More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Asma' binti Umais - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Asma' binti Umais - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Asma' binti Umais

  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • বাংলা
  • کوردی
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Italiano
  • Қазақша
  • മലയാളം
  • پنجابی
  • Русский
  • سرائیکی
  • Türkçe
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah.
Cari sumber: "Asma' binti Umais" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Infobox orangAsma' binti Umais

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
KelahiranMakkah Edit nilai pada Wikidata
Kematian660 Edit nilai pada Wikidata
Damaskus Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanBab as-Saghir Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanherbalist (en) Terjemahkan, ulama Edit nilai pada Wikidata
MuridAbdullah bin Ja'far, Abdullah bin Syaddad, Said bin al-Musayyib, Urwah bin az-Zubair, Amir Asy-Sya'bi dan Al-Qasim bin Muhammad Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Pasangan nikahJa'far bin Abi Thalib
Abu Bakar ash-Shiddiq
Ali bin Abi Thalib Edit nilai pada Wikidata
AnakAbdullah bin Ja'far
 ( Ja'far bin Abi Thalib)
Ummu Kultsum binti Abu Bakar
 ( Abu Bakar ash-ShiddiqHabibah binti Kharijah)
Aoun bin Ali (en) Terjemahkan
 ( Ali bin Abi Thalib)
Muhammad bin Abu Bakar
 ( Abu Bakar ash-Shiddiq)
Muhammad bin Ja'far bin Abi Thalib
 ( Ja'far bin Abi Thalib)
Aun bin Ja'far
 ( Ja'far bin Abi Thalib)
Yahya ibn Ali ibn Abi Talib (en) Terjemahkan
 ( Ali bin Abi Thalib) Edit nilai pada Wikidata
IbuHindun binti 'Auf Edit nilai pada Wikidata
SaudaraMaimunah binti al-Harits, Salma binti Umais, Zainab binti Khuzaimah dan Lubabah binti al-Harits Edit nilai pada Wikidata


Asma Binti Umays adalah wanita salehah Muhajirin, masuk ke Darul Arqam rumahnya Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam.

Biografi

[sunting | sunting sumber]

Genealogi

[sunting | sunting sumber]

Ummu 'Abdillah ‘Asma Binti Umays 'bin 'Ma'bad bin al-Harits bin Taim bin Ka'ab bin Malik bin Quhafah bin 'Amir bin Rabi'ah bin 'Amir bin Mu'awiyah bin Zaid bin Malik bin Basyar bin Wahabullah bin Syahran bin 'Afras bin Khalaf bin Khats'am bin Anmar al-Khats'amiyyah. Ibunya Hindun bin 'Auf bin Zuhair bin al-Harits. Saudari kandungnya, Salma binti Umais, istri Hamzah bin Abdul-Muththalib.

Pernikahan Asma binti Umays

[sunting | sunting sumber]

Asma binti Umays menikah dan hijrah dengan suaminya Ja'far bin Abi Thalib ke Habasyah dan ketika hijrah ke kota Madinah pada tahun 7 H, suaminya syahid pada perang Mu'tah tahun 629 Masehi. Kemudian menikah dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq setelah Ummi Ruman, istrinya meninggal dan Setelah sekian lama melangsungkan pernikahan yang penuh berkah, Allah mengaruniai kepada mereka berdua seorang anak laki-laki, yaitu Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka ingin melangsungkan haji wada`, maka Abu Bakar menyuruh istrinya untuk mandi dan meyertai haji setelah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam memintanya. Kemudian Asma` menyaksikan peristiwa demi peristiwa yang besar, tetapi peristiwa yang paling besar adalah wafatnya pemimpin anak Adam dan terputusnya wahyu dari langit Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian juga menyaksikan suaminya yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq Khalifah Pertama yang memegang tampuk kekhalifahan bagi kaum muslimin sehingga suaminya merampungkan problematika yang sangat rumit seperti memerangi orang murtad, memerangi orang-orang yang tidak mau berzakat serta mengirim pasukan Usamah bin Zaid dan sikapnya yang teguh laksana gunung tidak ragu -ragu dan tidak pula bimbang, demikian pula dia menyaksikan bagaimana pertolongan Allah diberikan kepada kaum muslimin dengan sikap iman yang teguh tersebut. Asma` senantiasa menjaga agar suaminya senantiasa merasa senang dan dia hidup bersama suminya dengan perasaan yang tulus turut memikul beban bersama suaminya dalam urusan umat yang besar.[1]

Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama sebab Khalifah Ash-Shidiq sakit dan semakin bertambah parah hingga keringat membasahi pada bagian atas kedua pipi dia. Ash-Shidiq dengan ketajaman perasaan seorang mukmin yang shiddiq merasakan dekatnya ajal dia sehingga dia bersegera untuk berwasiat. Adapun di antara wasiat dia adalah agar dia dimemandikan oleh istrinya Asma` binti Umays, di samping itu dia berpesan kepada istrinya agar berbuka puasa yang mana dia berkata: “Berbukalah karena hal itu membuat dirimu lebih kuat.”

Asma` merasa telah dekatnya wafat dia sehingga dia membaca istirja` dan memohon ampun sedangkan kedua mata dia tidak berpaling sedikitpun dari memandang suaminya yang ruhnya kembali dengan selamat kepada Allah. Hal itu membuat Asma` meneteskan air mata dan bersedih hati, akan tetapi sedikitpun dia tidak mengatakan sesuatu melainkan yang diridhai Allah Tabaraka Wa Ta`ala, dia tetap bersabar dan berteguh hati.

Selanjutnya dia menunaikan perkara penting yang diminta oleh suaminya yang telah tiada, karena dia adalah orang yang paling bisa dipercaya oleh suaminya. Mulailah dia memandikan suaminya dan hal itu menambah kesedihan dan kesusahan dia sehingga dia lupa terhadap wasiat yang kedua. Dia bertanya kepada para muhajirin yang hadir, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa, tetapi hari ini adalah hari yang sangat dingin, apakah boleh bagiku untuk mandi?” mereka menjawab, “Tidak.”

Di akhir siang sesuai dimakamkannya Ash-Shidiq tiba-tiba Asma` binti Umays ingat wasiat suaminya yang kedua yakni agar dia berbuka (tidak melanjutkan shaum). Lantas apa yang hendak dilakukannya sekarang? sedangkan waktu hanya tinggal sebentar lagi, menunggu matahari tenggelam dan orang yang shaum diperbolehkan untuk berbuka? apakah dia akan menunggu sejenak saja untuk melanjutkan shaumnya?

Kesetiaan terhadap suaminya telah menghalangi dia untuk mengkhianati wasiat suaminya yang telah pergi, maka dia mengambil air dan minum kemudian berkata: “Demi Allah aku tidak akan melanggar janjinya hari ini.”

Setelah kepergian suaminya, Asma` melazimi rumahnya dengan mendidik putra-putranya baik dari Ja`far maupun dari Abu Bakar, dia menyerahkan urusan anak-anaknya kepada Allah dengan memohon kepada-Nya untuk memperbaiki anak-anaknya dan Allahpun memperbaiki mereka hingga mereka menjadi imam bagi orang-orang yang bertakwa. Inilah puncak dari harapan dia di dunia dan dia tidak mengetahui takdir yang akan menimpa dia yang tersembunyi di balik ilmu Allah.

Dialah Ali bin Abi Thalib r.a. saudara dari Ja`far yang memiliki dua sayap mendatangi Asma` untuk meminangnya sebagai wujud kesetiaan Ali kepada saudaranya yang dia cintai yaitu Ja'far bin Abi Thalib begitu pula Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. Setelah berulang-ulang berpikir dan mempertimbangkannya dengan matang maka Asma memutuskan untuk menerima lamaran dari Ali bin Abi Thalib r.a. sehingga kesempatan tersebut dapat digunakan untuk membantu membina putra-putra saudaranya Ja'far bin Abi Thalib.

Ali bin Abi Thalib r.a. menikahi Asma binti Umays. Maka berpindahlah Asma` ke dalam rumah tangga Ali setelah wafatnya Fatimah az-Zahra tahun 632 M dan ternyata dia juga memiliki suami yang paling baik dalam bergaul. Senantiasa Asma` memiki kedudukan yang tinggi di mata Ali hingga dia sering mengulang-ulang di setiap tempat, “Di antara wanita yang memiliki syahwat telah menipu kalian, maka aku tidak menaruh kepercayaan di antara wanita melebihi Asma` binti Umays”.

Allah memberikan kemurahan kepada Ali dengan mangaruniai anak dari Asma` yang bernama Yahya bin Ali bin Abi Thalib dan Aunan bin Ali bin Abi Thalib, berlalulah hari demi hari dan Ali menyaksikan pemandangan yang asing yakni putra saudaranya Muhammmad bin Ja`far sedang berbantahan dengan Muhammad bin Abu Bakar dan masing-masing membanggakan diri dari yang lain dengan mengatakan, “Aku lebih baik daripada kamu dan ayahku lebih baik daripada ayahmu.” Ali tidak mengetahui apa yang mereka berdua katakan? Dan bagaimana pula memutuskan antara keduanya karena dia merasa simpati dengan keduanya?

Maka tiada yang dapat dia lakukan selain memanggil ibu mereka yakni Asma binti Umays, kemudian berkata: “Putuslah antara keduanya! “Dengan pikirannya yang tajam dan hikmah yang mendalam dia berkata: “Aku tidak melihat seorang pemuda di Arab yang lebih baik daripada Ja`far dan aku tidak pernah melihat orang tua yang lebih baik daripada Abu Bakar.” Inilah yang menyelesaikan urusan mereka berdua dan kembalilah kedua bocah tersebut saling merangkul dan bermain bersama, tetapi Ali ra.a merasa takjub dengan bagusnya keputusan yang diambil Asma` terhadap anak-anaknya, dengan menatap wajah istrinya, dia berkata: “Engkau tidak menyisakan bagi kami sedikitpun wahai Asma`?” Dengan kecerdasan yang tinggi dan keberanian yang luar biasa ditambah lagi adab yang mulia dia berkata: Di antara ketiga orang pilihan, kebaikan anda masih di bawah kebaikan mereka.”

Ali tidak merasa asing dengan jawaban istrinya yang cerdas, maka dia berkata dengan kesatria dan akhlaq yang utama berkata: “Seandainya engkau tidak menjawab dengan jawaban tersebut niscaya aku cela dirimu.”

Akhirnya kaum muslimin memilih Ali bin Abi Thalib r.a. sebagai Khalifah setelah Utsman bin Affan r.a, maka untuk kedua kalinya Asma` menjadi istri bagi seorang khalifah yang kali ini adalah Khalifah Rasyidin yang keempat, semoga Allah meridhai mereka semua.

Hadits darinya

[sunting | sunting sumber]

Tatkala pulang dari Habasyah, Asma binti Umays r.a pada tahun ke-7 H mengadu kepada Rasulullah Saw:

« يا رسول الله ، إن هؤلاء يزعمون أنا لسنا من المهاجرين . قال: كذب من يقول ذلك ، لكم الهجرة مرتين: هاجرتم إلى النجاشي ، وهاجرتم إلي . »


Ya Rasulallah, mereka menganggap kami bukan Muhajirin, Kata Asma binti Umays. Rasulullah Saw bersabda: Bohong orang yan berkata begitu, kalian hijrah dua kali, hijrah ke (negerinya) an-Najasyi dan ke (kota Madinah)ku.[2]

Dia wafat pada tahun 38 H atau 60 H.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • As-Sabiqun al-Awwalun
  • Abu Bakar Ash-Shiddiq
  • Ja'far bin Abi Thalib
  • Ali bin Abi Thalib

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2016-04-24. Diakses tanggal 2016-02-23.
  2. ^ Siyar ad-Dzahabi: http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=184&idto=184&bk_no=60&ID=152
  3. ^ http://islamstory.com/

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • http://library.islamweb.net/
  • l
  • b
  • s
Daftar Sahabat Nabi Islam Muhammad
Abbad bin Bisyr · Abbas bin Abdul-Muththalib · Abdullah bin Abbas · Abdullah bin Abdul-Asad · Abdullah bin Abdullah bin Ubay · Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi · Abdullah bin Ja'far · Abdullah bin Mas'ud · Abdullah bin Rawahah · Abdullah bin Salam · Abdullah bin Umar · Abdullah bin Ummi-Maktum · Abdullah bin Zubair · Abdurrahman bin Abi Bakar · Abdurrahman bin Auf · Abu Ayyub al-Anshari · Abu Bakar · Abu Dujanah · Abu Dzar Al-Ghifari · Abu Hudzaifah bin al-Mughirah · Abu Hurairah · Abu Lubabah bin Abdul-Mundzir · Abu Martsad al-Ghanawi · Abu Musa Al-Asy'ari · Abu Qatadah · Abu Sufyan · Abu Sufyan bin Harits · Abu Thalhah al-Anshari · Abu Ubaidah bin al-Jarrah · Abu al-Aas bin al-Rabi' · Abu Darda · Abu Hudzaifah bin Utbah · Abu Sa'id al-Khudri · Attab bin Usaid · Al-Ala'a bin al-Hadhrami · Al-Barra' bin Malik · Al-Harits bin Hisyam · Al-Nahdiah · Ali bin Abi Thalib · Amir bin Abi Waqqas · Amir bin Fuhairah · Amru bin al-Jamuh · Amru bin Tsabit · Ammar bin Yasir · Amru bin Ash · An-Nu'man bin Muqarrin · An-Nu'man bin Malik · Anas bin Malik · Aqil bin Abu Thalib · Arfajah al-Bariqi · Aus bin ash-Shamit · Basyir bin Sa'ad · Bilal bin Rabah · Bilal bin al-Harits · Al-Fadhl bin al-Abbas · Fatimah binti Asad · Fatimah binti Hizam · Fairuz ad-Dailami · Ghaurats bin Harits · Habbab bin Mundzir · Habibah binti Ubaidillah · Hakim bin Hazm · Halimah As-Sa'diyah · Hamzah bin Abdul-Muththalib · Hanzhalah bin Abi Amir · Haritsah binti al-Muammil · Hasan bin Ali · Hatib bin Abi Baitah · Hisyam bin al-Ash · Hudzaifah bin al-Yaman · Hujr bin Adi · Husain bin Ali · Ikrimah bin Abu Jahal · Ja'far bin Abi Thalib · Jarir bin Abdullah al-Bajali · Julaybib · Khabbab bin al-Arat · Khadijah binti Khuwailid · Khalid bin Sa`id · Khalid bin Walid · Khawlah binti Tsa'labah · Khubaib bin Adi · Khunais bin Hudzafah · Khuzaimah bin Tsabit · Khawlah binti Hakim · Layla binti al-Minhal · Lubabah binti al-Harith · Lubaynah · Malik bin Nuwairah · Marwan bin al-Hakam · Miqdad bin Amr · Mua'dz bin Jabal · Muawiyah bin Abu Sufyan · Muhammad bin Maslamah · Mughirah bin Syu'bah · Mush'ab bin Umair · Qatadah bin an-Nu'man · Qudamah bin Mazh'un · Rabi'ah bin Umayyah · Rabi'ah bin Harits · Rukanah al-Mutthalibi · Sa'ad bin ar-Rabi' · Sa'ad bin Abi Waqqas · Sa'ad bin Mu'adz · Sa'ad bin Ubadah · Saffiyah binti Abdul-Muththalib · Sa’id bin Al-Ash · Sa'id bin Amir al-Jumahi · Sa'id bin Zaid · Salim Maula Abi Hudzaifah · Salman al-Farisi · Shuhaib ar-Rumi · Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi · Sufyan bin 'Auf · Sumayyah binti Khayyat · Syaibah bin 'Utsman · Tamim ad-Dari · Thalhah bin Ubaidillah · Thariq bin Syihab · Thulaib bin Umair · Tsuwaibah · Tsumamah bin Utsal · Ubadah bin ash-Shamit · Ubadah bin Al-Khasykhasy · Ubaidah bin al-Harits · Ubay bin Ka'ab · Umamah binti Zainab · Umar bin Khattab · Ummi Hani · Ummi Kultsum binti Ali · Ummi Kultsum binti Jarwila Khuzima · Ummi Syarik · Ummi Ubays · Uqbah bin Amir · Urwah bin Mas'ud · Usamah bin Zaid · Usaid bin Hudhair · Utbah bin Ghazwan · Utsman bin Affan · Utsman bin Mazh'un · Utsman bin Hunaif · Wahab bin Umair · Wahab bin Sa'ad · Wahsyi bin Harb · Yazid bin Abu Sufyan · Zaid bin Arqam · Zaid bin Haritsah · Zaid bin Tsabit · Zainab binti Ali · Zubair bin Awwam · Zunirah al-Rumiyah
  • l
  • b
  • s
As-Sabiqun al-Awwalun
  • Abbas bin Abdul Muthalib
  • Abdullah bin Abdul-Asad
  • Abdullah bin Jahsy
  • Abdullah bin Mas'ud
  • Abdullah bin Rawahah
  • Abdullah bin Zubair
  • Abdurrahman bin Auf
  • Al-Arqam bin Abi al-Arqam
  • Abu Bakar Al-Shiddiq
  • Abu Dzar Al-Ghiffari
  • Abu Hudzaifah bin Utbah
  • Abu Martsad al-Ghanawi
  • Abu Ubaidah bin al-Jarrah
  • Aisyah
  • Ali bin Abi Thalib
  • Amir bin Fuhairah
  • Ammar bin Yasir
  • Arwa binti Kuraiz
  • Asma' binti Abu Bakar
  • Bilal bin Rabah
  • Fatimah binti al-Khattab
  • Hamzah bin Abdul Muthalib
  • Ja'far bin Abi Thalib
  • Khabbab bin 'Art
  • Khadijah binti Khuwailid
  • Miqdad bin Aswad
  • Mua'dz bin Jabal
  • Muawiyah bin Abu Sufyan
  • Mus'ab bin Umair
  • Sa’id bin Al-Ash
  • Sa'ad bin Abi Waqqas
  • Said bin Zayd bin Amru
  • Shafiyah binti Huyay
  • Shuhaib ar-Rumi
  • Sumayyah binti Khayyat
  • Thalhah bin Ubaidillah
  • Ubaidah bin Harits
  • Ubay bin Ka'ab
  • Umar bin Anbasah
  • Umar bin Khattab
  • Ummu Aiman
  • Ummu al-Fadl Lubaba
  • Utsman bin Affan
  • Utsman bin Mazh'un
  • Waraqah bin Naufal
  • Yasir bin Amir
  • Zaid bin Haritsah
  • Zubair bin Awwam bin Khuwailid
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asma%27_binti_Umais&oldid=27325913"
Kategori:
  • Pemeluk Islam pertama
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan tag koordinat rusak
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Semua artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Halaman dengan label Wikidata belum diterjemahkan
  • Pages using navbox columns without the first column
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Mei 2025

Best Rank
More Recommended Articles