More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. KRL Commuter Line - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
KRL Commuter Line - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

KRL Commuter Line

  • English
  • Français
  • 日本語
  • Jawa
  • Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • Simple English
  • Sunda
  • ไทย
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "KRL Commuter Line" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Maret 2018)
Artikel ini berisi tentang layanan kereta api komuter. Untuk perusahaan yang menjadi operator layanan ini, lihat KAI Commuter.
KRL Commuter Line
KRL INKA iE305 dan KRL CRRC yang sedang dipamerkan dalam rangka 100 Tahun operasional KRL di Indonesia, Stasiun Jakarta Kota.
Info
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Wilayah
  • Jabodetabekpunjur
    • DKI Jakarta (kecuali Kepulauan Seribu)
    • Jawa Barat
      • Sebagian tengah Bekasi[a] dan Bogor[b]
      • Kota Bekasi
      • Kota Bogor
      • Kota Depok
    • Banten
      • Sebagian selatan Tangerang[c]
      • Kota Tangerang
      • Kota Tangerang Selatan
  • Banten
    • Maja dan Rangkasbitung, Lebak
  • DI Yogyakarta
    • Kartamantul
  • Jawa Tengah
    • Klaten
    • Sebagian kecil Sukoharjo
    • Sebagian barat Karanganyar
    • Kota Surakarta
JenisTransportasi umum, Kereta api komuter
Jumlah jalur7
Jumlah stasiun93
Penumpang harian1.039.303 (Agustus 2019)
1.154.080 (puncak, Juni 2018)[1]
Penumpang tahunan334.102.903 (2019)[2]
Kantor pusatStasiun Juanda, Gambir, Kota Jakarta Pusat
Situs webwww.commuterline.id
Operasi
Dimulai6 April 1925 (sebagai Elektrische Staatsspoorwegen)
April 1999 dibawah nama PT Kereta Api
(sebagai Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek)

15 September 2008 (sebagai KAI Commuter Jabodetabek)
20 September 2017 (sebagai Kereta Commuter Indonesia)
OperatorKereta Commuter Indonesia (KCI)[3]
Panjang kereta8, 10 dan 12 kereta per rangkaian KRL
Waktu antara5-60 menit
Teknis
Panjang sistem293,4 km (182,31 mi)[4]
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in) Lebar sepur Cape
Listrik1.500 V DC (Listrik aliran atas)
Kecepatan rata-rata40 km/h (25 mph)
Kecepatan tertinggi70–95 km/h (43–59 mph)
Peta rute
(klik gambar untuk memperbesar)

KRL Commuter Line di kota Jakarta.

KRL Commuter Line adalah sistem transportasi angkutan cepat komuter berbasis kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter),[3] anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Layanan ini telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun 1925, hingga kini melayani rute komuter di wilayah Jabodetabek serta lintas Yogyakarta–Palur.

Layanan ini dahulu dioperasikan dengan nama KRL Jabotabek sejak era 1970-an hingga pemekaran Kota Depok pada 1999 dengan nama alternatif KRL Jabodetabek. Divisi Jabotabek menjadi operator KRL pada masa itu. Pada 2008, layanan KRL dioperasikan oleh perusahaan baru bernama PT KAI Commuter Jabodetabek yang kelak sejak 2017 berubah menjadi Kereta Commuter Indonesia (KCI, kini KAI Commuter).

Perjalanan KRL ini cukup panjang dan berlika-liku. KRL dahulu dihadirkan di Hindia Belanda sejak 1925 untuk memperingati 50 tahun Staatsspoorwegen beroperasi di Jawa. Namun pada saat itu, KRL adalah berupa kereta tanpa penggerak yang ditarik oleh lokomotif listrik. Semenjak 1960-an, transportasi listrik di Jakarta berada pada titik nadirnya karena dicap sebagai penyebab kemacetan sehingga Trem Batavia ditutup dan KRL dibatasi. Memasuki era 1970-an, KRL kemudian mengalami regenerasi dengan hadirnya KRL Rheostatik yang diimpor dari Jepang. Kini KRL didominasi oleh armada KRL bekas Jepang, dan minoritas produksi PT INKA, Madiun.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Elektrifikasi jalur Staatsspoorwegen

[sunting | sunting sumber]
Logo yang digunakan oleh Elektrische Staatsspoorwegen
Kereta listrik pertama (1925), melayani jalur Tandjong Priok–Meester Cornelis

Wacana elektrifikasi jalur kereta api sudah didengungkan sejak 1917 oleh perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda Staatsspoorwegen (SS). Saat itu, elektrifikasi jalur kereta api diprediksi akan menguntungkan secara ekonomi. Elektrifikasi jalur kereta api kemudian dilakukan dari Tanjung Priuk sampai dengan Meester Cornelis (Jatinegara) dimulai pada tahun 1923. Pembangunan ini selesai pada 24 Desember 1924.[5]

Proyek elektrifikasi terus berlanjut. Jalur lingkar Jakarta selesai dielektrifikasi pada 1 Mei 1927 dan pada 1930, elektrifikasi jalur Jakarta–Bogor sudah mulai dioperasikan. Kereta yang digunakan ialah lokomotif listrik seri 3000 buatan pabrik SLM–BBC (Swiss Locomotive and Machine Works–Brown, Boveri, & Cie), lokomotif listrik seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Geselischaft) Jerman, lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik Werkspoor Belanda serta kereta listrik buatan pabrik Westinghouse dan kereta listrik buatan pabrik General Electric.[5]

Pascakemerdekaan

[sunting | sunting sumber]

Jalur kereta yang terelektrifikasi tersebut terus digunakan dan diperluas wilayah operasionalnya sejak kemerdekaan Indonesia. Pengoperasian jalur kereta api di Indonesia dilaksanakan oleh Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKA) hingga era PT Kereta Api Indonesia pada saat ini.

Penghapusan trem Batavia

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Trem Batavia

Pada tahun 1960-an, transportasi di Jakarta berada di titik nadir. Soekarno memerintahkan Gubernur Sudiro untuk menghapus trem listrik karena dianggap menyebabkan kemacetan. Akhirnya pada tahun 1960, trem sepenuhnya berhenti beroperasi di Jakarta.[6] Kereta listrik pun ikut dihentikan operasinya akhir 1965. Selanjutnya pada November 1966, seluruh pengangkutan kereta api jurusan Manggarai–Jakarta Kota dibatasi.[7] Hal ini berkaitan dengan merosot tajamnya jumlah penumpang dan kondisi umum kota Jakarta yang tidak kondusif. Biro Pusat Statistik mencatat, jumlah penumpang lokal yang dilayani Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) tahun 1965 merosot 47 persen dibandingkan 1963. Tahun 1965, hanya 16.092 penumpang per hari yang memakai kereta lokal.[7] Semenjak kereta listrik buatan Belanda tidak dapat beroperasi lagi, rute ini terkadang digunakan oleh kereta lokal yang menggunakan lokomotif, biasanya seri BB 200 atau BB 201 digunakan sebagai penariknya.

Regenerasi

[sunting | sunting sumber]

Baru pada tahun 1972, kereta listrik mulai muncul kembali. Harian Kompas tanggal 16 Mei 1972 memberitakan bahwa PNKA memesan 10 set kereta listrik dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan Jakarta. Langkah ini untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mengurangi kemacetan yang mulai terasa saat itu.[7]

KRL dan kereta rel diesel (KRD) dari Jepang tiba di Jakarta empat tahun kemudian, 1976. KRL-KRL ini akan menggantikan lokomotif listrik lama peninggalan Belanda yang sudah dianggap tidak layak. Tiap rangkaian KRL terdiri atas empat kereta dengan kapasitas angkut 134 penumpang per kereta.[7] KRL generasi pertama ini kemudian dikenal sebagai KRL Rheostatik dan telah melayani masyarakat Jakarta hingga akhir pengoperasian KRL Ekonomi pada tahun 2013.

Pada Mei 2000, pemerintah Jepang melalui JICA dan Pemerintah Kota Tokyo menghibahkan 72 unit KRL bekas yang sebelumnya dioperasikan oleh Biro Transportasi Metropolitan Tokyo. Kereta ini diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2000 dan menjadi KRL berpendingin udara (AC) pertama di Indonesia.[8] Sejak saat itu, Indonesia rutin mendatangkan KRL bekas Jepang untuk memperkuat armada KRL di Jakarta.

Dioperasikan oleh anak perusahaan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT KA, yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik di wilayah Daerah Operasional (DAOP) 1 Jabotabek, yang saat itu memiliki 37 rute kereta yang melayani wilayah Jakarta Raya. Anak perusahaan baru ini merupakan suksesor dari Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek yang telah berdiri sebelumnya. PT KCJ memulai proyek modernisasi angkutan KRL pada tahun 2011, dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL komuter ekspres, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter. Proyek ini dilanjutkan dengan renovasi, penataan ulang, dan sterilisasi sarana dan prasarana termasuk jalur kereta dan stasiun kereta, serta penempatan satuan keamanan pada tiap gerbong. Saat Stasiun Tanjung Priuk diresmikan kembali setelah dilakukan renovasi total pada tahun 2009, jalur kereta listrik bertambah menjadi 6, walaupun belum sepenuhnya beroperasi. Pada Juli 2013, PT KCJ mulai menerapkan sistem tiket elektronik COMMET (Commuter Electronic Ticketing) dan perubahan sistem tarif kereta.[9]

Pada tahun 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), 3 hari setelah ulang tahun perusahaan tersebut yang ke-9.[10] Perubahan nama ini juga mewadahi penugasan penyelenggaraan kereta api komuter yang lebih luas di seluruh Indonesia,[11] sehingga nantinya jalur KRL Commuter Line di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya bukan lagi satu-satunya jalur kereta api perkotaan yang dioperasikan oleh PT KCI.

Ekspansi di luar Jabodetabek

[sunting | sunting sumber]

KRL lintas Yogyakarta–Solo

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Commuter Line Yogyakarta

Selain di Jabodetabek, KRL Commuter Line telah dibangun untuk menghubungkan kota penting di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kota Yogyakarta dan Surakarta untuk menggantikan tugas KA Prambanan Ekspres.[12] Proyek tersebut telah dicanangkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030 Direktorat Jenderal Perkeretaapian sejak 2011.[13] Pada Januari–Februari 2020, tiang-tiang tersebut mulai dipancang—pertama kali dilakukan di Stasiun Klaten. Untuk langkah awal, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan untuk memulai operasi KRL Commuter Line di ruas pertama, yaitu Yogyakarta–Klaten.[14][15]

Meskipun terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia, proyek KRL Yogyakarta–Solo tetap berjalan hingga KRL beroperasi secara penuh pada 10 Februari 2021.[16][17] Per 17 Agustus 2022, layanan KRL Yogyakarta–Solo mulai menjangkau wilayah Solo Jebres dan Palur, setelah elektrifikasi Solo Balapan–Palur telah rampung dan dilakukan uji coba sebelumnya.[18]

Rute

[sunting | sunting sumber]

Pada awal perkenalan pola loop line pada tahun 2011, KRL Commuter Line Jabodetabek memiliki 6 jalur. Saat ini jumlah tersebut bertambah menjadi 6 jalur yang melayani seluruh wilayah Jabodetabek dan Lebak di Wilayah I Jakarta; serta Yogyakarta dan Surakarta di Wilayah VI Yogyakarta. Jumlah jalur di wilayah Jabodetabek sendiri berkurang menjadi 5 sejak tahun 2022 lalu akibat dinonaktifkannya Lin Lingkar yang jalurnya diambil alih Lin Bogor dan Lin Lingkar Cikarang.

Jalur Relasi Jumlah stasiun Jarak Dibuka Dioperasikan sebagai

jalur KRL Commuter Line

Wilayah I Jakarta
Commuter Line Bogor Jakarta Kota–Bogor 24† 54,8 km 1930 5 Desember 2011[19]
Jakarta Kota–Nambo 23† 51,0 km 2015 28 Mei 2022[20]
Commuter Line Cikarang Cikarang–Pasar Senen/Manggarai–Kampung Bandan (full-racket) 29^ 87,4 km 1930 5 Desember 2011[19] (Jakarta Kota-Bekasi (via Manggarai))
1 April 2017 (Jakarta Kota-Bekasi (via Pasar Senen))[21]
8 Oktober 2017 (Jakarta Kota-Cikarang)[22]
28 Mei 2022 (Lingkar Cikarang)[20]
Cikarang–Manggarai–Angke (half-racket) 20 38,9 km 2022 28 Mei 2022[20]
Commuter Line Rangkasbitung Tanah Abang–Rangkasbitung 19 72,8 km 1992 5 Desember 2011[19] (Tanah Abang-Tigaraksa)
1 April 2017 (Tanah Abang-Rangkasbitung)[23]
Commuter Line Tangerang Duri–Tangerang 11 19,3 km 1997 5 Desember 2011[19]
Commuter Line Tanjung Priuk Jakarta Kota–Tanjung Priuk 4 8,1 km 2015 5 Desember 2011 (sebagian, hanya feeder)[19]

22 Desember 2015 (beroperasi penuh)[24]

Wilayah VI Yogyakarta
Y Commuter Line Yogyakarta Yogyakarta–Palur 13 65,5 km 2021 10 Februari 2021 (Yogyakarta-Solo Balapan)

17 Agustus 2022 (Solo Balapan-Palur)[18]

† Tidak termasuk Stasiun Gambir (tidak melayani Commuter Line)
^ Termasuk Stasiun Pasar Senen. Stasiun ini hanya melayani perjalanan ke arah utara (menuju Kampung Bandan). Perjalanan ke arah selatan (menuju Jatinegara) tidak berhenti di stasiun ini.

Elektrifikasi dan penambahan rute

[sunting | sunting sumber]

Perpanjangan elektrifikasi di seluruh wilayah operasional KCI dimulai dari jalur Hijau pada akhir 2009, dengan koridor Serpong-Parung Panjang. KRL pada akhirnya beroperasi sampai Parung Panjang pada tahun 2010. Kemudian, perpanjangan elektrifikasi dilanjutkan ke koridor Parung Panjang-Maja yang mulai beroperasi pada tahun 2013, dan Maja-Rangkasbitung yang mulai beroperasi pada tahun 2017.[25] Proses elektrifikasi ini juga meliputi pembangunan jalur ganda Serpong-Rangkasbitung yang sudah beroperasi pada koridor Serpong-Maja, pembangunan tiang listrik aliran atas dan pembangunan gardu listrik. Pada tahun 2020, wacana penggandaan dan elektrifikasi lanjutan di jalur Hijau kembali muncul dengan wacana elektrifikasi koridor Rangkasbitung-Serang. Tak menutup kemungkinan, koridor Serang-Merak juga akan digandakan dan dielektrifikasi.[26]

Stasiun Serpong → Stasiun Parung Panjang → Stasiun Tigaraksa → Stasiun Maja → Stasiun Rangkasbitung → Stasiun Serang → Stasiun Merak

Selain di jalur Hijau yang membentang ke barat, jalur Biru yang membentang ke timur juga telah dilanjutkan sampai Stasiun Cikarang. Pengerjaan konstruksi dimulai sejak akhir tahun 2013. Jalur Manggarai-Cikarang akan digandakan menjadi 4 jalur kereta api. Pembangunan elektrifikasi sampai Cikarang selesai pada tahun 2017, sedangkan pembangunan jalur dwiganda diperkirakan akan selesai pada tahun 2024. Di jalur ini pun dibangun empat stasiun baru di mana dua stasiun merupakan stasiun yang benar-benar baru, sedangkan dua stasiun lainnya adalah pembaruan dari stasiun lama.[27] Saat ini, pemerintah sedang mengkaji untuk memperpanjang kembali elektrifikasi di jalur Biru sampai Stasiun Cikampek[28] serta refungsionalisasi Stasiun Gambir sebagai stasiun pemberhentian dan pemberangkatan KRL Commuter Line.

Stasiun Bekasi → Stasiun Bekasi Timur → Stasiun Tambun → Stasiun Cibitung → Stasiun Metland Telagamurni → Stasiun Cikarang → Stasiun Lemah Abang → Stasiun Kedunggedeh → Stasiun Karawang → Stasiun Klari → Stasiun Kosambi → Stasiun Dawuan → Stasiun Cikampek

Dengan beroperasinya kembali jalur kereta api Citayam-Nambo, ada kemungkinan untuk melanjutkan kembali pembangunan jalur kereta api baru Parung Panjang–Tanjung Priuk yang merupakan jalur kereta api lingkar luar Jabodetabek. Jalur ini sudah pernah direncanakan oleh pemerintah Orde Baru pada dekade 1990-an, dan sudah terealisasikan sebagian dengan selesainya pembangunan jalur Citayam-Nambo. Pembangunan rute yang belum sempat terbangun antara Parung Panjang-Citayam, Nambo-Cikarang, dan Cikarang-Tanjung Priuk ini sempat dibatalkan karena Krisis finansial Asia 1997 dan jatuhnya Suharto pada tahun 1998, tetapi akhirnya rencana ini dimasukkan ke dalam rencana induk perkeretaapian nasional 2014-2030.[29][30]

Stasiun Parung Panjang → Stasiun Citayam → Stasiun Nambo → Stasiun Cikarang → Stasiun Tanjung Priuk

Perubahan rute 2022

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2022, PT KCI mengumumkan adanya perubahan rute Commuter Line Jabodetabek dalam rangka pembangunan Stasiun Manggarai.[31] Lin Lingkar, yang sebelumnya melayani jalur lingkar Jatinegara–Manggarai ke arah Bogor dengan cabang Nambo, resmi dinonaktifkan pada 28 Mei 2022. Lin Cikarang mengambil alih jalur lingkar tersebut dengan melingkari Jatinegara–Manggarai–Pasar Senen–Jatinegara untuk kembali ke Cikarang, dan sebagai akibatnya tidak lagi melayani jalur layang Manggarai–Jakarta Kota. Lin ini berubah nama menjadi Lin Lingkar Cikarang dengan kode "C". Sementara itu, cabang Nambo diambil alih Lin Sentral yang bercabang di Citayam, yang juga berubah nama menjadi Lin Bogor dengan kode "B".

Tiket elektronik dan tarif

[sunting | sunting sumber]
Desain kartu Multi Trip (hitam) dan Tiket Harian Berjaminan (putih) era KCJ.

Sebagai tahapan penerapan program e-ticketing, PT Kereta Api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek mulai 2012 mengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB)/Kartu Langganan Sekolah (KLS) secara bertahap hingga pada 1 Juli 2013 ditetapkan menjadi Commuter Electronic Ticketing (Commet). Kartu Commet adalah alat pembayaran pengganti uang tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan KA Commuter Line sebagai tiket perjalanan KA, yang disediakan dalam bentuk kartu sekali pakai (Single-Trip) dan prabayar (Multi-Trip). Penumpang diwajibkan untuk melakukan tap-in di gerbang masuk dan memasukkan kartu single-trip ke dalam gerbang keluar (card-present slot) atau cukup tap-out bagi pengguna kartu prabayar di gerbang keluar.

Bersamaan dengan pemberlakuan Commet, sistem tarif progresif diberlakukan. Sistem ini menggunakan hitungan jumlah stasiun yang dilewati sebagai dasar perhitungan tarif tiap penumpang. Awalnya berlaku tarif normal, tetapi karena adanya subsidi dana public service obligations (PSO) Kementerian Perhubungan bagi KA Commuter, maka tarif berlaku tarif subsidi.[32]

Mulai 1 April 2015, tarif progresif mengalami perubahan. Sistem tarif progresif baru menghitung tarif berdasarkan jarak.[33] Selain itu, ketentuan uang jaminan untuk THB dan minimal saldo untuk tiket multi-trip dan kartu bank berubah.

Tiket harian berjaminan (THB)

[sunting | sunting sumber]

Karena penerapan tiket single trip mengakibatkan banyaknya kejadian tiket perjalanan single trip hilang, pada tanggal 11 Agustus 2013 KCJ menerapkan sistem ticketing pengganti sistem single trip untuk penumpang KRL Commuter Line tanpa berlangganan. Penghitungan tarif sesuai dengan skema tarif perjalanan single trip, tetapi penumpang diharuskan untuk membayar uang jaminan untuk THB. Uang jaminan dapat diambil kembali di stasiun hingga jangka waktu maksimal 7 hari atau ditukarkan kembali dengan THB baru dengan membayar tarif untuk perjalanan selanjutnya.

Sejak 1 Agustus 2019, khusus Stasiun UI, Sudirman, Palmerah, Cikini, dan Taman Kota, resmi menghapus penjualan kartu THB. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line di kelima stasiun tersebut sudah terbiasa menggunakan kartu multi trip maupun uang elektronik.[34][35] Per 5 Desember 2020, Stasiun Bogor, Stasiun Cilebut,[36] Stasiun Rangkasbitung,[37] dan Stasiun Cikarang melaksanakan penghapusan penjualan kartu THB secara bertahap guna mengurangi kontak penumpang dalam mengantisipasi penularan COVID-19,[38] yang kemudian disusul pada 25 Maret 2021 dengan Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Bekasi, Stasiun Kranji, Stasiun Bojonggede, Stasiun Citayam, Stasiun Depok, Stasiun Depok Baru, Stasiun Parung Panjang, Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Angke.[d][39]

Akhirnya pada 3 September 2022, sistem THB resmi dihapuskan dan seluruh Stasiun Commuter Line, baik di Jabodetabek maupun di Wilayah VI Yogyakarta, ditetapkan sebagai Stasiun Uang Elektronik yang hanya menerima transaksi dengan Kartu Multi Trip (KMT), Kartu Uang Elektronik Bank, dan QR Code (LinkAjaǃ dan Go Transit) untuk dapat menggunakan layanan KRL Commuter Line. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas.[40]

Kartu multi trip (KMT)

[sunting | sunting sumber]

Selain tiket harian berjaminan, penumpang dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) berteknologi FeliCa.[41] Kartu Multi Trip adalah kartu prabayar isi ulang yang dapat digunakan penumpang sebagai tiket KRL dengan ketentuan saldo minimum. Kartu tersebut dapat digunakan untuk naik Commuter Line, Transjakarta, LRT Jabodebek, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Trans Jogja.[42] dan dapat di isi ulang di seluruh stasiun Commuter Line di Jabodetabek dan Yogyakarta. Saat ini, saldo KMT sudah dapat dicek melalui ponsel pintar melalui aplikasi KRL Access dengan memanfaatkan fitur NFC.[43]

Kartu prabayar (bank)

[sunting | sunting sumber]

Sejak 8 Desember 2013, kartu Flazz BCA sudah dapat digunakan di Commuter Line, dan sejak tanggal 16 Juni 2014, kartu e-money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), dan TapCash (Bank BNI kecuali Jak Lingko) juga sudah dapat digunakan di Commuter Line.[44] Cara penggunaan kartu tersebut sama halnya dengan cara penggunaan Kartu Multi Trip, akan tetapi keempat kartu tersebut tidak dapat dibeli dan diisi ulang di seluruh stasiun Commuter Line di Jabodetabek, melainkan di merchant-merchant terkait dan seluruh halte bus Transjakarta (tunai). Pengisian dapat dilakukan secara tunai maupun dengan kartu ATM bank terkait. Beberapa stasiun Commuter Line juga telah melayani pengisian ulang keempat kartu tersebut, seperti Sudirman dan Juanda, tetapi tidak bisa secara tunai dan harus menggunakan kartu ATM bank terkait (kartu debit maupun kredit). Keempat kartu tersebut juga dapat digunakan sebagai tiket LRT Jabodebek, LRT Jakarta, MRT Jakarta, dan Transjakarta.[45] Berikut ini daftar kartu uang elektronik perbankan yang beredar telah disahkan oleh KAI Commuter.

  • Tapcash (Bank BNI)
  • Brizzi (Bank BRI)
  • e-Money (Bank Mandiri dan Bank Jateng (Jawa Tengah))
  • Flazz (Bank BCA dan Bank BPD DIY (DI Yogyakarta))
  • Jak Lingko (Bank BNI, Bank BRI dan Bank Mandiri, hanya berlaku di wilayah Jabodetabek)

Denda (suplisi) dan free out

[sunting | sunting sumber]

Pengguna dapat dikenakan denda (suplisi[e]) jika melakukan perjalanan tanpa tiket (anak berumur 3 tahun ke atas/tinggi badan 90 cm wajib memiliki tiket [46]), menggunakan tiket harian berjaminan (THB) yang telah kedaluwarsa atau Kartu Multi Trip (KMT) yang saldonya kurang dari tarif tertinggi. Pengguna THB yang tidak melakukan tapping in/tapping out dengan benar atau tarif dalam tiketnya kurang (turun di stasiun yang lebih jauh), THB akan diambil dan tidak mendapatkan pengembalian uang jaminan. Sedangkan untuk pengguna KMT yang tidak melakukan tapping in/tapping out dengan benar maka pengguna harus menyelesaikan di loket dengan membayar tarif tertinggi.

Dahulu pengguna THB juga mendapatkan fasilitas free out, fasilitas untuk dapat melakukan sekali tapping out pada stasiun yang sama dengan stasiun tapping in terhitung satu jam dari waktu transaksi pembelian THB di loket. Untuk pengguna KMT terhitung satu jam dari tapping in. Per tanggal 16 Desember 2015, fasilitas free out ini pun ditiadakan. Sehingga setiap penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama akan dikenakan denda. Untuk pengguna KMT atau Kartu Prabayar/Kartu Uang Elektronik Bank dikenakan pemotongan saldo sesuai tarif terendah. Untuk pengguna THB, tarif relasi perjalanan di dalam kartu akan hangus, tetapi refund kartu masih dapat dilakukan.[47]

Usai jembatan penyeberangan (JPH) Stasiun Batu Ceper diresmikan pada 18 Juli 2019, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan kebijakan tarif khusus bagi penumpang pada akses antara sisi stasiun bandara Batu Ceper dan sisi selatan stasiun tersebut yang melayani KRL Lin Tangerang untuk mempermudah akses penumpang menuju antarmoda penghubung KRL Commuter Bandara Soekarno-Hatta menuju Terminal Poris Plawad.[48][49] Serupa dengan konsep free out sebelumnya, hal yang menjadi perbedaan yakni penumpang tetap dikenakan biaya sebesar Rp1,00 (satu rupiah) dengan melakukan tapping in dan tapping out di stasiun yang sama dan berbatas waktu hingga 15 menit, dari yang mulanya 1 jam, sebelum akhirnya dikenai tarif reguler. Kebijakan yang sama juga diberlakukan di Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman dengan alasan yang serupa.[50][51]

LinkAja!

[sunting | sunting sumber]

LinkAja! mulai diimplementasikan pada stasiun-stasiun KRL Commuter Line sejak 1 Oktober 2019 di 200 mesin tap-in dan tap-out stasiun. Prinsip kerjanya menggunakan kode QR yang diarahkan pada scanner yang ditanam pada mesin tap-in dan tap-out berlogo LinkAja!. Namun, aplikasi LinkAja! hanya bisa digunakan apabila saldo tidak kurang dari Rp13.000,00.[52][53]

Namun pada 16 Januari 2023, Penggunaan LinkAja! Sebagai Pembayaran Tarif KRL Commuter Line dihentikan. Hal ini berlaku baik bagi pembayaran KRL di Jabodetabek maupun KRL di Yogyakarta—Solo (kini Palur). Penumpang KRL pun dialihkan untuk menggunakan metode pembayaran lain yang tersedia.[54]

Aplikasi Jak Lingko

[sunting | sunting sumber]

Selain menggunakan kartu Jak Lingko, pengguna KRL di Jabodetabek dapat pula memanfaatkan aplikasi Jak Lingko. Dengan memanfaatkan sistem Account-based ticketing (ABT), aplikasi Jak Lingko dapat mengintegrasikan perjalanan KRL dengan moda transportasi lain baik melalui pemesanan tiket multimoda maupun dengan menunjukkan kode QR ABT (yang dipromosikan sebagai QR EasyGo/QR Pay-As-You-Go) pada mesin pembaca kode QR pada gerbang putar stasiun. Meskipun terintegrasi, penetapan tarif di KRL Commuter Line masih belum terintegrasi dan menggunakan tarif umum yang berlaku saat ini.[55][56]

GoTransit

[sunting | sunting sumber]

Pada 30 Mei 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk selaku penyedia aplikasi Gojek meluncurkan layanan pembelian tiket KRL untuk turut mendukung upaya orang-orang berminat menaiki transportasi publik. Pembelian tiket dilakukan melalui fitur bernama GoTransit, dengan prinsip penggunaan yang tidak jauh berbeda dengan LinkAja!. Namun, pengguna harus menentukan terlebih dahulu stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan dan melakukan pembayaran sebelum mendapatkan kode QR tiket KRL.[57]

Access by KAI dan C-Access

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Access by KAI dan C-Access

Access by KAI diluncurkan praresmi oleh PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada tanggal 7 Juli 2023, dan diluncurkan penuh pada 10 Agustus 2023. Aplikasi tersebut merupakan kelanjutan dari KAI Access dengan user interface yang dirombak seluruhnya untuk mengakomodasi seluruh layanan dalam Grup KAI, termasuk LRT (Jabodebek dan Sumatera Selatan), KA Bandara, semua layanan Commuter Line, dan Whoosh.[58][59]

Selain itu, KAI Commuter juga menyediakan aplikasi yang dikembangkannya sendiri, C-Access, yang diluncurkan secara praresmi pada tanggal 18 Januari 2023. Pendahulu aplikasi ini, KRL Access, awalnya hanya digunakan untuk memantau posisi KRL. Namun, seiring kebutuhan yang semakin meningkat, C-Access menyertakan opsi pembayaran digital Gopay, isi ulang Kartu Multi-Trip, dan QR Tiket.[60] C-Access diluncurkan secara resmi di sela-sela konser tur Addie M. S. bersama Twilite Orchestra di Taman Pracima, kompleks Pura Mangkunagaran, Kota Surakarta pada tanggal 3 Desember 2023.[61][62]

Armada

[sunting | sunting sumber]

Jalur KA Commuter Jabodetabek dilayani oleh beberapa tipe dan jenis kereta. Sekarang, Jalur ini hanya dilayani oleh KRL AC. KRL Ekonomi non-AC sudah dihentikan operasionalnya pada tahun 2013.

KRL non-AC

[sunting | sunting sumber]

KRL Ekonomi adalah unit armada KRL yang ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah dan bawah. Kelas ini menggunakan armada KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin udara (AC). Sejumlah rangkaian dibuat oleh Nippon Sharyo dan Kawasaki, juga Hitachi, Ltd. (Jepang), BN-Holec (Belanda), ABB-Hyundai(Korea) yang bekerjasama dengan PT INKA. KRL jenis ini sudah tidak dioperasikan lagi di semua jalur, dan seluruhnya disimpan di Depo KRL Depok atau Balai Yasa Manggarai. Beberapa rangkaian KRL non-AC tipe Rheostatik telah dikirim ke Stasiun Purwakarta untuk dibesituakan (afkir). Kini, seluruh KRL ekonomi dikirim ke Purwakarta dan Cikaum.

KRL BN-Holec (1994-2001)

[sunting | sunting sumber]

KRL BN-Holec adalah unit KRL ekonomi termuda. KRL ini dibuat oleh Bombardier Transportation Belgium (dahulu La Brugeoise et Nivelles) dengan mesin buatan Holland Electric, bekerja sama dengan PT INKA, Madiun. Unit ini dulunya sempat melayani KRL Ekspres dan Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL BN-Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban (overload). Sehingga banyak KRL BN-Holec yang rusak dan mangkrak di Balai Yasa Manggarai, lalu dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute Kutoarjo-Yogyakarta-Solo (Prameks dan Sriwedari), serta Padalarang-Cicalengka (Baraya Geulis). Selain itu KRL Holec juga direkondisi menjadi KRL Holec AC yang sudah beroperasi di jalur Tangerang. Hampir seluruh KRL Holec telah dikirim ke Purwakarta untuk dirucat.

  • KRL BN-Holec di Stasiun Manggarai.
    KRL BN-Holec di Stasiun Manggarai.

KRL Ekonomi Rheostatik (1976, 1978 dan 1983-1987)

[sunting | sunting sumber]

KRL Rheostatik adalah KRL buatan Jepang yang dibuat dari tahun 1976 sampai tahun 1987 dengan teknologi Rheostat. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi, dan Kawasaki dari Jepang, untuk melayani kelas KRL Ekonomi. KRL Rheostatik buatan pabrik Kawasaki dan Hitachi tahun 1986-1987 dulunya melayani KRL Pakuan Ekspres, Depok Ekspres, dan Bekasi Ekspres pada tahun '90-an. Setelah KRL Hibah (KRL Toei 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostatik yang datang pada tahun 1986-1987, bodinya sudah stainless steel dan satu set KRL Rheostatik Stainless merupakan KRL AC pertama di Indonesia.

Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun 1976, 1978, 1983, dan 1984, kereta ini sudah mengalami banyak perubahan, baik kaca depan maupun skema warna/livery. Semula menggunakan skema PJKA yaitu berwarna merah polos dengan "wajah" kuning terang dari tahun 1976-1990-an, kemudian pada era Perumka diubah menjadi merah dan biru dengan garis putih seperti KA Ekonomi pada era 90-an awal, di mana saat itu, pintu KRL mulai mengalami kerusakan dan pada tahun 1993 yaitu: satu set KRL Rheostatik mild dan stainless mengalami kecelakaan di antara Stasiun Depok dan Citayam.[63] Di era 90-an akhir, tepatnya tahun 1995-2000, KRL ini dicat dengan warna putih-hijau dengan garis biru tua dan biru muda Pada era PT KAI, kemudian diubah menjadi orange dengan garis kuning, dan terakhir putih dengan garis merah. Kedua KRL ini mulanya seperti KRL Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara otomatis, dan cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu kondisi kedua KRL ini menurun. Kerusakan pada pintu KRL terjadi disebabkan pengganjalan pintu oleh penumpang.

Pada 2009, telah dioperasikan KRL Rheostatik dengan kabin masinis yang telah dimodifikasi dan diberi nama "Djoko Lelono". KRL ini adalah hasil modifikasi dari sejumlah unit KRL rheostatik dengan kabin masinis yang menjadi aerodinamis yang konon terinspirasi dari KA Intercity-Express (ICE). Pintu penumpang juga diaktifkan kembali sehingga dapat membuka dan menutup seperti sediakala.

Sejak tak lagi dioperasikannya seluruh KRL ekonomi non-AC, KRL Rheostatik disimpan di Depo KRL Depok dan Balai Yasa Manggarai. KRL Rheostatik dengan bodi mild steel sebagian besar dikirim ke Stasiun Purwakarta untuk dibesituakan (afkir). Sementara KRL Rheostatik Stainless masih ada yang disimpan di Depo KRL Depok atau Balai Yasa Manggarai, mengingat tidak menutup kemungkinan untuk direkondisi menjadi KRL AC atau ikut dirucat ke Purwakarta. Kini, masih ada beberapa rangkaian KRL rheostatik yang bernasib mujur dibandingkan KRL lainnya. Namun, KRL yang masih aktif ini dioperasikan untuk logistik antar depo atau sebagai KRL penolong jika sedang diperlukan.

  • KRL Rheostatik di Stasiun Manggarai.
    KRL Rheostatik di Stasiun Manggarai.

KRL INKA-Hitachi [Jepang-Indonesia] (1997)

[sunting | sunting sumber]

KRL ini dibuat pada tahun 1997 di PT INKA bekerjasama dengan Hitachi, dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT). Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika mulai bergerak yang sangat halus dan tidak menyentak. Jenis KRL ini pernah digunakan sebagai KA Pakuan Ekspres kelas bisnis sampai akhirnya turun tingkat ketika era KRL Toei 6000 datang dari Jepang. Saat ini rangkaian KRL Hitachi yang telah dikirim ke Purwakarta untuk ditanahkan.

KRL INKA-Hitachi,2011.

KRL ABB-Hyundai [Korea Selatan-Indonesia] (1985-1992)

[sunting | sunting sumber]

KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA, ABB, dan Hyundai, dirakit di PT INKA pada tahun 1985-1992 dibuat sebanyak 8 kereta (2 set) berteknologi VVVF-GTO (Gate Turn Off) dan disebut-sebut merupakan prototype kereta MagLev yang dikembangkan Hyundai untuk jalur Seoul-Pusan. KRL Hyundai ini sempat mangkrak dalam waktu yang lama, lalu beroperasi kembali dan kemudian pensiun. Saat ini KRL ABB Hyundai telah dikonversi menjadi KRDE dan beroperasi di jalur Surabaya-Mojokerto sebagai Arek Surokerto.

KRL AC[64]

[sunting | sunting sumber]

KRL AC adalah KRL dengan fasilitas AC, sehingga lebih nyaman dari KRL Ekonomi. Era peng-AC-an KRL dimulai tahun 1990-an, ketika diluncurkannya KRL Pakuan Ekspres Utama Jakarta Kota-Bogor. Saat ini, KRL AC di Jabodetabek sudah menjamur, kini semua KRL Commuter Line sudah dipasangi AC.

KRL Hibah eks-Toei

[sunting | sunting sumber]
KRL eks Toei 6000
[sunting | sunting sumber]

KRL ini adalah KRL yang diimpor dari operator kereta bawah tanah milik Biro Transportasi Pemerintah Daerah Tokyo (Toei Transportation), dalam rangka kerjasama strategis Indonesia-Jepang saat itu. Meramaikan jalur Jabodetabek mulai tahun 2000, Toei 6000 ini dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena berstatus hibah dari Pemerintah Daerah Kota Tokyo, KRL ini sering disebut sebagai KRL hibah.

Pada mulanya, didatangkan 72 unit kereta dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 kereta. Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaian yang memiliki 8 kereta (6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan 6 kereta per rangkaian. Namun mulai tahun 2012 akhir formasi Toei 6000 banyak diubah karena rangkaian yang memiliki 6 kereta diperpanjang menjadi 8 kereta. Ada 4 rangkaian (sebelumnya 3 rangkaian) menggunakan kabin modifikasi, yang dibuat oleh Balai Yasa Manggarai.

Sejak kedatangan KRL JR 205, KRL Toei 6000 satu persatu mulai dipensiunkan. Pada pertengahan tahun 2014, tersisa 5 rangkaian (6121F, 6161F, 6181F, 6177F, 6227F) yang masih beroperasi. Dari jumlah 5 rangkaian itu berkurang menjadi 3 rangkaian pada akhir 2014 (6121F, 6161F, 6177F). Kini, seluruh KRL Toei 6000 sudah berhenti beroperasi. Rangkaian disimpan atau ditanahkan di Depo Depok dan Stasiun Cikaum, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

  • Toei 6181F dengan livery biru
    Toei 6181F dengan livery biru
  • Toei 6181F, rangkaian eks-Toei yang terakhir beroperasi, dengan skema livery KCJ
    Toei 6181F, rangkaian eks-Toei yang terakhir beroperasi, dengan skema livery KCJ

KRL eks Tokyu Corporation

[sunting | sunting sumber]

KRL eks Tokyu Corporation (atau disebut Tokyu) mulai meramaikan armada komuter Jabodetabek sejak masuknya KRL Tokyu 8000 dan Tokyu 8500. KRL Tokyu 8000 dibuat pada tahun 1969 dan KRL Tokyu 8500 dibuat pada tahun 1975 dan merupakan pengembangan dari Tokyu 8000. Khusus untuk unit bernomor depan 07xx dan 08xx (mis. 0715 dan 0815) adalah unit yang dibuat pada tahun 1985 ke atas.

KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per unit, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 kereta. Berkat perawatan yang baik, KRL Tokyu selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Jabodetabek.

  • KRL Tokyu 8000 series di Bogor, Juni 2016
    KRL Tokyu 8000 series di Bogor, Juni 2016
  • KRL Tokyu 8500 series di Bogor, Juni 2016
    KRL Tokyu 8500 series di Bogor, Juni 2016

KRL eks JR East

[sunting | sunting sumber]
KRL eks JR East 103
[sunting | sunting sumber]

KRL eks East Japan Railway Company seri 103 didatangkan pada 2004. KRL JR 103 ini adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan Bojonggede Ekspres dan Depok Ekspres. Akibat bertambahnya jumlah penumpang, KRL ini pun diganti dengan rangkaian lain yang memiliki 8 kereta per set.

KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 kereta (1 rangkaian), dan pernah menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek. KRL ini berada di bawah alokasi Depo KRL Depok. KRL JR 103 telah berhenti beroperasi sejak 1 Januari 2016.

KRL ini dapat dioperasikan dalam formasi 8 kereta, dengan menggabungkan masing-masing dua rangkaian 4 kereta menjadi satu. KRL ini memiliki beberapa skema warna. Skema pertama yang digunakan adalah warna asli Jepang, skema kedua adalah skema asli Jepang ditambah warna kuning di bagian jendela, skema ketiga adalah warna biru, skema keempat adalah skema warna putih, dan skema terakhir adalah skema seperti pada KRL milik PT KCJ yang berwarna merah-kuning.

Kini, seluruh rangkaian KRL seri 103 tidak beroperasi dan ditanahkan di Stasiun Cikaum.

  • KRL JR 103 (KeYo E21F-E27F) di Stasiun Manggarai.
    KRL JR 103 (KeYo E21F-E27F) di Stasiun Manggarai.
KRL eks JR East 203
[sunting | sunting sumber]

KRL eks East Japan Railway Company seri 203, tiba di Indonesia pada tanggal 2 Agustus 2011. Di Indonesia, KRL ini dioperasikan dalam 3 jenis formasi sejak pengaturan ulang formasi KRL seri 203 yang dilakukan bulan Desember 2016,[65] yaitu 8, 10, dan 12 kereta.

  • Rangkaian BOO 106 formasi 8 kereta, 2012
    Rangkaian BOO 106 formasi 8 kereta, 2012
  • Rangkaian BOO 106 formasi 10 kereta, 2017
    Rangkaian BOO 106 formasi 10 kereta, 2017
KRL eks JR East 205
[sunting | sunting sumber]

KRL eks East Japan Railway Company 205, tiba di Indonesia pada tanggal 3 November 2013. KRL ini dulunya beroperasi di jalur Saikyo dan dimiliki oleh Depo Kawagoe sebanyak 18 rangkaian (180 unit). Sebanyak 3 rangkaian pengiriman kelompok pertama tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada tanggal 10 November 2013 dengan nomor rangkaian HaE 7, 11, dan 15, dan 2 rangkaian pengiriman kelompok kedua pada tanggal 16 November 2013 dengan nomor rangkaian HaE 14 dan 25. Selanjutnya KRL ini datang secara bertahap dengan jumlah per kedatangan sebanyak 2-3 rangkaian. KRL ini digunakan untuk menggantikan KRL yang AC-nya akan diperbaiki.

KRL ini juga dikenal karena memiliki unit dengan 6 pintu per sisinya. Unit ini merupakan kereta dengan bangku yang bisa dilipat untuk memaksimalkan kapasitas saat jam sibuk. Namun ada juga rangkaian standar dengan seluruh unit dengan 4 pintu per sisi.

Pada tanggal 6 Februari 2014, rangkaian HaE 15 telah menjalani ujicoba operasional, dan menjadi rangkaian JR 205 pertama yang dipakai untuk mengangkut penumpang. Sejak 5 Maret 2014, KRL JR 205 resmi berdinas reguler di jalur Jakarta-Bogor.[66]

Mulai bulan Mei 2014, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur Yokohama yang dulunya dimiliki oleh Depo Kamakura sebanyak 22 rangkaian (176 unit). Rangkaian KRL JR 205 dari Yokohama ini terdiri dari 8 kereta dengan 1 unit kereta yang memiliki 6 pasang pintu.

Mulai bulan Juli 2015, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur Nambu yang dulunya dimiliki oleh Depo Nakahara sebanyak 20 rangkaian (120 unit). Rangkaian KRL JR 205 dari Nambu ini terdiri dari 6 kereta dan akan dioperasikan sepanjang 12 kereta dengan menggabungkan 2 rangkaian KRL.

Mulai Maret 2018, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur Musashino yang dulunya dimiliki oleh Depo Keiyo sebanyak 32 rangkaian (336 unit).[67] Rangkaian KRL JR 205 dari Musashino ini terdiri dari 8 kereta dengan sebagian besar bermesin VVVF-IGBT.

Keseluruhan rangkaian seri 205 ini formasinya diacak-acak mulai awal tahun 2016 yang lalu,[68] sehingga mengakibatkan tercampurnya kereta-kereta dari rangkaian Saikyo, Yokohama, Nambu, dan Musashino.

Selain beroperasi di Jabodetabek, KRL seri 205 juga beroperasi di Yogyakarta.

  • KRL JR 205-142F berangkat dari Stasiun Jayakarta
    KRL JR 205-142F berangkat dari Stasiun Jayakarta
  • Interior kereta 204-8 dengan 6 pintu milik rangkaian 205-123F. Rangkaian ini menjalani tes uji coba angkut penumpang pada tanggal 6 Februari 2014
    Interior kereta 204-8 dengan 6 pintu milik rangkaian 205-123F. Rangkaian ini menjalani tes uji coba angkut penumpang pada tanggal 6 Februari 2014
  • Penomoran baru pada KRL JR 205
    Penomoran baru pada KRL JR 205
  • Layar Commuter Information System (CIS) pada KRL JR 205
    Layar Commuter Information System (CIS) pada KRL JR 205

KRL eks Toyo Rapid

[sunting | sunting sumber]
KRL eks Toyo Rapid 1000
[sunting | sunting sumber]

KRL eks Toyo Rapid 1000 (1061F, 1081F, 1091F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, pada awalnya hanya dioperasikan dengan 8 kereta per set akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun rangkaian 1081F dikembalikan menjadi 10 kereta pada tahun 2017. Seluruh rangkaian KRL Toyo Rapid 1000, baik yang dikirim ke Indonesia maupun yang tidak, merupakan modifikasi dari KRL Tokyo Metro (saat itu Eidan) 5000 pada tahun 1995.

  • KRL Toyo Rapid 1080F formasi 10 kereta di Bogor, Indonesia, Juli 2017
    KRL Toyo Rapid 1080F formasi 10 kereta di Bogor, Indonesia, Juli 2017

KRL eks Tokyo Metro

[sunting | sunting sumber]
KRL eks Tokyo Metro 05
[sunting | sunting sumber]

KRL eks Tokyo Metro 05 mulai tiba di Jakarta pada bulan Agustus 2010, diawali dengan rangkaian 05-02F dan 05-07F. Total keseluruhan ada 8 rangkaian KRL seri 05 yang telah tiba di Indonesia.

  • KRL TM 05-005F
    KRL TM 05-005F
  • KRL eks Tokyo Metro 05 set 110F di Stasiun Manggarai, Maret 2016
    KRL eks Tokyo Metro 05 set 110F di Stasiun Manggarai, Maret 2016
KRL eks Tokyo Metro 5000
[sunting | sunting sumber]

KRL eks Tokyo Metro 5000 (5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun rangkaian 5817F dikembalikan menjadi 10 kereta pada tahun 2017.

  • Rangkaian 5817F formasi 10 kereta
    Rangkaian 5817F formasi 10 kereta
KRL eks Tokyo Metro 6000
[sunting | sunting sumber]

KRL eks Tokyo Metro 6000 kedatangan 2011-2013 (6105F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, 15F, 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun untuk kedatangan 2016 (6101F, 08F, 16F, 17F, 18F, 31F) dan 2017 (6119F, 20F, 21F, 24F, 29F, 32F) dioperasikan dengan formasi 10 kereta.

  • Rangkaian 6117F, salah satu rangkaian VVVF 2 fasa
    Rangkaian 6117F, salah satu rangkaian VVVF 2 fasa
  • Rangkaian 6131F, salah satu rangkaian VVVF 3 fasa
    Rangkaian 6131F, salah satu rangkaian VVVF 3 fasa
KRL eks Tokyo Metro 7000
[sunting | sunting sumber]

KRL eks Tokyo Metro 7000, (7117F, 21F, 22F, 23F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.

Saat ini rangkaian 7121F tidak bisa dioperasikan karena mengalami tabrakan dengan truk pengangkut bahan bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Desember 2013.[69] Akibat kecelakaan tersebut, kereta KuHa 7121 (K1 1 10 11) mengalami kerusakan berat pada struktur badan kereta, yang sebagian besar terbuat dari bahan alumunium alloy. Bagian kabin masinis penyok dan meleleh akibat benturan dan kobaran api yang berasal dari truk pengangkut bahan bakar setelah kejadian.

  • KRL TM 7123F di Stasiun Depok
    KRL TM 7123F di Stasiun Depok

KRL INKA

[sunting | sunting sumber]

KRL-I Prajayana

[sunting | sunting sumber]

KRL-I dibuat tahun 2001, sebagai hasil produk PT INKA yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, KRL-I jarang digunakan. KRL ini disebut sebagai KRL Prajayana. KRL-I yang digunakan oleh PT KAI pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan 4 kereta. Terakhir, KRL-I dicat dengan striping biru. Saat ini KRL-I sudah tidak beroperasi dan ditanahkan di Stasiun Cikaum.

KRL-I Prajayana yang ditanahkan di Stasiun Cikaum.

KRL i9000 KfW - INKA/Bombardier

[sunting | sunting sumber]

KRL i9000 (KfW) mulai diproduksi pada tahun 2010 dan diresmikan bersamaan dengan kereta api Gajahwong pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 40 unit (10 set), dengan setiap rangkaian terdiri dari 4 kereta dengan kodefikasi baru (K3 1 11 xx). Mulai bulan Oktober 2015 hingga pertengahan 2019, KRL KfW dihentikan operasionalnya secara bertahap dan mulai dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Istilah KfW berasal dari nama bank milik Pemerintah Jerman, yakni "Kreditanstalt für Wiederaufbau".

KRL ini sebelumnya dioperasikan di rute feeder di Jakarta di mana KRL ini dioperasikan dengan 1 rangkaian saja. Kini, KRL ini beroperasi di Lin Yogyakarta.

KRL KfW i9000 di Stasiun Maguwo, 2020

New KRL Holec AC (Woojin, Korea)

[sunting | sunting sumber]

KRL Holec AC adalah hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non-AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di lingkungan PT INKA, pabrik yang juga membuat KRL Holec non AC medio 1994-2001.

Modifikasi meliputi penggantian material kursi, penggantian mesin KRL (dari Bombardier menjadi Woojin), kabin masinis, pemasangan GPS dan TMS (Train Monnitoring System), serta pemasangan AC. Rangkaian ini telah beroperasi secara resmi pada tanggal 29 Maret 2014 di jalur Duri–Tangerang. Namun operasional KRL Holec AC ini terbilang sebentar, karena pada kuartal ketiga 2014 KRL Holec AC dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Hingga saat ini, KRL Holec AC masih berada di PT INKA, Madiun.

Meskipun tidak lagi menggunakan komponen dari BN-Holec dan Bombardier, KRL ini tetap disebut KRL Holec AC.

  • KRL Holec AC di Stasiun Bogor.
    KRL Holec AC di Stasiun Bogor.

Seri iE305

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kereta rel listrik seri iE305
Kereta rel listrik INKA seri iE305 (EA207) persiapan masuk di Stasiun Kampung Bandan.

Kereta rel listrik seri iE305, dikenal juga sebagai CLI-225 atau EA207, adalah kereta rel listrik yang dirancang dan diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun, Jawa Timur,[7] berkerjasama dengan Japan Transport Engineering Company (J-TREC).[70] KRL ini dibuat berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.[7] KRL seri iE305 ini memiliki 12 rangkaian.

KRL CRRC

[sunting | sunting sumber]

KRL seri SFC120-V

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kereta rel listrik seri SFC120-V
KRL SFC120-V buatan dari CRRC Qingdao Sifang milik KAI Commuter yang melakukan ujicoba ruang bebas pada celah peron antar Stasiun, yang rencananya untuk lintas Bogor. (10 Februari 2025)

Pada tanggal 31 Januari 2024, PT. Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menandatangani kontrak kerjasama dengan CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd, perusahaan produksi sarana perkeretaapian di Tiongkok. Kerjasama ini bertujuan untuk pengadaan rolling stock Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek.[71] [72] Penandatanganan kontrak ini dilakukan oleh Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, di Beijing, Tiongkok. Acara ini juga disaksikan oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk Cina, Parulian George Andreas Silalahi, Sari Widita (Sekretaris I Kedubes RI), Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, Kementerian BUMN, dan perwakilan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Dalam kerjasama ini, KAI Commuter membeli tiga rangkaian kereta baru yang secara resmi dinamakan KRL KCI-SFC120-V. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat pengguna layanan Commuter Line Jabodetabek, yang dihadapkan pada keterbatasan sarana perkeretaapian.

Proses pengadaan ini melibatkan tahapan dan pembahasan teknis yang panjang, serta mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Sarana KRL seri KCI-SFC120-V ini telah memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.[73][74]

Mulai 31 Januari 2025, PT. Kereta Commuter Indonesia mulai menerima kedatangan rangkaian kereta dari CRRC Qingdao Sifang. Hingga saat ini, KAI Commuter telah menerima satu rangkaian dengan total 12 unit kereta.[75] VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyatakan bahwa kedatangan kereta baru ini sesuai dengan rencana dan tepat waktu, sehingga dapat meningkatkan pelayanan mobilisasi pengguna Commuter Line.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2023 tentang “Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri”, seluruh sarana KRL yang beroperasi harus melalui uji sertifikasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Uji coba dinamis ini bertujuan untuk memastikan semua fungsi kereta berjalan dengan baik sebelum melayani pengguna.

Insiden

[sunting | sunting sumber]
Seorang penumpang menunggu KRL di Stasiun Juanda. Pada September 2015. Di stasiun inilah terjadi kecelakaan yang melibatkan 2 set KRL JR 205.

Pada tanggal 4 Oktober 2012, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 435 (Bogor-Jakarta Kota) anjlok dan menabrak peron di Stasiun Cilebut, menyebabkan perjalanan kereta dari Jakarta hanya sampai Stasiun Bojong Gede. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 05-007F dengan rangkaian yang anjlok adalah gerbong ketiga bernomor rangkaian 05-307.[76]

Pada tanggal 9 Desember 2013, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 1131 (Maja-Tanah Abang) menabrak truk tangki Pertamina hingga meledak dan terbakar. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 7121F.[77]

Pada tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. Empat puluh dua orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[78][79] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[80]


Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Peta rute KCI.
    Peta rute KCI.
  • Peta rute KAI Daerah Operasi 1 Jakarta beserta beberapa operator kereta api di sekitarnya berdasarkan geografis.
    Peta rute KAI Daerah Operasi 1 Jakarta beserta beberapa operator kereta api di sekitarnya berdasarkan geografis.
  • KRL JR 205 yang baru diturunkan ke rel di Stasiun Pasoso.
    KRL JR 205 yang baru diturunkan ke rel di Stasiun Pasoso.
  • KRL melintas di Stasiun Gambir.
    KRL melintas di Stasiun Gambir.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Kereta Api Indonesia
  • KAI Commuter
  • MRT Jakarta

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hanya mencakup Kecamatan Tambun Selatan, sebagian kecil Cibitung, Cikarang Barat dan Utara
  2. ^ Hanya mencakup Kecamatan Bojonggede, Sukaraja, Cibinong, sebagian kecil Gunung Putri, dan Klapanunggal
  3. ^ Hanya mencakup Kecamatan Solear, Jambe, Pagedangan, dan Cisauk
  4. ^ Beberapa stasiun lain juga tidak melayani penjualan THB meskipun tidak dipublikasikan secara resmi.
  5. ^ Wikikamus. Diakses pada 18.27, November 26, 2024 dari https://id.wiktionary.org/w/index.php?title=suplesi&oldid=305282

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Pertumbuhan Penumpang KRL di Bodetabek Meningkat Pesat". ;
  2. ^ Buku Statistik Bidang Perkeretaapian Tahun 2019 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ a b http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/20/kcj-berubah-nama-jadi-kereta-commuter-indonesia
  4. ^ "Tahun Ini, KRL Commuter Line Bidik 1,2 Penumpang/Hari". ;
  5. ^ a b Wahyuni, Tri. "Hikayat Jalur Kereta Api Listrik di Indonesia". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2017-07-13.
  6. ^ "Merindu Trem di Jakarta". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-24.
  7. ^ a b c d e f Patnistik, Egidius (ed.). "Putaran Roda KRL, Bonbon, hingga KfW". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-24. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  8. ^ Fadhli, Faris (2016-01-17). "Perjalanan KRL Seri 6000 Hibah eks-Toei, Setelah 15 Tahun - KAORI Nusantara". KAORI Nusantara (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diakses tanggal 2017-07-13.
  9. ^ "Sejarah Kereta Rel Listrik". PT KAI Commuter Jabodetabek. Diarsipkan dari asli tanggal 2013-08-06. Diakses tanggal 20 September 2015.
  10. ^ State Run Commuter Line Operator PT KCJ Transform Into PT KCI The Jakarta Post, 20 September 2017
  11. ^ Tugas Lebih Luas, PT KCJ Berubah Nama Menjadi PT KCI
  12. ^ Sunaryo, Arie. Putra, Idris Rusadi (ed.). "Tak Hanya Jakarta, Solo-Jogja Juga Bakal Punya Kereta Listrik". Merdeka.com. Diakses tanggal 2020-02-12.
  13. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030 (PDF), Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia, 2011, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2020-03-31, diakses tanggal 2020-04-04
  14. ^ Media, Rohmah Ermawati-Solopos Digital (2019-10-16). "Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2020-02-12.
  15. ^ JawaPos.com (2020-02-12). "Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi". radarsolo.jawapos.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 2020-02-12.
  16. ^ Trisnaningtyas, Farida (19 April 2020). "Proyek KRL Solo-Jogja Terhambat Wabah Covid-19". Solopos. Surakarta: Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 25 Mei 2020.
  17. ^ "KRL Yogyakarta-Solo Mulai Beroperasi Penuh 10 Februari 2021". KAI Commuter. Diakses tanggal 12 Februari 2021
  18. ^ a b Pratama, Gigih Windar (18 Agustus 2022). "KRL Solo-Jogja Berangkat 3 Kali dari Stasiun Palur, Cek Jadwalnya!". Solopos. Surakarta: Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 18 Agustus 2022.
  19. ^ a b c d e Afifah, Riana. Ebo, Aloysius Gonsaga Angi (ed.). "5 Desember, Pola Jalur Melingkar KRL Beroperasi". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). KG Media. Diakses tanggal 2017-10-14.
  20. ^ a b c Fitriyani, Ema. "Mulai 28 Mei KRL Bogor hanya ke Jakarta Kota, Rute Bekasi ke Tanah Abang". Kumparan. Diakses tanggal 2022-05-21.
  21. ^ Kusuma, Hendra. "Rute KRL Bekasi-Jakarta Kota via Senen Beroperasi 1 April". detikcom. Trans Media. Diakses tanggal 30 Maret 2017.
  22. ^ Idris, Muhammad. "Pengumuman! KRL Cikarang Mulai Beroperasi 8 Oktober". detikcom. Trans Media. Diakses tanggal 2017-10-14.
  23. ^ "KRL Rangkasbitung - TanahAbang Beroperasi Penuh Mulai 1 April 2017". KRL (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2017-10-14.
  24. ^ Fadhli, Faris (2015-12-22). "Lintas Jakarta Kota - Tanjung Priuk Dibuka, KRL Mulai Beroperasi". KAORI Nusantara (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diakses tanggal 2017-10-14.
  25. ^ https://m.tempo.co/read/news/2016/12/19/090829016/kai-januari-2017-krl-beroperasi-sampai-rangkasbitung
  26. ^ Harahap, Syaiful W. (20 Januari 2020). "Jalur KA Rangkas-Serang-Merak Akan Dielektrifikasi". TAGAR. Diakses tanggal 25 Februari 2022.
  27. ^ KRL Beroperasi dari Stasiun Cikarang Mulai 8 Oktober 2017
  28. ^ Dari Cikarang, KRL Kemungkinan Diperpanjang Sampai Cikampek
  29. ^ Kebutuhan Bogor Akan KRL Citayam-Parung Panjang Mendesak
  30. ^ Asik, Jalur KRL Parung Panjang-Citayam Akan Segera Dibangun
  31. ^ Utami, Nahda Rizki. "Hari Pertama Rute Baru KRL, Begini Suasana Stasiun Manggarai". detiknews. Diakses tanggal 2024-09-07.
  32. ^ http://news.liputan6.com/read/632722/berlakukan-tarif-progresif-krl-commuter-pt-kai-merugi
  33. ^ http://www.merdeka.com/uang/mulai-1-april-2015-tarif-krl-jabodetabek-tergantung-jarak.html
  34. ^ Kompas.com. "KCI Hapus Kartu THB Di Lima Stasiun Ini Mulai 1 Agustus 2019". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-02.
  35. ^ Mantalean, Vitorio. Gatra, Sandro (ed.). "PT KCI Bakal Hapus Pembelian Tiket Harian KRL di 5 Stasiun". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-02.
  36. ^ "Stasiun Bogor dan Cilebut Menjadi Stasiun Khusus KMT Mulai 13 Juli 2020". KAI Commuter. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-06-22. Diakses tanggal 2022-06-19.
  37. ^ "Stasiun Rangkasbitung Sebagai Stasiun Khusus KMT Mulai 3 November 2020". KAI Commuter. Diakses tanggal 2022-06-19.[pranala nonaktif permanen]
  38. ^ "Stasiun Bogor, Cilebut, Cikarang, dan Rangkasbitung Berlaku Stasiun Khusus Uang Elektronik Setiap Hari". Bisnis News. Diakses tanggal 2022-06-19.
  39. ^ "Kini 19 Stasiun KRL Hanya Terima Kartu Uang Elektronik dan KMT". Media Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-19.
  40. ^ KAI Commuter, 'author' (2022-09-08). "#RekanCommuters sudah tau belum apa itu Stasiun Uang Elektronik..." Twitter. Diakses tanggal 2022-09-08.
  41. ^ Hakim, Adli. "Dukung Integrasi Antarmoda, KCJ Ajak Pemilik Tiket KMT Tukar Kartu Dengan KMT Teknologi Terbaru Secara Gratis". KRL (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2019-03-22.
  42. ^ Sulistyo, Bayu Tri (2021-10-12). "Sekarang Bisa Naik MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan TransJakarta Pakai KMT". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2021-10-13.
  43. ^ Pradana, Rio Sandy (2022-01-19). Yati, Rahmi (ed.). "Tahun Ini, Isi Ulang Saldo KMT Bisa Lewat KRL Access". Bisnis Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 2022-08-11.
  44. ^ Werdiningsih, RR Putri. Santosa, Uji Agung (ed.). "Brizzi, E-money, dan Tap Cash bisa bayar KRL". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2019-03-22.
  45. ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/08/11/13275481/Tiket.Elektronik.Transjakarta.Bisa.Digunakan.untuk.KRL
  46. ^ Anak Bertinggi Badan Lebih dari 90 Cm Wajib Beli Tiket KRL
  47. ^ Fasilitas Free Out akan Ditiadakan, diakses 14 Desember 2015
  48. ^ antaranews.com. PT KAI resmikan jembatan penghubung Stasiun Batu Ceper. Antara News. Diakses tanggal 2024-11-26.
  49. ^ "Jembatan Penghubung (JPH) Stasiun Batu Ceper ..." X. KAI Bandara. 2020-09-17. Diakses tanggal 2024-11-27.
  50. ^ "Untuk di stasiun Manggarai, untuk tap in dan tap out ..." X (d.h. Twitter). KAI Bandara. 2021-10-26. Diakses tanggal 2024-11-26.
  51. ^ Suratmo, Yayat (2023-09-01). "Penumpang Masih Bingung Manfaatkan Konektivitas LRT dengan KRL di Stasiun Sudirman". VIBRASI.CO. Diakses tanggal 2024-11-27.
  52. ^ Wardani, Agustin Setyo (2019-10-27). Iskandar (ed.). "Naik KRL Commuter Line Kini Bisa Bayar Pakai LinkAja, Begini Caranya". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-10-09.
  53. ^ Sutianto, Feby Dwi. "Ini Cara Pakai Aplikasi LinkAja saat Naik KRL". Kumparan. Diakses tanggal 2020-10-09.
  54. ^ "Bayar KRL Pakai LinkAja Bakal Disetop Mulai 16 Januari 2023". CNN Indonesia. Jakarta. 3 Januari 2023. ;
  55. ^ Yati, Rahmi (2021-09-29). "Resmikan Integrasi Tarif JakLingko, Anies Bedakan Tarif Penumpang". Bisnis Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 2025-05-01.
  56. ^ "Apakah Kartu JakLingko Bisa untuk KRL ? Ini Jawabannya". kumparan. Diakses tanggal 2025-05-01.
  57. ^ "Kini Gojek Kerja Sama dengan KAI Commuter Integrasi Pembayaran KRL". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2022-06-19.
  58. ^ Media, Kompas Cyber (2023-08-11). "KAI Access Berubah Nama Jadi Access by KAI Mulai 10 Agustus 2023, Apa Saja Fiturnya?". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-08-12.
  59. ^ Hamami, Nurul. "Soft Launching Access by KAI, KAI Tingkatkan Fitur dan Layanan KAI Access". Republika. Jakarta: MahakaX. Diakses tanggal 2023-07-12.
  60. ^ Wuri, oleh Ageng (2023-01-19). "Pengguna Kereta Commuter Line Kini Bisa Mencoba Aplikasi Baru C-Access, Ada Fitur-Fitur Menarik". gadgetren.com. Diakses tanggal 2023-12-07.
  61. ^ Media, Kompas Cyber (2023-11-25). "Kenalkan Aplikasi C-Access, KAI Commuter Siap Gelar "MANGKUNEGARAN Garden Orchestra"". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-12-07.
  62. ^ Sedayu, Agung (2023-12-04). "Gandeng Bank Mandiri, KAI Commuter Resmi Meluncurkan C-Access". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-07.
  63. ^ Liputan 6: 5 Kecelakaan Maut di Rel Jabodetabek
  64. ^ Litbang KRL - Gerakan Muda Penggemar Kereta Api
  65. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2016-12-24. Diakses tanggal 2016-12-24.
  66. ^ http://news.detik.com/read/2014/03/05/101530/2515745/10/pt-kcj-operasikan-kereta-terpanjang-seri-205
  67. ^ JR???,??????205??????????? [JR East Akan Lepas KRL Seri 205 ke Indonesia]. Japan Railfan Magazine Online (dalam bahasa Japanese). Japan: Koyusha Co., Ltd. 1 Maret 2018. Diarsipkan dari asli tanggal 1 Maret 2018. Diakses tanggal 1 Maret 2018. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  68. ^ "Pemanjangan Formasi KRL Seri 205 Eks Jalur Yokohama Sudah Rampung". Diarsipkan dari asli tanggal 2018-01-31. Diakses tanggal 2016-09-07.
  69. ^ http://news.detik.com/read/2013/12/09/114115/2436228/10/krl-vs-tangki-di-bintaro-picu-kebakaran-besar-lebih-10-damkar-dikerahkan
  70. ^ "Ujung-ujungnya Teknologi Jepang". Tempo. 2023-04-10. Diakses tanggal 2025-03-18.
  71. ^ "KAI Commuter Tandatangani Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru Dengan CRRC Sifang". Diakses tanggal 2025-02-02.
  72. ^ "Pabrikan Cina Kalahkan Tiga Lawan". Tempo. 7 Februari 2024 | 00.00 WIB. Diakses tanggal 2025-02-02.
  73. ^ "Sarana KRL seri KCI-SFC120-V Yang Dipesan KAI Commuter Sesuai Spesifikasi Teknis". Diakses tanggal 2025-02-02.
  74. ^ "Spesifikasi SFC-120-V CRRC, KRL Baru Asal China yang Segera Beroperasi di Jakarta". suara.com. Diakses tanggal 2025-02-02.
  75. ^ "Kedatangan 12 Unit KRL Baru, KAI Commuter Optimalkan Layanan Angkutan Commuter Line Di Jabodetabek - Pengelola Commuter Line optimis dapat memberikan pelayanan lebih baik". Diakses tanggal 2025-02-02.
  76. ^ http://charleskkb.blogspot.com/2011/11/renungan-kecelakaan-ka-ratujaya-2.html
  77. ^ http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/12/131209_krlaccident.shtml Kereta Komuter tabrak Truk Tangki
  78. ^ MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan[pranala nonaktif permanen]
  79. ^ Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda
  80. ^ "MetroTVNews.com: Humas KCJ: Masinis Gustian Luka Parah". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 2015-09-27.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai KRL Jabotabek.
  • Portal Perkeretaapian Indonesia
  • (Indonesia) Situs web resmi
KRL Commuter Line dan sistem terkait
  • l
  • b
  • s
Stasiun KRL Commuter Line dan Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta
Commuter Line Bogor
  • Jakarta Kota (JAKK)
  • Jayakarta (JAY)
  • Mangga Besar (MGB)
  • Sawah Besar (SW)
  • Juanda (JUA)
  • Gondangdia (GDD)
  • Cikini (CKI)
  • Manggarai (MRI)
  • Tebet (TEB)
  • Cawang (CW)
  • Duren Kalibata (DRN)
  • Pasar Minggu Baru (PSMB)
  • Pasar Minggu (PSM)
  • Tanjung Barat (TNT)
  • Lenteng Agung (LNA)
  • Univ. Pancasila (UP)
  • Univ. Indonesia (UI)
  • Pondok Cina (POC)
  • Depok Baru (DPB)
  • Depok (DP)
  • Citayam (CTA)
  • Bojonggede (BJD)
  • Cilebut (CLT)
  • Bogor (BOO)
Jalur cabang Nambo
  • Pondok Rajeg (PDRG)
  • Cibinong (CBN)
  • Nambo (NMO)
Commuter Line Cikarang
  • Pondok Jati (POK)
  • Kramat (KMT)
  • Gang Sentiong (GST)
  • Pasar Senen (PSE, arah KPB)
  • Kemayoran (KMO)
  • Rajawali (RJW)
  • Kampung Bandan (KPB)
  • Angke (AK)
  • Duri (DU)
  • Tanah Abang (THB)
  • Karet (KAT)
  • BNI City (SUDB)
  • Sudirman (SUD)
  • Manggarai (MRI
  • Matraman (MTR)
  • Jatinegara (JNG)
  • Klender (KLD)
  • Buaran (BUA)
  • Klender Baru (KLDB)
  • Cakung (CUK)
  • Kranji (KRI)
  • Bekasi (BKS)
  • Bekasi Timur (BKST)
  • Tambun (TB)
  • Cibitung (CIT)
  • Metland Telagamurni (TLM)
  • Cikarang (CKR)
Commuter Line Rangkasbitung
  • Tanah Abang (THB)
  • Palmerah (PLM)
  • Kebayoran (KBY)
  • Pondok Ranji (PDJ)
  • Jurangmangu (JMU)
  • Sudimara (SDM)
  • Rawa Buntu (RU)
  • Serpong (SRP)
  • Cisauk (CSK)
  • Cicayur (CC)
  • Parungpanjang (PRP)
  • Cilejit (CJT)
  • Daru (DAR)
  • Tenjo (TEJ)
  • Tigaraksa (TGS)
  • Cikoya (CKY)
  • Maja (MJ)
  • Citeras (CTR)
  • Rangkasbitung (RK)
Commuter Line Tangerang
  • Tangerang (TNG)
  • Tanah Tinggi (THI)
  • Batu Ceper (BPR)
  • Poris (PI)
  • Kalideres (KDS)
  • Rawa Buaya (RW)
  • Bojong Indah (BOI)
  • Taman Kota (TKO)
  • Pesing (PSG)
  • Grogol (GRG)
  • Duri (DU)
Commuter Line Tanjung Priok
  • Jakarta Kota (JAKK)
  • Kampung Bandan (KPB)
  • Ancol (AC)
  • Tanjung Priok (TPK)
Y Commuter Line Yogyakarta
  • Palur (PL)
  • Solo Jebres (SK)
  • Solo Balapan (SLO)
  • Purwosari (PWS)
  • Gawok (GW)
  • Delanggu (DL)
  • Ceper (CE)
  • Klaten (KT)
  • Srowot (SWT)
  • Brambanan (BBN)
  • Maguwo (MGW)
  • Lempuyangan (LPN)
  • Yogyakarta (YK)
Commuter Line Basoetta
  • Manggarai (MRI)
  • BNI City (SUDB)
  • Duri (DU)
  • Rawa Buaya (RW)
  • Batu Ceper (BPR)
  • Bandara Soekarno-Hatta (BST)
  • Tebal: Stasiun awal/akhir dan stasiun transit
  • l
  • b
  • s
Transportasi umum di Jakarta
Sarana transportasi
Bus dan angkot
  • BRT Transjakarta
  • JR Connexion
    • DAMRI
    • Mayasari Bakti
    • Sinar Jaya
    • TREX
  • JA Connexion
    • DAMRI
    • Cititrans
    • Agra Mas
    • Hiba Utama
Kereta api
  • KAI Commuter
    • Lin Bogor
    • Lin Rangkasbitung
    • Lin Lingkar Cikarang
    • Lin Tangerang
    • Lin Tanjung Priok
    • Lin JIS
    • Lin Soekarno-Hatta
Angkutan cepat
  • MRT Jakarta
    • Lin Utara–Selatan
    • Lin Timur–Barat
    • Lin Lingkar Luar
  • LRT Jakarta
    • Lin Selatan
    • Lin Utara
  • LRT Jabodebek
    • Lin Cibubur
    • Lin Bekasi
Infrastruktur
Jalan bebas hambatan
dan tol dalam kota
  • JIRR
  • JORR-I
  • JORR-II
  • Akses Tanjung Priuk
  • JLNT Antasari
  • JLNT Kp. Melayu–Tanah Abang
Jalur kereta api
  • Lintas Jakarta
    • Jakarta–Manggarai
    • Tanahabang–Manggarai–Jatinegara
    • Jakarta–Angke–Tanahabang
    • Jakarta–Tanjung Priuk
  • Segmen Kalideres–Duri
  • Segmen Manggarai–Univ. Pancasila
  • Segmen Rajawali–Cakung
  • Segmen Kebayoran–Tanahabang
Transportasi air
  • Angkutan Sungai Jakarta
Organisasi dan perusahaan
Operator
  • Bianglala Metropolitan
  • DAMRI
  • Eka Sari Lorena
  • Jakarta Mega Trans
  • Jakarta Propertindo
    • LRT Jakarta
  • Jakarta Trans Metropolitan
  • Kereta Api Indonesia
    • Daop I Jakarta
    • KAI Commuter
    • KAI Logistik
    • KAI Wisata
  • Kopaja
  • Koperasi Wahana Kalpika
  • Mayasari Bakti
  • MetroMini
  • MRT Jakarta
  • Pengangkutan Penumpang Djakarta
  • Primajasa
  • Trans Mayapada Busway
  • Transportasi Jakarta
Tiket
  • Tiket KRL Commuter Line
    • COMMET
    • Kartu Multi-trip
    • Tiket Harian Berjaminan
  • Jak Lingko
  • Kartu Jelajah
Regulator
  • Dinas Perhubungan DKI Jakarta
  • Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Integrator
Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek
  • * dalam tahap pengerjaan
  • ** dalam tahap penyelesaian
  • Coret: tidak beroperasi
  • l
  • b
  • s
KAI Commuter
Armada
KRL non-AC,
tak beroperasi
  • ABB-Hyundai *)
  • BN-Holec *)
  • INKA-Hitachi *)
  • Rheostatik *)
KRL AC impor dari
Jepang dan buatan PT INKA, tak beroperasi
Tokyo Metropolitan Government (Toei)
  • 6000
JR East
  • 103
Toyo Rapid Railway
  • 1000
Tokyo Metro
  • 5000
PT INKA
  • KRL-I
  • Repowering (Holec AC)
KRL AC impor
dari Jepang, Tiongkok dan buatan PT INKA
Tokyu Corporation
  • 8000
  • 8500
Tokyo Metro
  • 05
  • 6000
  • 7000
JR East
  • 203
  • 205
PT INKA
  • KfW i9000
  • EA203
  • CLI-225 (iE305)
CRRC
  • CLI-125 (SFC120-V)
Non-KRL
  • MCW 302 *)
  • KRDI
  • KRDE
    • C-KRDE
    • ME204
  • Kereta penumpang ekonomi

Layanan yang beroperasi (Commuter Line ...)
Kereta api bandara****
  • Basoetta
Kereta api komuter*
  • Bogor
  • Cikarang
  • Rangkasbitung
  • Tangerang
  • Tanjung Priuk
  • Y Yogyakarta
  • J Jenggala
  • P Prameks
Kereta api lokal***
  • A Arjonegoro
  • B Bandung Raya
  • B Blorasura
  • D Dhoho
  • C Garut
  • LJ Jatiluhur
  • LM Merak
  • P Penataran
  • SP Supas
  • LW Walahar
Layanan yang tidak beroperasi**
  • Bekasi Ekspres
  • Bojonggede Ekspres
  • Ciujung
  • Depok Ekspres
  • Lingkar Jakarta
  • Pakuan Ekspres
  • Prajayana (KRL AC Ciliwung Blue Line)
  • Serpong Ekspres
  • Tangerang Ekspres
  • Lingkar Jatinegara–Bogor*
  • SI Sindro
  • T Tumapel
Topik terkait
  • C-Access
  • Stasiun
*)Tidak pernah dioperasikan KAI Commuter secara langsung, namun pernah beroperasi di layanan-layanan yang kemudian diambil alih KAI Commuter di Jabodetabek, Bandung, Yogya-Solo, dan Surabaya

*dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek (hingga 20 September 2017) dan PT Kereta Commuter Indonesia (hingga saat ini)
**dioperasikan oleh PT Kereta Api Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek (hingga 15 September 2008) & PT KA Commuter Jabodetabek (hingga 2 Juli 2011)
***operasional dialihkan dari swakelola perusahaan induk karena berfokus pada layanan antarkota dan aglomerasi.
****operasional dialihkan dari KAI Bandara


  • Project page Proyek
  • Portal Portal
  • Category Kategori
  • Commons page Commons
  • l
  • b
  • s
Kereta api perkotaan di Asia Tenggara
Indonesia Indonesia
Jakarta Raya
  • Komuter Jabodetabek
  • MRT Jakarta
  • LRT Jakarta
  • LRT Jabodebek
  • Soekarno-Hatta ARS
Sumatera Selatan
  • P LRT Palembang
Jawa Timur
  • Kereta api Lokal Jawa timur
Sumatera Utara
  • A Kualanamu ARS
  • S Sri Lelawangsa
Sumatera Barat
  • M Minangkabau Ekspres
Jawa Tengah - Yogyakarta
  • Komuter Joglo
    • Y
    • P
  • AS KA Bandara AS
  • YA KA Bandara YIA
  • BK Bathara Kresna
  • KS Kedung Sepur
Jawa Barat
  • B Komuter Bandung Raya
  • C Komuter Garut
Aceh
  • CM Cut Meutia
Malaysia Malaysia
  • Sistem Transit Terpadu Lembah Klang
  • KTM Komuter
    •  1 
    •  2 
    •  10 
  • Rapid KL
    •  3 
    •  4 
    •  5 
    •  8 
    •  9 
    •  11 
    •  12 
    •  13 
    •  14 
  • Express Rail Link
    •  6 
    •  7 
  • KTM Komuter Utara
    •  1 
    •  2 
  •  RTS 
  • LRT George Town–Bayan Lepas
  • LRT Kuching
Myanmar Myanmar
  • Kereta Api Lingkar Yangon
Filipina Filipina
Metro Manila
  • Manila LRT
    •  1 
    •  2 
    •  4 
    •  6 
  • Manila MRT
    •  3 
    •  5 
    •  7 
    •  8 
    •  9 
  • PNR
    •  PNR  Metro Commuter Line
    • North South Commuter Rail
    • Manila-Clark Railway
  • SkyTrain
Bicol Region
  • PNR
    • Bicol Commuter Railway
Singapura Singapura
  • MRT Singapura
    •  NSL 
    •  EWL 
    •  NEL 
    •  CCL 
    •  DTL 
    •  TEL 
    •  JRL 
    •  CRL 
  • LRT Singapura
    •  BPLRT 
    •  SKLRT 
    •  PGLRT 
  •  RTS 
Thailand Thailand
  • Bangkok Mass Transit
  • BTS
    •  BTS 
    •  BTS 
  • MRT
    •  MRT 
    •  MRT 
    •  MRT 
    •  MRT 
    •  MRL 
    •  MRL 
  • BMA
    •  MRL 
    •  MRL 
    •  MRL 
  • SRT
  • SRT ET
    •  ARL 
  • SRT Red Lines
    •  SRT 
    •  SRT 
  • SRT Commuter
    •   Rute Lopburi
    •   Rute Kaeng Khoi
    •   Rute Prachinburi
    •   Rute Ratchaburi
    •   Rute Suphan Buri
  • Provincial Urban Rail Transit
  • Chiang Mai LRT
  • Nakhon Ratchasima LRT
  • Phuket Island LRT
  • Khon Kaen LRT
  • Hat Yai MRLT
Vietnam Vietnam
  • Hanoi Metro
    •  1 
    •  2 
    •  2A 
    •  3 
    •  4 
    •  5 
    •  6 
    •  7 
    •  8 
    •  9 
  • Ho Chi Minh City Metro
    •  1 
    •  2 
    •  3 
    •  4 
    •  5 
    •  6 
Catatan: Rute yang sedang dalam pembangunan & direncanakan ditulis miring
  • l
  • b
  • s
Indonesia Transportasi perkotaan di Indonesia
National
Perum DAMRI
Teman Bus
Sumatra
Aceh
  • Trans Koetaradja (BRT)
  • Kereta Cut Meutia
Sumatera Utara
  •  A  KB Kualanamu
  • Greater Medan Commuter
  • LRT Medan
  • Trans Mebidang (BRT)
  • Trans Metro Deli (BRT)
Sumatera Selatan
  • Palembang LRT
  • Trans Musi [] (BRT)
Sumatera Barat
  • KA Minangkabau Express
  • Trans Padang (BRT)
Lainnya
  • Trans Metro Pekanbaru (BRT)
  • Trans Bandar Lampung (BRT)
  • Trans Metro Batam (BRT)
Jawa
Jabodetabek
Rail
  • Greater Jakarta Commuter
  • Jakarta MRT
  • Jakarta LRT
  • Jabodebek LRT
  • KC Whoosh
  • SHIA Skytrain
  • KB SHIA
Bus
  • Transjakarta (BRT)
  • Metrotrans
  • Minitrans
  • Mayasari Bakti
  • JR Connexion
  • JA Connexion
  • TransJabodetabek
  • Trans Pakuan [] (BRT)
  • Trans Patriot [] (BRT)
  • Depok Go Lancar [] (BRT)
  • Trans Kota Tangerang [] (BRT)
  • BSD Link bus
  • Trans Anggrek (BRT)
Banten
  • Greater Jakarta Commuter
  • Commuter Merak
Jawa Barat
  • Trans Metro Pasundan (BRT)
  • Trans Metro Bandung (BRT)
  • Trans Cirebon (BRT)
  • B Commuter Bandung Raya
  • C Commuter Garut
  • KC Whoosh
Jawa Tengah
  • Commuter Line Yogyakarta
  • Adisumarmo BIAS
  • Bus rel Batara Kresna
  • Commuter Semarang Raya
  • Trans Jateng (BRT)
  • Trans Semarang (BRT)
  • Batik Solo Trans (BRT)
  • Trans Banyumas (BRT)
Yogyakarta
  • Yogyakarta-Solo Commuter
  • KB YIA
  • Trans Jogja (BRT)
Jawa Timur
  • Suroboyo Bus (BRT)
  • Trans Jatim (BRT)
  • Trans Semanggi Suroboyo (BRT)
  • Commuter Surabaya Raya
Bali
  • LRT Bali
  • Trans Sarbagita (BRT)
  • Trans Metro Dewata (BRT)
Kalimantan
Kalimantan Barat
  • Trans Pontianak Khatulistiwa (BRT)
Kalimantan Tengah
  • Trans Palangka Raya (BRT)
Kalimantan Selatan
  • BRT Banjarbakula
Sulawesi
  • Trans Mamminasata (BRT)
  • KA Makassar–Parepare
  • KA Trans-Sulawesi
Papua
  • Trans Metro Jayapura (BRT)
Lainnya
  • Share taxi (angkot, bemo, mikrolet)
  • Car jockey
  • Auto rickshaw
Note
Kecuali Transjakarta, BRT di Indonesia umumnya hanya berupa bus dengan halte dan tidak terisolasi dari lalu lintas.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=KRL_Commuter_Line&oldid=27296247"
Kategori:
  • Galat CS1: tanpa nama
  • KAI Commuter
  • KRL Commuter Line
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak dikenali
  • Galat CS1: butuh URL
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (Britania) (en-gb)
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: parameter berlebih
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Galat CS1: nama generik
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • CS1 menggunakan skrip berbahasa Jepang (ja)
  • Galat CS1: tanggal
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan Mei 2025
  • Pranala kategori Commons ditentukan secara lokal
  • Situs web resmi berbeda dengan Wikidata dan Wikipedia
  • Memiliki pranala menuju halaman yang sudah ada

Best Rank
More Recommended Articles