta Api Indonesia Transjakarta#Pengumpan Perbatasan
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Kalideres
Cipinang
ke Tangerang
Klender
Depo KRL Bukit Duri
Buaran
Tebet
Klender Baru
Cawang
Cakung
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Duren Kalibata
ke Cikarang
Pasar Minggu Baru
Pasar Minggu Terminal Pasar Minggu
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Tanjung Barat Layanan pengumpan perbatasan (Transjakarta)
Lenteng Agung Transjakarta#Pengumpan Perbatasan
Univ. Pancasila Layanan pengumpan perbatasan (Transjakarta)
ke Bogor/Nambo
Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Transjabodetabek AC25 (Mayasari Bakti) Terminal Tanjung Priok-Terminal Bekasi
AC42 (Mayasari Bakti) Terminal Tanjung Priok-Terminal Cileungsi
x1 (Kramat Djati) Terminal Tanjung Priok-Terminal Baranangsiang
x2 (Kosub Bersama) Terminal Tanjung Priok-Terminal Cibinong
x3 (CBU) Terminal Tanjung Priok-Terminal Leuwiliang
BRT Transjakarta Tanjung Priok–PGC (di halte Tanjung Priok)
Tanjung Priok–Kampung Rambutan (di halte Tanjung Priok)
Tanjung Priok–Bundaran Senayan (di halte Tanjung Priok)
Tanjung Priok–Pluit (di halte Tanjung Priok)
Bus kota Transjakarta 7T (Non BRT) Cibubur Junction-Terminal Tanjung Priok (di halte Tanjung Priok)
10A (MetroTrans) Terminal Tanjung Priok–Rusun Marunda
14B (Non BRT) Terminal Tanjung Priok–Terminal Pasar Senen
Mikrotrans Transjakarta JAK 01 Terminal Tanjung Priok–Kebon Bawang
JAK 15 Terminal Tanjung Priok–Segaramakmur, Bekasi
JAK 29 Terminal Tanjung Priok–Rusun Sukapura
JAK 77 Terminal Tanjung Priok–Sunter Agung
JAK 87 Terminal Tanjung Priok–Rawamangun
JAK 88 Terminal Tanjung Priok–Ancol
JAK 89 Terminal Tanjung Priok–Taman Kota Intan
JAK 90 Terminal Tanjung Priok–Rusun Kemayoran
JAK 115 Terminal Tanjung Priok-Pegangsaan II IGI
JAK 117 Terminal Tanjung Priok-Tanah Merdeka
DAMRI Terminal Tanjung Priok–Bandara Soekarno-Hatta[23]

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Sudut kanan depan stasiun.
    Sudut kanan depan stasiun.
  • Tampak depan perspektif Stasiun Tanjung Priok.
    Tampak depan perspektif Stasiun Tanjung Priok.
  • Overcapping setengah tabung khas Stasiun Tanjung Priok yang menyerupai Stasiun Amsterdam Centraal.
    Overcapping setengah tabung khas Stasiun Tanjung Priok yang menyerupai Stasiun Amsterdam Centraal.
  • Menara jam kecil di depan stasiun.
    Menara jam kecil di depan stasiun.
  • Kereta api peti kemas berhenti di Stasiun Tanjung Priok
    Kereta api peti kemas berhenti di Stasiun Tanjung Priok
  • KRL Tokyu 8518F yang berdinas pada Lin Tanjung Priok
    KRL Tokyu 8518F yang berdinas pada Lin Tanjung Priok
  • Stasiun Tanjung Priok pada Tahun 1925
    Stasiun Tanjung Priok pada Tahun 1925
  • Plasser Theurer SR 3 20 08 sedang berhenti, 2025
    Plasser Theurer SR 3 20 08 sedang berhenti, 2025

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Kutipan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
  3. ^ "KAI Commuter". commuterline.id. Diakses tanggal 2024-05-22.
  4. ^ a b Widayanti & Widyarsih 2012, hlm. 9.
  5. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  6. ^ "Oost-Indie". Nederlandsche staatscourant. 24 Juni 1878.
  7. ^ a b de Bruyn Kops 1940, hlm. 435.
  8. ^ a b c d e f g Murti Hariyadi, Ibnu; Basir, Ekawati; Pratiwi, Mungki Indriati; Ubaidi, Ella; Sukmono, Edi (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 15–24. ISBN 978-602-18839-3-8.
  9. ^ a b Reitsma, S.A. (1925). Boekoe peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia Belanda. Weltevreden: Topografische Inrichting.
  10. ^ Sleeswijk, Wegener (1929). "Uitbreiding van de Spoorwegen in en om Batavia en Tandjong Priok". de Ingenieur. 1 (2): 1–12.
  11. ^ "Majalah KA", Majalah KA, Agustus 2014 Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  12. ^ Redaksi, Tim (2009-04-28). "Cita-cita, Bikin Statiun Pintar KA". JPNN.com. Diakses tanggal 2019-10-07.
  13. ^ "Presiden: Tata Lahan Sepanjang Rel KA". Gatra. 28 April 2009. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-04-29. Diakses tanggal 2019-10-07.
  14. ^ Henricus, Hans (2009-04-28). "Presiden Resmikan Terminal Tiga Soekarno Hatta dan Rehabilitasi Stasiun Tanjung Priok". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2019-10-07.
  15. ^ "Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo". Kaori Nusantara. 4 April 2015. Diakses tanggal 3 Oktober 2021.
  16. ^ Rudi, Alsadad (2013-07-28). Wedhaswary, Inggried Dwi (ed.). "Menanti "Stasiun Eropa" Bantu Atasi Macetnya Tanjung Priok". Kompas.com. Diakses tanggal 2018-12-26.
  17. ^ Endah, A. (2007). Chrisye: Sebuah Memoar Musikal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 372. ISBN 9789792226737. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  18. ^ "Ungu Syuting Video Klip Album Religi Ketiga". Liputan6.com. Diakses tanggal 2018-12-26.
  19. ^ Api, Gerakan Muda Penggemar Kereta (2016-09-28). "[Opini] 71 Tahun KAI, Mau Dibawa Ke Mana?". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2019-02-05.
  20. ^ Adhari, F. (2017-03-31). "Jangan Takut Diciduk, Kini Stasiun Aman Untuk Kegiatan Fotografi!". KAORI Nusantara (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2019-02-05.
  21. ^ Rachman, Taufik (13 November 2014), "Stasiun Tanjung Priok Fokus Kereta Barang", Republika Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  22. ^ BeritaSatu.com. "KAI Daop 1 Jakarta Ubah Dua Relasi KA Lokal". beritasatu.com. Diakses tanggal 2019-10-07.
  23. ^ "Jadwal Bus Damri Dari Dan Ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta". BusBandara.com (dalam bahasa American English). 2014-12-13. Diakses tanggal 2018-06-27.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • de Bruyn Kops, A.L. (1940). "De Ringbaan in en om Batavia". Spoor- en Tramwegen. 13 (22): 435–439.
  • Widayanti, Rina; Widyarsih, Meyka (2012). "Analisis Perkembangan Gaya Arsitektur pada Fasade Bangunan Stasiun Kereta Tanjung Priuk". Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi,. 11 (2). ISSN 2089-807X. Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Jadwal KRL Commuter Line

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tanjung Priuk Station.
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Ancol
menuju Jakarta Kota
Lintas Jakarta
Jakarta Kota–Tanjung Priok
Terminus
Ancol
menuju Kemayoran
Lintas Jakarta
Tanjung Priok–Kemayoran
Terminus Lintas Jakarta
Tanjung Priok–JICT
Pasoso
menuju JICT
  • l
  • b
  • s
Stasiun KRL Commuter Line dan Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta
Commuter Line Bogor
  • Jakarta Kota (JAKK)
  • Jayakarta (JAY)
  • Mangga Besar (MGB)
  • Sawah Besar (SW)
  • Juanda (JUA)
  • Gondangdia (GDD)
  • Cikini (CKI)
  • Manggarai (MRI)
  • Tebet (TEB)
  • Cawang (CW)
  • Duren Kalibata (DRN)
  • Pasar Minggu Baru (PSMB)
  • Pasar Minggu (PSM)
  • Tanjung Barat (TNT)
  • Lenteng Agung (LNA)
  • Univ. Pancasila (UP)
  • Univ. Indonesia (UI)
  • Pondok Cina (POC)
  • Depok Baru (DPB)
  • Depok (DP)
  • Citayam (CTA)
  • Bojonggede (BJD)
  • Cilebut (CLT)
  • Bogor (BOO)
Jalur cabang Nambo
  • Pondok Rajeg (PDRG)
  • Cibinong (CBN)
  • Nambo (NMO)
Commuter Line Cikarang
  • Pondok Jati (POK)
  • Kramat (KMT)
  • Gang Sentiong (GST)
  • Pasar Senen (PSE)†
  • Kemayoran (KMO)
  • Rajawali (RJW)
  • Kampung Bandan (KPB)
  • Angke (AK)
  • Duri (DU)
  • Tanah Abang (THB)
  • Karet (KAT)
  • BNI City (SUDB)
  • Sudirman (SUD)
  • Manggarai (MRI)
  • Matraman (MTR)
  • Jatinegara (JNG)
  • Klender (KLD)
  • Buaran (BUA)
  • Klender Baru (KLDB)
  • Cakung (CUK)
  • Kranji (KRI)
  • Bekasi (BKS)
  • Bekasi Timur (BKST)
  • Tambun (TB)
  • Cibitung (CIT)
  • Metland Telagamurni (TLM)
  • Cikarang (CKR)
Commuter Line Rangkasbitung
  • Tanah Abang (THB)
  • Palmerah (PLM)
  • Kebayoran (KBY)
  • Pondok Ranji (PDJ)
  • Jurangmangu (JMU)
  • Sudimara (SDM)
  • Rawa Buntu (RU)
  • Serpong (SRP)
  • Cisauk (CSK)
  • Cicayur (CC)
  • Parungpanjang (PRP)
  • Cilejit (CJT)
  • Daru (DAR)
  • Tenjo (TEJ)
  • Tigaraksa (TGS)
  • Cikoya (CKY)
  • Maja (MJ)
  • Citeras (CTR)
  • Rangkasbitung (RK)
Commuter Line Tangerang
  • Tangerang (TNG)
  • Tanah Tinggi (THI)
  • Batu Ceper (BPR)
  • Poris (PI)
  • Kalideres (KDS)
  • Rawa Buaya (RW)
  • Bojong Indah (BOI)
  • Taman Kota (TKO)
  • Pesing (PSG)
  • Grogol (GRG)
  • Duri (DU)
Commuter Line Tanjung Priok
  • Jakarta Kota (JAKK)
  • Kampung Bandan (KPB)
  • Ancol (AC)
  • Tanjung Priok (TPK)
Y Commuter Line Yogyakarta
  • Palur (PL)
  • Solo Jebres (SK)
  • Solo Balapan (SLO)
  • Purwosari (PWS)
  • Gawok (GW)
  • Delanggu (DL)
  • Ceper (CE)
  • Klaten (KT)
  • Srowot (SWT)
  • Brambanan (BBN)
  • Maguwo (MGW)
  • Lempuyangan (LPN)
  • Yogyakarta (YK)
Commuter Line Basoetta
  • Manggarai (MRI)
  • BNI City (SUDB)
  • Duri (DU)
  • Rawa Buaya (RW)
  • Batu Ceper (BPR)
  • Bandara Soekarno-Hatta (BST)
  • Tebal: Stasiun awal/akhir dan stasiun transit
    †: hanya melayani arah Kampung Bandan
  • l
  • b
  • s
Topik mengenai Batavia
Daerah
Duizendeilanden
  • Noord Wachter
  • Hoorn Eiland
  • Kokosnoot Eiland
  • Kuyper Eiland
  • Purmerend Eiland
  • Onrust Eiland
  • Edam Eiland
  • Kherkof Eiland
  • Rotterdam Eiland
  • Schiedam Eiland
  • Amsterdam Eiland
  • Middbur Eiland
Benedenstad
  • Oud Batavia
  • Anké
  • Pekodjan
  • Pendjaringan
  • Zoutelande/Antjol
  • Tandjong Priok
  • Tjilintjing
  • Maroenda
  • Glodokplein
  • Molenvliet
  • Harmonieplein
Bovenstad
  • Weltevreden
  • Senen
  • Kemajoran
  • Kramatplein
  • Salemba
  • Menteng
  • Koningsplein
  • Waterlooplein
  • Tanah Abang
  • Meester Cornelis
  • Kampong Melajoe
Ommelanden
  • Pantjoran
  • Tjililitan
  • Tsji Ondet
  • Paal Merah
  • Tjenkarang
  • Kebajoran
  • Tjigandjoer
  • Ragoenan
  • Tjipoetat
  • Tjiledoek
  • Tangerang
  • Depok
  • Tjimanggis
  • Bekasi
  • Djaboeng
  • Komzeen
  • West Tandjoeng
  • Oost Tandjoeng
  • Tjitrap
  • Tjiseeng
  • Paroeng
  • Tjibinong
  • Buitenzorg
  • Tjileungsi
  • Soekaboemi
  • Tjiandjoer
Lambang Kota Batavia
Lambang Kota Batavia
Jalan

Molenvliet Oost · Molenvliet West · De Groote Postweg · Rijswijk · Noordwijk · Princen Laan · Sluisburg Straat · Nieuwpoort Straat · Parapattan Straat · Nassau Boulevard · Van Heutsz Boulevard · Orange Boulevard · Oude Tamarinde Laan · Jacatraweg · Koningsplein Straat · Landhuisweg · JP Coenweg · Mampangweg · Nieuwe Vliegveldlaan · Senenweg · Rijswrjkstraat · Kemajoranweg · Matramanweg · Drukkerijweg · Bacharachtsgracht · Passerstraat

Taman

Stadhuisplein · Wilhelminapark · Voetbalbond Indische Omstreken Sport · Burgemeester Bischoplein · Planten En Dierentuin

Tim Sepak Bola

Voetbalbond Batavia en Omstreken · VIJ Jacatra

Bangunan
Pelabuhan
  • Batavia
  • Tandjoengpriok
Stasiun Kereta Api
  • Tandjoengpriok
  • Batavia Noord
  • Batavia Zuid
  • Kleine Boom
  • Hemradenplein
  • Batavia-Benedenstad
  • Pasar Pagi
  • Amsterdamse Port
  • Kampoengbandan
  • Antjol
  • Doeri
  • Goenoengsarie
  • Pisangbatoe
  • Kemajoran
  • Passar Senen
  • Salemba
  • Kramat
  • Sawah Besaar
  • Noordwijk
  • Batavia-Koningsplein
  • Gondangdia
  • Dierentuin
  • Tjikini
  • Pegangsaän
  • Tanah-Abang
  • Karet
  • Mampang
  • Manggarai
  • Meester Cornelis NIS
  • Kebonpala
  • Gang Solitude
  • Meester Cornelis SS
  • Pasarminggoe
  • Tjililitan
  • Paal-Merah
  • Kebajoran
Halte Trem
  • Pasar Ikan
  • Amsterdamse Port
  • Batavia
  • Asemka
  • Djembatan Lima
  • Glodok
  • Tangki
  • Prinsenlaan
  • Pisangbatoe
  • Kali Groot
  • Goenoeng Sahari
  • Sawah Besaar
  • Pintoe Besi
  • Harmonie
  • Koningsplein Noordwest
  • Rijswijk
  • Noordwijk
  • Schouwburg
  • Departement van Marine
  • Kebondjahe
  • Fromberg Park
  • Waterlooplein
  • Koningsplein
  • Stoviaweg
  • Pasar Senen
Bandara
  • Tjililitan
  • Kemajoran
Tempat Pemerintahan
  • Gebouw van de Raad van Justitie te Batavia
  • De Hooggerechsgebouw
  • Stadhuis van Batavia
  • Stad Gemeentehuis Batavia
  • Paleis te Rijswijk
  • Paleis te Koningsplein
  • Gebouw van de Raad van Indië te Batavia
  • Gebouw Volksraad
Rumah Besar
  • Landhuis Tjilintjing
  • Raden Saleh Huis
  • Baron van Inhof Huis
  • Landhuis van Reinier de Klerk
  • Landhuis Djipang
  • Landhuis Tjililitan
  • Landhuis Paal Merah
  • Landhuis van de Majoor-Chinees Khouw
  • Landhuis Tjenkarang
  • Landhuis Weltevreden
  • Het Groote Huis
  • Landhuis Pondok Ge deh
  • Tandjoeng-Oost Huis
Penjara
  • Glodok
  • Tjipinang
  • Gang Tengah
  • Boekit Doeri
Kastel/Benteng/Bastion
  • De Amsterdamse Poort
  • Oude Utrechtse Poort
  • Kasteel Batavia
  • Westzijdsche Pakhuizen
  • Oostzijdsche Pakhuizen
  • Waterkasteel
  • Bastion Amsterdam
  • Bastion Buren
  • Bastion Cuylenburg
  • Bastion Groningen
  • Bastion Grimbergen
  • Bastion Diest
  • Bastion Oranje
  • Bastion Enkhuizen
  • Bastion Overrijsel
  • Bastion Friesland
  • Bastion Gelderland
  • Bastion Hollandia
  • Bastion Vierkant
  • Bastion Zeeburg
  • Bastion Zeeland
  • Bastion Middelburg
  • Bastion Utrecht
  • Bastion Nassau
  • Bastion Rotterdam
  • Fort Anké
  • Fort Noordwijk
  • Fort Rijswijk
  • Fort Ancol
  • Fort Zouteland
  • Fort Jacatra
  • Fort Jacarta Buiten Batavia
  • Fort Meester Cornelis
  • Fort Prins Frederik Hendrik
  • Defensielijn Van Den Bosch
  • Defensielijn Van Den Bosch
  • Defensielijn Van Den Bosch
  • Fort Vijfhoek
Tempat Ibadah
  • Haantjes Kerk
  • De Portugeesche Binnenkerk
  • De Portugeesche Buitenkerk
  • Armeensche Kerk
  • De Portugeesche Kerk
  • Nassaukerk
  • De Hollandsche Kerk
  • Christelijke Kerk
  • De Bethelkerk
  • Engelsekerk
  • De Kathedraal
  • De St. Theresiakerk
  • De Willemskerk
  • Mesigit Loearbatang
  • Langgar Tinggi
  • Mesigit Pekojan
  • Mesigit Kampongsawah
  • Mesigit Manggadoea
  • Mesigit Kampongdalem
  • Mesigit Kampongbaroe
  • Mesigit Karet
  • Mesigit Angké
  • Mesigit Tjikini
  • Mesigit Tanahabang
  • Jin De Yuan Tempel
  • Antjol Tempel
Tempat Hiburan
  • Societiet Harmonie
  • Schouwburg
  • Bioscoop Metropool
  • Bioscoop Menteng
  • Bioscoop Manggarai
  • Bioscoop Rex Batavia
  • Bataviasche Kunstkring
Rumah Sakit
  • Groot Militair Hospitaal Weltevreden
  • Vereniging voor Ziekenverpleging Koningen Emma Ziekenhuis Tjikini
  • Centrale Burgelijke Ziekeninrichting
  • Koninklijke Paketvaart Maatschappij Ziekeninrichting
Kantor Pos
dan Kantor Telegraf
  • Stadhuisplein
  • Tjikini
  • Weltevreden
  • Meester Cornelis
Kantor Telepon
  • Menteng
  • Koningsplein
Hotel
  • Hotel Schompler
  • Hotel des Indes
  • Grand Hôtel Java
  • Hotel der Nederlanden
  • Hotel Cavadino
  • Hotel des Galeries
Museum
  • Museum Van Het Koninklijk Bataviaasch Genootschap Van Kunsten En Wetenschappen Batavia
  • Oude Bataviasche Museum
Lapangan Bola
  • Viosveld
  • Vijveld
Pasar
  • Vismarkt
  • Passer Baroe
  • Pasar Gambir
  • Meester Passer
  • Pasar Senen
  • Pasar Tanah Abang
Mercusuar
  • Vuurtoren Batavia
  • De Uitkijk
Lain-Lain
  • Tugu Jam Batavia
  • Engelse Brug
  • Oger Freres
  • Standbeeld van Jan Pieterzoon Coen
  • Mohr observatory
  • Indonesische Clubhuis
  • Manggarai Sluis
  • Michiel Monument
  • Loge nummer 14
  • De Scheepswerf
Perusahaan Layanan
Masyarakat

Koninklijke Paketvaart Maatschappij · De Nederlandsche Handel-Maatschappij · Landarchief · Bataafsche Petroleum Maatschappij · Landsdrukkerij · Eijkman Instituut · N.V. de Bouwploeg · Batavia Oosterspoorweg Maatschappij · Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij · Staatsspoorwegen · Bataviasche Verkeers Maatschappij

Bank

De Javasche Bank · Postspaarbank · De Chartered Bank

Sarana Pendidikan

St. Aloysius Broederschool · School tot Opleiding van Indische Artsen · Geneeskundige Hoogeschool te Batavia · Rechtshoogeschool te Batavia · Ursulinen Klooster · Eerste School D · Meer Uitgebreid Lager Onderwijs · Prins Hendrick School · Algemene Middlebare School · Carpentier Alting Stichting Nassau School · Koning Willem III School te Batavia

Taman
Pemakaman Umum

Europese Kerkhof · Kerkhof Petamboeran · Ereveld Menteng Poelo · Ereveld Antjol

Transportasi
  • Tram
  • Dos-à-dos
  • Betjak
  • Oplet
  • Taxi
  • Eendaagsche Express

Daftar bangunan dan struktur kolonial di Jakarta
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stasiun_Tanjung_Priok&oldid=27896490"
Kategori:
  • Wikipedia page with obscure subdivision
  • Cagar budaya di Indonesia
  • Stasiun kereta api kelas II
  • Stasiun KAI Commuter
  • Stasiun kereta api di Jakarta
  • Tanjung Priok, Jakarta Utara
  • Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop I Jakarta
  • Cagar budaya di Jakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Koordinat di Wikidata
  • Halaman yang menggunakan Routemap dengan gambar teks
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Pages using infobox station with unknown parameters
  • Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan
  • Pranala kategori Commons dari Wikidata
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles