More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kereta api Bima - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Bima - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kereta api Bima

  • English
  • Jawa
  • Sunda
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kereta api Biru Malam)
Untuk kegunaan lain, lihat Bima (disambiguasi).
Kereta api Bima

Papan kereta api Bima sebelum menggunakan rangkaian generasi terbaru dan masih digunakan untuk petunjuk KA di setiap peron stasiun saja.
Kereta api Bima dengan Lokomotif berstiker Biodiesel B40 minyak kelapa sawit serta rangkaian kereta eksekutif generasi terbaru, melintasi Jl Walet, Tambun.
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi I Jakarta
Mulai beroperasi1 Juni 1967 (1967-06-01)
(57 tahun, 355 hari)
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalGambir
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh821 km
Waktu tempuh rerata10 jam 22 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan compartment suite
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2–2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 16 tempat duduk disusun 1-1 (compartment suite)
    kursi dapat direbahkan menjadi tempat tidur sehingga kursi bisa diputar sesuai arah lajur kereta
Pengaturan tempat tidurAda (hanya untuk kelas compartment suite)
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda (hanya di interior kereta eksekutif)
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional80 s.d 120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal7-8
Peta rute
Untuk KA:
  • Argo Semeru dan Bima relasi Gambir–Purwokerto–Surabaya Gubeng
Legenda
ke Jakarta Kota
Gambir
Transjakarta
ke Tanah Abang
ke Bogor
ke Jakarta Kota (via Pasar Senen)
Jatinegara
Transjakarta
DKI Jakarta
Jawa Barat
Bekasi
ke Bandung
 
Cirebon
ke Surabaya (via Semarang)
Jawa Barat
Jawa Tengah
ke Tegal
Purwokerto
Trans Banyumas Trans Jateng
ke Cilacap dan
Bandung
Kroya
Kebumen
Kutoarjo
P Trans Jateng Terminal Kutoarjo
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Ke YIA Bandara Internasional Yogyakarta
Yogyakarta
Y P YA Trans Jogja
DI Yogyakarta
Jawa Tengah
Solo Balapan
Y AS Trans Jateng Batik Solo Trans Terminal Tirtonadi
Ke Semarang
Jawa Tengah
Jawa Timur
Madiun
AS
Nganjuk
Kertosono
D
ke Malang
Jombang
Mojokerto
J
ke Sidoarjo
ke Banyuwangi
Surabaya Gubeng
J SP A D P Trans Semanggi Suroboyo
ke Sidotopo
Ke Surabaya Pasarturi
Ke Surabaya Kota
Keterangan:
  • Hanya KA Bima arah Jakarta (KA 7) yang tidak berhenti di Bekasi

Kereta api Bima merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan compartment suite yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Gambir–Surabaya Gubeng melalui lintas tengah Jawa (via Cirebon–Yogyakarta).

Kereta api Bima diluncurkan pada 1 Juni 1967 bersamaan dengan pengoperasian Kereta api Limex Sriwijaya. Per tahun 2002, kereta api Bima beroperasi menggunakan bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sebelum beroperasi menggunakan rangkaian kereta keluaran 2016 dan keluaran tahun 2018 buatan Industri Kereta Api (INKA).

Asal usul jenama

[sunting | sunting sumber]

Ada dua versi asal usul jenama Bima. Yang pertama adalah, nama tersebut diambil dari salah satu tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata yang dikenal sebagai tokoh Pandawa, Bima. Yang kedua, nama tersebut berasal dari nama kependekan dari "Biru Malam".[1][2]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Awal pengoperasian kereta api

[sunting | sunting sumber]

Layanan kereta tidur

[sunting | sunting sumber]

Kereta api Bima pertama kali beroperasi pada 1 Juni 1967, dengan rute lintas selatan Jawa. Kereta api ini dilengkapi kereta tidur berwarna biru buatan Waggonbau Görlitz, Jerman Timur.

Salah satu kereta pembangkit buatan Waggonbau Görlitz tahun 1967 yang dulu dipakai oleh KA Bima, kini dipakai oleh KA Ranggajati

Selama tahun 1960-an hingga awal 1980-an, kereta api Bima beroperasi dengan susunan rangkaian kereta: 1 buah lokomotif (bercorak hijau-kuning PNKA/PJKA), 2 kereta tidur kelas I (SAGW), 2 kereta tidur kelas II (SBGW), 1 kereta makan (FW), 1 kereta pembangkit (DPW), dan 1 kereta bagasi. Kereta tidur SAGW—diperuntukkan bagi penumpang yang membayar tiket termahal—dilengkapi jendela lebar dengan lorong dan kompartemen yang luas, serta fasilitas lain seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk dan menghadap arah perjalanan,[3] sedangkan kereta tidur SBGW dilengkapi kaca jendela yang lebih pendek, fasilitas tempat tidur sebanyak tiga tingkat, serta tempat merokok di koridor. Fasilitas yang disediakan pada kereta makan saat itu berupa makanan dengan sistem tuslah serta bagian dalam yang menyerupai restoran.[3] Kualitas layanan kereta api Bima saat itu dianggap "sejajar dengan kualitas hotel berbintang sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk penginapan dan transportasi."[4]

Penghapusan layanan kereta tidur

[sunting | sunting sumber]

Karena alasan sosial, PJKA mengganti kereta tidur SAGW dengan dua rangkaian kereta kelas eksekutif buatan Astra Arad asal Rumania bernomor seri K1-847xx (dibuat pada 1984, nomor baru: K1 0 84 xx[catatan 1])—diyakini sebagai "kereta kelas eksekutif terburuk yang pernah dimiliki oleh PJKA" karena kursi yang kurang nyaman dan tidak dapat diputar sehingga dapat "menurunkan kualitas layanan kereta api tersebut"—serta dirangkaikan secara bersamaan dengan kereta tidur SBGW.[5] Terdapat sisa kereta tidur SAGW yang sempat digunakan pada layanan PJKA lainnya, seperti kereta api Mutiara Utara, Senja, atau Mutiara Selatan sebelum dilakukan perombakan menjadi kereta kelas eksekutif. Tiga kereta di antaranya menjadi kereta kenegaraan—kini telah dirombak menjadi kereta pariwisata, antara lain kereta wisata Nusantara, Bali, dan Toraja.

Setelah dilakukan penghapusan layanan kereta tidur SAGW, kereta api Bima tetap beroperasi dengan susunan rangkaian kereta kelas eksekutif dan kereta tidur SBGW hingga akhir 1980-an. Kereta tidur SBGW berhenti beroperasi pada awal 1990-an kemudian semua kereta tidur yang tidak terpakai tersebut dirombak menjadi kereta kelas eksekutif biasa—menghilangkan fasilitas tempat tidur kemudian diganti dengan tempat duduk. Sistem penomoran bekas kereta tidur SAGW dan SBGW diubah menjadi K1-67xxx (K1 0 67 xx).[catatan 1]

Peran kereta tidur SAGW maupun SBGW kemudian digantikan oleh kereta kuset—kereta kelas ekonomi buatan pabrik Nippon Sharyo yang telah ada sejak 1964 dilakukan perbaikan dengan menambahkan pendingin ruangan, sekat ruangan, serta memasang tempat tidur paten.

Pengoperasian kereta api saat ini

[sunting | sunting sumber]

Layanan kereta api kelas eksekutif (1995–sekarang)

[sunting | sunting sumber]
Kereta api Bima saat menggunakan rangkaian kereta lama buatan INKA keluaran 1995 hingga 2016 di Stasiun Gambir
Kereta api Bima akan memasuki Surabaya Gubeng dari Malang, 2019

Pada tahun 1995, peluncuran salah satu layanan kereta api Argo, JS950 Argo Bromo, menyebabkan beberapa penumpang memilih layanan kereta api Argo karena ia memiliki waktu tempuh yang lebih cepat—beroperasi melalui lintas utara Jawa seperti layanan kereta api yang telah ada sebelumnya, yaitu Mutiara Utara dan Suryajaya.

Kereta api Bima saat melintasi Walet, Tambun, 2021

Dengan adanya peluncuran kereta api Argo Bromo Anggrek dengan rangkaian kereta buatan INKA keluaran 1997 menyebabkan persediaan untuk pengoperasian kereta api Argo Bromo menjadi berlimpah sehingga rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sempat dialihkan untuk pengoperasian kereta api ini—rangkaian kereta tersebut sewaktu-waktu digunakan apabila rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek mengalami masalah. Setelah dilakukan penambahan rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek pada 2001 serta layanan kereta api JS950 Argo Bromo dihapus, bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo digunakan sepenuhnya untuk pengoperasian kereta api ini mulai 2002 hingga 2016.

Rute kereta api ini sempat diperpanjang hingga Stasiun Malang per 6 Februari 2014, Namun, rute kereta api ini kemudian dikembalikan lagi seperti semula pada 1 September 2020 karena tingkat keterisian penumpang di lintas Surabaya–Malang menurun yang diakibatkan Pandemi COVID-19.[6] Operasional KA Bima di koridor Malang―Surabaya bisa dianggap mengisi posisi yang ditinggalkan oleh kereta api Jatayu yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2000.

Sejak 21 Juli 2016, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif buatan INKA keluaran 2016 yang dilengkapi dengan bogie TB-1014 (K10), namun kereta api ini kemudian beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat per akhir tahun 2020.

Mulai tanggal 28 September 2022, bertepatan dengan Dirgahayu PT Kereta Api Indonesia ke 77 tahun, Kereta api Bima ditingkatkan kecepatannya menjadi 120 km/jam.[7]

Mulai tanggal 1 Juni 2023, tepatnya bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023 dan hari ulang tahun kereta api Bima ke-56, kereta api Bima saling bertukar rangkaian dengan Kereta api Argo Semeru yang beroperasi di relasi yang sama dengan jadwal pagi.[8]

Setelah keempat kereta api unggulan, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka dan Argo Bromo Anggrek mendapat rangkaian baja nirkarat generasi terbaru buatan PT INKA, per 5 Desember 2024, kereta api Bima (kereta api Argo Semeru; per 6 Desember 2024) resmi menggunakan kereta eksekutif new generation berbahan baja nirkarat buatan PT INKA Madiun, sedangkan rangkaian sebelumnya (kereta eksekutif baja nirkarat produksi tahun 2018/2019) beralih ke kereta api Pandalungan.

Penambahan kembali layanan kereta tidur

[sunting | sunting sumber]
Rangkaian kereta tidur milik Bima dan Argo Semeru. Awalnya sebagai kereta eksekutif biasa keluaran 2008 yang kemudian dimodifikasi menjadi kereta tidur oleh Balai Yasa Manggarai

Pada tanggal 10 Oktober 2023, rangkaian kereta tidur (T1) dari kereta api Bima diresmikan kembali dengan nama kelas Compartment Suites (bahasa Indonesia: Kompartemen Mewah) setelah "mati suri" selama sekitar 30 tahun.[9] Rangkaian kereta tidur ini merupakan hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai sebanyak 3 unit, yang memberikan sentuhan mewah meliputi in train entertainment (bahasa Indonesia: hiburan di dalam kereta api), kursi tidur dengan 180 derajat, pintu otomatis, toilet canggih dan sebagainya yang memberikan kesan mewah. Berbeda dengan kereta tidur terdahulu yang menggunakan tempat tidur, kereta baru ini menggunakan kursi yang memiliki banyak fitur yang canggih. Rangkaian kereta ini dipakai kereta Bima dan Argo Semeru. Rangkaian tersebut mula-mula diuji coba dengan relasi Gambir–Cirebon setelah melalui tes dinamis dengan relasi Manggarai–Cikampek.

Lokomotif

[sunting | sunting sumber]

Pada masa PNKA hingga PJKA, lokomotif BB200, BB201, atau CC200 sempat digunakan sebagai lokomotif penarik kereta api ini. Namun, lokomotif BB301 dan BB304 lebih sering digunakan untuk menarik kereta api ini hingga ia mulai menggunakan lokomotif CC201 buatan General Electric pada tahun 1977.

Pada rentang tahun 1995 hingga 2013, lokomotif CC203 dan CC204 sering digunakan sebagai penarik kereta api ini sebelum digantikan dengan CC206.

Stasiun pemberhentian

[sunting | sunting sumber]
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[10] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gambir
Stasiun ujung, terintegrasi dengan bus BRT Transjakarta
★
Jatinegara
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan bus BRT Transjakarta
▲
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
▼
Kota Cirebon Cirebon Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa ■
Jawa Tengah Banyumas Purwokerto
Terintegrasi dengan bus Teman Bus (Trans Banyumas) dan Trans Jateng di Terminal Pasar Pon
■
Cilacap Kroya – ■
Kebumen Kebumen ■
Purworejo Kutoarjo P
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres
■
Kota Surakarta Solo Balapan Y AS
Terintegrasi dengan kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo, Commuter Line Yogyakarta, serta layanan bus Batik Solo Trans, Trans Jateng, dan layanan bus antarkota di Terminal Tirtonadi
■
Daerah Istimewa Yogyakarta Kota Yogyakarta Yogyakarta Y P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta, Prambanan Ekspres, Lin YIA, dan bus Trans Jogja Istimewa beserta Teman Bus Yogyakarta
■
Jawa Timur Kota Madiun Madiun – ■
Nganjuk Nganjuk ■
Kertosono D
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho
■
Jombang Jombang ■
Kota Mojokerto Mojokerto J D
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho dan Jenggala
■
Kota Surabaya Surabaya Gubeng A D P J SI SP T FD07
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Dhoho, Penataran, Tumapel, Jenggala, Sindro, Supas, Tumapel, dan angkutan pengumpan Wirawiri Suroboyo.
★

Legenda

★ Stasiun ujung (terminus)
■ Berhenti untuk semua arah
▲ Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah)
▼ Berhenti hanya mengarah ke Surabaya Gubeng (satu arah)

Insiden

[sunting | sunting sumber]

Pada Oktober 2010, kereta api Bima bersinggungan dengan rangkaian kereta api Gaya Baru Malam Selatan paling belakang yang belum terparkir penuh di Stasiun Purwosari.[11]

Pada 8 September 2015 pukul 05.20, kereta api Bima menabrak mobil bak terbuka yang menerobos pintu perlintasan di Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Akibatnya, jadwal kereta api jarak jauh dan KRL menjadi terganggu.[12]

Pada 10 November 2015, seorang ibu beserta anaknya tewas tertabrak kereta api Bima pada perlintasan tanpa palang pintu di Kramatjegu, Taman, Sidoarjo setelah pulang dari pasar.[13]

Pada budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Kereta api Bima diangkat menjadi lagu "Cinta Di Kereta Biru Malam" karya Ebiet G. Ade yang menceritakan tentang pertemuan seorang pria dan wanita dalam sebuah bangku kereta api eksekutif kereta api Bima (Biru Malam) relasi Jakarta–Surabaya.

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Tampak dalam pada rangkaian kereta api Bima lama.
    Tampak dalam pada rangkaian kereta api Bima lama.
  • Tampak dalam kereta api Bima keluaran 2016 yang juga digunakan pada kereta api lainnya.
    Tampak dalam kereta api Bima keluaran 2016 yang juga digunakan pada kereta api lainnya.
  • Semasa KA Bima masih menggunakan rangkaian Kereta eksekutif New Image (K1 2016) sebelum diganti dengan kereta api stainless steel (K1 2018/2019).
    Semasa KA Bima masih menggunakan rangkaian Kereta eksekutif New Image (K1 2016) sebelum diganti dengan kereta api stainless steel (K1 2018/2019).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Eendaagsche Express
  • Kereta api Argo Semeru
  • Kereta api Argo Bromo Anggrek

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Handayani, Maulida Sri. "Nostalgia "Cinta di Kereta Biru Malam" dalam Kereta Sleeper Bima". Tirto. Diakses tanggal 2022-04-24.
  2. ^ @KAI121 (June 1, 2014). "47 tahun sudah KA #Bima (Biru Malam) beroperasi melintasi rute Gambir - Yogyakarta - Madiun - Surabaya Gubeng" (Tweet) – via X. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  3. ^ a b Kereta api Express Malam Bima
  4. ^ Seno, Adjie (2017-02-01). "Mengenal Eksotisme Layanan Kereta Tidur di Indonesia". KabarPenumpang.com. Diakses tanggal 2020-04-29.
  5. ^ Raharjo, Paksi Suryo (2018-04-17). "Kembalinya Kereta Tidur di Jalur Kereta Indonesia". MerahPutih. Diakses tanggal 2020-02-24.
  6. ^ Saleh, Nurdin (2014-02-02). TNR, Nurdin Saleh (ed.). "Surabaya-Malang Dilayani Kereta Eksekutif Bima". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-04-29.
  7. ^ Farozy, Ikko Haidar (2022-09-08). "Sambut Ulang Tahun KAI Ke-77, Semakin Banyak KA yang Semakin Cepat!". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2022-09-09.
  8. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
  9. ^ Karina, Dina (9 Oktober 2023). "KAI Resmi Jual Tiket KA Suite Compartment, Jakarta-Surabaya Mulai dari Rp1,9 Juta". Kompas TV. Jakarta: KG Media.
  10. ^ "Grafik Perjalanan Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025" (PDF) (Document). Bandung: PT Kereta Api Indonesia. 30 Desember 2024. hlm. 80. Diakses tanggal 1 Februari 2025 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. ; ;
  11. ^ Di Solo, KA Bima Tabrak KA Gaya Baru
  12. ^ Tempo: Kereta Bima Tabrak Mobil di Cipinang, KA Komuter Terhambat
  13. ^ Rouf, Abdul. "Ibu dan Anak Tewas Tertabrak KA Bima di Perlintasan Tanpa Pintu". Koran Sindo. Surabaya: Media Nusantara Citra. Diakses tanggal 2022-04-24.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Portal Perkeretaapian Indonesia
  • (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia
  • Media tentang kereta api Bima di Wikimedia Commons
  • l
  • b
  • s
Kereta Api Indonesia Layanan kereta api penumpang yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia
  • Daftar
  • Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh
Kereta api antarkota
Eksekutif
  • Argo
    • Anjasmoro
    • Bromo Anggrek
    • Dwipangga
    • Lawu
    • Merbabu
    • Muria
    • Semeru
    • Sindoro
    • Wilis
  • Arjuno Ekspres
  • Bima
  • Brawijaya
  • Gajayana
  • Manahan
  • Mutiara Timur
  • Pandalungan
  • Parahyangan
  • Purwojaya
  • Sembrani
  • Taksaka
  • Turangga
Campuran
Eksekutif dan Bisnis
  • Baturraden Ekspres
  • Gumarang
  • Sindang Marga
  • Sribilah
  • Tegal Bahari
Eksekutif dan Premium
  • Fajar dan Senja Utama Yogyakarta
  • Gajahwong
  • Harina
  • Madiun Jaya
  • Malabar
  • Mutiara Selatan
  • Pangandaran
  • Papandayan
  • Parahyangan
  • Sancaka
  • Sawunggalih
  • Wijayakusuma
Eksekutif dan Ekonomi
  • Bangunkarta
  • Banyubiru Ekspres
  • Blambangan Ekspres
  • Bogowonto
  • Brantas
  • Batavia
  • Cakrabuana
  • Ciremai
  • Cirebon Fakultatif
  • Dharmawangsa Ekspres
  • Fajar dan Senja Utama Solo
  • Gayabaru Malam Selatan
  • Gunung Jati
  • Ijen Ekspres
  • Jayabaya
  • Joglosemarkerto
  • Kamandaka
  • Kaligung
  • Kertanegara
  • Lodaya
  • Malioboro Ekspres
  • Mataram
  • Mutiara Timur
  • Menoreh
  • Pangrango
  • Ranggajati
  • Sancaka Utara
  • Singasari
  • Tawang Jaya Premium
Premium
  • Ambarawa Ekspres
  • Jayakarta
  • Kertajaya
  • Logawa
  • Sribilah Fakultatif
  • Kuala Stabas
Ekonomi
Susunan kursi 2–2
  • Banyubiru
  • Blora Jaya
  • Cikuray
  • Jaka Tingkir
  • Kutojaya Utara
  • Majapahit
  • Progo
  • Tawang Jaya
Susunan kursi 3–2
  • Airlangga
  • Bengawan
  • Kahuripan
  • Kutojaya Selatan
  • Matarmaja
  • Pasundan
  • Probowangi
  • Putri Deli
  • Rajabasa
  • Serayu
  • Serelo
  • Sribilah Fakultatif
  • Sri Tanjung
  • Tawang Alun
Kereta api lokal
Ekonomi lokal
  • DB Datuk Belambangan
  • PW Pandanwangi
  • P Pariaman Ekspres
  • SE Siantar Ekspres
  • SW Siliwangi
KRD
  • KS Kedung Sepur
Perintis dan
bus rel
  • Andalan Celebes
  • BK Batara Kresna
  • CM Cut Meutia
  • K Kertalaya
  • L Lembah Anai
  • Lontara
LRT
  • P Palembang
  • Jabodebek
KA bandara dan feeder KAI
  • AS Adi Soemarmo
  • M Minangkabau Ekspres
  • KC Feeder KCJB
Layanan lain dan topik terkait
Kereta wisata
  • Ambarawa
  • Bon Bon
  • Jaladara
  • Mak Itam
  • Layanan wisata komersial
Rencana beroperasi
  • Amir Hamzah
  • Nurmala
Pengganti KA
  • Purwokerto–Purbalingga–Wonosobo pp (angkutan terusan)
  • Semarang–Demak–Kudus-Pati pp (angkutan terusan)
Topik terkait
  • Access by KAI
  • Daftar
    • KA barang
    • Daftar KRD
    • Daftar KRL (KAI Commuter)
    • Daftar lokomotif
    • Peralatan khusus
    • Stasiun
  • Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Tidak beroperasi
  • Aji Saka
  • Arek Surokerto
  • JS950 Argobromo
  • JB250 Argogede
  • Argo Jati
  • Argopuro
  • Badrasurya
  • Baraya Geulis
  • Belawan Indah
  • Bintang
    • Fadjar
    • Sendja
  • Bukit Sulap
  • Bumi Geulis
  • Cantik Ekspres
  • Cepat Sidareja
  • Cepu Ekspres
  • Cipuja
  • Cirebon Ekspres
  • Ciroyom-Cianjur-Lampegan
  • Cisadane
  • Citrajaya
  • Dang Tuanku
  • Djaja
  • Dolok Martimbang
  • Ekspres Gaja Baru
  • Empu Jaya/Senja Ekonomi Yogya
  • Fajar Utama Semarang
  • Fajar/Senja Utama Cirebon
  • Feeder Kedungbanteng
  • Feeder Purworejo
  • Feeder Tawang Jaya
  • Feeder Wonogiri
  • Galuh
  • Galunggung
  • Gaya Baru Malam Utara
  • Gunung Jati (1973–1992)
  • Guwawijaya
  • Jatayu
  • Jayabaya Selatan
  • Joglokerto
  • Kalijaga
  • Kalimaya
  • Kamandanu
  • Kelud Ekspres
  • Kinantan
  • Krakatau
  • Kutojaya Utara (versi reguler)
  • KRD Nambo
  • Kuda Putih
  • Lancang Kuning
  • Langsam
  • Lokal Banjar–Kroya
  • Madiun Ekspres
  • Madiun Jaya (versi KRD)
  • Maharani
  • Mahesa
  • Madjapahit (era Gapeka 1961)
  • Malang Ekspres
  • Mantjanegara (era Gapeka 1961)
  • Merak Jaya
  • Mutiara Utara
  • Pajajaran
  • Pandanaran
  • Pandanwangi (Semarang–Solo)
  • Papandayan Ekspres
  • Parahijangan (era Gapeka 1961)
  • Pasopati
  • Patas Bandung Raya
  • Pekalongan Ekspres
  • Penataran Ekspres
  • Penataran Utama
  • Prabu Jaya
  • Priangan Ekspres
  • Purbaya
  • Putri Bungsu
  • Putri Hijau
  • Putri Ungu
  • Rajawali
  • Rama
  • Rangkas Jaya
  • Rencang Geulis
  • Rengganis
  • Sarangan Ekspres
  • Senja Kediri
  • Senja Malang
  • Senja Singosari
  • Senja Utama Semarang
  • Seminung
  • Singhasari (era Gapeka 1961)
  • Singosari
  • Solo Jaya
  • Solo Ekspres
  • Songgoriti
  • Sriwedari
  • Sriwijaya
  • Sunda Kelapa (era Gapeka 1961)
  • Surabaya-Babat
  • Suryajaya
  • Suryakencana
  • Tambora
  • Tanjungbalai Ekspres
  • Tarumanegara (era Gapeka 1961)
  • Taruna Ekspres
  • Tebuireng
  • Tegal Arum
  • Tegal Ekspres
  • Tirtonadi
  • Trem Surabaya
  • Tumapel Utama
  • Wisata Danau Singkarak
  • Way Umpu
  • Tebal pada kelas ekonomi: tidak disubsidi.
  • Miring: KA tambahan/fakultatif.
  • Garis bawah: KA aglomerasi.
  • Perjalanan Kereta api di Grafik perjalanan kereta api (Gapeka 2025) Mulai 1 Februari 2025
  • Project page Proyek
  • Portal Portal
  • Category Kategori
  • Commons page Commons
  • l
  • b
  • s
Topik mengenai Jakarta
Kota
  • Jakarta Utara
  • Jakarta Selatan
  • Jakarta Barat
  • Jakarta Timur
  • Jakarta Pusat
  • Kepulauan Seribu
Jakarta
Sejarah
  • Sunda Kelapa
  • Jayakarta
  • Batavia
  • Djakarta
  • Kerajaan Sunda
Demografi
  • Bahasa
  • Agama
  • Etnik
Geografi
  • Iklim
  • Banjir di Jakarta
  • Kanal Banjir Jakarta
Ekonomi
  • Bursa Efek Indonesia (BEI)
  • Bank Indonesia
  • Ekonomi Jakarta
Politik
  • Gubernur
  • Istana Negara
  • Istana Merdeka
  • Balai Kota DKI Jakarta
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Program transmigrasi
  • Markas besar ASEAN
Pendidikan
  • UI (Salemba)
  • Universitas Negeri Jakarta
  • Universitas Terbuka
  • UIN Syarif Hidayatullah
  • Politeknik Negeri Jakarta
  • Universitas Trisakti
  • Universitas Atma Jaya
  • Universitas Bina Nusantara
  • Universitas Tarumanagara
  • Universitas Kristen Indonesia
  • Universitas Mercu Buana
  • Universitas YARSI
  • Universitas Jayabaya
Objek wisata dan
Markah tanah
  • Monas
  • Museum Nasional Indonesia
  • Museum Sejarah Jakarta
  • Stadion Bung Karno
  • Hotel Indonesia
  • Taman Mini Indonesia Indah
  • Taman Impian Jaya Ancol
Transportasi publik
Angkutan umum
  • Transjakarta
  • MRT Jakarta
  • KRL Commuter Line
  • Transjabodetabek
  • LRT Jabodebek
  • LRT Jakarta
Bandar udara
Halim Perdanakusuma
Stasiun kereta api
  • Gambir
  • Halim
  • Jakarta Kota
  • Jatinegara
  • Pasar Senen
  • KRL Commuter Line:
    • daftar
Layanan kereta api
  • Argo Semeru
  • Argo Anjasmoro
  • Batavia
  • Bima
  • Cikuray
  • Dharmawangsa
  • Jayabaya
  • Jayakarta
  • Madiun Jaya
  • Pandalungan
  • Pangandaran
  • Papandayan
  • Parahyangan
  • Tegal Bahari
Transportasi air
Angkutan Sungai Jakarta
Agama
Kuil Sri Sanatana Dharma • Kuil Shiva Mandir, Pluit  • Masjid Istiqlal • Gereja Katedral Jakarta • Gereja Immanuel Jakarta • Katedral Mesias • Kelenteng Jin De Yuan
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kereta_api_Bima&oldid=27301672"
Kategori:
  • Kereta api penumpang bernama di Indonesia
  • Kereta api eksekutif
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Pranala kategori Commons dari Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles